• (GFD-2022-10132) [SALAH] Tjahjo Kumolo meninggal karena Vaksin Covid-19

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 21/07/2022

    Berita

    Beredar melalui media sosial Twitter sebuah cuitan tentang ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Tjahjo Kumolo, kemudian dilanjutkan dengan ajakan untuk segera check up kondisi pembuluh darah dan jantung bagi penerima vaksin MRNA.

    Hasil Cek Fakta


    Setelah ditelusuri, beberapa media mengabarkan bahwa Alm Tjahjo Kumolo meninggal dikarenakan komplikasi organ dalam dan ada infeksi yang menjalar ke paru-paru. Mengutip tvonenews.com Menurut keterangan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Tjahjo Kumolo menderita penyakit komplikasi, beliau menyebut ada benjolan di bagian perut. Benjolan itu kemudian menjalar ke paru-paru dan ginjal.

    Detri Warmanto, menantu dari Tjahjo Kumolo membenarkan hal itu. “Ada infeksi di perut terus menjalar ke paru, ke ginjal, ke liver, dan sudah pakai bantu alat pernapasan, alat bantu pacu jantung, cuci darah, segala macam,” Tambah Detri.

    Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, juga mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru. Sebelum meninggal, MenPAN RB Tjahjo Kumolo menjalani perawatan intensif di RS Abdi Waluyo Jakarta Pusat. Mengutip Antara, Tjahjo menjalani perawatan intensif karena mengalami infeksi yang menyerang hinga paru-paru.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim tentang meninggalnya Tjahjo Kumolo karena vaksin Covid-19 adalah salah dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Bukan karena vaksin Covid-19. Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10131) [SALAH] Kereta Api Berhenti karena Ditilang

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 21/07/2022

    Berita

    Akun Twitter @ndagels memposting video berdurasi 13 detik yang memperlihatkan sebuah kereta api yang sedang berhenti di tengah jalur kereta api. Nampak seseorang laki-laki berpakaian seperti polisi di samping kereta. Video tersebut bernarasi kereta tersebut ditilang.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri saat dikonfirmasi oleh Kompas, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan bahwa laki-laki tersebut bukan seorang polisi namun petugas keamanan (security) dari stasiun. Kereta tersebut bukan ditilang namun kereta tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa Semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun.

    “Kondisi tersebut bisa terjadi karena jalur yang menuju stasiun belum dinyatakan aman dikarenakan sesuatu hal, atau adanya gangguan pada persinyalan,” penjelasan Kuswardoyo.

    Dalam kejadian yang terekam tersebut kemungkinan terdapat gangguan sinyal, sehingga Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) memberikan bentuk melanggar sinyal (MS). MS sendiri merupakan izin dari PPKA kepada masinis yang menyatakan bahwa emplasemen dalam keadaan aman, tetapi sinyal tidak dapat ditarik aman karena ada gangguan pada sistem persinyalan tersebut. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Ciawi-Rajapolah.

    “Pada video itu juga tampak ada petugas security dari stasiun yang menyerahkan bentuk MS kepada masinis,” ujar Kuswardoyo.

    Dengan demikian klaim bahwa kereta api dalam video tersebut ditilang tidak benar. Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan kereta api tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Klaim tersebut tidak benar. Faktanya, Manager humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan kereta api tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10130) [SALAH] Robert Malone, vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke anak mengakibatkan spike protein beracun

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 20/07/2022

    Berita

    “Penemu cairan ekperimen terapi genetika mRNA yg kemudian dikoar2kan sebagai vaksin covid bicara dengan gamblang.
    SaveOurChildren
    StopPaksaAnakVaksinC19″

    Pernyataan Robert Malone dalam video
    “Yang pertama adalah bahwa gen virus akan disuntikan ke dalam sel anak anda. Gen ini memaksa tubuh anak anda untuk membuat protein lonjakan beracun. Protein ini sering menyebabkan kerusakan permanen pada organ penting anak-anak, termasuk otak dan sistem saraf anda. Jantung, dan pembuluh darah mereka termasuk pembekuan darah, sistem reproduksi,”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar kembali melalui media sosial twitter video Penemu cairan ekperimen terapi genetika mRNA yang menyampaikan 3 masalah utama jika vaksin diberikan kepada anak anak. salah satunya adalah spike protein beracun yang menyebabkan kerusakan permanen pada anak.

    Setelah ditelusuri video tersebut sudah beredar sejak Desember 2021. Mengutip merdeka.com, Dokter penyakit menular dan direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Paul Offit, mengatakan informasi menyebut spike protein usai divaksin Covid-19 menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh anak-anak adalah klaim yang salah. Sejalan dengan itu, American Academy of Pediatrics Deborah Greenhouse, juga sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Paul Offit.

    Pendapat serupa juga diberikan oleh Alexandra Yonts, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Nasional Anak di Washington, DC, Yonts mengatakan bahwa spike protein dalam vaksin Covid-19 aman karena hanya bertahan di otot lengan seseorang untuk waktu yang singkat. Baik Offit dan Yonts mengatakan bahwa data menunjukkan kasus miokarditis yang jarang terjadi bukanlah akibat langsung dari spike protein itu sendiri, seperti yang dikatakan Malone.

    Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang vaksin Covid-19 menyebabkan spike protein beracun pada anak adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Alexandra Yonts, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Nasional Anak di Washington, DC, mengatakan bahwa spike protein dalam vaksin Covid-19 aman karena hanya bertahan di otot lengan seseorang untuk waktu yang singkat.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10129) [SALAH] “Indonesia resmi keluar dari AFF, Indonesia dipastikan akan gabung di piala EAFF”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 20/07/2022

    Berita

    Beredar sebuah unggahan video di TikTok dengan caption “indonesia resmi keluar dari AFF, indonesia di pastikan akan gabung di piala EAFF” oleh akun Jumrang07.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, tidak ada pernyataan resmi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menaungi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia terkait klaim ini. Begitu pula ASEAN Football Federation (AFF) dan FIFA sebagai induk federasi sepak bola seluruh dunia.

    Pada Piala AFF U-19 2022, AFF menerapkan aturan head-to-head bila ada tiga tim atau lebih yang memiliki poin sama di grup. Indonesia kalah head to head lantaran hanya bermain 0-0 saat berjumpa dengan Vietnam dan Thailand pada penyisihan grup.

    Dilansir OKEBOLA, Timnas Indonesia U-19 gagal melaju ke semifinal Piala AFF U19 2022, meski menang telak atas Timnas Myanmar U-19 dengan skor 5-1. Pada pertandingan lain, Thailand dan Vietnam berakhir imbang 1-1. Para pendukung Timnas merasa kecewa dengan penampilan Vietnam serta Thailand yang dianggap tidak menjunjung fair play dan sportivitas. Mereka pun meminta PSSI mengajukan protes kepada AFF.

    Setelah kekalahan itu, PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia mengajukan protes ke AFF. PSSI menganggap pertandingan Thailand melawan Vietnam mencederai fair play dan sportivitas.

    Kesimpulan

    Faktanya adalah tidak ada pernyataan bahwa Indonesia keluar dari AFF usai gagal melaju ke semifinal Piala AFF U19 2022.

    Rujukan