• (GFD-2023-14762) Keliru, Video yang Diklaim Anies Baswedan Dibaptis Pindah Agama

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/12/2023

    Berita


    Video berdurasi sekitar 1 menit beredar di Instagram [ arsip ] yang diklaim sebagai momen Anies Baswedan dibaptis pindah agama. Video itu berisi kolase rekaman Anies Baswedan di sejumlah kegiatan yang melibatkan umat agama.
    Video yang diunggah pada 17 Desember 2023 ini, memuat narasi: “Bapak politik identitas Indonesia. Menunggu respon Habib Rizieq dkk karena pembaptisan Yohannes Anies Baswedan.” 

    Hingga artikel ini ditulis, video itu telah disukai 8 ribu kali. Lantas benarkah Anies Baswedan dibaptis pindah agama? 

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan video tersebut adalah kegiatan Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta yang terlibat peresmian sejumlah tempat ibadah.
    Tempo menelusuri video yang dibagikan di atas dengan terlebih dahulu memfragmetasi menjadi gambar dengan menggunakantools InVID. Gambar hasil fregmentasi lalu ditelusuri dengan menggunakan tools google Image. 
    Video 1

    Video yang memperlihatkan Anies Baswedan menerima sal yang dikalungkan di leher, merupakan video Anies Baswedan saat meresmikan pembangunan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Yordan Gading Griya Lestari di Cilincing, Jakarta Utara pada 3 September 2022. 
    Saat itu Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Video serupa diunggah Anies Baswedan pada akun YouTube, 11 September 2022 dan Instagram pada 4 September 2022. 
    Video 2
    Video lain yang memperlihatkan Anies Baswedan mengenakan ikat kepala dengan kain warna merah di punggungnya, merupakan momen saat ia menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan tempat ibadah umat Hindu di Kalideres Jakarta Barat pada 14 Februari 2020. 
    Anies saat itu masih menjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Video serupa terkait kegiatan itu diunggah kanal YouTube resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 21 Februari 2020.  
    Dikutip dari Detik.com, acara peletakan peletakan batu pertama rumah ibadah umat Hindu etnis Tamil itu, dihadiri Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi DKI, Gema Sadhana, serta tokoh lintas agama. 
    Video 3

    Sementara video yang memperlihatkan Anies Baswedan disambut seorang pria setengah baya mengenakan batik warna biru, merupakan video Anies saat mengunjungi kediaman Pendeta Robert di Sentani, Papua. Pendeta Robert sendiri merupakan ayah dari juru bicaranya, Billy David Nerotumilena. 
    Video terkait kunjungan tersebut diunggah Anies Baswedan di akun Facebook pada 18 Desember 2022. Video tersebut tidak terkait dengan narasi pembaptisan. 
    Konten disinformasi dengan klaim Anies Baswedan berpindah agama merupakan narasi yang ramai beredar dalam satu tahun terakhir. Tempo mendapati narasi ini keliru dan merupakan informasi yang salah dan keliru. 

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video yang diklaim Anies Baswedan telah berpindah agama adalahkeliru. 
    Narasi tentang Anies Baswedan berpindah agama merupakan narasi keliru atau salah yang ramai telah berulang kali beredar, terutama dalam satu tahun terakhir. Video yang dibagikan pun merupakan kumpulan video dari peristiwa dengan waktu yang berbeda dan tidak terkait dengan narasi pindah agama.  

    Rujukan

  • (GFD-2023-14761) Keliru, Video dengan Klaim Erupsi Gunung Tangkuban Parahu Jawa Barat pada 7 Desember 2023

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/12/2023

    Berita


    Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [ arsip ] yang diklaim sebagai erupsi Gunung Tangkuban Parahu di Provinsi Jawa Barat pada 7 Desember 2023.
    Video menunjukkan sejumlah orang menghindari abu yang disemburkan gunung, baik berjalan kaki, ataupun mengendarai kendaraan bermotor. Abu vulkanik pun menutupi area dalam video hingga tempat itu tampak gelap.
    Berikut narasi yang disertakan di salah satu unggahan Facebook:Gunung Tangkuban perahu erupsi...Info dari BNPB betul sekali warga sekitar tangkuban perahu di harapkan siaga 1,karena gunung tangkuban perahu arek malik jadi nangkarak kesel nangkub waeKamis 7 Desember 2023

    Namun, benarkah video itu menunjukkan erupsi Gunung Tangkuban Parahu, 7 Desember 2023?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video yang beredar itu adalah erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 26 Juli 2019, bukan 7 Desember 2023.
    Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan reverse images search dari mesin pencari Google. Faktanya, video itu pernah diunggah lewat artikel Gridoto.com, 27 Juli 2019, berjudul “Pemotor Rekam Dahsyatnya Erupsi Gunung Tangkuban Perahu Jarak Dekat”.

    Sejumlah pihak juga telah mengeluarkan keterangan terkait video dan narasi yang beredar tersebut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui cuitan di X menyatakan narasi tersebut hoaks.
    “Video tersebut merupakan erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada tahun 2019,” tulisan yang disertakan dalam tweet tertanggal 7 Desember 2023 itu.
    Dilansir RRI, 7 Desember 2023, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Subang, Jawa Barat, Udin Jajudin, mengatakan bahwa Gunung Tangkuban Parahu tidak erupsi sebagaimana dikatakan dalam narasi yang beredar.
    Siaran pers yang diunggah di akun Facebook Desa Tanggap Bencana (Destana), Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, juga menyatakan bahwa video dan narasi yang beredar tersebut hoaks. Desa Ciater berada di lereng Gunung Tangkuban Parahu.
    Disebutkan juga bahwa video yang beredar sesungguhnya memperlihatkan kejadian erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada tanggal 26 Jui 2019. Sementara Gunung Tangkuban Parahu saat ini berstatus normal.

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar tersebut menunjukkan situasi erupsi Gunung Tangkuban Parahu tanggal 7 Desember 2023, adalahkeliru.
    Video itu sesungguhnya menunjukkan kejadian erupsi gunung itu pada tanggal 26 Juli 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14760) [SALAH] Alasan Para Artis dan Pengusaha Tidak Mendukung Anies sebagai Capres

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 25/12/2023

    Berita

    Ini Alasan Artis Indonesia Tidak Mau Mendukung ANIES BASWEDAN @.Anies Rasyid Baswedan #aniesuntukindonesia #indonesia #gusimin #indonesia #capres2024 #RelawanAnisBaswedan #aniesrasyidbaswedan #capres #cawapres #anies #aniespresiden2024

    Hasil Cek Fakta

    Akun TikTok zona_perubahan (@zona_perubahan) mengunggah video dengan klaim bahwa terdapat beberapa alasan yang menyebabkan para artis dan pengusaha di Indonesia tidak memberikan dukungannya kepada Capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, dalam Pemilu 2024.

    Setelah menonton keseluruhan video, faktanya tidak ditemukan informasi mengenai alasan tidak didukungnya Anies oleh para artis dan pengusaha seperti yang tertulis pada judul unggahan.

    Pada kenyataannya, video tersebut berisi cuplikan acara Desak Anies yang diselenggarakan pada 22 Desember 2023 di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, seorang relawan asal Sumedang menumpahkan keresahannya karena kerap diteror oleh orang yang tak dikenal setelah ia memberikan dukungan kepada Anies.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun TikTok @zona_perubahan merupakan informasi yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.

    Unggahan video yang mengklaim bahwa terdapat beberapa alasan tidak didukungnya Anies oleh para artis dan pengusaha dalam Pemilu 2024 merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, judul tersebut berbeda dengan isi video.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14759) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Kantor Gibran Dirusak Gabungan BEM Jateng dan Yogyakarta

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 25/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim kantor Gibran Rakabuming Raka dirusak oleh gabungan BEM Jawa Tengah dan Yogyakarta beredar di di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Desember 2023 lalu.
    Gambar thumbnail dalam video terlihat sejumlah mahasiswa berjaket almamater biru turun ke jalan dan berunjuk rasa. Terlihat juga sebuah pembatas jalan dipenuhi coretan penolakan dinasti politik.
    "BREAKING NEWS
    GIBRAN HAMPIR TIDAK TERTOLONG
    GABUNGAN BEM JATENG-JOGJA OBRAK-ABRIK KANTOR GIBRAN," demikian narasi dalam video tersebut.
    Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa kantor Gibran dirusak oleh gabungan BEM Jateng dan Yogyakarta.
    "Rusak p4r4h gibran hampir tidak t3rt0l0ng gabungan bem jateng - jogja obrak - abrik kantor gibran," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 637 kali dilihat dan mendapat 17 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut kantor Gibran dirusak oleh gabungan BEM Jateng dan Yogyakarta? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim kantor Gibran Rakabuming Raka dirusak oleh gabungan BEM Jawa Tengah dan Yogyakarta. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar thumbnail dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya terdapat gambar identik yang dimuat artikel "Gibran Cuma Bocah hingga Tolak Dinasti Politik, Begini Coretan Mahasiswa yang Demo di Patung Kuda" yang dimuat situs tribunnews.com pada 21 Oktober 2023.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    "Coretan oleh mahasiswa di pembatas beton saat demo di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023)" demikian narasi foto tersebut.
    Sementara narasi yang dibacakan narator di dalam video tersebut ternyata bersumber dari artikel berjudul "Gabungan BEM Jateng-Jogja Geruduk Kantor Gibran: Ingin Ajak Debat, tapi Tak Direspons" yang dimuat situs radarsolo.jawapos.com pada 18 Desember 2023 lalu.
    Selain itu, narator juga membacakan artikel opini berjudul "Gibran dan Kaesang Mestinya Punya Kesadaran untuk Mengundurkan Diri" yang dimuat situs seword.com pada 16 November 2023.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim kantor Gibran Rakabuming Raka dirusak oleh gabungan BEM Jawa Tengah dan Yogyakarta ternyata tidak benar.
    Video tersebut merupakan hasil editan dengan menambahkan gambar dan narasi yang tidak sesuai dengan fakta. Tidak ada informasi valid yang menyebut bahwa kantor Gibran dirusak oleh sekelompok mahasiswa.

    Rujukan