(GFD-2023-12380) Cek Fakta: Tidak Benar Video Pembuatan Milo Palsu Ini Terjadi di Indonesia, Simak Faktanya
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 19/04/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang diklaim cara pembuatan Milo Palsu. Postingan itu beredar sejak awal bulan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Instagram. Akun itu mengunggahnya pada 4 April 2023.
Dalam postingannya terdapat video beberapa orang sedang memasukkan bubuk coklat ke dalam bungkus Milo. Video itu disertai narasi "Hati-hati Milo Palsu Bahaya Jika di Minum Terus Menerus bs Mengakibatkan Rusaknya Ginjal".
Akun itu menambahkan narasi "Viral di tiktok susu milo palsu"
Lalu benarkah postingan video yang diklaim cara pembuatan Milo palsu?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu ditemukan dalam artikel media asal Singapura, The Straits Times berjudul "Fake Milo found in Malaysia; Nestle teaches consumers how to spot the fake" yang tayang pada 16 Maret 2015.
Dalam artikel itu dijelaskan bahwa video yang beredar di media sosial saat ini memang benar terjadi di Malaysia, tepatnya di Mantin, Negeri Sembilan. Pihak berwenang Malayasia telah menyita produk palsu senilai 250 ribu Ringgit Malaysia dalam penggerebekan yang dilakukan pada 13 Maret 2015.
Barang lain yang disita dalam penggerebekan itu adalah 1000 dus kosong, 50 ribu plastik kosong, printer, mesin timbang, dan printer untuk menomori dus.
Selain itu ada enam imigran dari Malaysia dan Indonesia yang ditahan. Milo Malaysia pun sempat membuat kampanye agar konsumen bisa membedakan antara Milo asli dan palsu.
Kesimpulan
Postingan video yang diklaim cara pembuatan Milo palsu terjadi di Malaysia tahun 2015 lalu bukan di Indonesia tahun 2023.
Rujukan
(GFD-2023-12379) Cek Fakta: Tidak Benar BPJS Ketenagakerjaan Bagikan Amal Sosial Rp 27 Juta untuk 10 Orang Beruntung
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 18/04/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim BPJS Ketenagakerjaan membagikan amal sosial Rp 27 juta untuk 10 orang beruntung. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut klaim BPJS Ketenagakerjaan membagikan amal sosial Rp 27 juta untuk 10 orang beruntung.
"PENGUMUMAN SALAM...
BPJS Ketenagakerjaan mengadakan amal sosial kepada masyarakat Indonesia.
Bersangkutan dgn Dana Bantuan tersebut, pihak BPJS Memberikan bantuan utk 10.orang yg beruntung saja yg di undi melalui nomor whatsapp.
Mengenai Dana Bantuan Tersebut masing-masing mendapatkan Rp. (27.000.000)
Dan Nomor whatsapp anda salah satu yg TERSELEKSI.
BPJS Menyampaikan Bahwa Anda Terdaftar di kantor BPJS pusat menerima Dana. Bantuan Rp. 27Jt.
PIN_ANDA BP45J9S
KETERANGAN PENERIMAAN DANA BANTUAN.
KETIK. BP45J9S
kirim ke.WA
ADMIN BPJS DI BAWAH INI.
wa.me/6285824466027"
Benarkah klaim BPJS Ketenagakerjaan membagikan amal sosial Rp 27 juta untuk 10 orang beruntung? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim BPJS Ketenagakerjaan membagikan amal sosial Rp 27 juta untuk 10 orang beruntung, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Hati-Hati Penipuan Pakai Nama BPJAMSOSTEK, Ini Modusnya!" yang dimuat situs Liputan6.com.
Dalam artikel situs Liputan6.com, Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJAMSOSTEK Oni Marbun menuturkan, belum lama ini beredar sebuah hoaks yang mengatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK memberikan bantuan kepada 10 orang terpilih dan masing-masing berhak mendapatkan uang senilai Rp 27 juta.
Oni menambahkan bahwa seluruh informasi resmi BPJAMSOSTEK dapat diakses melalui situs www.bpjsketenagakerjaan.go.id, Layanan Masyarakat 175, serta akun Facebook BPJS Ketenagakerjaan, Instragram bpjs.ketenagakerjaan atau Twitter @bpjstkinfo.
Masyarakat khususnya pekerja dan pemberi kerja agar dapat lebih waspada dan tidak tebujuk oleh segala modus penipuan yang mengatasnamakan BPJAMSOSTEK, peserta juga dapat melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon langsung ke kantor cabang terdekat atau layanan call center BPJAMSOSTEK di 175.
Dalam artikel berjudul "Penipuan Mengatasnamakan BPJAMSOSTEK Kembali Marak, Masyarakat Diminta Waspada" yang dimuat situs resmi bpjsketenagakerjaan.go.id, Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJamsostek Oni Marbun meminta masyarakat berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).
BPJamsostek tidak pernah membuat undian yang akan memberikan bantuan kepada 10 orang terpilih dan masing-masing berhak mendapatkan uang senilai Rp 27 juta.
"Jika ada masyarakat mendapatkan pesan tersebut dan meminta Anda untuk menghubungi sebuah nomor tertentu melalui aplikasi WhatsApp untuk tujuan tertenu, itu tidak benar," ujar Oni.
BPJamsostek juga mengimbau seluruh masyarakat khususnya pekerja dan pemberi kerja untuk lebih berhati-hati terhadap segala bentuk informasi maupun modus penipuan.
Seluruh informasi resmi BPJamsostek dapat diakses melalui situs www.bpjsketenagakerjaan.go.id, Layanan Masyarakat 175, serta lewat akun BPJS Ketenagakerjaan di Facebook, bpjs.ketenagakerjaan di Instragram atau @bpjstkinfo di Twitter.
Sesuai amanah undang-undang, BPJamsostek merupakan badan hukum publik yang ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan 5 program perlindungan yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Oleh karena itu seluruh pelayanan dan segala bentuk promosi yang dilakukan oleh BPJamsostek tidak pernah dipungut biaya.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim BPJS Ketenagakerjaan membagikan amal sosial Rp 27 juta untuk 10 orang beruntung tidak benar.
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek tidak pernah membuat undian yang akan memberikan bantuan kepada 10 orang terpilih dan masing-masing berhak mendapatkan uang senilai Rp 27 juta.
Rujukan
(GFD-2023-12378) Sebagian Benar, Dokumen Rahasia Mengenai Rencana Perang di Ukraina Bocor
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/04/2023
Berita
Tangkapan layar sebuah surat kabar memuat informasi tentang bocornya dokumen rahasia NATO soal perang di Ukraina di Instagram pada 7 April 2023. Dokumen itu diklaim rencana serangan balik Ukraina menghadapi pasukan Federasi Rusia.
Akun tersebut memuat narasi: “Dokumen rahasia yang merinci soal rencana Amerika Serikat dan NATO untuk membangun kembali kekuatan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk serangan balik (counteroffensive) terhadap Federasi Rusia "bocor" di saluran media sosial minggu ini, kata pejabat senior pemerintahan Biden.
Pentagon sedang menyelidiki siapa yang berada di balik kebocoran dokumen, yang muncul di Twitter dan di Telegram, sebuah platform dengan lebih dari setengah miliar pengguna yang tersedia secara luas di Rusia.
Hingga laporan ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan respon 623 kali disukai. Lantas benarkah dokumen rahasia NATO soal rincian rencana serangan balik Ukraina terhadap pasukan Federasi Rusia bocor?
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait bocornya dokumen rahasia NATO. Terutama soal rincian rencana serangan balik Ukraina terhadap pasukan Federasi Rusia dari sumber yang kredibel. Hasilnya, beberapa media ternama di dunia diketahui memang menulis informasi terkait bocornya informasi rahasia mengenai rencana perang di Ukraina.
Dikutip dari The New York Time, dokumen perang rahasia yang merinci rencana rahasia Amerika dan NATO untuk membangun militer Ukraina menjelang serangan terhadap pasukan Rusia di posting minggu lalu di saluran media sosial. Kebocoran rencana perang Ukraina memicu penyelidikan pentagon.
Analis militer mengatakan dokumen yang beredar itu tampaknya telah dimodifikasi di beberapa bagian dari format aslinya, melebih-lebihkan perkiraan Amerika tentang korban perang Ukraina dan meremehkan perkiraan tentara Rusia yang tewas.
Pejabat Biden sedang berupaya untuk menghapusnya tetapi, hingga Kamis malam, belum berhasil.“ Kami mengetahui laporan di media sosial dan departemen sedang meninjau masalah tersebut,” kata Sabrina Singh, wakil sekretaris pers di Pentagon.
Dilansir dari CNN, saat ini Pentagon sendiri sedang menyelidiki dugaan dokumen rahasia hasil kerja intelijen AS dan NATO di Ukraina yang beredar di media sosial.
Tangkapan layar dokumen ini pertama kali beredar pada di saluran Telegram Rusia. CNN telah mereview foto hard copy dokumen berjudul “US, Allied & Partner UAF Combat Power Build.” Dokumen tersebut, diketahui berasal dari bulan Februari dan ditandai sebagai rahasia, mencantumkan jumlah sistem senjata Barat tertentu yang saat ini dimiliki Ukraina, perkiraan pengiriman sistem tambahan dan pelatihan yang telah atau diharapkan akan diselesaikan oleh Ukraina pada sistem tersebut.
Dokumen lainnya yang beredar berjudul “Russia/Ukraine Joint Staff J3/4/5 Daily Update (D+370)” dan terdaftar sebagai rahasia. J3 mengacu pada direktorat operasi staf gabungan militer AS, J4 berurusan dengan logistik dan teknik, dan J5 mengusulkan strategi, rencana, dan rekomendasi kebijakan. “D+370” mengacu pada tanggal pembuatan dokumen: 370 hari setelah hari pertama invasi Rusia.
Dokumen ketiga adalah peta, terdaftar sebagai sangat rahasia, yang menunjukkan status konflik per 1 Maret. Peta tersebut menunjukkan lokasi dan ukuran batalyon Rusia dan Ukraina, serta total kerugian yang diperkirakan di kedua sisi. Dokumen keempat adalah proyeksi cuaca dari Februari, terdaftar sebagai Rahasia, yang menilai di mana tanah dapat membeku di Ukraina dengan cara yang menguntungkan untuk manuver kendaraan.
BBC menulis sejumlah Pejabat Pentagon mengatakan dokumen itu nyata, meski beberapa bagian sudah diubah. BBC News bahkan telah meninjau lebih dari 20 dokumen. Dalam dokumen informasi yang beredar memasukkan laporan terperinci tentang pelatihan dan peralatan yang diberikan ke Ukraina karena mengumpulkan selusin brigade baru untuk serangan yang dapat dimulai dalam beberapa minggu.
The Washington Post mengungkapkan dokumen yang bocor sebelumnya tidak pernah diungkapkan. Dokumen yang beredar adalah salah satu dari kumpulan materi keamanan nasional AS yang ditemukan minggu lalu di platform perpesanan online. Sebagian besar materi yang bocor tampaknya berasal awal tahun ini. Pentagon sendiri saat ini sedang menyelidiki masalah tersebut.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaaan, klaim bocornya dokumen rahasia perang Ukraina mengenai rencana perang di Ukraina adalah sebagian benar.
Beberapa media ternama di dunia diketahui memang menulis informasi tersebut. Dokumen yang beredar merupakan persenjataan negara barat dan logistik untuk Ukraina. Pentagon sendiri saat ini sedang mengusut bocornya dokumen tersebut.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/Cqusg8nv9Sn/
- https://www.nytimes.com/2023/04/06/us/politics/ukraine-war-plan-russia.html
- https://edition.cnn.com/2023/04/07/politics/ukraine-documents/index.html
- https://www.bbc.com/news/world-europe-65225985
- https://www.washingtonpost.com/national-security/2023/04/10/leaked-documents-ukraine-counteroffensive/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-12377) Keliru, Menteri Kesehatan Jerman Mengatakan Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Cacat Permanen
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/04/2023
Berita
Sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim bahwa Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengatakan efek samping vaksin Covid-19 bisa menyebabkan efek samping kecacatan, bahkan secara permanen.
Unggahan yang dilengkapi empat video, satu tautan artikel daring dan satu tautan Youtube itu, yang juga menceritakan seorang perempuan Jerman mengalami kelumpuhan setelah menerima vaksin Pfizer dosis kedua.
Diunggah tanggal 1 April 2023 dan telah dibagikan lebih dari enam puluh kali, benarkah klaim yang disebarkan itu?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo melakukan verifikasi pada unggahan itu dengan mengamati pernyataan Lauterbach dalam video yang disertakan, dan dibandingkan dengan video aslinya. Pemeriksaan itu dilakukan menggunakan penerjemahan bahasan otomatis di YouTube.
Tautan YouTube yang disertakan dalam unggahan Facebook itu berisi video asli berita salah satu stasiun televisi Jerman, ZDF Heute Journal, berisi wawancara Lauterbach. Dari proses verifikasi itu ditemukan sejumlah perbedaan terjemah ucapan Lauterbach antara video yang beredar di Facebook dan yang asli.
Video yang beredar di Facebook telah dipotong hingga sepanjang sekitar 3 menit, sementara yang asli memperlihatkan wawancara itu berlangsung lebih dari 9 menit. Sejumlah temuan itu menunjukkan bahwa video yang beredar di Facebook telah dimanipulasi.
Verifikasi Video
Perbedaan 1
Dalam video yang beredar di Facebook pada detik ke-15 orang yang mengalami Post-Vac Syndrome disebut sebagai mangsa. Padahal dalam terjemahan video aslinya, Lauterbach mengatakannya sebagai korban.
Perbedaan 2
Pada detik ke-37 dalam video di Facebook memperlihatkan Lauterbach menyesali cuitan yang pernah dia keluarkan tentang jaminan keamanan vaksin, dan menyebutnya sebagai pernyataan yang keterlaluan.
Di sisi lain, terjemahan dari video asli memperlihatkan pendapat Lauterbach bahwa pihak-pihak yang menyalahkan tweet yang ia keluarkan tahun 2021 tersebut sebagai sikap yang berlebihan. Bagaimanapun, menurutnya vaksin Covid-19 memberikan manfaat besar pada masyarakat.
Perbedaan 3
Di menit ke-01:06, Lauterbach juga diklaim mengimbau agar selalu waspada terhadap efek samping vaksin Covid-19. Padahal dalam video aslinya, saat itu dia sedang berbicara selalu mengetahui angka-angka terkait pandemi Covid-19 di negaranya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa Menteri Kesehatan Federal Jerman Karl Lauterbach mengatakan efek samping vaksin Covid-19 bisa menyebabkan cacat permanen adalah keliru.
Video yang digunakan menyebarkan klaim itu telah dimanipulasi. Selain itu Kementerian Kesehatan Jerman tengah berencana meneliti konsekuensi Long Covid dan Post-Vac Syndrome, sehingga belum dipastikan berkaitan dengan kecacatan atau tidak.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0R26xKrmybYm4633nTo9om2w28XYsoXHgi4MFwm3LjC6Ci38BLcRaSs1FcCSA4MYLl&id=100082882992912&__xts__[0]=68.ARD96Wdhf4I0LgQ_zR8o2fygI8CoFOHUj1-aPpI0aLJywSs0tD9plAcjkJSrGXQ3ZAZIhOhe3PUH6b1sD3o41mTxsS8PVRKpwsT6mYFwTlzPba1z3w7vtusTTUWgU1vVZ6rXrZRNYL9WIq7utoiBkNYm4ANFXtDx3qKaXnHxmaiB6LiSaaJQ_vAXJUmM&_rdc=1&_rdr
- https://www.youtube.com/watch?v=653x0SpYd48
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 3121/5623