• (GFD-2022-10541) Menyesatkan, Video Pasukan Inggris Kalang Kabut Hadapi Tentara Nasional Indonesia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/09/2022

    Berita


    Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video sepanjang 12 menit dengan narasi pasukan Inggris berhadapan dengan Tentara Nasional Indonesia. Video tersebut berjudul Kejutkan Dunia, Inggris Sampai Kalang Kabut Hadapi Tentara Indonesia serta memuat gambar tokoh-tokoh penting Republik Indonesia (RI) dan angkatan bersenjata RI dalam berbagai peristiwa.
    Narator video yang diunggah 10 Agustus 2022 itu menyampaikan bahwa kemampuan pertarungan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Inggris dikabarkan sampai meminta dua sekutunya untuk membantu mereka. Sejarah ini sempat ditulis di NZ History, terjadi 19 tahun setelah Indonesia merdeka. Malaysia mulai dibantu Selandia Baru di tahun 1964 untuk melawan Indonesia.
    Tangkapan layar video bernarasi tentara Inggris menghadapi tentara Indonesia, beredar di Facebook
    Peperangan ini terjadi di Tanah Borneo, tepatnya di Kalimantan Utara yang kala itu dikenal sebagai zona Konfrontasi.

    Hasil Cek Fakta


    Narator dalam video tersebut mengutip dari artikel di situs Intisari Online tentang peristiwa sejarah konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan pada 1966. Sedangkan isi video adalah gabungan dari peristiwa-peristiwa lain.
    Konfrontasi adalah konflik yang berkembang sejak tahun 1963 antara Indonesia dan Malaysia. Konfrontasi berakhir antiklimaks setelah pemberontakan G30S/PKI yang kemudian menjadikan Soeharto menjadi Presiden RI selanjutnya.
    Sejarah tentang Konfrontasi Malaysia dan Indonesia bisa dibaca di situs sejarah Historia.
    Untuk memverifikasi isi video, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi menjadi sejumlah gambar, lalu memeriksanya dengan bantuan Yandex Image Search, mesin pencarian Google, dan YouTube. Hasilnya adalah sebagai berikut:
    Video 1
    Potongan video 1
    Fakta: Video barisan tentara berpakaian loreng lengkap dengan senjata ini adalah video upacara pemberangkatan Satuan Tugas Yonif 407/Padmakusuma ke daerah perbatasan di Kalimantan Barat pada 11 September 2020. Video ini muncul beberapa kali, di antaranya pada detik ke-0.11.
    Video 2
    Potongan video 2
    Fakta: Video pada detik ke-0.36 ini adalah video saat Presiden RI pertama, Soekarno tengah berpidato. Video ini pernah diunggah oleh akun YouTube Indo Line pada 7 November 2020 berjudul Inilah Pidato Ganyang Malaysia Ir. Soekarno. Gambar ini muncul pada menit ke-5:53 di akun tersebut.
    Video 3
    Potongan video 3
    Fakta: Video menit ke-1.03 ini identik dengan video di akun YouTube Mahardika Channel berjudul Harimau Muda di Perang Jawa. Potongan video tentang perang Diponegoro ini ada di menit 2.33 pada akun tersebut.
    Video 4
    Potongan video 4
    Fakta: Gambar ini muncul beberapa kali, di menit ke 2.37, 4.58 dan 5.49. Video identik pernah diunggah akun YouTube Rasio Pedia pada 11 September 2020. Video ini adalah momen pelepasan Satuan Tugas Yonif 407/Padmakusuma ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta di atas, video bahwa pasukan Inggris kalang kabut hadapi Tentara Nasional Indonesia adalah menyesatkan.
    Narator dalam video itu membacakan sejarah Konfrontasi Malaysia-Indonesia pada 1963 yang ditulis oleh Grid Online. Sementara isi video adalah gabungan dari video-video lain yang tidak terkait dengan narasi. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10540) Keliru, Jokowi Bawa Pasukan Besar-besaran ke Rusia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/09/2022

    Berita


    Salah satu akun di Facebook mengunggah video berjudul AS Tantang Indonesia??Jokowi Bawa Pasukan Besar-besaran Ke Rusia. Video tersebut diunggah pada  7 September 2022 dan disukai 8,3 ribu warganet.
    Narator dalam video tersebut mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinannya atas rencana Jakarta untuk melakukan latihan militer dengan Rusia. Disebutkan juga, Indonesia mengirimkan 71 Datasemen militer ke Latihan gabungan dengan Rusia dalam Latihan perang Vosfok 2022 di Kawasan Timur Jauh, Rusia. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook soal Jokowi mengirim pasukan ke Rusia menantang Amerika Serikat
    Benarkah klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Latihan militer, yang disebut Vostok-2022, dimulai pada 1 September dan akan berlangsung hingga 7 September di beberapa tempat pelatihan di wilayah timur Rusia dan di perairan lepas pantai timurnya. Namun Indonesia tidak menjadi salah satu negara yang bergabung dengan latihan militer tersebut. 
    Menurut Tempo, negara-negara yang terlibat antara lain Suriah, India, Cina, Aljazair, Belarus, Tajikistan, dan Mongolia. Negara lainnya yang turut bergabung seperti Laos, Nikaragua, Suriah, Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Nikaragua.
    Narator dalam video tersebut mengutip artikel di CNBC Indonesia yang berjudul Awas Perang Melebar, AS 'Warning' India karena Rusia. Namun di dalam video, narator mengubah penyebutan India dengan Indonesia. Tidak hanya di judul, isi artikel yang menyebutkan India, juga diganti menjadi Indonesia. 
    Sementara untuk memverifikasi kebenaran klaim video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi dengan memfragmentasi video menjadi beberapa gambar. Dengan bantuan Google Lens, mesin pencarian Google dan Youtube, Tempo menemukan bahwa video tersebut kompilasi dari beberapa video dari berbagai peristiwa. Berikut hasil penelusurannya:
    Video 1
     Potongan video 1
    Video ini adalah situasi di lapangan terbang Belaya di wilayah Irkutsk, saat latihan militer Vosfok tahun 2018, Rusia. Video ini sebelumnya diunggah oleh akun YouTube ?????????? ?????? pada 13 September 2018.  
    Video 2
    Potongan video 2
    Fakta: Video identik pernah dimuat oleh akun YouTube Bloomberg Markets and Finance pada 6 Mei 2022. 
    Ini adalah Sekretaris Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah konferensi pers. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Karine Jean-Pierre akan menggantikan Jen Psaki sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih, menjadi orang kulit hitam pertama yang memegang posisi tersebut. "Kami akan jujur. Kami akan transparan," kata Jean-Pierre dalam konferensi pers.
    Video 3
    Potongan video 3
    Fakta: Video ini adalah peristiwa Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin saat pertemuan bilateral Indonesia-Rusia, 18 Mei 2016; dan KTT ASEAN-Rusia, 19-20 Mei 2016. Video ini diunggah oleh akun YouTube Presiden Joko Widodo pada 7 Juni 2016.  
    Video 4
    Potongan video 4
    Fakta: Ini adalah potongan video yang pernah diunggah oleh akun YouTube The Hill pada 21 Juli 2021 dengan judul Presiden Joe Biden mengadakan pertemuan Kabinet untuk menandai peringatan enam bulan pemerintahannya. 

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, video yang diklaim bahwa Jokowi bawa pasukan besar-besaran ke Rusia adalah keliru. 
    Indonesia tidak pernah mengirimkan pasukan militer untuk ikut Latihan Vosfok 2022 yang digelar Rusia bersama sekutunya. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10539) Keliru, Video Susilo Bambang Yudhoyono Ditangkap Kejaksaan Agung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 16/09/2022

    Berita


    Sebuah video di media sosial TikTok memuat narasi adanya penangkapan terhadap mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh Kejaksaan Agung. 
    Video berdurasi 6 menit 36 detik itu diterima Tempo pada Rabu, 14 September 2022. Pada bagian awal video terlihat sejumlah polisi memborgol tangan seorang pria mengenakan batik dan wajah mirip SBY. Teks video itu bertuliskan, Keputusan Bulat !!! SBY Siap-siap Dijebloskan. Sri Mulyani - Kejagung.
    Sejak diterima, video ini sudah mendapat 35 ribuan tanggapan, 2 ribuan komentar dan 1994 kali dibagikan. 
    Tangkapan layar potongan video yang beredar di TikTok mengenai kabar Presiden RI ke-6 ditangkap Kejaksaan Agung
    Benarkah ada penangkapan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono seperti termuat dalam video itu?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa tidak ada penangkapan yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto yang termuat di video tersebut adalah hasil suntingan.
    Hingga artikel ini diturunkan juga tidak ada peristiwa penangkapan terhadap SBY.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya pakai Google Reverse Image dan Yandex Image Search. Cara lain yang digunakan adalah membuat kata kunci ‘SBY jabat tangan’.
    Video 1
    Penjelasan manipulasi potongan video 1
    Pada detik pertama, terlihat foto tiga polisi memborgol tangan pria yang mirip Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah ditelusuri dengan reverse image tool Google, foto tersebut adalah hasil suntingan dari setidaknya dua foto berbeda.
    Foto sejumlah polisi tersebut dicomot dari foto yang dipublikasikan Pikiran Rakyat saat petugas Propam menjalankan Operasi Penegakan, Ketertiban dan Disiplin (Gaktibplin) terhadap anggota Kepolisian Resor Cirebon Kota pada Sabtu 30 Mei 2020.
    Foto SBY diambil dari Detik.com berjudul ‘Safari ke Jogja-Jateng-Jatim, SBY Bawa Bogor LavAni Latih Tanding’. Kemiripan itu terlihat dari baju batik yang dikenakan SBY saat bertemu Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz pada Selasa, 28 Juni 2022.
    Video 2
    Potongan video 2
    Sementara video Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, yang muncul pada detik-detik awal, tidak terkait dengan penangkapan SBY. 
    Video Jaksa Agung tersebut sedang menyampaikan keterangan pers terkait penangkapan tersangka korupsi Surya Darmadi setelah tiba di Indonesia yang dijemput dari di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada 15 Agustus 2022. Video aslinya pernah dipublikasikan di kanal YouTube CNBC.
    Video 3
    Potongan video 3
    Video detik ke-25, mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono muncul dan berulang kali ditampilkan. Di acara ini, SBY terlihat sedang menyampaikan kata sambutan di hadapan masyarakat yang ia kunjungi di wilayah Jawa Tengah.
    Potongan video ini sebelumnya sudah tayang di akun YouTube Susilo Bambang Yudhoyono yang diunggah pada 3 Mei 2016. Saat itu, dia melakukan dialog dengan masyarakat setempat dari berbagai profesi di Rumah Makan Pringsewu, Banjar. SBY berjanji akan menyampaikan pesan masyarakat kepada pemerintah melalui perwakilan Fraksi Partai Demokrat di DPR.
    Video 4
    Potongan video 4
    Pada menit ke-1:09, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, terlihat sedang duduk di kursi persidangan. 
    Dikutip dari Viva.co.id, Sri Mulyani memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus Century pada 3 Mei 2014.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video bernarasi mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditangkap adalah keliru.
    Foto yang memuat seorang pria mirip SBY dan diborgol adalah hasil suntingan dari dua foto yang berbeda. Jaksa Agung Burhanuddin dalam video tersebut membahas soal kasus korupsi pengusaha Surya Darmadi, sedangkan Sri Mulyani menyampaikan keterangan terkait kasus Century pada 2014 silam.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10538) Keliru, Malaysia Tak Lagi Jadi Negara Persemakmuran Inggris

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 16/09/2022

    Berita


    Salah satu akun di Facebook mengunggah video dengan narasi bahwa Malaysia tak lagi menjadi negara persemakmuran Inggris. Video berdurasi berdurasi 6.46 menit itu diberi judul Hebohkan Dunia!! Gara-Gara Ini Inggris Tarik Kemerdekaan Malaysia, Inggris Sebut Malaysia Tak Lagi Jadi Negara Persemakmurannya.
    Video tersebut menampilkan beberapa sosok Raja Malaysia dan Ratu Inggris dalam berbagai kesempatan. Narator video tersebut mengatakan bahwa belum sepenuhnya merdeka, Malaysia harus mau tanah negaranya disewa Inggris selama 999 Tahun.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Inggris tak lagi sebut Malaysia sebagai negara persemakmuran
    Hingga berita ini diturunkan, video ini mendapat 3,7 ribu like sejak diunggah pada 23 Februari 2022.
    Benarkah Inggris tak lagi sebut Malaysia menjadi negara persemakmuran?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, hingga artikel ini diturunkan, Malaysia masih menjadi negara persemakmuran Inggris. Tidak ada pernyataan dari Inggris bahwa Malaysia bukan lagi bagian dari persemakmuran mereka.
    Dalam situs The Commonwealth, negara Malaysia menjadi salah satu negara persemakmuran Inggris bersama 55 negara lainnya. Dikutip dari CNN Indonesia Riwayat tersebut dimulai saat Inggris menjajah Malaysia yang saat itu bernama Malaka pada 1824. Malaysia memproklamirkan kemerdekaan pada 20 Februari 1956, kemudian bergabung dengan Persemakmuran Inggris pada 1957.
    Sementara dalam video yang dibagikan di medsos tersebut, tidak terkait dengan keluarnya Malaysia sebagai negara persemakmuran Inggris.  
    Untuk menelusuri fakta video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video dan melakukan pemeriksaan dengan bantuan Yandex Image Search, mesin pencarian Google dan Youtube. Berikut hasil verifikasi Tempo:
    Video 1
    Potongan video 1
    Fakta: Video pada detik ke 0.01 dan menit ke 2.53 ini pernah diunggah oleh akun YouTube Associated Press pada 27 Oktober 2021 berjudul Queen Elizabeth II won't attend COP26 in person
    Ratu Elizabeth II telah membatalkan kehadirannya yang direncanakan pada konferensi iklim PBB di Glasgow setelah menerima saran dokter untuk beristirahat.
    Video 2
    Potongan video 2
    Fakta: Pada detik 0.12, video yang sama pernah diunggah oleh akun Youtube The Star pada 18 Mei 2020 dengan judul ‘Full speech: King’s Royal Address at one day Parliament sitting’. 
    Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Syah berpidato saat membuka Sidang Ketiga Parlemen ke-14 pada Senin, 18 Mei 2020. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas gejolak politik dan polarisasi rasial yang masih ada di Indonesia.  
    Video 3
    Potongan video 3
    Fakta: Video ini berada pada menit 1.03. Akun Youtube Astro AWANI pernah mengunggah video ini pada 31 Agustus 2019 dengan judul Telatah comel Sultan Abdullah, Tuanku Azizah ceriakan sambutan Hari Kebangsaan 2019. Ini adalah gambar parade pasukan berkuda di acara Hari Kebangsaan Malaysia tiga tahun lalu. Video yang identik juga pernah dimuat oleh kanal MalaysiaGazette TV
    Video 4
    Potongan video 4
    Fakta: Video pada menit ke-1.34 ini identik dengan video yang pernah diunggah oleh akun YouTube Astro AWANI pernah mengunggah video ini pada 31 Agustus 2019 dengan judul ‘Telatah comel Sultan Abdullah, Tuanku Azizah ceriakan sambutan Hari Kebangsaan 2019’.
    Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan Raja Permaisuri Agong, Tuanku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah menghadiri Hari Kebangsaan 2019 di Putrajaya, Malaysia. 

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, video bernarasi Inggris sebut Malaysia tak lagi jadi negara persemakmuran adalah keliru.
    Malaysia masih menjadi negara persemakmuran Inggris. Tidak ada pernyataan dari Inggris bahwa Malaysia bukan lagi bagian dari persemakmuran mereka.

    Rujukan