• (GFD-2022-10570) [SALAH] Video Demo pada Tanggal 23 September 2022

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 26/09/2022

    Berita

    “Luar biasa semangat rakyat Indonesia menuntut dihapuskannya penindasan dan pendzoliman thd rakyat. Knp rezim ini msh tdk bergeming thd tuntutan rakyatnya..? Sedang apa mrk..?”

    NARASI DALAM VIDEO:

    “23 September 2022”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter dengan nama pengguna “vharianT29” mengunggah sebuah video yang menunjukkan massa yang tengah melakukan demo. Dalam video tersebut juga terdapat narasi yang menyatakan bahwa demo terjadi pada tanggal 23 September 2022.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video demo yang terjadi pada tanggal 23 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video demo mahasiswa menolak RUU KUHP pada tahun 2019 lalu.

    Video serupa yang diambil dari sudut yang berbeda dapat dilihat pada menit 5:00 hingga 5:24 dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube “KOMPASTV” pada 23 September 2019 dengan judul video “Aksi Unjuk Rasa Pro Kontra RUU KUHP di Depan Gedung DPR”.
    Selain itu, beberapa foto dokumentasi yang menunjukkan kondisi demo juga telah dimuat dalam artikel detikNews berjudul “Potret Massa Aksi Demo di Depan Gedung DPR” yang diunggah pada 23 September 2019.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “vharianT29” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Bukan video demo yang terjadi pada tanggal 23 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video demo mahasiswa menolak RUU KUHP pada tahun 2019 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10569) [SALAH] Foto Anak-Anak yang Diculik dan Dibawa ke Thailand untuk Diambil Organ Dalamnya

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 26/09/2022

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Hati-hati semua. Sekarang banyak kasus penculikan anak. Dapat video dari grup whatsapp. Mereka sayat anak itu hidup2 untuk diambil organ dalamnya.

    Banyak kasus yang dibawa ke thailand. Jika kalian ingin berlibur ke thailand harap hati hati.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter dengan nama pengguna “SalemTheCats” mengunggah sebuah foto yang menunjukkan beberapa anak kecil terbaring di tanah. Foto tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa anak-anak dalam foto tersebut adalah korban penculikan yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto korban penculikan anak-anak yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya. Foto tersebut merupakan foto korban serangan gas sarin yang terjadi di Ghouta, Suriah, pada tahun 2013 lalu.

    Foto serupa telah dimuat dalam artikel berjudul “Assad’s chemical attacks kill 871 children at least: NGO says” yang diunggah oleh media asal Suriah Zaman Al Wasl pada tanggal 24 Agustus 2013.

    Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2016 dan Maret 2022. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[HOAX] RATUSAN TUBUH ANAK KECIL DIDALAM MOBIL VAN DI THAILAND” yang diunggah pada 23 November 2016 dan artikel berjudul “[SALAH] “Anak-anak disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, mereka akan dibunuh untuk diambil organnya” yang diunggah pada 14 Maret 2022.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “SalemTheCats” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Bukan foto korban penculikan anak-anak yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya. Faktanya, foto tersebut merupakan foto korban serangan gas sarin yang terjadi di Ghouta, Suriah, pada tahun 2013 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10568) [SALAH] Video “*SORE TADI Pos polisi tugu tani di bakar masa td sekitar pkl 16;30”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 26/09/2022

    Berita

    “SORE TADI Pos polisi tugu tani di bakar masa td sekitar pkl 16;30..RAKYAT MENUNTUT KEADILAN”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter dengan nama pengguna “Bams27735590” mengunggah sebuah video yang menunjukkan kondisi demo yang berlangsung ricuh. Video tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video pembakaran pos polisi di Tugu Tani pada 22 September 2022 pukul 16.30.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video pos polisi di Tugu Tani yang dibakar pada 22 September 2022 pukul 16.30. Video tersebut merupakan video demo UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.

    Video peristiwa serupa yang diambil dari sudut yang berbeda telah diunggah oleh kanal YouTube “VIVACOID” dengan judul video “Beringas! Detik-detik Massa Bakar Pos Polisi di Tugu Tani” yang diunggah pada 8 Oktober 2020.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Bams27735590” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Bukan video pos polisi di Tugu Tani yang dibakar pada 22 September 2022 pukul 16.30. Faktanya, video tersebut merupakan video demo UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10567) Keliru, Video Polisi Jemput AHY karena Provokasi Demo

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/09/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Polisi Jemput AHY, Ketahuan Provokasi Demo, pada 17 September 2022. Di bagian awal, video itu menampilkan sampul yang memperlihatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dijemput dua polisi dengan tangan terborgol.  
    Narator dalam video itu mengatakan, ‘Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketakutan Setelah Tahu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Disebut-sebut Terlibat Jokowi Emosi Menempuh Jalur Hukum’.
    Sejak diunggah hingga artikel ini diturunkan, video tersebut telah tayang 1 juta kali, mendapat 4 ribuan komentar dan 9 ribuan tanggapan.
    Tangkapan layar video mengenai penangkapan Agus Harimurti Yudhoyono oleh polisi, beredar di Facebook
    Benarkah polisi menangkap AHY, karena memprovokasi demonstrasi?  

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, tidak ada penangkapan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait dugaan memprovokasi demonstrasi. Gambar sampul dalam video yang menunjukkan AHY ditangkap adalah hasil suntingan dari foto-foto peristiwa lain. 
    Untuk memverifikasi narasi dan video di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
    Video 1
    Video 1
    Pada awal video, Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan seseorang yang mirip Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, beserta Polisi ditampilkan. Namun, foto dan keterangan yang dicantumkan pada video tersebut tidak berkaitan. Pasalnya, gambar ini merupakan hasil editan dari aktivitas berbeda.
    Pertama, foto SBY identik dengan yang ada di Kompas.com. Di media tersebut foto ini diberi keterangan ‘Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) beserta keluarga memberikan salam kepada pelayat saat upacara militer pelepasan jenazah almarhumah Ani Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 2 Juni 2019.’
    Kedua, foto berwajah Jokowi itu juga editan. Wajah sebenarnya adalah Moeldoko. Foto Moeldoko sebelumnya diunggah di Instagram pribadi Kepala Staf Presiden tersebut. Kemiripannya diketahui dari baju batik serta pin yang dikenakannya.
    Ketiga, foto AHY yang terlihat diapit dua Polisi bukan soal penjemputan. Itu adalah momen ketika AHY berjalan memasuki kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk menyerahkan berkas keabsahan organisasi dan AD/ART partai di Jakarta pada 3 Maret 2021. Foto ini adalah hasil jepretan fotografer Antara, Aditya Pradana Putra.
    Video 2
    Video 2
    Detik ke-35, Susilo Bambang Yudhoyono dimunculkan. Potongan video ini pernah diputar di kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 Agustus 2014 dengan judul ‘ Tidak Mau Bebani Rakyat, Presiden SBY Pertahankan Harga BBM’. Dalam perbincangan itu, ia menekankan bahwa Pemerintah sejatinya bekerja keras demi mensejahterakan keseluruhan rakyat Indonesia.
    Video 3
    Video 3
    Video berikutnya menampilkan Joko Widodo pada detik ke-49 sedang berpidato. Dikutip dari Jawa Pos pidatonya diberi judul ‘Jokowi Seakan Sindir SBY Soal Subsidi BBM’. Pada saat itu, Jokowi membahas masalah BBM di acara di Munaslub Partai Hanura, Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016. Dalam pidatonya, Jokowi tidak ada berbicara soal menempuh jalur hukum.
    Kata Jokowi, Pertamina tidak akan mengalami kerugian hanya dengan mengeluarkan uang Rp 800 miliar untuk membeli pesawat angkut BBM itu. Karena hal tersebut menjadi jawaban atas masalah yang selama ini uang negara harus dibuang Rp 300 triliun hanya untuk subsidi BBM.
    "Pertamina tidak merugi dan pertamina untungnya saya perkiraan akan berlipat Rp 40 triliun," pungkas Jokowi.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video dan narasi Polisi jemput AHY karena ketahuan provokasi demo, SBY ketakutan dan Jokowi tempuh jalur hukum adalah keliru.
    Foto Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan seseorang yang mirip Joko Widodo di dalam video itu adalah suntingan, yang diambil dari berbagai media dan disatukan.
    Foto mirip Jokowi hasil editan. Aslinya adalah foto Moeldoko, Kepala Staf Presiden. Kemudian potongan gambar SBY saat memberikan salam kepada pelayat yang hadir di upacara militer pelepasan jenazah almarhumah Ani Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 2 Juni 2019.

    Rujukan