• (GFD-2022-10557) Keliru, Video Formasi Awan Berbentuk Kepala Manusia Terekam Kamera

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/09/2022

    Berita


    Video yang memperlihatkan sejumlah orang di pelabuhan tengah menyaksikan kedatangan sebuah kapal dengan latar belakang awan membentuk formasi menyerupai kepala manusia beredar di media sosial.
    Video tersebut dibagikan dengan narasi awan berbentuk kepala manusia.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 21 Juni 2022. “Awan berkepala manusia,” tulis akun tersebut.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 360 komentar. 
    Tangkapan layar video bernarasi awan berbentuk dua kepala manusia, beredar di Facebook dan TikTok
    Apa benar ini video awan berbentuk kepala manusia yang terekam kamera?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google, Yandex, Source, dan TinEye. 
    Hasilnya, video tersebut merupakan hasil suntingan yang menggabungkan dua visual terpisah, yakni fragmen awan dengan formasi wajah manusia dan video orang-orang di pelabuhan yang menyaksikan kedatangan sebuah kapal.
    Video Pertama
    Gambar kiri merupakan hasil manipulasi dari gambar kanan yang beredar di Twitter
    Fragmen formasi awan yang membentuk wajah manusia telah beredar di internet sejak 2018. Gambar yang identik pernah diunggah akun Simran Kaur pada 2 Juli 2018. Pada gambar awan yang diunggah akun ini juga memperlihatkan tiang-tiang jaringan listrik. 
    Gambar identik lainnya juga pernah dimuat ke situs sina.cn pada 26 September 2018.
    Di Twitter, video awan dengan formasi wajah manusia tersebut beredar dengan suasana yang berbeda. Sejumlah orang turun dari kendaraan dan nampak seperti menyaksikan formasi awan tersebut. Video tersebut diunggah akun Firza Husain pada 27 Mei 2021.
    Video Kedua
    Gambar kanan merupakan lokasi kanal Duluth yang dimanipulasi menjadi gambar kiri
    Video yang identik pernah dimuat ke kanal Duluth Harbor Cam pada 4 Juni 2022 dengan judul, “Paul R Tregurtha arrived in Duluth 3 Juni 2022.” Beberapa kesamaan terlihat dari kapal dan arsitektur pelabuhan.
    Kanal yang sama juga memperlihatkan kapal Paul R Tregurtha saat tiba di pelabuhan Duluth pada 13 September 2021. Video tersebut diunggah pada 14 September 2021.
    Dengan menggunakan Google Street View, desain arsitektur Pelabuhan Duluth di Minnesota, Amerika Serikat, terlihat identik dengan suasana pelabuhan pada video di atas.
    Suasana Kanal Duluth melalui Street view (Sumber: Google Maps)

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim awan berbentuk kepala manusia yang terekam kamera adalah keliru.
    Video tersebut merupakan hasil suntingan yang menggabungkan fragmen awan dengan formasi wajah manusia dan video orang-orang dipelabuhan yang menyaksikan kedatangan sebuah kapal.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10556) Menyesatkan, Video Pertemuan Rieke Diah Pitaloka dengan Eks PKI

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/09/2022

    Berita


    Video pendek dari Tiktok dengan narasi Rieke Diah Pitaloka menggelar pertemuan dengan eks Partai Komunis Indonesia (PKI) dan underbow-nya menjadi pesan berantai di WhatsApp. Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa fakta video itu pada Kamis 23 September 2022. 
    Berdurasi 2:29 menit, video rekaman liputan TVOne, itu memperlihatkan Rieke bersama sejumlah orang duduk melingkar. Rekaman video berita itu berjudul Anggota DPR bertemu dengan eks PKI. Lokasi peristiwa di Banyuwangi, Jawa Timur. Tidak ada keterangan waktu kapan peristiwa itu terjadi.
    Tangkapan layar video yang diterima chatbot Cek Fakta Tempo dengan narasi Rieke Diah Pitaloka adakan temu kangen dengan eks-PKI, beredar melalui aplikasi perpesanan.
    Narator dalam video menyebut bahwa kedatangan Rieke Diah Pitaloka itu bersama anggota DPR RI Komisi XI Ribka Tjiptaning dan Nur Suhud. Pertemuan itu kemudian diusir oleh warga. 

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pertemuan tersebut adalah untuk sosialisasi Rancangan Undang-undang Kesehatan dan tidak terkait dengan eks Partai Komunis Indonesia atau underbow-nya. 
    Video itu tidak lagi ditemukan di kanal TVOne tapi masih disebarkan kembali oleh sejumlah akun di YouTube. Termasuk juga dimuat oleh sejumlah media online. Saat itu, pemberitaan beberapa media memang menyebut bahwa anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka, Ribka Tjiptaning, dan Nur Suhud menggelar pertemuan bersama eks PKI dan underbow-nya. Pertemuan ini kemudian dibubarkan kelompok intoleran, salah satunya Front Pembela Islam.
    Seperti diberitakan Liputan6.com, insiden itu terjadi pada 24 Juni 2010 di Rumah Makan Ruyung, Banyuwangi, Jawa Timur.
    Sumber: Liputan6.com
    Tim Cek Fakta Tempo membandingkan dengan arsip pemberitaan internal terkait peristiwa itu. Pertemuan tersebut sebenarnya bukan temu kangen eks PKI melainkan sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI. Saat acara baru berjalan 40 menit, kelompok intoleran seperti FPI membubarkan acara itu dengan menuding sebagai temu kangen anggota eks-PKI.  
    Ketua Komisi IX saat itu, Ribka Tjiptaning mengatakan jika pertemuan itu untuk sosialisasi program kesehatan gratis. Ribka juga menyesalkan sikap dari ormas Islam itu. Ia membantah pertemuan tersebut untuk temu kangen eks PKI di Banyuwangi. Menurut dia, acara itu merupakan tugas Komisi IX untuk mensosialisasikan pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan gratis di daerah.
    Rieke Diah Ayu Pitaloka mengatakan, acara sosialisasi itu terbuka untuk umum, dan bukan jadi masalah apabila ada eks anggota PKI atau keturunannya yang hadir. "Mereka itu juga warga negara Indonesia," katanya.
    Pada 28 Juni, Ribka Tjiptaning bersama kuasa hukumnya, Sirra Prayuna, mengadukan kinerja Kepolisian Banyuwangi ke Kapolri karena dianggap tidak membantu tugas kinerja konstitusional Ribka sebagai anggota DPR ke parlemen.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, video tentang Rieke Diah Pitaloka menggelar pertemuan dengan eks Partai Komunis dan underbow-nya, adalah menyesatkan. 
    Meski pada 2010 beberapa media menyebut dengan judul tersebut, namun faktanya pertemuan itu adalah bagian dari sosialisasi RUU Kesehatan dan pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan gratis di daerah oleh Komisi XI DPR RI. Acara sosialisasi itu terbuka untuk umum. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10555) Keliru, Jokowi Akan Hancurkan Amerika Serikat Jika Ikut Campur Urusan Rusia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/09/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Indonesia Pasang Badan !! Jokowi Akan Hancurkan Amerika Serikat Jika Ikut Campur Urusan Rusia Ini.
    Video tersebut menampilkan Presiden Indonesia, Joko Widodo, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodimir Zelensky.
    Potongan video lain memperlihatkan pasukan militer, peralatan perang dan reruntuhan bangunan. Kemudian, narator dalam video itu membahas tentang invasi Rusia ke Ukraina. Kolase video yang diunggah pada Selasa, 13 September 2022 itu sudah mendapat empat ribuan tanggapan, 566 komentar dan 160 ribu kali tayang.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Presiden Jokowi akan mengancurkan AS jika ikut campur urusan Rusia
    Benarkah Indonesia pasang badan, Jokowi akan hancurkan Amerika Serikat jika ikut campur urusan Rusia ?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, tidak ada pernyataan Jokowi mengancam hancurkan Amerika Serikat jika ikut campur urusan Rusia. Pertemuan Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam video itu membahas dampak perang Ukraina yang dapat mengancam pasokan pangan dunia serta kerja sama Amerika dengan ASEAN.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi potongan video tersebut menjadi gambar. Selanjutnya ditelusuri menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.  
    Video 1 
    Potongan video 1
    Video detik ke-44 menunjukkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sedang berjabat tangan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden di lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Schloss Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022.
    Foto tersebut sudah ditayangkan di Kompas.com dan diberi judul ‘Jokowi Bahas Dampak Perang Ukraina dalam 9 Pertemuan Bilateral di KTT G7’. Pada pertemuan itu Jokowi membahas dampak perang Ukraina dan Rusia terhadap rantai pasok pangan dunia dan menyampaikan upaya untuk menghentikan perang.
    Dalam video ini Jokowi dan Biden dimunculkan kembali, namun konteks yang berbeda. Pada menit ke-4:58, mereka bertemu di Glasgow, Skotlandia pada 2 November 2021. Dikutip dari CNBC Indonesia, pada pertemuan bilateral itu mereka membahas beberapa isu penting seperti keamanan laut di kawasan Indo Pasifik, kondisi Myanmar, penanganan pandemi dan perubahan iklim.
    Pertemuan lainnya di acara jamuan santap malam antara pemimpin negara ASEAN dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, di Gedung Putih, Washington D.C Amerika Serikat, Kamis, 12 Mei 2022. Jokowi menyatakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat merupakan momentum tepat memperkuat kemitraan ASEAN dan AS.
    “Kemitraan ini sangat penting di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian,” kata Jokowi dikutip dari Antara, Jumat, 13 Mei 2022.
    Video 2
    Potongan video 2
    Pada menit ke-1:42, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021.
    Dalam arsip Majalah Tempo disebutkan, kedua pimpinan bertemu setelah mengikuti serangkaian pertemuan intens dengan sekutunya dari Pakta Atlantik Utara (NATO), Uni Eropa, Kelompok G7, yang beranggota Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Saat itu, keduanya mengeluarkan pernyataan bersama tentang salah satu topik utama diskusi, yaitu Proliferasi nuklir. “Perang nuklir tidak dapat dimenangi, dan tidak boleh diperangi,” kata mereka.
    Video 3
    Potongan video 3
    Potongan video berikutnya, Presiden Joko Widodo temui Presiden Rusia, Vladimir Putin di Kremlin, Rusia pada Kamis, 30 Juni 2022. Agenda ini merupakan upaya Jokowi untuk melanjutkan misi perdamaian antara Ukraina dengan Rusia. Video ini sebelumnya sudah dipublikasikan Kompas TV dengan judul ‘Jokowi Bertemu Putin Bawa Misi Damai Rusia-Ukraina: Saya Siap Jadi Jembatan’.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video Indonesia pasang badan, Jokowi akan hancurkan Amerika Serikat jika ikut campur urusan Rusia adalah menyesatkan.
    Pertemuan Jokowi dengan Biden dalam video itu tidak ada membahas tentang Indonesia pasangan badan dan hancurkan Amerika Serikat jika ikut campur urusan Rusia.
    Namun, potongan video yang menampilkan kedua pemimpin negara itu hanya membahas soal dampak perang Ukraina pada pasokan pangan. Lalu topik pembicaraan lainnya mengenai keamanan dan kemitraan ASEAN dengan Amerika Serikat.
    Tidak hanya itu, Jokowi justru menginginkan agar perang dihentikan, terutama ketika dia menemui Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy di Istana Maryinsky, Kiev pada Rabu, 29 Juni 2022, dan Putin di Kremlin, Rusia pada Kamis, 30 Juni 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10554) [SALAH] Video “Akhirnya Penyidik Temukan Ruang Rahasia Ferdy Sambo | Berisi T4ng4n M4nusi4”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2022

    Berita

    Akun Facebook Super Maniak (fb.com/105984912117426) pada 22 September 2022 mengunggah sebuah video dengan narasi:

    “Akhirnya Penyidik Temukan Ruang Rahasia Ferdy Sambo | Berisi T4ng4n M4nusi4”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai penyidik yang menemukan ruangan rahasia Ferdy Sambo yang berisi tangan manusia merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, tidak ada kaitannya dengan kasus Ferdy Sambo. Gambar penemuan kerangka manusia di video itu adalah penemuan kuburan massal yang diduga berisikan jasad kaum elit abad 15 di Peru.

    Foto yang identik dimuat di artikel berjudul Fakta Temuan Kuburan Massal Kaum Elit Abad Ke-15 di Peru yang terbit di CNN Indonesia pada 22 November 2022.

    Dilansir dari artikel ini, peneliti menemukan kuburan massal yang diduga berisikan jasad kaum elit abad 15 di Peru. Kuburan tersebut berisi sekitar 25 orang yang didominasi wanita. Kuburan massal tersebut berlokasi di provinsi Trujillo, Peru. Kuburan berisi wanita dan beberapa anak kecil serta remaja. Di dalam kuburan tersebut juga ditemukan peralatan tekstil, termasuk jarum, penggulung, dan kapur. Peneliti menemukan wanita-wanita ini terkubur dalam posisi duduk dengan kaki ditekuk, dan sebagian besar berusia di bawah 30 tahun.

    Kesimpulan

    Tidak ada kaitannya dengan kasus Ferdy Sambo. Gambar penemuan kerangka manusia di video itu adalah penemuan kuburan massal yang diduga berisikan jasad kaum elit abad 15 di Peru.

    Rujukan