• (GFD-2022-10545) Keliru, Video Detik-detik Astronot Terjun ke Bumi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/09/2022

    Berita


    Sebuah video dibagikan di Facebook dengan klaim detik-detik astronot terjun ke bumi. Video tersebut memperlihatkan seseorang berpakaian astronot yang melompat dari kapsul yang membawanya terbang beredar di media sosial. 
    Di Facebook, video berdurasi 4 menit 6 detik tersebut dibagikan akun ini pada 16 September 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “detik2 astronot terjun ke bumi.”
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan sebanyak 975 ribu kali dan mendapatkan 630 komentar. 
    Tangkapan layar video sosok yang diklaim astronot terjun ke bumi
    Apa benar ini video detik-detik astronot terjun ke bumi?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. Hasilnya, seseorang yang berpakaian astronot dalam video tersebut adalah Felix Baumgartner asal Austria. Ia bukanlah astronot, melainkan penerjun bebas.
    Video yang identik pernah pernah diunggah ke YouTube oleh kanal BBC Studios pada 17 Maret 2016 dengan judul, “Jumping From Space! - Red Bull Space Dive - BBC.”
    Video identik lainnya juga pernah diunggah ke YouTtube oleh kanal GoPro pada 31 Januari 2014 dengan judul “GoPro: Red Bull Stratos - The Full Story”.
    Sumber: akun YouTube resmi GoPro
    “14 Oktober 2012, Felix Baumgartner naik lebih dari 24 mil di atas permukaan bumi ke tepi ruang angkasa dengan balon stratosfer. Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan saat dia membuka pintu kapsul, turun dari platform, dan memecahkan kecepatan suara saat jatuh bebas dengan selamat kembali ke Bumi. Felix mencetak tiga rekor dunia hari itu—dan mengilhami kami semua untuk melampaui batas realitas kami sendiri, dan membayangkan kembali potensi kami untuk mencapai yang luar biasa,” tulis GoPro pada keterangan videonya.
    Dikutip dari guinnesworldrecords.com, delapan juta orang menyaksikan aksi skydiver Austria Felix Baumgartner itu yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube pada 14 Oktober 2012. Baumgartner menyelesaikan lompatan parasut dari ketinggian 38.969,4 meter, memecahkan delapan rekor dunia dan penghalang suara dalam waktu hanya tiga jam.
    "Felix Baumgartner naik ke tepi ruang angkasa dalam kapsul bertekanan yang digantung di bawah balon helium raksasa. Dia kemudian melompat keluar, terjun bebas selama empat menit 19 detik sebelum membuka parasutnya," dikutip dari news.sky.com.
    Pria Austria berusia 43 tahun itu juga memecahkan rekor penerbangan balon berawak tertinggi setelah mengendarai kapsul 24 mil di atas New Mexico.
    Menurut juru bicara misi Sarah Anderson. Baumgartner mencapai rekor terjun bebas tercepat setelah mencapai kecepatan tertinggi 834 mph (1.342km/jam) dan memecahkan penghalang suara.
    Dalam konferensi pers beberapa jam setelah ia melompat, terungkap bahwa kecepatan yang diraih lebih tinggi daripada yang pernah diraih sebelumnya sebesar 706 mph (1.136km/jam).
    Masalah kecil sempat muncul saat kapsul Baumgartner naik ketika pemanas pada pelat muka helmnya gagal, yang berarti pelindungnya menjadi berkabut saat dia menghembuskan napas. Namun hal itu tidak menghalanginya untuk melompat.
    Dilansir dari BBC, Felix Baumgartner mengatakan dia hampir membatalkan aksinya karena pelindung helmnya berembun. Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit baginya untuk turun. Hanya beberapa ribu kaki terakhir yang dinegosiasikan dengan parasut.
    Begitu turun, dia berlutut dan mengangkat tinjunya dengan penuh kemenangan. Tim pemulihan helikopter berada di tangan beberapa saat kemudian.
    "Ketika saya berdiri di sana di puncak dunia, Anda menjadi sangat rendah hati. Anda tidak berpikir untuk memecahkan rekor lagi, Anda tidak berpikir untuk mendapatkan data ilmiah - satu-satunya hal yang Anda inginkan adalah untuk kembali hidup-hidup," katanya pada konferensi pers.
    Baumgartner menjadi terkenal karena melompat dari gedung pencakar langit, yang pertama kali berupaya mengalahkan rekor tertinggi yang diraih Kittinger pada tahun 2005.
    Pada ketinggian lompatan hari Minggu, tekanan udara kurang dari 2 persen dari apa yang ada di permukaan laut, dan tidak mungkin untuk bernapas tanpa pasokan oksigen.
    Orang lain yang pernah mencoba memecahkan rekor, dilaporkan telah kehilangan nyawa dalam proses penerjunan.
    Tim Baumgartner membangun kapsul bertekanan khusus baginya untuk melindunginya dalam perjalanan ke angkasa. Untuk penerjunan, ia mengenakan setelan tekanan penuh generasi berikutnya yang dibuat oleh perusahaan yang sama yang menyiapkan setelan penerbangan astronot.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim detik-detik astronot terjun ke bumi adalah keliru. Video tersebut merupakan aksi Felix Baumgartner asal Austria yang melakukan aksi terjun bebas dari tepi ruang angkasa pada 14 Oktober 2012. Baumgartner bukanlah astronot, melainkan penerjun bebas.
    Baumgartner terjun bebas dari ketinggian 38.969,4 meter. Setelan penerbangan astronot yang ia kenakan bertujuan untuk mengatasi masalah tekanan udara dan minimnya oksigen pada ketinggian itu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10544) Menyesatkan, NATO Kalang Kabut, Rudal Rusia Siap Musnahkan Amerika Serikat Dalam Sekejap

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/09/2022

    Berita


    Sebuah akun di Facebook, mengunggah video berjudul Nato Kalang Kabut, Rudal Rusia Siap Musnahkan Amerika Serikat Dalam Sekejap. Video berdurasi 10:02 pada 1 Juli 2022 lalu tersebut disukai 4,1 ribu dan telah ditayangkan 109 ribu kali.
    Narator dalam video tersebut menyebutkan NATO gemetar melihat Rusia memamerkan rudal nuklir terbaru yang mampu menjangkau Amerika dalam hitungan detik. Rudal tersebut diberi nama Rudal Zircon. Rusia membanggakan kesuksesan uji coba rudal tersebut dan mengklaim bisa memusnahkan kota-kota di Amerika Serikat (AS).
    Tangkapan layar video tentang NATO dan rudal Rusia mengarah ke Amerika Serikat
    Lalu, apa benar NATO gentar terhadap Rusia yang menguji coba rudal untuk memusnahkan Amerika Serikat?

    Hasil Cek Fakta


    Sejak 2021, Rusia telah menguji coba rudal hipersonik zircon. Rudal ini menjadi bagian langkah Rusia untuk mengembangkan senjata presisi hipersonik terbaru. 
    Dikutip dari CNN Indonesia, Rusia menjadikan modernisasi persenjataan sebagai prioritas utama di tengah ketegangan dengan Negara Barat setelah pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia pada 2014. Putin mengatakan, Zircon memiliki kemampuan untuk meluncur dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan hingga seribu kilometer. Rudal ini disebut akan membantu meningkatkan kekuatan militer Rusia secara signifikan.
    Narator pada video tersebut, membacakan artikel yang dimuat oleh dua media, yaitu Pikiran Rakyat dan Warta Ekonomi, tentang rudal zircon yang disebut bisa mencapai Amerika Serikat dan negara-negara NATO. 
    Sedangkan untuk memverifikasi isi video, Tim Cek Fakta Tempo menggunakan InVID Werify, Yandex Image Search, Google Lens, mesin mencarian Google dan Youtube. Hasilnya, video di atas adalah video kompilasi beberapa video yang pernah diunggah sebelumnya. Berikut uraiannya:
    Video 1
    Potongan video 1
    Fakta: Gambar ini muncul beberapa kali, pada catatan waktu 0:29, 2:01 dan seterusnya. Video ini adalah Presiden Turki Erdogan saat menghadiri KTT NATO di Madrid Spanyol pada 29 Juni 2022 lalu. Video ini pernah diunggah oleh akun Haber Lütfen Pada 30 Juni 2022.
    Video 2
    Potongan video 2
    Fakta: Video yang muncul pada catatan waktu 0:37, 2:10 ini sebelumnya diunggah oleh akun Youtube ?????????? ?????? pada 28 September 2021.
    Video berbahasa Rusia ini adalah peristiwa latihan dengan pembentukan Rudal Tagil dari Pasukan Rudal Strategis.
    Video 3
    Potongan video 3
    Fakta: Video yang muncul pada menit 2.58 ini, momennya sama dengan video 1 di atas, saat KTT NATO di Spanyol. Video ini pernah diunggah oleh Euronews.
    Video 4
    Potongan video 4
    Fakta: Video ini muncul pada menit ke 4.59. Video ini adalah video latihan staf komando di wilayah Sverdlovsk, Rusia. Lebih dari 3 ribu personel militer dan sekitar 300 peralatan terlibat di dalamnya.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, video tentang Nato kalang kabut, rudal Rusia siap musnahkan AS dalam sekejap adalah menyesatkan.
    Meskipun Rusia memang sedang mengembangkan rudal hipersonik berkekuatan lebih canggih, namun tidak ada fakta yang menyebutkan bahwa rudal tersebut dapat memusnahkan Amerika Serikat dalam sekejap. Narasi ini dapat menyesatkan publik untuk menyetujui konflik bersenjata yang dapat memperluas krisis kemanusiaan.  

    Rujukan

  • (GFD-2022-10543) Sebagian Benar, Banding Ferdy Sambo Ditolak, Akhirnya Ia Berikan Pesan Terakhir

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/09/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Banding Ferdy Sambo Ditolak, Akhirnya Sambo Berikan Pesan Terakhir. Video berdurasi 10 menit 49 detik itu diunggah ke media sosial pada Sabtu, 17 September 2022.
    Di dalam video terlihat mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Ferdy Sambo, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sejak diunggah, kolase video ini sudah mendapat seribuan tanggapan, 335 komentar dan 45 ribu kali tayang.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook soal pesan terakhir Ferdy Sambo
    Benarkah Banding Ferdy Sambo ditolak dan dia menyampaikan pesan terakhir?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa saat video ini diunggah pada 17 September 2022, belum ada putusan banding atas Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang diajukan Ferdy Sambo. Komisi Kode Etik baru mengumumkan putusan sidang banding Sambo pada Senin 19 September 2022.
    Dikutip dari Tempo.co, Komisi Kode Etik memutuskan menolak banding Ferdy Sambo. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pelanggar sudah tidak bisa lagi mengajukan upaya hukum apapun setelah putusan banding ini.
    “Keputusan sidang banding bersifat final dan mengikat. Sudah tidak ada upaya hukum kepada yang bersangkutan,” kata Dedi Prasetyo setelah putusan sidang banding di gedung TNCC, Mabes Polri, 19 September 2022.
    Sidang banding dipimpin oleh jenderal bintang tiga, yakni Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto. Adapun Wakil Ketua Komisi adalah Inspektur Jenderal Remigius Sigid Tri Hardjanto. Kemudian anggota terdiri dari Irjen Wahyu Widada, Irjen Setyo Budi Mumpuni, dan Irjen Indra Miza. 
    Sesuai mekanisme, sidang banding tidak menghadirkan pelanggar atau Ferdy Sambo maupun pendampingnya.
    Sedangkan untuk memverifikasi isi video, Tim Cek Fakta Tempo menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
    Video 1
    Potongan video 1
    Video berisi Ferdy Sambo ini adalah saat ia mengikuti Sidang Komisi Kode Etik Polri, pada 26 Agustus 2022 lalu. Video ini pernah dimuat di Tempo.co pada hari yang sama. 
    Hasil sidang etik tersebut, Ferdy Sambo terbukti melanggar kode etik dan diberhentikan secara tidak hormat dari Kepolisian Republik Indonesia. Ia menjalani sidang etik setelah dijadikan tersangka pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yoshua atau Brigadir J. Mendengar keputusan itu, Sambo kemudian lakukan banding.
    Video 2
    Potongan video 2
    Video pada detik ke-29 ini menampilkan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. Momen ini ketika dia sedang menyampaikan bahwa sosok Ferdy Sambo layaknya bos mafia di tubuh Polri. Potongan video ini sebelumnya sudah tayang di media televisi, termasuk TVOne, yang diberi judul ‘Pernyataan Ketua Komnas HAM Viral di Medsos, FS Tahu Cara Lepas dari Masalah?
    Video 3
    Potongan video 3
    Video berikutnya menunjukkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada menit ke-1:28. Di dalam video ini, Listyo sedang memberikan arahan terkait acara syukuran HUT ke-74 Polwan RI pada Jumat, 8 September 2022.
    Ada sejumlah arahan yang disampaikan Listyo, di antaranya adalah wanti-wanti Kapolri akan memecat anggota polisi yang melanggar dan mencederai keadilan masyarakat.
    "Saya selalu mewanti-wanti agar seluruh personel Polri menghindari pelanggaran khususnya terhadap hal yang dapat mencederai rasa keadilan masyarakat. Kalau ada laporan saya tidak perlu tegur lagi, langsung saya copot dan ini berlaku untuk semua personel Polri, baik polisi maupun polwan," tulis dia dikutip dari akun YouTube Kompas TV.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi banding Ferdy Sambo ditolak, akhirnya Sambo berikan pesan terakhir, Sebagian Benar.
    Saat video ini diunggah pada 17 September 2022, belum ada putusan banding atas Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang diajukan Ferdy Sambo. Komisi Kode Etik baru mengumumkan putusan sidang banding Ferdy Sambo  pada Senin 19 September 2022.
    Isi video juga tidak terkait dengan putusan Komisi Etik yang menolak banding yang diajukan oleh Ferdy Sambo.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10542) Menyesatkan, Ferdy Sambo Sewa Orang untuk Culik dan Siksa Orang Tua Bharada E

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/09/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah video yang dibuat dari kompilasi sejumlah foto berjudul Tak Main-main Ancaman Ferdy Sambo Begitu Nyata, Orang Tua Bharada E Akan Dihabisi Jika Lakukan Ini. Video tersebut diunggah pada 27 Agustus 2022 dan sudah mendapat 2,4 ribu komentar serta 20 ribu like.
    Video itu memuat ucapan narator bahwa Ferdy Sambo menyewa orang untuk menculik dan menyiksa orang tua Bharada E atau Eliezer Pudihang Lumiu. Dia juga menyebut Kamarudin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J yang menyatakan orangtua Bharada E saat ini disekap di Mako Brimob. 
    Seperti diketahui, Bharada E merupakan salah satu di kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
    “Orangtuanya Barada E itu sekarang disekap di Mako Brimob. Enggak tahu kenapa. Jadi tidak di Manado lagi. Waktu itu kan saya bilang periksa orangtuanya, dapat uang berapa. Apa ada transfer atau tidak?” kata Kamarudin, Rabu, 24 Agustus 2022.
    Tangkapan layar beberapa potongan video yang beredar di Facebook soal ancaman penculikan dan penyiksaan orang tua Bharada E oleh Ferdy Sambo
    Namun, apa benar tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo, melakukan penculikan dan menyiksa orang tua Bharada E?

    Hasil Cek Fakta


    Sejauh ini tidak ada penculikan dan penyiksaan terhadap orangtua Barada E oleh Ferdy Sambo. Pernyataan bahwa orang tua Bharada E disekap memang pernah dilontarkan oleh Kamaruddin. Namun pernyataan ini telah dibantah oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
    Dikutip dari Tirto.id, keberadaan orang tua Bharada E untuk diamankan. Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo menjamin bahwa kondisi orang tua Bharada E saat ini dalam kondisi baik dan bukan dalam keadaan disekap. 
    "Mereka tidak disekap ya tapi mereka sebenarnya diamankan supaya tidak ada ancaman kepada yang bersangkutan," terang Hasto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Agustus 2022.
    Berita yang sama dimuat oleh CNN Indonesia. Orang tua Bharada E diamankan untuk menghindari potensi ancaman.
    Ronny Talapessy, kuasa hukum Richard Eliezer atau Bharada E, membantah orang tua kliennya disekap di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Dimuat oleh Suara.com, Ronny menyampaikan orang tua Bharada E berada di suatu tempat yang aman guna mendapatkan perlindungan. Dirinya juga selalu menjalin komunikasi dengan orang tua Bharada E.
    "Keluarganya berada di suatu tempat yang aman dalam perlindungan keluarga dan pengacara," kata Ronny. Dipastikannya bukan berada di Mako Brimob, Depok seperti yang dikatakan Kamaruddin. Mereka ditempatkan di suatu tempat juga untuk menjaga privasi.
    Sebelum muncul klarifikasi tersebut, pada 25 Agustus 2022, kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan orang tua Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu disebut disekap di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
    Dikutip dari Kompas TV, Kamaruddin, mengaku tidak mengetahui alasan mengapa orang tua dari Bharada E itu berada di Mako Brimob tersebut.
    "Bharada E itu sudah saya indentifikasi dari Mapanget, Sulawesi sana, orang tuanya semua, dan orang tua (Bharada E) disekap di Brimob enggak tau kenapa," kata Kamaruddin di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2022.
    "Waktu itu saya bilang periksa orang tuanya dapat uang berapa, apa ada transfer atau tidak. Nah, sejak saat itu orang tuanya meninggalkan Mapanget Manado, sekarang tinggal di Mako Brimob padahal dia sipil," ucap Kamaruddin.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi yang terdapat pada video di atas adalah menyesatkan.
    Tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan narasi. Tidak ada informasi terkait ancaman Sambo untuk menghabisi orang tua Bharada E dalam narasi video tersebut.

    Rujukan