• (GFD-2022-10195) [SALAH] Vaksin Covid-19 Menyebabkan Peningkatan Kasus Kanker

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 08/08/2022

    Berita

    “Akhir2 ini terjadi peningkatan kasus tumor/kanker/sarkoma pada titik penyuntikan pasca vaksinasi Covid 19. Utamanya disebabkan oleh material karsinogen yg terkandung dalam vaksin.
    Sumber:

    https://naturalnews[dot]com/2022-06-06-sarcoma-cancer-tumors-develop-at-injection-site.html
    https://rairfoundation[dot]com/another-vaccine-side-effect-cancerous-tumors-at-injection-site/”

    hoak vaksin

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah cuitan dengan klaim terjadinya peningkatan kasus tumor/kanker/sarkoma pasca vaksinasi Covid-19. Setelah ditelusuri mengenai vaksin Covid-19 menyebabkan kanker, Turnbackhoax.id pada 27 November 2021 telah memposting klarifikasi dari klaim tersebut dengan judul “[SALAH] Vaksinasi Covid-19 Menyebabkan Seseorang Terkena Kanker”. Dalam kesimpulannya artikel tersebut menyebutkan bahwa faktanya data uji klinis menunjukkan tidak ada hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dengan kanker. Vaksin yang sudah didistribusikan dan disuntikan kepada masyarakat sudah melewati uji keamanan dan keefektifan untuk mencegah gejala parah akibat Covid-19.

    mengutip dari usatoday.com , Donald Alcendor, assistant professor of cancer biology at Meharry Medical College mengatakan bahwa klaim tersebut tidak mendasar, data uji klinis menunjukkan tidak ada hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dengan kanker.

    Terkait peningkatan kanker diakibatkan vaksin Covid-19, dikutip dari kumparan.com , Direktur Institut Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania Perelman Amerika Serikat, John Wherry, mengatakan klaim tersebut tidak benar.

    “Ada lusinan penelitian pada titik ini yang menunjukkan bahwa vaksin ini menginduksi sel T spesifik virus yang kuat dan bahwa sisa kompartemen sel T pada dasarnya dibiarkan normal, pada dasarnya tidak tersentuh,” tambah Wherry.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim tentang vaksin Covid-19 menyebabkan peningkatan kasus kanker adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Informasi tersebut salah. Menurut Donald Alcendor assistant professor of cancer biology at Meharry Medical College mengatakan bahwa klaim tentang Vaksin Covid-19 menyebabkan kanker tidak mendasar, data uji klinis menunjukkan tidak ada hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dengan kanker.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10194) [SALAH] Judul artikel “Tidak di izinkan Mancing, Seorang Suami Melaporkan Istrinya ke Kantor Polisi dengan Alasan Pelanggaran HAM”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 06/08/2022

    Berita

    Akun facebook Keknya Ini Irfan mengunggah gambar tangkapan layar sebuah artikel berjudul “Tidak di izinkan Mancing, Seorang Suami Melaporkan Istrinya ke Kantor Polisi dengan Alasan Pelanggaran HAM” yang terbit di situs tvonenews.com pada Selasa, 26 Juli 2022.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya gambar tangkapan layar artikel berjudul “Tidak di izinkan Mancing, Seorang Suami Melaporkan Istrinya ke Kantor Polisi dengan Alasan Pelanggaran HAM” yang terbit di situs tvonenews.com pada Selasa, 26 Juli 2022 merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktanya judul artikel tersebut diedit. Judul asli artikel yang terbit di situs tvonenews.com pada 26 Juli 2022 itu adalah “Kecanduan Mobile Legend, Suami Tinju Istri karena Tidak Diberi Jaringan Hotspot.”

    Dilansir dari artikel tersebut, seorang istri di Tanjungbalai bernama Nur melaporkan suaminya ke kantor polisi gara-gara ditinju suaminya. Nur ditinju karena tidak memberikan jaringan hotspot kepada suaminya yang bernama Amad untuk bermain game Mobile Legend.

    Menurut tersangka game-nya tiba-tiba lelet. Pelaku emosi dan berujung dengan pertengkaran mulut,” ujar Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai AKP Eri Prasetiyo, Selasa (26/7/2022).

    Pelaku yang tersulut emosinya karena tidak bisa melanjutkan game-nya kemudian meninju korban mengenai kedua pelipis mata.

    “Korban ditinju di bagian mukanya hingga akhirnya korban langsung mengadu ke kantor polisi. Tidak berapa lama suaminya langsung kita amankan dan mengakui semua perbuatannya,” katanya.

    Kesimpulan

    Faktanya judul artikel tersebut diedit. Judul asli artikel yang terbit di situs tvonenews.com pada 26 Juli 2022 itu adalah “Kecanduan Mobile Legend, Suami Tinju Istri karena Tidak Diberi Jaringan Hotspot.”

    Rujukan

  • (GFD-2022-10193) [SALAH] Foto “Istri Tusuk Suami Usai Lihat Fotonya Dengan Wanita Lain ,Ternyata Perempuan Itu Dirinya Saat Masih Langsing”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 06/08/2022

    Berita

    Beredar sebuah postingan oleh akun instagram Otaklite dengan narasi “Seorang istri yang terbakar api cemburu menikam suaminya berulang kali setelah mengira sang suami berselingkuh…”. Terdapat sebuah foto yang diedit dengan tulisan ” Istri Tusuk Suami Usai Lihat Fotonya Dengan Wanita Lain ,Ternyata Perempuan Itu Dirinya Saat Masih Langsing”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim foto wanita yang didampingi dua petugas kepolisian merupakan Leonora N, seorang istri yang menusuk suaminya sendiri usai melihat fotonya dengan wanita lain yang ternyata wanita itu dirinya sendiri ketika masih kurus adalah klaim yang salah.

    Faktanya, wanita di foto itu bukan “istri yang menusuk suami”. Wanita di foto itu adalah Patricia Mabel López, yang ditangkap di pinggiran kota Buenos Aires pada tanggal 25 September 2019. Dia dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2011 atas pemerkosaan, penyiksaan dan kematian anak di bawah umur pada tahun 2006 namun sempat buron sejak tahun 2012.

    Sebelumnya, klaim yang identik pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] Foto “Istri Tusuk Suami Usai Lihat Fotonya Dengan Wanita Lain ,Ternyata Perempuan Itu Dirinya Sendiri Pas masih Kurus” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 10 Februari 2021.

    Kesimpulan

    Faktanya BUKAN “istri yang menusuk suami”. Wanita di foto itu adalah Patricia Mabel López, yang ditangkap di pinggiran kota Buenos Aires pada tanggal 25 September 2019. Dia dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2011 atas pemerkosaan, penyiksaan dan kematian anak di bawah umur pada tahun 2006 namun sempat buron sejak tahun 2012.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10192) [SALAH] Ramsay Hunt syndrome disebabkan oleh vaksin Covid-19

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 06/08/2022

    Berita

    Beredar informasi bahwa Ramsay Hunt syndrome yang diderita Justin Bieber disebabkan oleh vaksin Covin-19. Cuitan tersebut menyebut bahwa Ramsay Hunt syndrome termasuk salah satu kategori kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19.

    Hasil Cek Fakta

    Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djoerban telah menjelaskan terkait Ramsay Hunt syndrome yang diderita Justin Bieber dalam utas di akun Twitter yang dimilikinya. Dijelaskan bahwa Ramsay Hunt syndrome adalah Suatu kondisi yang disebabkan reaktivasi virus. Sindrom ini bertanggung jawab atas 12% kasus kelumpuhan wajah, dengan prognosis yang lebih buruk ketimbang Bell’s palsy (kelumpuhan salah satu sisi otot wajah sehingga wajah tampak melorot). Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah Varicella-zoster virus (VZV). Ini adalah virus yang sama yang menyebabkan anak-anak terkena cacar air dan cacar ular (herpes zoster) pada orang dewasa.

    Di akhir utasnya dr Zubairi menjelaskan pula bahwa belum ada bukti terkait Ramsay Hunt Syndrome yang dialami Justin Bieber disebabkan vaksin Covid-19. Beliau menambahkan jika sindrom ini sudah ada obatnya di Indonesia dan tersedia juga di apotek-apotek. Ia menjelaskan, obat-obatan yang bisa digunakan untuk penyakit Ramsay Hunt Syndrome, yakni Valacyclovir, Acyclovir, dan Famciclovir, menurut pengalamannya, untuk konsumsi Valacyclovir lebih baik ditambah dengan obat steroid (seperti Prednison).

    Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang Ramsay Hunt syndrome yang diderita Justin Bieber disebabkan oleh vaksin Covin-19 adalah keliru dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Salah, menurut Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. dr. Zubairi Djoerban mengatakan bahwa informasi itu belum jelas.

    Rujukan