• (GFD-2022-10187) [SALAH] Awan Jatuh di Kampar, Riau

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/08/2022

    Berita

    “Subhanallah… Awan Jatuh Dikampar RIAU”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Hiburan DAN Permainan” (https://www.facebook.com/oppuanggaramudasir) mengunggah sebuah video yang menunjukkan gumpalan putih di sebuah jalan. Video tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa gumpalan tersebut merupakan awan jatuh di Kampar, Riau.

    Melansir dari detik.com, Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edy Afrizal telah menegaskan bahwa tidak ditemukan laporan fenomena awan jatuh di wilayah Kampar. Adapun gumpalan putih yang terdapat dalam video merupakan busa dari limbah pabrik, bukan awan.

    Lebih lanjut, melansir dari Liputan 6, Peneliti Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer-BRIN, Erma Yulihastin menjelaskan bahwa penampakan awan dalam fenomena awan jatuh atau microburst akan berbentuk seperti awan badai berwarna abu tebal dan disertai dengan hujan es atau freezing rain, bukan berupa gumpalan putih seperti yang terlihat dalam video.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Hiburan DAN Permainan” (https://www.facebook.com/oppuanggaramudasir) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Bukan awan jatuh. Faktanya, Kepala Pelaksana BPBD Riau telah menegaskan bahwa tidak ditemukan laporan fenomena awan jatuh di wilayah Kampar. Adapun gumpalan putih yang terdapat dalam video merupakan busa dari limbah pabrik, bukan awan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10186) [SALAH] Akun Whatsapp Bupati Magelang Zaenal Arifin

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/08/2022

    Berita

    Beredar sebuah akun Whatsapp Beredar akun Whatsapp Bupati Magelang Zaenal Arifin. Akun tersebut memakai nama dan foto profil Zaenal Arifin.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, akun tersebut bukan asli milik Bupati Magelang Zaenal Arifin.

    Diskominfo Kabupaten Magelang melalui akun facebooknya memberikan klarifikasi terkait akun palsu milik Bupati Magelang Zaenal Arifin.

    “Dihimbau kepada seluruh sobatKom untuk berhati-hati apabila ada nomor asing yang mengatasnamakan Bupati Magelang dan mengajukan permintaan yang diluar nalar. Tetap waspada dan jangan mudah percaya ya sobatKom. Kalian bisa mengecek kebenarannya terlebih dahulu ke kanal-kanal resmi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang #wasapadaPenipuan“.

    Dengan demikian, akun Whatsapp Bupati Magelang Zaenal Arifin adalah hoaks, dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Akun tersebut bukan asli milik Bupati Magelang Zaenal Arifin. Diskominfo Kabupaten Magelang melalui akun facebooknya menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati apabila menemukan nomor yang mengatas namakan Bupati Magelang.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10185) [SALAH] Hidrogen Peroksida Dapat Sembuhkan Kanker Jika Digosokkan ke Kulit

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/08/2022

    Berita

    “Hidrogen peroksida dapat mengobati kanker. Cukup dengan menggosokkan 1 atau 2 kali sehari pada permukaan kulit. Dulu ingat ini hanya untuk membunuh belatung saat mencuci luka kaki diabetes. Ternyata ada banyak ilmu bermanfaat yang disembunyikan”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook mengunggah video yang mengklaim bahwa mengosokkan hidrogen peroksida ke kulit dapat dengan intensitas 1 atau 2 kali sehari dapat membunuh sel kanker. Dalam narasinya juga disebutkan bahwa banyak ilmu bermanfaat yang disembunyikan karena hidrogen perosida memiliki banyak manfaat luar biasa disamping harganya yang murah.

    Berdasarkan penelusuran, hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit dapat menjadi obat yang menyembuhkan kanker.

    Dilansir dari Fullfact.org, Kepala Perawat Bidang Informasi di Cancer Research UK, Martin Ledwick mengatakan, hidrogen peroksida tidak bermanfaat untuk mengobati kanker. Menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit justru berisiko menyebabkan kulit melepuh.

    “Hidrogen peroksida dapat digunakan sebagai disinfektan dan dalam larutan yang sangat lemah untuk beberapa penyakit ringan. Tapi itu tidak ada gunanya dalam mengobati kanker,” kata dia.

    “Bergantung pada kekuatan hidrogen peroksida, menggosokkan larutan pada kulit Anda dapat menyebabkan rasa terbakar dan melepuh. Itu pasti harus dijauhkan dari mata dan tidak tertelan,” ucap Martin Ledwick.

    Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari memutihkan gigi hingga membersihkan luka kecil dan goresan. Larutan hidrogen peroksida efektif membunuh kuman dan virus. Hidrogen peroksida tidak dapat diserap ke dalam tubuh atau aliran darah untuk membunuh sel kanker saat dioleskan pada kulit.

    “Konsentrasi hidrogen peroksida yang lebih tinggi yang digosokan pada permukaan kulit dapat menyebabkan kerusakan kulit, tetapi tidak mungkin diserap ke dalam aliran darah dengan cara yang berarti,” kata Dr Kathleen Suozzi, ahli bedah kulit di Universitas Yale, Amerika Serikat.

    Menurut dia, tidak ada uji klinis yang menunjukkan efektivitas hidrogen peroksida dalam mengobati kanker kulit.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan. Tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit dapat menjadi obat yang menyembuhkan kanker. Menggosokkan hidrogen peroksida pada kulit justru bisa berisiko menyebabkan kulit melepuh

    Rujukan

  • (GFD-2022-10184) Amerika Serikat Kirim Virus Cacar Monyet ke Asia Menggunakan Burung

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 02/08/2022

    Berita

    Beredar di media sosial pesan berantai yang menyebut virus cacar monyet dikirim dari Amerika Serikat (AS) ke Asia menggunakan burung. Pesan berantai ini menyebar sejak beberapa waktu lalu.

    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 30 Juli 2022.

    Berikut isi postingannya:

    "Hai teman-teman. Di mana pun Anda berada, jika Anda melihat burung yang tidak bisa terbang, tidak bisa berjalan atau berjuang di tanah, jangan pernah menangkapnya, karena takut tertular cacar monyet. Komunitas terkait telah memberi tahu Anda, mohon diperhatikan. Ingat!Amerika Serikat dan negara-negara Barat menggunakan burung untuk membawa virus cacar monyet untuk menyebar ke wilayah Asia!Kakak saya mengirimnya dari Jerman dan meminta saya untuk segera memberi tahu keluarga… "

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di sana terdapat penjelasan bahwa cacar monyet teridentifikasi pertama kali di manusia pada tahun 1970 di Kongo.

    Di AS sendiri cacar monyet pada manusia terdeteksi sejak tahun 2003. Virus cacar monyet menurut WHO biasanya menyerang tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung gambia, primata non manusia dan spesies lainnya.

    Cara penularan dari binatang ke manusia dapat terjadi dari kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit, atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.

    WHO sama sekali tidak menyebutkan burung sebagai salah satu hewan penyebab penyebaran virus cacar monyet. Hanya mereka mengimbau untuk mengurangi kontak dengan hewan liar terutama yang sakit atau mati termasuk dagingnya. Mereka juga meminta masyarakat untuk memasak semua bagian dari binatang jika ingin dikonsumsi.

    Sementara dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), menyebutkan virus cacar monyet bisa menginfeksi berbagai jenis mamalia seperti monyet, trenggiling, landak, anjing padang rumput, dan tikus.

    Sedangkan hewan lain seperti burung, reptil, dan burung sangat kecil kemungkinannya terpapar cacar monyet. Hingga kini jenis binatang tersebut belum pernah ditemukan ada yang terpapar cacar monyet.

    Terkait klaim AS mengirim virus cacar monyet ke Asia melalui burung juga tidak berdasar. Bahkan saat ini yang banyak terpapar virus ini adalah negara-negara di Eropa dan AS bukan di Asia. Bahkan di AS sendiri jumlah kasusnya mencapai 4.906 saat ini.

    Kesimpulan

    Pesan berantai yang menyebut virus cacar monyet merupakan kiriman dari AS ke Asia menggunakan burung adalah tidak benar.

    Rujukan