(GFD-2023-13282) [SALAH] Anak-anak China Komunis Banyak yang Sudah Jadi Polisi, Jangan Kaget Kalau Ganas dengan Umat Islam
Sumber: FacebookTanggal publish: 07/08/2023
Berita
“Anak2 China komunis banyak yg udh jdi polisi, jangan kaget klo mereka ganas dgn umat islam”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook bernama Larose mengunggah sebuah video yang memperlihatkan empat orang anggota Polri yang berbicara menggunakan bahasa Mandarin. Dalam unggahannya akun tersebut menambahkan narasi bahwa anak-anak China komunis sudah banyak yang menjadi polisi dan menyebut mereka akan ganas dengan umat Islam.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut diambil dari akun TikTok polisi_cilikk. Dalam unggahan video yang lain, para anggota Polri yang terdiri dari dua pria dan dua wanita tersebut merupakan siswa dari Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Polri) yang sedang belajar bahasa Mandarin selama 2 bulan terakhir.
Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Polri) adalah unsur pelaksana utama di bidang pendidikan bahasa asing yang berada di bawah Kalemdiklat. Sebasa Polri mengajarkan bahasa asing kepada seluruh anggota Polri untuk mendukung tugas operasional yang berkaitan dengan penggunaan bahasa asing.
Bahasa yang diajarkan meliputi bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, bahasa Perancis dan bahasa Arab. Sebasa Polri juga mengajarkan bahasa Indonesia kepada Polisi dari luar negara Indonesia, atau disebut Perwira Mancanegara, yang akan melaksanakan pembelajaran kepemimpinan kepolisian di Indonesia.
Informasi menyesatkan serupa juga sudah pernah diverifikasi di laman turnbackhoax.id dengan narasi yang hampir sama terkait anggota polisi yang sedang belajar bahasa mandarin di Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Polri).
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut diambil dari akun TikTok polisi_cilikk. Dalam unggahan video yang lain, para anggota Polri yang terdiri dari dua pria dan dua wanita tersebut merupakan siswa dari Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Polri) yang sedang belajar bahasa Mandarin selama 2 bulan terakhir.
Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Polri) adalah unsur pelaksana utama di bidang pendidikan bahasa asing yang berada di bawah Kalemdiklat. Sebasa Polri mengajarkan bahasa asing kepada seluruh anggota Polri untuk mendukung tugas operasional yang berkaitan dengan penggunaan bahasa asing.
Bahasa yang diajarkan meliputi bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, bahasa Perancis dan bahasa Arab. Sebasa Polri juga mengajarkan bahasa Indonesia kepada Polisi dari luar negara Indonesia, atau disebut Perwira Mancanegara, yang akan melaksanakan pembelajaran kepemimpinan kepolisian di Indonesia.
Informasi menyesatkan serupa juga sudah pernah diverifikasi di laman turnbackhoax.id dengan narasi yang hampir sama terkait anggota polisi yang sedang belajar bahasa mandarin di Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Polri).
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Para polisi yang ada dalam video tersebut adalah siswa bahasa Mandarin di Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Polri).
Rujukan
- https://www.tiktok.com/share/video/7212560157757263131
- https://sebasa.lemdiklat.polri.go.id/halaman/detail/tentang-SEBASA
- https://turnbackhoax.id/2022/01/22/salah-video-polisi-cina-kok-di-indonesia/
- https://turnbackhoax.id/2019/11/07/salah-pancasila-di-ubah-jdi-bahasa-cina/
- https://turnbackhoax.id/2020/06/11/salah-video-pria-berseragam-polisi-indonesia-yang-berbahasa-mandarin-adalah-bukan-wni/
(GFD-2023-13281) [SALAH] Menteri Agama Berikan Label Halal Pada Produk Minuman Keras Wine
Sumber: TiktokTanggal publish: 04/08/2023
Berita
“Akhirnya apa yg dikhawatirkan oleh ummat muslim terbukti, beginilah jika sertifikasi halal dikelola oleh penguasa”.
“MENTERI AGAMA YAHUDI IJINKAN LABEL HALAL MINUMAN KERAS”.
“MENTERI AGAMA YAHUDI IJINKAN LABEL HALAL MINUMAN KERAS”.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah postingan di media sosial TikTok yang menampilkan gambar sebuah minuman botol bermerk Nabidz. Pada bagian botol tersebut terdapat logo halal Kementerian Agama dan diklaim bahwa Kemenag memberikan sertifikasi halal kepada minuman keras jenis wine.
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari detik.com, Aditya selaku reseller Nabidz mengatakan bahwa Nabidz bukanlah wine yang sesungguhnya. Penyebutan ‘wine halal’ itu murni penyebutan dari dirinya sendiri.
“Ini murni kealpaan saya yang saya share di medsos saya. Karena banyak teman-teman saya bilang ini aroma dan rasanya mirip wine, ‘ini wine halal ini’ sambil guyon,” tutur Adit.
Sementara itu, Nabidz merupakan produk minuman yang diproduksi oleh Profesor Beni Yulianto. Aditya menjelaskan bahwa Nabidz ini terbuat dari varietas anggur hitam Italia dan Australia.
“Produk Nabidz ini diracik sedemikian rupa agar menjadi non alkohol, dan proses risetnya sudah cukup memakan waktu dan biaya riset yang lumayan,” ujar Aditya.
Produk ciptaan Profesor Beni Yulianto ini pun sudah mendapat sertifikasi halal oleh Kementerian Agama dengan nama produk Jus Buah Anggur Nabidz dan nomor sertifikasi ID31110003706120523.
Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pemilik produk minuman jus anggur Nabidz telah menarik produknya dari pasaran usai viral soal di media sosial lantaran diklaim sebagai ‘wine halal’.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, Muhammad Aqil Irham mengatakan Aqil juga menegaskan BPJPH Kemenag tak pernah mengeluarkan sertifikasi halal bagi semua produk wine. Khusus produk Nabidz, ia mengatakan hanya mengeluarkan lantaran produknya berbentuk jus buah anggur.
BPJPH Kemenag sebelumnya telah memberikan keterangan hanya memberikan sertifikasi halal, namun untuk produk jus buah merek Nabidz. Produk ini telah diajukan pada 25 Mei 2023 melalui mekanisme self declare dengan pendampingan Proses Produk Halal (PPH).
Namun, karena heboh video tersebut, maka sertifikasi halal produk minuman Nabidz diblokir.
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari detik.com, Aditya selaku reseller Nabidz mengatakan bahwa Nabidz bukanlah wine yang sesungguhnya. Penyebutan ‘wine halal’ itu murni penyebutan dari dirinya sendiri.
“Ini murni kealpaan saya yang saya share di medsos saya. Karena banyak teman-teman saya bilang ini aroma dan rasanya mirip wine, ‘ini wine halal ini’ sambil guyon,” tutur Adit.
Sementara itu, Nabidz merupakan produk minuman yang diproduksi oleh Profesor Beni Yulianto. Aditya menjelaskan bahwa Nabidz ini terbuat dari varietas anggur hitam Italia dan Australia.
“Produk Nabidz ini diracik sedemikian rupa agar menjadi non alkohol, dan proses risetnya sudah cukup memakan waktu dan biaya riset yang lumayan,” ujar Aditya.
Produk ciptaan Profesor Beni Yulianto ini pun sudah mendapat sertifikasi halal oleh Kementerian Agama dengan nama produk Jus Buah Anggur Nabidz dan nomor sertifikasi ID31110003706120523.
Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pemilik produk minuman jus anggur Nabidz telah menarik produknya dari pasaran usai viral soal di media sosial lantaran diklaim sebagai ‘wine halal’.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, Muhammad Aqil Irham mengatakan Aqil juga menegaskan BPJPH Kemenag tak pernah mengeluarkan sertifikasi halal bagi semua produk wine. Khusus produk Nabidz, ia mengatakan hanya mengeluarkan lantaran produknya berbentuk jus buah anggur.
BPJPH Kemenag sebelumnya telah memberikan keterangan hanya memberikan sertifikasi halal, namun untuk produk jus buah merek Nabidz. Produk ini telah diajukan pada 25 Mei 2023 melalui mekanisme self declare dengan pendampingan Proses Produk Halal (PPH).
Namun, karena heboh video tersebut, maka sertifikasi halal produk minuman Nabidz diblokir.
Kesimpulan
Informasi yang salah dan bukan minuman keras. Minuman merek Nabidz yang berlogo halal dari Kemenag tersebut merupakan jus buah dan tidak ada proses fermentasi dan menjadi alkohol di dalam bahan-bahan minuman tersebut.
Rujukan
- https://www.jawapos.com/ternyata-hoax/011818073/cek-fakta-awalnya-dikira-wine-ternyata-jus-anggur-bersertifikat-halal-kemenag
- https://food.detik.com/info-kuliner/d-6842478/heboh-minuman-nabidz-disebut-wine-halal-ini-4-faktanya/2
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230729022131-20-979306/kemenag-pastikan-produsen-wine-halal-nabidz-tarik-produk-dari-pasar
(GFD-2023-13280) [SALAH] Video Menteri Kesehatan Promosi Produk Penurun Berat Badan
Sumber: FacebookTanggal publish: 02/08/2023
Berita
“Saya telah mempelajari informasi ini di situs ini dan itu mengejutkan saya, berapa banyak orang yang akan terbantu oleh produk ini, hanya tujuh hari untuk menghilangkan kelebihan berat badan tanpa mengganggu dan tanpa efek samping, ikuti tautannya dan klik tombol info lebih lanjut”.
Hasil Cek Fakta
Beredar unggahan sebuah video di Facebook yang menampilkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang sedang berbicara dan mempromosikan sebuah produk penurun berat badan.
Berdasarkan penelusuran, video promosi obat penurun berat badan yang mencantumkan testimoni Menkes Budi Gunadi adalah tidak benar. Kementerian Kesehatan melalui akun Instagram resminya menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
“Menteri Kesehatan maupun Kementerian Kesehatan tidak pernah mengendorse produk apapun di media sosial. Healthies, hati hati dengan berita palsu! Selalu pastikan mencari informasi dari sumber yang terpercaya”, tulis akun kemenkes_ri.
Sementara, penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa video testimoni Menkes Budi Gunadi adalah hasil manipulasi dari klip wawancaranya dengan McKinsey & Company pada Juni 2015. Dalam wawancara tersebut, Budi Gunadi masih menjabat sebagai CEO Bank Mandiri. Ia berbicara tentang perbankan dan dampak digitalisasi.
Berdasarkan penelusuran, video promosi obat penurun berat badan yang mencantumkan testimoni Menkes Budi Gunadi adalah tidak benar. Kementerian Kesehatan melalui akun Instagram resminya menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
“Menteri Kesehatan maupun Kementerian Kesehatan tidak pernah mengendorse produk apapun di media sosial. Healthies, hati hati dengan berita palsu! Selalu pastikan mencari informasi dari sumber yang terpercaya”, tulis akun kemenkes_ri.
Sementara, penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa video testimoni Menkes Budi Gunadi adalah hasil manipulasi dari klip wawancaranya dengan McKinsey & Company pada Juni 2015. Dalam wawancara tersebut, Budi Gunadi masih menjabat sebagai CEO Bank Mandiri. Ia berbicara tentang perbankan dan dampak digitalisasi.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Melalui medias sosial resminya, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa Menteri Kesehatan maupun Kementerian Kesehatan tidak pernah mengendorse produk apapun di media sosial.
Rujukan
(GFD-2023-13279) [SALAH] “Foto Atiqah Hasiholan mempromosikan celana Jepang”
Sumber: FacebookTanggal publish: 07/08/2023
Berita
Akun Facebook 𝗔𝘁𝗶𝗾𝗮𝗵 𝗛𝗮𝘀𝗶𝗵𝗼𝗹𝗮𝗻 (fb.com/100095378774088) pada 4 Agustus 2023 mengunggah sebuah kolase foto yang salah satunya menampilkan artis Atiqah Hasiholan yang tampak memegang produk celana dengan narasi:
“Selama perjalanan saya ke Jepang, saya tidak sengaja membeli celana ini di Jepang”
“Selama perjalanan saya ke Jepang, saya tidak sengaja membeli celana ini di Jepang”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto artis Atiqah Hasiholan yang mempromosikan celana Jepang merupakan konten yang dimanipulasi.
Faktanya, foto itu merupakan hasil manipulasi dari foto artis Atiqah Hasiholan yang di foto aslinya sebenarnya ia memegang mangkuk berisi makanan.
Foto yang asli, diunggah di akun Instagram resmi milik Atiqah Hasiholan pada 21 Agustus 2021. Foto ini juga pernah dimuat di artikel berjudul “Sehari 3 Kali Tes Covid-19, Atiqah Hasiholan Dibuat Geram dengan Pemberitaan Tayangan TV” yang terbit di situs suara.com pada 11 Februari 2022.
Faktanya, foto itu merupakan hasil manipulasi dari foto artis Atiqah Hasiholan yang di foto aslinya sebenarnya ia memegang mangkuk berisi makanan.
Foto yang asli, diunggah di akun Instagram resmi milik Atiqah Hasiholan pada 21 Agustus 2021. Foto ini juga pernah dimuat di artikel berjudul “Sehari 3 Kali Tes Covid-19, Atiqah Hasiholan Dibuat Geram dengan Pemberitaan Tayangan TV” yang terbit di situs suara.com pada 11 Februari 2022.
Kesimpulan
Foto editan. Foto itu merupakan hasil manipulasi dari foto artis Atiqah Hasiholan yang di foto aslinya sebenarnya ia memegang mangkuk berisi makanan.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
Halaman: 3011/5735