Beredar di media sosial postingan yang mengklaim ada pembagian Toyota Fortuner hanya dengan menemukan angka di Facebook. Posting-an ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mem-posting-nya pada 29 Juli 2023.
Berikut isi posting-annya:
"Sejauh ini belum ada yang menemukan nomor selain 684, dan belum ada pemenang baru untuk Toyota Fortuner 2023. Masih ada 1 angka lagi untuk menang. Ini kesempatan terakhir sampai akhir Juli."
Sejauh ini posting-an tersebut telah dilihat 36,2 juta kali dan mendapat 410 likes dan 1500 komentar.
(GFD-2023-13257) [SALAH] Pembagian Toyota Fortuner Hanya dengan Tebak Nomor di Facebook
Sumber: FacebookTanggal publish: 03/08/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com mendapati posting-an klaim serupa kerap muncul di Facebook. Posting-an ini biasanya memalsukan akun selebriti atau nama produk tertentu agar masyarakat percaya.
Kami menelusuri dengan membuka akun resmi Toyota Indonesia di Instagram, Twitter, dan Facebook yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana tidak terdapat informasi seperti posting-an yang beredar.
Selain itu dalam kolom komentar dalam posting-an itu terdapat ajakan untuk menghubungi nomor yang terdapat pada akun tersebut. Ini merupakan modus agar masyarakat mengklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com juga pernah mendapat penjelasan dari pihak Toyota Indonesia terkait banyaknya pihak yang mencatut nama brand tersebut untuk penipuan di media sosial.
"Informasi tersebut bukan program resmi dari kami di Toyota. Untuk lebih pasti semua program yang terkait dengan konsumen, pasar atau pun informasi lainnya tentu kami akan dan selalu informasikan secara resmi melalui jalur yang resmi juga, bisa menggunakan website resmi kami ataupun akun media sosial resmi Toyota," ujar Dimas Aska, Head of Media Relation Toyota Astra Motor dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Toyota Indonesia Bagikan Dua Mobil Alphard Dalam Rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77" yang tayang di Liputan6.com pada 7 Agustus 2022.
"Kami juga mengimbau bagi masyarakat untuk dapat lebih berhati hati terhadap berbagai informasi termasuk yang mungkin mengatasnamakan brand kami. Untuk informasi resmi bisa secara berkala di check di kanal kanal resmi Toyota, di website www.toyota.astra.co.id ataupun Youtube Toyota Indonesia dan Instagram @toyotaid," katanya menambahkan.
Kami menelusuri dengan membuka akun resmi Toyota Indonesia di Instagram, Twitter, dan Facebook yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana tidak terdapat informasi seperti posting-an yang beredar.
Selain itu dalam kolom komentar dalam posting-an itu terdapat ajakan untuk menghubungi nomor yang terdapat pada akun tersebut. Ini merupakan modus agar masyarakat mengklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.
Sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com juga pernah mendapat penjelasan dari pihak Toyota Indonesia terkait banyaknya pihak yang mencatut nama brand tersebut untuk penipuan di media sosial.
"Informasi tersebut bukan program resmi dari kami di Toyota. Untuk lebih pasti semua program yang terkait dengan konsumen, pasar atau pun informasi lainnya tentu kami akan dan selalu informasikan secara resmi melalui jalur yang resmi juga, bisa menggunakan website resmi kami ataupun akun media sosial resmi Toyota," ujar Dimas Aska, Head of Media Relation Toyota Astra Motor dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Toyota Indonesia Bagikan Dua Mobil Alphard Dalam Rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77" yang tayang di Liputan6.com pada 7 Agustus 2022.
"Kami juga mengimbau bagi masyarakat untuk dapat lebih berhati hati terhadap berbagai informasi termasuk yang mungkin mengatasnamakan brand kami. Untuk informasi resmi bisa secara berkala di check di kanal kanal resmi Toyota, di website www.toyota.astra.co.id ataupun Youtube Toyota Indonesia dan Instagram @toyotaid," katanya menambahkan.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim ada pembagian Toyota Fortuner hanya dengan menemukan angka di Facebook adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2023-13256) Hibah CekFakta: Riset Isu Informasi, Literasi, dan Inisiatif Masyarakat Menjelang Pemilihan Umum 2024 untuk Melawan Disinformasi
Sumber:Tanggal publish: 02/08/2023
Berita
Latar Belakang
Pemilihan Umum 2024 akan menjadi salah satu momen penting bagi kehidupan demokrasi negara Indonesia. Jelang pesta demokrasi tahun 2024 yang melibatkan media digital (digital democracy), tantangan yang dihadapi masyarakat adalah merebaknya mis-disinformasi dan malinformasi yang mempengaruhi dinamika elektoral. Apalagi dalam era digital, informasi dapat dengan mudah disebarkan secara luas dan cepat sehingga misinformasi, disinformasi dan malinformasi yang dapat menyebabkan gangguan, ketidakpastian dan keraguan pada publik.
Misinformasi merujuk pada penyebaran informasi yang salah, tidak akurat, atau menyesatkan tanpa niat jahat bisa juga diartikan informasi yang disebarluaskan tidak benar namun, orang yang membagikannya percaya bahwa informasi tersebut benar. Disinformasi, adalah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan dengan sengaja untuk mempengaruhi opini publik, memanipulasi, atau menciptakan kekacauan. Sedangkan malinformasi adalah informasi yang didasarkan pada kenyataan, tetapi digunakan untuk merugikan seseorang, organisasi, atau negara. Dalam konteks Pemilu, praktek mis-disinformasi dan malinformasi dapat berdampak negatif, merusak kepercayaan publik pada peserta dan penyelenggara Pemilu.
Untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk melakukan riset tentang isu informasi, literasi, dan inisiatif masyarakat menjelang Pemilihan Umum 2024. Riset ini akan membantu memahami sejauh mana mis-disinformasi dan malinformasi mempengaruhi proses politik, bagaimana penyebarannya terjadi, dampaknya terhadap masyarakat, serta langkah strategis apa yang mesti dilakukan oleh semua pihak dalam mengatasinya
Studi tentang gangguan informasi serta literasi ini akan melibatkan analisis bagaimana bentuk-bentuk ketiganya, perilaku masyarakat ketika mengakses informasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang mereka terima dari platform digital. Faktor literasi digital, sikap kritis, pemahaman tentang sumber informasi akan menjadi fokus dalam riset ini. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tipologi trilogi di atas dalam ekosistem politik Pemilu di ranah digital di Indonesia, problematika literasi informasi masyarakat, memahami persepsi mereka terhadap informasi dan mengembangkan strategi mitigasi, pemeriksaan fakta sebagai tindakan preventif untuk mencegah penyebaran lebih jauh.
Selain itu, riset juga harus memperhatikan inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk melawan mis-disinformasi dan malinformasi. Hal ini dapat mencakup peran organisasi masyarakat sipil, lembaga pendidikan, lembaga media, dan individu dalam memerangi penyebaran informasi yang salah. Riset ini akan membantu mengidentifikasi praktik terbaik, inovasi, dan strategi yang berhasil dalam penyelenggaraan pemeriksaan fakta di Indonesia.
Melalui riset ini, diharapkan akan tersedia laporan penelitian yang komprehensif yang dapat digunakan sebagai dasar informasi untuk CekFakta dan pihak terkait lainnya. Laporan ini juga akan memperkuat upaya kolaboratif antara AJI, AMSI, Mafindo, akademisi, peneliti, dan institusi terkait lainnya dalam melawan misinformasi, disinformasi dan malinformasi menjelang Pemilihan Umum 2024.
Subtema Proposal:
1. Efektivitas kerja-kerja kolaboratif CekFakta (fact-checking) antara industri media, pengelola platform digital, masyarakat sipil, dan pemerintah untuk mitigasi informasi palsu di Indonesia;
2. Tren bentuk-bentuk praktek misinformasi, disinformasi, dan malinformasi menjelang Pemilu 2024, termasuk perbandingannya dengan tren yang sama pada Pemilu 2014, 2019, dan Pilkada;
3. Pemetaaan kebijakan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan moderasi konten oleh platform media sosial, dan oleh pemerintah dalam penanggulangan misinformasi dan disinformasi politik;
4. Newsroom di Indonesia melawan praktek disinformasi yang mengganggu kerja-kerja jurnalisme berkualitas.
Ketentuan:
1. Hibah riset ini terbuka bagi akademisi, aktivis sosial dan profesional di bidang media/jurnalisme di seluruh Indonesia.
2. Pengirim proposal adalah tim peneliti yang terdiri dari minimal dua orang.
3. Proposal berupa ide awal riset (maksimal 1000 kata) harus terdiri dari:
1. Abstrak dan kata kunci
2. Ide/topik riset disertai pertanyaan penelitian
3. Metode yang akan digunakan
4. Rencana kebutuhan anggaran (secara umum)
5. Profil tim peneliti
4. Berkas ide awal (PDF, 1 spasi, TNR, font 12, maksimal 1000 kata) harap dimasukkan ke dalam form pada link ini: bit.ly/risetcekfakta2023
5. Panitia akan menerima total 10 proposal riset dengan alokasi dana hibah masing-masing maksimal Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Batas Waktu Pengiriman Proposal
Timeline
Adapun berikut adalah timeline riset Kolaborasi CekFakta:
Batas Pengiriman Proposal : 15 Agustus 2023
Seleksi Ide Awal : 16 - 29 Agustus 2023
Pengumuman hasil seleksi ide awal : 30 Agustus 2023
Workshop Daring : 5 September (Pemaparan full proposal)
Pelaksanaan Riset : 6 September 2023 - 6 Desember 2023
Laporan Kemajuan Riset : 6 Oktober 2023
Penyusunan Laporan Riset : 6 Desember 2023 - 6 Januari 2024
Pengumpulan Hasil Riset : 10 Januari 2024
Output
Hasil riset ini akan menghasilkan Policy Brief dan Publikasi bersama yang diterbitkan dalam bentuk buku dan seminar diseminasi.
Kontak
Jika ada pertanyaan silahkan email ke
naharin@ajiindonesia.or.id / pa@ajiindonesia.or.id / finspurnama@gmail.com / sekretariat.presidium@mafindo.or.id /
TEMPLATE PROPOSAL SINGKAT
JUDUL (maksimal 15 kata)
RINGKASAN
Ringkasan ini berisi pernyataan ide riset, urgensi riset, kebaruan dari riset terdahulu, rumusan masalah, kata kunci dan metode yang akan digunakan (150 - 200 kata).
LATAR BELAKANG
Secara singkat dapat diuraikan kajian data awal serta kajian akademis maupun empiris yang melatarbelakangi penelitian. Salah satu sumber data yang dapat digunakan adalah data-data dari cekfakta.com sebagai titik tolak (250 kata).
TUJUAN PENELITIAN
Jelaskan dalam 3-5 kalimat tujuan dari penelitian ini.
METODE
Secara teknis, jelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka menjawab rumusan masalah (sekitar 250 kata).
TIMELINE
Tuliskan dalam 3-5 kalimat tentang jangka waktu kegiatan riset.
ANGGARAN
Buatlah dalam bentuk tabel rincian anggaran yang dibutuhkan seperti: pengumpulan data, bahan habis pakai, analisis data, publikasi, dll (maksimal ½ halaman)
PROFIL PENELITI
Deskripsikan secara singkat biodata dan portofolio yang relevan dengan topik penelitian yang diajukan (maks 150 kata).
Pemilihan Umum 2024 akan menjadi salah satu momen penting bagi kehidupan demokrasi negara Indonesia. Jelang pesta demokrasi tahun 2024 yang melibatkan media digital (digital democracy), tantangan yang dihadapi masyarakat adalah merebaknya mis-disinformasi dan malinformasi yang mempengaruhi dinamika elektoral. Apalagi dalam era digital, informasi dapat dengan mudah disebarkan secara luas dan cepat sehingga misinformasi, disinformasi dan malinformasi yang dapat menyebabkan gangguan, ketidakpastian dan keraguan pada publik.
Misinformasi merujuk pada penyebaran informasi yang salah, tidak akurat, atau menyesatkan tanpa niat jahat bisa juga diartikan informasi yang disebarluaskan tidak benar namun, orang yang membagikannya percaya bahwa informasi tersebut benar. Disinformasi, adalah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan dengan sengaja untuk mempengaruhi opini publik, memanipulasi, atau menciptakan kekacauan. Sedangkan malinformasi adalah informasi yang didasarkan pada kenyataan, tetapi digunakan untuk merugikan seseorang, organisasi, atau negara. Dalam konteks Pemilu, praktek mis-disinformasi dan malinformasi dapat berdampak negatif, merusak kepercayaan publik pada peserta dan penyelenggara Pemilu.
Untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk melakukan riset tentang isu informasi, literasi, dan inisiatif masyarakat menjelang Pemilihan Umum 2024. Riset ini akan membantu memahami sejauh mana mis-disinformasi dan malinformasi mempengaruhi proses politik, bagaimana penyebarannya terjadi, dampaknya terhadap masyarakat, serta langkah strategis apa yang mesti dilakukan oleh semua pihak dalam mengatasinya
Studi tentang gangguan informasi serta literasi ini akan melibatkan analisis bagaimana bentuk-bentuk ketiganya, perilaku masyarakat ketika mengakses informasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang mereka terima dari platform digital. Faktor literasi digital, sikap kritis, pemahaman tentang sumber informasi akan menjadi fokus dalam riset ini. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tipologi trilogi di atas dalam ekosistem politik Pemilu di ranah digital di Indonesia, problematika literasi informasi masyarakat, memahami persepsi mereka terhadap informasi dan mengembangkan strategi mitigasi, pemeriksaan fakta sebagai tindakan preventif untuk mencegah penyebaran lebih jauh.
Selain itu, riset juga harus memperhatikan inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk melawan mis-disinformasi dan malinformasi. Hal ini dapat mencakup peran organisasi masyarakat sipil, lembaga pendidikan, lembaga media, dan individu dalam memerangi penyebaran informasi yang salah. Riset ini akan membantu mengidentifikasi praktik terbaik, inovasi, dan strategi yang berhasil dalam penyelenggaraan pemeriksaan fakta di Indonesia.
Melalui riset ini, diharapkan akan tersedia laporan penelitian yang komprehensif yang dapat digunakan sebagai dasar informasi untuk CekFakta dan pihak terkait lainnya. Laporan ini juga akan memperkuat upaya kolaboratif antara AJI, AMSI, Mafindo, akademisi, peneliti, dan institusi terkait lainnya dalam melawan misinformasi, disinformasi dan malinformasi menjelang Pemilihan Umum 2024.
Subtema Proposal:
1. Efektivitas kerja-kerja kolaboratif CekFakta (fact-checking) antara industri media, pengelola platform digital, masyarakat sipil, dan pemerintah untuk mitigasi informasi palsu di Indonesia;
2. Tren bentuk-bentuk praktek misinformasi, disinformasi, dan malinformasi menjelang Pemilu 2024, termasuk perbandingannya dengan tren yang sama pada Pemilu 2014, 2019, dan Pilkada;
3. Pemetaaan kebijakan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan moderasi konten oleh platform media sosial, dan oleh pemerintah dalam penanggulangan misinformasi dan disinformasi politik;
4. Newsroom di Indonesia melawan praktek disinformasi yang mengganggu kerja-kerja jurnalisme berkualitas.
Ketentuan:
1. Hibah riset ini terbuka bagi akademisi, aktivis sosial dan profesional di bidang media/jurnalisme di seluruh Indonesia.
2. Pengirim proposal adalah tim peneliti yang terdiri dari minimal dua orang.
3. Proposal berupa ide awal riset (maksimal 1000 kata) harus terdiri dari:
1. Abstrak dan kata kunci
2. Ide/topik riset disertai pertanyaan penelitian
3. Metode yang akan digunakan
4. Rencana kebutuhan anggaran (secara umum)
5. Profil tim peneliti
4. Berkas ide awal (PDF, 1 spasi, TNR, font 12, maksimal 1000 kata) harap dimasukkan ke dalam form pada link ini: bit.ly/risetcekfakta2023
5. Panitia akan menerima total 10 proposal riset dengan alokasi dana hibah masing-masing maksimal Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Batas Waktu Pengiriman Proposal
Timeline
Adapun berikut adalah timeline riset Kolaborasi CekFakta:
Batas Pengiriman Proposal : 15 Agustus 2023
Seleksi Ide Awal : 16 - 29 Agustus 2023
Pengumuman hasil seleksi ide awal : 30 Agustus 2023
Workshop Daring : 5 September (Pemaparan full proposal)
Pelaksanaan Riset : 6 September 2023 - 6 Desember 2023
Laporan Kemajuan Riset : 6 Oktober 2023
Penyusunan Laporan Riset : 6 Desember 2023 - 6 Januari 2024
Pengumpulan Hasil Riset : 10 Januari 2024
Output
Hasil riset ini akan menghasilkan Policy Brief dan Publikasi bersama yang diterbitkan dalam bentuk buku dan seminar diseminasi.
Kontak
Jika ada pertanyaan silahkan email ke
naharin@ajiindonesia.or.id / pa@ajiindonesia.or.id / finspurnama@gmail.com / sekretariat.presidium@mafindo.or.id /
TEMPLATE PROPOSAL SINGKAT
JUDUL (maksimal 15 kata)
RINGKASAN
Ringkasan ini berisi pernyataan ide riset, urgensi riset, kebaruan dari riset terdahulu, rumusan masalah, kata kunci dan metode yang akan digunakan (150 - 200 kata).
LATAR BELAKANG
Secara singkat dapat diuraikan kajian data awal serta kajian akademis maupun empiris yang melatarbelakangi penelitian. Salah satu sumber data yang dapat digunakan adalah data-data dari cekfakta.com sebagai titik tolak (250 kata).
TUJUAN PENELITIAN
Jelaskan dalam 3-5 kalimat tujuan dari penelitian ini.
METODE
Secara teknis, jelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka menjawab rumusan masalah (sekitar 250 kata).
TIMELINE
Tuliskan dalam 3-5 kalimat tentang jangka waktu kegiatan riset.
ANGGARAN
Buatlah dalam bentuk tabel rincian anggaran yang dibutuhkan seperti: pengumpulan data, bahan habis pakai, analisis data, publikasi, dll (maksimal ½ halaman)
PROFIL PENELITI
Deskripsikan secara singkat biodata dan portofolio yang relevan dengan topik penelitian yang diajukan (maks 150 kata).
Hasil Cek Fakta
(GFD-2023-13255) [SALAH] “Giveaway Soimah Pancawati melalui akun Facebook Mae Soimah Pancawati”
Sumber: FacebookTanggal publish: 26/08/2023
Berita
Akun Facebook Mae Soimah Pancawati (fb.com/100094757654316) pada 19 Juli 2023 mengunggah video dngan narasi sebagai berikut:
“#soimahbagiuang #soimahberbagi #soimah #soimahpancawati #fypシ゚viral #fypシ#fyp #pastiviral #berbagirezeki #viralvideo #masukberanda”
“#soimahbagiuang #soimahberbagi #soimah #soimahpancawati #fypシ゚viral #fypシ#fyp #pastiviral #berbagirezeki #viralvideo #masukberanda”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya akun Facebook “Mae Soimah Pancawati” yang mengunggah video dengan narasi giveaway dari Soimah Pancawati dan menggunakan video milik artis Soimah Pancawati merupakan konten tiruan.
Faktanya, akun itu merupakan akun palsu. Melalui akun instagram resmi Soimah menegaskan bahwa tidak ada give away yang dilakukan pada akun media sosial manapun.
Berdasarkan hasil penelusuran, konten seperti ini pernah diperiksa faktanya melalui artikel berjudul[SALAH] “Giveaway Soimah Pancawati melalui akun Mae Soimahh” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 28 Maret 2023.
Dilansir dari artikel ini, melalui akun instagram resmi @showimah, dirinya membantah mengadakan give away berupa uang tunai puluhan juta rupiah.
“Untuk teman2 yg budiman sekali jgn pernah percaya, seumur hidup sy gak pernah bikin2 gituan di media manapun, jd kalo ada akun atas nama sy bikin give away, itu jelas palsuuu, karna sy sdh meng informasikan ini, jadi kalo ada apa2 tanggung sendiri resikonya ya” tulis Soimah dalam postingan Instagramnya.
Faktanya, akun itu merupakan akun palsu. Melalui akun instagram resmi Soimah menegaskan bahwa tidak ada give away yang dilakukan pada akun media sosial manapun.
Berdasarkan hasil penelusuran, konten seperti ini pernah diperiksa faktanya melalui artikel berjudul[SALAH] “Giveaway Soimah Pancawati melalui akun Mae Soimahh” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 28 Maret 2023.
Dilansir dari artikel ini, melalui akun instagram resmi @showimah, dirinya membantah mengadakan give away berupa uang tunai puluhan juta rupiah.
“Untuk teman2 yg budiman sekali jgn pernah percaya, seumur hidup sy gak pernah bikin2 gituan di media manapun, jd kalo ada akun atas nama sy bikin give away, itu jelas palsuuu, karna sy sdh meng informasikan ini, jadi kalo ada apa2 tanggung sendiri resikonya ya” tulis Soimah dalam postingan Instagramnya.
Kesimpulan
Akun palsu. Melalui akun Instagram resminya, Soimah menegaskan bahwa tidak ada give away yang dilakukan pada akun media sosial manapun.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2023-13254) [SALAH] Foto “Penyanyi Maia Estianty di Erafone”
Sumber: FacebookTanggal publish: 21/08/2023
Berita
Akun Facebook Erafone Jakarta (fb.com/100094770871621) pada 17 Juli 2023 mengunggah beberapa foto yang salah satunya adalah foto penyanyi Maia Estianty dan suaminya, Irwan Mussry di depan toko Erafone dengan narasi:
“Nikmati super sale bulan Juli bersama penyanyi 𝗠𝗮𝗶𝗮 𝗘𝘀𝘁𝗶𝗮𝗻𝘁𝘆 di 𝗲𝗿𝗮𝗳𝗼𝗻𝗲”
“Nikmati super sale bulan Juli bersama penyanyi 𝗠𝗮𝗶𝗮 𝗘𝘀𝘁𝗶𝗮𝗻𝘁𝘆 di 𝗲𝗿𝗮𝗳𝗼𝗻𝗲”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto penyanyi Maia Estianty dan suaminya di depan toko Erafone merupakan konten yang dimanipulasi.
Faktanya, foto itu merupakan foto hasil manipulasi dari foto Maia dan suaminya yang pada foto aslinya, mereka tidak sedang ada di depan toko Erafone.
Foto yang asli diunggah oleh Maia di akun Instagram terverifikasi miliknya pada 24 April 2023 dengan narasi:
“Kalau di malam hari banyak bintang, aku nggak perlu itu semua, karena di sebelahku sudah ada bintang yang bersinar di hatiku dari shubuh sampai shubuh lagi, sepanjang hari… aaauuuu aaauuuuu… @irwanmussry .. love you… you are the best.. MaasyaaAllah #nggakgombal #myhubby #husband #mylove #loveofmylife #semakintuasemakinbahagia #maiaestiahty #irwanmussry #bahagiaitusederhana #cinta #menuabersama”
Selain itu, akun “Erafone Jakarta” tersebut merupakan akun palsu. Akun Facebook milik Erafone yang terverifikasi adalah “Erafone” (facebook.com/erafonestores).
Faktanya, foto itu merupakan foto hasil manipulasi dari foto Maia dan suaminya yang pada foto aslinya, mereka tidak sedang ada di depan toko Erafone.
Foto yang asli diunggah oleh Maia di akun Instagram terverifikasi miliknya pada 24 April 2023 dengan narasi:
“Kalau di malam hari banyak bintang, aku nggak perlu itu semua, karena di sebelahku sudah ada bintang yang bersinar di hatiku dari shubuh sampai shubuh lagi, sepanjang hari… aaauuuu aaauuuuu… @irwanmussry .. love you… you are the best.. MaasyaaAllah #nggakgombal #myhubby #husband #mylove #loveofmylife #semakintuasemakinbahagia #maiaestiahty #irwanmussry #bahagiaitusederhana #cinta #menuabersama”
Selain itu, akun “Erafone Jakarta” tersebut merupakan akun palsu. Akun Facebook milik Erafone yang terverifikasi adalah “Erafone” (facebook.com/erafonestores).
Kesimpulan
Foto editan. Foto Maia Estianty dan suaminya tersebut adalah hasil manipulasi dari foto Maia dan suaminya yang pada foto aslinya, mereka tidak sedang ada di depan toko Erafone. Selain itu, akun “Erafone Jakarta” tersebut merupakan akun palsu.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
Halaman: 3021/5739