• (GFD-2022-10378) Keliru, Imam Agung Ortodoks Rusia Sebut Islam Akan Memimpin Dunia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/07/2022

    Berita


    Sebuah kanal YouTube mengunggah video berjudul “Imam Agung Ortodoks Rusia, Sebut Islam Akan Memimpin Dunia ..!!!”. Video yang diunggah tanggal 2 Desember 2021 ini menarasikan peningkatan jumlah umat Islam di Rusia.  
    Video ini menggabungkan potongan gambar yang menampilkan beberapa tokoh ternama, seperti Presiden Rusia Vladímir Pútin, Patriarch Kirill, Fr. Dmitry Smirnov dan Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin. Video berdurasi 6:08 menit ini telah mendapatkan 2,178,937 view dan 3.200 komentar.
    Dalam keterangannya, kanal ini mengklaim merujuk pada Russia Today yang mengutip pernyataan para ahli bahwa pada tahun 2050, setengah dari populasi penduduk Rusia akan diisi oleh Muslim. Dengan demikian, Rusia akan menjadi salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
    Sebuah channel YouTube menyebarkan gabungan video dengan narasi seorang Imam Ortodoks menyebut Islam akan pimpin dunia.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk verifikasi narasi, pernyataan dan gambar dalam video ini, Tim Cek Fakta Tempo mulai dengan menonton video ini hingga selesai. Video ini hasil gabungan dari beberapa potongan video dari sumber yang berbeda-beda. Untuk memeriksa potongan video, Tempo menggunakan Yandex Reverse Search, Yandex Translate, dan Fake News Debunker By InVid.
    Video ini dibuka dengan menampilkan Presiden Rusia Vladímir Pútin terlihat mencium sebuah peti disaksikan beberapa orang. Potongan video ini identik dengan tayangan kanal Youtube Orthodox Church berjudul Orthodox Patriarch of Moscow receives President Putin in Navy's Kronstadt's Cathedral
    Kedatangan Putin tersebut dalam rangka Hari Angkatan Laut Rusia yang diperingati tiap tanggal 27 Juli. Laman resmi kantor President of Russia juga merilis foto Presiden Putin menghormati relik peninggalan Laksamana Fyodor Ushakov dan Rasul Suci Andrew. Dalam kesempatan itu Presiden Putin juga bertemu dengan prajurit Armada Baltik. 
    Pada detik 0:34, tampak Presiden Putin berjalan bersama Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin. Potongan gambar ini identik dengan video yang dipublikasikan laman President of Russia yang mengatakan Vladimir Putin, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri pembukaan Masjid Katedral Moskow setelah rekonstruksi pada tanggal 23 September 2015. 
    Pada kesempatan ini, Putin bersama Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin secara simbolik membuka kembali Masjid Katedral Moskow setelah direnovasi untuk menambah kapasitas. Masjid yang baru ini dapat menampung hingga 10.000 jamaah, dibangun di atas situs masjid yang didirikan awal abad ke-20 oleh komunitas Tatar. 
    Dewan Spiritual Muslim Federasi Rusia, dalam laman resminya juga menampilkan foto yang identik yang disebutkan sebagai Masjid terbesar di Moskow.
    Pada menit ke 1:18, video ini menampilkan seseorang yang diklaim anggota senior Pusat Studi Kaukasus Keamanan Regional Rusia Nikolay Silaev. Silaev ditampilkan tanpa audio asli, namun diberikan narasi bahwa Rusia mengalami fenomena langka, di mana para wanita nonmuslim memutuskan untuk memeluk Islam.
    Hasil pencarian Tempo menunjukan, pria yang diklaim sebagai Nikolay Silaev dalam video ini adalah Aleksey Malashenko. Dilansir dari Carnegie Endowment for International Peace, Malashenko adalah bekas Ketua Program Agama, Masyarakat, dan Keamanan Carnegie Center Moscow.
    Sebuah channel YouTube menyebarkan gabungan video dengan narasi seorang Imam Ortodoks menyebut Islam akan pimpin dunia. Padahal tokoh yang dikutip, Alexey Malashenko, adalah seorang akademisi
    Malashenko menulis sekitar dua puluh buku dalam bahasa Rusia, Inggris, Prancis, dan Arab, diantaranya Islam in Central Asia, Russia's Restless Frontier, Alternatif Islam dan Proyek Islamis, Rusia dan Islam, dan My Islam.
    Sedangkan orang yang disebut sebagai Nikolay Silaev merupakan peneliti senior di Center for Caucasus and Regional Security Issues di Institute for International Studies di MGIMO. Dilansir laman resmi MGIMO University Moskow, Silaev menerima gelar Ph.D. dalam Ilmu Sejarah  dengan tesis pada tahun 2003. Tesisnya membahas Kaukasus Utara sebagai bagian dari Rusia pada paruh kedua abad ke-19: integrasi aspek demografi, ekonomi, administrasi dan hukum.
    Kemudian dari menit 2:11 sampai 5:46, video itu menampilkan Uskup Agung Gereja Ortodok Rusia Dimitry Smirnov. Hasil penelusuran Tempo, Smirnov meninggal pada usia 69 tahun pada 21 Oktober 2021. 
    Potongan video tersebut merupakan sebuah khotbah di sebuah gereja. Tempo menemukan video ini  banyak beredar di youtube dan facebook. Video paling awal, diunggah tanggal 6 Oktober 2012. Khotbah berbahasa Rusia ini diterjemahkan menggunakan Yandex Translate. 
    Dalam khotbahnya, Dimitry Smirnov berkisah tentang seorang wanita tua yang hendak pergi ke gereja. Saat naik taksi dengan supir seorang Muslim, ia tidak diperkenankan membayar. Sopir ini beralasan, tidak mungkin meminta bayaran dari seorang ibu, apalagi yang mau berangkat berdoa. 
    Sedangkan saat naik taksi dengan supir seorang Kristen, ibu tersebut diwajibkan membayar. Supir itu beralasan ia sedang bekerja. 
    Dari cerita ini, Smirnov mengatakan bahwa supir muslim itu lebih dekat dengan Tuhan dibandingkan supir kristen yang sudah dibaptis. Karena itulah mengatakan masa depan bumi ada di tangan umat Muslim.
    Populasi Muslim di Rusia
    Terkait populasi muslim di Rusia, Aleksey Malashenko pernah menulis “Tantangan Islam ke Rusia, Dari Kaukasus hingga Volga dan Ural” di situs Carnegie. Ia menuliskan, Islamisasi menjadi salah satu ciri utama migrasi ke Rusia pada awal 2010-an. Orang Asia Tengah semakin mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim, dengan alasan bahwa mereka perlu melakukan ritual keagamaan dan berusaha mengikuti “cara hidup Islam.” 
    Di beberapa kota, mayoritas yang menghadiri salat Jumat penduduk asli Kaukasus, Tajik, dan Uzbek. Sejak 2011, Ramadan dan Idul Adha telah menarik 80.000 hingga 100.000 umat Muslim ke masjid di Moskow. Kebanyakan dari mereka berasal dari Kaukasus dan Asia Tengah.
    Kantor Berita Anadolu, mengutip Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin menuliskan Muslim akan menjadi  30% dari populasi Rusia pada tahun 2034. Gainutdin mengatakan komunitas Muslim di Rusia pada tahun 2019 berjumlah 25 juta dan terus bertambah.
    Dalam laporan tentang Kebebasan Beragama Internasional: Rusia, U.S State Department  mengutip pernyataan Ketua Dewan Agama Muslim Federasi Rusia mengatakan ada 25 juta muslim pada 2018, sekitar 18 persen dari populasi. Enam hingga tujuh juta di antaranya imigran dan pekerja migran dari Asia Tengah.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, video berjudul Imam Agung Ortodoks Rusia, Sebut Islam Akan Memimpin Dunia, disimpulkan keliru.
    Videonya ini hasil gabungan  dari peristiwa dan konteks yang berbeda. Uskup Agung Dimitry Smirnov tersebut tidak mengucapkan bahwa Islam akan memimpin dunia.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10377) Keliru, Video Kakek Terima Upah Tebang Tebu dalam Bentuk Uang Mainan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/07/2022

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan seorang pedagang memeriksa lembaran uang milik seorang kakek beredar di media sosial. Dalam video, kakek tersebut mengaku jika uang bertuliskan Bank Mainan tersebut merupakan upah yang ia terima dari mandor kebun tebu.
    Di Facebook, video berdurasi 23 detik itu dibagikan akun ini pada 19 Juni 2022. “Tega banget gais mbahnya susah2 kerja digaji pake uang mainan,” tulis akun tersebut.
    Dalam video terlihat empat lembar uang mainan berwarna merah dengan tulisan dan angka 100.000 serta tiga lembar uang mainan berwarna biru dengan tulisan dan angka 50.000. Pada masing-masing uang mainan tersebut juga tertera tulisan “BANK MAINAN”.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 4.100 kali dan mendapat lebih dari 4.200 komentar. Apa benar kakek dalam video tersebut menerima upah tebang tebu dalam bentuk uang mainan?
    Tangkapan Layar Unggahan Video Kakek Terima Upah Tebang Tebu Dalam Bentuk Uang Mainan

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memveriikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. Hasilnya, uang mainan dalam video tersebut bukanlah upah dari hasil kerja sang kakek sebagai buruh penebang tebu, melainkan ia temukan dalam dompet yang terecer di jalan.
    Kakek dalam video di atas diketahui bernama Sunardi (72), warga Keagungan Ratu, Tulang Bawang Udik, Lampung. Setelah videonya viral, polisi mendatangi rumah kakek Sunardi. Dihadapan polisi kakek Sunardi mengaku telah berbohong soal peristiwa itu.
    "Sudah dapat dipastikan bahwa (keterangan di) video viral adalah rekayasa dari kakek itu sendiri atau berita bohong (hoax)," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad dalam keterangan tertulis, Selasa (21/6/).
    Pengakuan yang sama juga diungkapkan Sunardi kepada selebriti Baim Wong yang sengaja datang menemuinya untuk mengklarifikasi kasus tersebut. Kepada Baim, kakek Sunardi mengaku menemukan dompet yang tercecer di jalan. Ia pun memeriksa dompet tersebut dan menemukan beberapa lembar uang. Namun, ia tak mengetahui bila uang tersebut merupakan uang mainan.
    “Sekarang saya jawab ya mas ya. Uang mainan itu aku nemu dari jalan. Nemu dompet bukan nemu uang. Di jalan aku naik sepeda aku lewati ada dompet. Aku udah lewat tapi rasanya kok perlu kita ambil. Tak ambil lah. Saya ambil saya pegang tangan kiri sambil naik sepeda aku sudah berpikir mas siapa ya yang kehilangan barang ini. (ditemukan) Di Kampung Mulyo Kencono kurang lebih jam 11 siang,” jelas Surono kepada Baim.    
    Pengakuan tersebut diunggah ke Youtube oleh kanal terverifikasi Baim Paula pada 23 Juni 2022 dengan judul, SAYA CAPEK DIJADIKAN MAINAN KAYA GINI . KAKEK MERASA TERTEKAN. INI CERITA SEBENARNYA.
    Sunardi juga meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya. "Saya mohon maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia atas terjadinya video viral uang mainan yang saya belanjakan di Pasar Pulung Kencana, Tulang Bawang Barat," kata SU dikutip dari Kompas TV.
    Tak hanya permintaan maaf, SU juga mengaku bahwa uang mainan yang dibelanjakannya di Pasar Tulung Kencana ia temukan di pinggir jalan, dan bukan hasil dari tebang tebu yang ia kerjakan. "Jadi itu semua adalah rekaysa saya sendiri," ujarnya dikutip Kompas.com, 21 Juni 2022.
    Video permintaan maaf Sunardi telah ramai di media sosial. Di Youtube, video permintaan maaf kakek Sunardi diunggah ke Youtube oleh kanal resmi stasiun Metro TV pada 21 Juni 2022 dengan judul, “Kakek Digaji Uang Mainan Ternyata Hoaks, Polda Lampung : Rekayasa Kakek”.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim kakek Sunardi terima upah tebang tebu dalam bentuk uang mainan, keliru. Uang mainan tersebut bukan upah yang diterima Sunardi sebagai buruh tebang tebu, melainkan ia temukan dalam dompet yang tercecer di jalan kampung Mulyo Kencono, Tulang Bawang Tengah, Lampung.   

    Rujukan

  • (GFD-2022-10376) Menyesatkan, Video Bendera Merah Putih Berkibar di Konser Scorpions di Ukraina Berkat Jokowi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/07/2022

    Berita


    Sebuah video dengan narasi bahwa bendera pusaka Merah Putih, berkibar di dalam konser Scorpions di Ukraina karena Presiden Joko Widodo, dibagikan oleh sejumlah akun Twitter pada 2 Juli 2022.
    Di dalam video berdurasi 45 detik itu, tampak dua bendera berukuran raksasa dibentangkan para penonton saat personil Scorpions melantunkan lagu ‘Wind of Change’. "Berkat Pak Jokowi untuk misi perdamaian Rusia Ukraina bendera Indonesia berkibar di konser Scorpion, Peace n Love,” tulis salah satu Twitter tersebut
    Unggahan tersebut beredar setelah pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, pada akhir Juni 2022.
    Akun Twitter menyebarkan hoaks tentang bendera Indonesia berkibar di konser Scorpions berkat kedatangan Presiden Jokowi

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, bahwa bendera yang dibentangkan tersebut bukan bendera Indonesia, Merah Putih. Bendera tersebut adalah bendera Polandia, Putih-Merah, yang dibentangkan pada konser Scorpion di negara itu. 
    Untuk memeriksa video itu, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri akun Facebook dan Twitter Scorpions, kelompok musik hard rock dari Hannover, Niedersachsen, Jerman. 
    Di akun Twitter @ Scorpions disebutkan dengan jelas tentang jadwal lengkap konser Scorpions di sejumlah negara di Eropa. Pertama pada 23 Mei, konser berlangsung di Verona, Italy; kemudian 26 Mei di Prague, Czech Republic; disusul 28 Mei di Krakow, Poland. Selanjutnya pada 30 Mei di Budapest, Hungaria dan terakhir 3 Juni di Helsinki, Finlandia.
    Di akun resmi Facebook -nya, Scorpions mengunggah video hasil konser mereka di Krakow, Polandia pada 29 Mei 2022. Pada detik ke-43, dua bendera raksasa Ukraina dan Polandia mulai dibentangkan sebagai bentuk solidaritas atas serangan Rusia terhadap Ukraina. 
    Akun Facebook resmi Scorpions menayangkan cuplikan video konsernya di Krakow, ibu kota Polandia, 29 Mei 2022
    Scorpions menulis ucapan terima kasih atas momen yang sangat emosional dari para penggemarnya di Polandia. Berikut narasi lengkap dalam keterangan video tersebut:
    Krakowie !!!! Polsko !!!! Dzi?kujemy Wam z ca?ego serca za wspania?e chwile sp?dzone z Wami !!!!  … Thank you so much for this hard rocking and very emotional night ….we love you, Scorpions
    Jadi, tidak benar bendera berwarna merah dan putih itu adalah bendera Indonesia, melainkan bendera Polandia yang berwarna putih dan merah. Bendera itu dikibarkan saat konser grup band Scorpions di Tauron Arena Krakow, Sabtu, 28 Mei 2022 lalu.
    Dikutip dari salah satu media berbahasa Polandia, Niezalezna, bendera Polandia dan Ukraina setinggi 50 meter dikibarkan selama konser Scorpions di Krakow. Berkat aksi ini, Tauron Arena Krakow menjadi putih-merah dan biru-kuning selama lagu ‘Wind of Change’. Ini menjadi penghormatan dan solidaritas dari musisi kepada penggemar mereka yang diserang Rusia.
    Konser tersebut juga tidak berkaitan dengan misi damai Jokowi dengan bertemu Presiden Ukraina dan Rusia. Sebab, konser itu sendiri berlangsung satu bulan sebelum kunjungan Jokowi ke Ukraina maupun ke Rusia. 
    Dikutip dari Tempo, Jokowi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 30 Juni 2022. Sebelum bertemu Putin di Moskow, Jokowi terlebih dahulu mengunjungi Ukraina pada Rabu, 29 Juni 2022. Di ibu kota Kyiv, Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan video tersebut, Tempo menyimpulkan yang diklaim bahwa bendera Indonesia Merah Putih berkibar di konser Scorpions di Ukraina karena Presiden Joko Widodo, adalah menyesatkan. 
    Dua bendera yang dibentangkan itu adalah bendera Polandia dan Ukraina saat konser grup band Scorpions di Tauron Arena Krakow, Polandia, 28 Mei 2022. Konser ini berlangsung sebelum kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia pada akhir Juni 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10375) Menyesatkan, Video Anak-anak Sekolah Rusia Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Sambut Kedatangan Jokowi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 04/07/2022

    Berita


    Sejumlah akun di media sosial mengunggah video anak-anak berbaris menyanyikan lagu Indonesia Raya pada 30 Juni 2022. Video tersebut diklaim sebagai anak-anak sekolah di Rusia yang menyanyikan lagu kebangsaan tersebut untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. 
    Di Twitter, klaim itu diunggah akun ini, dan di Youtube ditayangkan kanal ini.
    “Anak2 sekolah Rusia menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" menyambut kedatangan pak @jokowi. Terharu dan bangga atas penghormatan ini pada pak @jokowi dan pada Indonesia,” Demikian narasi yang ditulis pemilik akun twitter tersebut.
    Hingga 4 Juli 2022, video di Twitter sudah ditonton 27,5 ribu kali. Video itu menyebar di tengah kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin.
    Tangkapan layar unggahan Video Anak-anak Sekolah Rusia Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Sambut Kedatangan Jokowi

    Hasil Cek Fakta


    Mula-mula Tim Cek Fakta Tempo menelusuri video tersebut memfragmentasi video itu, kemudian gambar yang dihasilkan ditelusuri kembali dengan reverse image milik Yandex. Hasilnya, Tempo menemukan video itu pernah diunggah di akun Facebook RBTH Indonesia pada 21 Mei 2018 dengan judul Murid Sekolah Rusia Menyanyikan "Indonesia Raya".
    RBTH menerangkan bahwa video tersebut adalah murid-murid Sekolah ? 18 Distrik Korolyov, Moskow. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam rangka Indonesian Cultural Day pada 20 Mei 2018. Selain penampilan siswa-siswa Rusia menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara itu juga diisi dengan tari-tarian dan wayang kulit dengan dalang cilik Prama. 
    RBTH adalah perusahaan penyiaran dan produksi media. Akun ini milik Russia Beyond, yaitu komunitas orang-orang yang tertarik pada Rusia. Akun ini bertujuan untuk mengenal dan memahami Rusia, baik budaya, wisata, pendidikan, bahasa, cara berbisnis, dan lain-lain. Russia Beyond berada di bawah payung organisasi independen nonkomersial ANO TV-Novosti.
    Kanal Youtube KBRI Moskow juga mempublikasikan video tersebut pada 24 Mei 2018 berjudul Siswa-siswi Sekolah No. 18 Kota Korolyov, Rusia menyanyikan lagi Indonesia Raya. Sama dengan penjelasan RBHT, bahwa kegiatan itu berlangsung pada 20 Mei 2018 dalam pergelaran Hari Budaya Indonesia di Sekolah No. 18, Kota Korolyov, Rusia.
    Kunjungan Jokowi ke Rusia
    Presiden Jokowi mengunjungi Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin pada 30 Juni 2022. Dikutip dari Tempo, Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Presiden Joko Widodo  di Istana Kremlin pada Kamis, 30 Juni 2022,  dalam lawatan pertama Jokowi sekaligus pemimpin negara dari Asia yang mengunjungi Rusia sejak konflik Ukraina vs Rusia pada Februari.
    “Pak Presiden, Saya sangat senang bertemu Anda di Rusia, di Moskow.  Saya tahu ini adalah kunjungan pertama Anda ke negara kami,” kata Vladimir Putin dalam keterangan resmi yang dirilis Kremlin, 30 Juni 2022.
    Putin mengatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan hubungan diplomatik yang baik dengan Rusia sejak puluhan tahun. Ia mengatakan sangat penting untuk memperluas hubungan Rusia-Indonesia di semua bidang, seperti ekonomi, politik dan keamanan dan, tentu saja, upaya untuk melawan ancaman terorisme.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, video yang diklaim bahwa siswa-siswa Rusia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo adalah menyesatkan. Peristiwa dalam video itu benar terjadi pada 2018, sedangkan pertemuan Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terjadi pada 30 Juni 2022. 

    Rujukan