• (GFD-2022-10178) [SALAH] Cara Mengidentifikasi Ular Berbisa Dengan Cara Melihat Bentuk Kepalanya

    Sumber: Artikel
    Tanggal publish: 31/07/2022

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Cara membedakan ular berbisa dengan yang tidak berbisa: tips yang bisa menyelamatkan nyawa di hutan”.

    “Anda mungkin pernah mendengar bahwa ular berbisa memiliki kepala berbentuk segitiga, sedangkan ular yang tidak berbisa memiliki kepala oval”.

    “Di sisi lain, ular berbisa harus memiliki kantung racun yang terlihat seperti benjolan berdaging di sisi kepala mereka. Karena itu, jika Anda melihat ular dengan kepala segitiga yang jelas di depan Anda, lebih baik menjauh darinya”.

    Hasil Cek Fakta

    Situs Tech Insider Rusia menerbitkan artikel yang memberitahu cara-cara untuk membedakan ular berbisa dan yang tidak berbisa, salah satunya dengan cara melihat bentuk kepalanya. Artikel tersebut memberikan klaim bahwa ular berbisa cenderung memiliki bentuk kepala oval dan memiliki kantung racun seperti benjolan daging di sisi kepalanya, sedangkan ular yang tidak berbisa memiliki bentuk kepala oval.

    Informasi ini telah banyak diunggah di beberapa sosial media seperti Facebook dan Twitter dengan berbagai macam bahasa, salah satunya bahasa Thailand dan telah dibagikan ulang sebanyak 1,200 kali, serta disukai oleh 10,000 orang.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. dr. Taksa Vasaruchapong, dokter hewan spesialis Thailand yang beroperasi di bawah Palang Merah Thailand, melakukan wawancara dengan AFP dan mengatakan bahwa cara tersebut tidak akurat. Beliau menambahkan bahwa bentuk kepala tidak ada hubungannya dengan apakah ular tersebut berbisa atau tidak. Salah satu contohnya adalah ular kobra yang sangat berbisa namun memiliki bentuk kepala bulat dan tidak memiliki benjolan di sisi kepalanya.

    Informasi tersebut telah dibahas oleh AFP Fact Check dengan judul “Thai posts mislead on ‘how to identify venomous and non-venomous snakes'” dan dikategorikan sebagai misleading.

    Dengan demikian, informasi yang ditulis oleh situs Tech Insider Rusia merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi yang menyesatkan. Tidak semua ular bisa diketahui jenisnya dengan cara melihat bentuk kepalanya, dan tidak ada satu cara identifikasi khusus yang bisa diaplikasikan ke semua ular.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10177) [SALAH] Hillary Clinton Mengaku Terinspirasi oleh Sri Mulyani dan Jokowi pada Debat Calon Presiden Amerika Serikat

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 31/07/2022

    Berita

    Akun Twitter dengan nama pengguna “RickyKardjono” mengunggah sebuah hasil tangkapan layar yang menyatakan bahwa dalam debat calon presiden Amerika Serikat di tahun 2016, Hillary Clinton menyatakan bahwa dirinya terinspirasi oleh Sri Mulyani dan Jokowi.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada informasi yang kredibel terkait pernyataan Hillary Clinton tersebut. Faktanya, dari transkrip lengkap ketiga debat calon presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu, tidak ada pembahasan terkait Jokowi dan Sri Mulyani.

    Narasi serupa pernah beredar pada tahun 2016 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id yang berjudul “(HOAX) Hillary Clinton Menyatakan Ingin Belajar Pada Sri Mulyani dan Jokowi Pada Debat Calon Presiden Amerika” dan diunggah pada 17 Oktober 2016.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “RickyKardjono” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Tidak ada informasi yang kredibel terkait pernyataan Hillary Clinton tersebut. Faktanya, dari transkrip lengkap ketiga debat calon presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu, tidak ada pembahasan terkait Jokowi dan Sri Mulyani.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10176) [SALAH] Foto Gadis 16 Tahun Yang Dipenjara 25 Tahun Karena Melawan Saat Diperkosa

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/07/2022

    Berita

    Beredar kembali postingan di Facebook yang berisi informasi mengenai gadis 16 tahun yang dipenjara 25 tahun akibat melawan saat diperkosa. Dalam postingan ini juga terdapat tautan artikel situs dag-dig-dug-der-dor.blogspot.com yang berjudul “Ya Allah sungguh Miris Melawan Saat DiPerk0s4, Gadis 16 Tahun Terpaksa Habiskan Minimal 25 Tahun Dijeruji”. Dalam gambar tautan tersebut terdapat 2 foto wanita yang diklaim bahwa wanita tersebut lah orangnya.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, hoax yang sama juga pernah dilakukan pengecekan fakta oleh turnbackhoax.id dalam artikelnya yang berjudul [SALAH]: Foto Gadis 16 Tahun Yang Dipenjara Karena Membunuh Pemerkosanya. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kedua foto yang dicantumkan pada sampul artikel tersebut merupakan dua orang yang berbeda dan tidak ada sangkut pautnya dengan kasus wanita 16 tahun yang dijerat 25 tahun tahanan karena membunuh orang yang mau memerkosanya.

    Wanita dalam foto pertama bernama Putri Munawaroh. Foto tersebut pertama kali dimuat oleh Antara Foto pada 2 Juni 2010. Saat foto itu diambil, Putri menjadi terdakwa kasus terorisme dan didakwa dengan pasal 9, pasal 13, dan pasal 45 Undang-undang terorisme karena menyembunyikan gembong teroris kelas wahid Noordin M Top. Pada 29 Juli 2010, Putri divonis 3 tahun penjara oleh Majelis Hakim PN Jakarta Selatan.

    Kemudian foto wanita kedua kerap ditemukan di platform berbagi gambar seperti pinterest. Foto tersebut kerap berada pada topik tentang hijab fashion yang berisi tren hijab yang dikenakan perempuan.

    Berdasarkan informasi di atas Foto Gadis 16 Tahun Yang Dipenjara 25 Tahun Karena Melawan Saat Diperkosa adalah hoaks dan masuk kategori koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Hoaks Lama Beredar Kembali (HLBK). Dua foto yang tidak ada kaitannya terhadap kasus gadis yang membunuh pemerkosanya. Foto wanita yang memakai cadar merupakan napi kasus terorisme, sedangkan foto wanita kedua kerap berada di platform pencarian gambar terkait tren hijab dan bukan merupakan gadis yang membunuh pemerkosanya.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10175) [SALAH] Detik-Detik Densus 88 Bekuk Anak Kiai Kasus Pencabulan Di Jombang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/07/2022

    Berita

    Beredar sebuah unggahan di Facebook membagikan gambar yang berisi informasi mengenai Densus 88 yang membekuk anak Kyai di Jombang terkait kasus pencabulan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, informasi tersebut tidak benar. Bukan Densus 88 yang bertugas menangkap pelaku. Melansir Jatim.suara.com, ratusan personel satuan Brimob, serta Jatanras dan Reskrim Polres Jombang yang dikerahkan ke Pesantren Shidiqqiyah untuk mengantisipasi perlawanan yang dilakukan oleh Moch Subchi Al Tsani (MSAT), tersangka kasus pencabulan dan rudapaksa terhadap santriwati. Diketahui MSAT merupakan anak salah satu kiai di Jombang.

    Sementara itu melansir tribratanews.polri.go.id, fungsi Satgaswil Densus 88 AT Polri adalah mendeteksi aktivitas para teroris di setiap daerah serta menangkap para pelaku tindak pidana terorisme yang dapat merusak kedaulatan Republik Indonesia.

    Berdasarkan penjelasan di atas maka informasi mengenai Detik-Detik Densus 88 Bekuk Anak Kiai Kasus Pencabulan Di Jombang adalah salah, dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Salah, faktanya Densus 88 bukan yang bertugas menangkap pelaku tersebut melainkan satuan Brimob, serta Jatanras dan Reskrim Polres Jombang.

    Rujukan