• (GFD-2022-10583) Keliru, Para Pemimpin Uni Eropa Datangi Joe Biden Agar Mencabut Sanksi untuk Rusia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/09/2022

    Berita


    Sebuah video dibagikan dengan klaim bahwa pemimpin Uni Eropa ramai-ramai sambangi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk menuntut agar sanksi terhadap Rusia dicabut.
    Video tersebut memperlihatkan pertemuan sejumlah pemimpin Eropa beredar di media sosial.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 25 September 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “Mulai Panik. Pemimpin Eropa Ramai² Sambangi Joe Biden Tuntut Sanksi Untuk Rusia Dicabut Gara² Ini.!”
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan sebanyak 68.000 kali disaksikan dan mendapat 214 komentar.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi para pemimpin Eropa mendatangi Presiden Amerika Serikat agar cabut sanksi Rusia
    Benarkah ini video para pemimpin Eropa mendatangi Joe Biden agar mencabut sanksi untuk Rusia?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
    Hasilnya, video tersebut merupakan hasil suntingan sejumlah video kegiatan berbeda para pemimpin Uni Eropa. Tak ada satupun bagian dari video di atas yang memperlihatkan para pemimpin Uni Eropa saat bertemu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
    Video Pertama
    Potongan video 1
    Video di atas mula-mula menampilkan pertemuan sejumlah pemimpin Eropa dalam sebuah ruangan dengan agaya arsitektur Eropa. Video yang identik pernah dimuat ke Youtube oleh kanal AFP News pada 11 Maret 2022 dengan judul, “ Roundtable of EU crisis summit on Ukraine | AFP ”.
    “Para pemimpin Uni Eropa bertemu pada hari kedua di Istana Versailles, tepat di luar Paris, untuk segera membahas dampak invasi Rusia ke Ukraina,” bunyi keterangan video tersebut.
    Video Kedua
    Potongan video 2
    Fragmen lainnya yang memperlihatkan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban menjawab pertanyaan jurnalis, identik dengan video yang pernah diunggah kanal Youtube Guardian News pada 31 Mei 2022 dengan judul, “ Hungary's Orbán says 'no compromise' yet on Russian oil ban ”.
    Menurut Guardian, para pemimpin Uni Eropa sedang berusaha menemukan kompromi untuk menenangkan perdana menteri Hungaria, Viktor Orbán, yang telah menahan kesepakatan tentang sanksi terbaru terhadap Rusia.
    Video Ketiga
    Potongan video 3
    Video lainnya memperlihatkan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, tengah berpidato dalam sebuah forum. Video tersebut identik dengan video yang diunggah ke Youtube oleh kanal NBC News pada 5 Agustus 2022 dengan judul, “ Hungary's Controversial Prime Minister Addresses CPAC Crowd In Texas ”.
    Gary Grumbach dari NBC News melaporkan bahwa Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán membuat pernyataan kontroversial saat berbicara pada konferensi CPAC di Texas. Orbán menyatakan bahwa mereka “mendukung pertukaran ide secara terbuka tidak seperti sosialis Amerika lainnya”.
    Video Keempat
    Potongan video 4
    Bagian berikutnya dari video di atas memperlihatkan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen tengah berpidato. Video tersebut identik dengan video yang dimuat kanal Youtube DW News pada 14 September 2022 dengan judul, “ Putin will fail’: EU chief von der Leyen holds annual State of the European Union address | DW News ”.
    “Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memaparkan rencana untuk memerangi krisis energi dan tanggapan berkelanjutan terhadap Rusia dalam pidato tahunan Kenegaraan Uni Eropa pada hari Rabu”.
    Sanksi Rusia
    Berdasarkan arsip berita Tempo, Uni Eropa telah meluncurkan lima putaran sanksi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. Ini menunjukkan kecepatan dan persatuan yang tidak seperti biasanya.
    Ditambah sanksi dari Amerika Serikat dan sekutu lain seperti Kanada, Jepang, Australia, dan Korea Selatan, seharusnya cukup efektif untuk menekan Rusia agar mau menghentikan serangannya ke Ukraina.
    Negara-negara Barat memberlakukan sanksi yang semakin meluas - menargetkan individu, bank, bisnis dan perusahaan milik negara besar, dan ekspor.
    Di bidang keuangan, aset bank sentral Rusia dibekukan, untuk menghentikannya menggunakan 630 miliar dolar dari cadangan mata uang asing. 
    Amerika Serikat melarang Rusia melakukan pembayaran utang menggunakan 600 juta dolar uangnya di bank-bank Amerika Serika, sehingga mempersulit pembayaran kembali pinjaman internasionalnya. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim para pemimpin Uni Eropa mendatangi Joe Biden agar mencabut sanksi untuk Rusia adalah keliru.
    Video di atas merupakan hasil suntingan yang menggabungkan cuplikan video dari sejumlah forum pertemuan para pemimpin Uni Eropa. Serta sama sekali tidak memperlihatkan adanya pertemuan para pemimpin Eropa dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10582) [SALAH] Bawang Merah Bisa Sembuhkan Gigitan Ular

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/09/2022

    Berita

    “OLEH-OLEH DARI ORANG DAYAK, KALTIM
    Bila dipatuk/digigit ular kobra berbisa, jangan panik, ambil bawang merah, gak usah dikupas lalu dikunyah sampai lembut, dan dibalurkan bawang putih nya ke yg terkena luka tsb.
    In Saya Allah dengan izin ALLAH tidak menimbulkan efek negatif, Aamiin”
    Bawang merah menyembuhkan bisa ular
    Bawang merah menyembuhkan digigit ular
    Bawang merah bisa menyembuhkan digigit ular
    Obati Bisa ular dengan bawang merah

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Bang Imad-KaSeb memposting video berdurasi 55 detik pada 12 September 2022 pukul 05.43. Video tentang tips apabila digigit ular bisa sembuh ketika kita obati dengan bawang merah sudah mencapai 186 tayangan.

    Setelah ditelusuri klaim bahwa bawang merah bisa menyembuhkan gigitan ular tidak benar. Berdasarkan artikel antaranews.com berjudul “Bawang merah atasi gigitan ular berbisa, ini penjelasannya” 19 Desember 2019 ditemukan informasi tersebut bukan langkah penanganan gigitan ular yang benar.

    Menurut pakar gigitan ular berbisa, Tri Maharani, yang pertama kali harus dilakukan adalah tetap tenang lalu korban disarankan memasang bidai menggunakan kayu bambu atau kardus untuk mengurangi pergerakan pada bagian yang digigit ular. Lebih lanjut, dianjurkan untuk tidak menghisap, menyedot ataupun memijat lebih menyarankan segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari pihak medis.

    Dengan demikian informasi mengenai bawang merah bisa sembuhkan gigitan ular tidak benar, dan masuk ke dalam kategori konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Informasi tidak benar. Faktanya, menurut pakar gigitan ular berbisa, Tri Maharani, isi pesan tersebut bukan langkah penanganan gigitan ular yang benar.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10581) [SALAH] Video Penampakan Ikan Paus Nabi Yunus

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 26/09/2022

    Berita

    “Ikan Nabi Yunus”

    Hasil Cek Fakta

    Video yang diunggah oleh akun tiktok @menenangkanhati ini telah dilihat oleh lebih dari 160.000 kali dan telah dikomentari sebanyak lebih dari 270 kali. Dalam video tersebut memperlihatkan kemunculan ikan besar atau makhluk raksasa di laut yang saling mendekat, sementara sejumlah helikopter terbang di atasnya. Ikan raksasa tersebut diklaim sebagai ikan paus Nabi Yunus. Namun, Faktanya video yang beredar tidak menampilkan seekor ikan sungguhan dengan ukuran yang besar. Video tersebut merupakan video hasil suntingan atau kreasi dari seorang konten kreator digital bernama Borisao Blois. Video miliknya itu diunggah melalui akun Instagram pribadinya yaitu @borisao_blois, channel Youtube miliknya di Blois fought, dan akun TikTok @borisao_blois. Dengan demikian, video yang mengklaim ikan paus Nabi Yunus yang diunggah oleh akun Tiktok @menenangkanhati dapat dikategorikan konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Alifia Nayla (Universitas Sebelas Maret)

    Video penampakan ikan paus Nabi Yunus tersebut tidaklah benar. Faktanya, video tersebut tidak menampakkan ikan paus sesungguhnya, melainkan sebuah kreasi karya digital oleh seniman.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10580) [SALAH] Permintaan Pengisian Data Penerima BSU di Media Sosial

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 26/09/2022

    Berita

    “https://forms.gle/RPptLYBgE6cDmUWU6 Silahkan untuk karyawan mengisi link formulir UPDATE NOMOR REKENING BANK HIMBARA (BNI, BRI, Mandiri, BTN) untuk kami update di Sistem BPJS Ketenagakerjaan untuk proses penyaluran BSU (Bantuan Subsidi Upah). Pengisian link update nomor rekening paling lambat kami terima tanggal 18 September 2022. Untuk Karyawan yang sudah mempunyai nomor Rekening Bank HIMBARA dan sudah menerima BSU mohon tetap mengisi untuk kami update. Untuk penetapan penerima BSU yang menetapkan dari pihak KEMNAKER RI. Terimakasih.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar informasi permintaan pengisian data penerima BSU melalui chat Whatsapp dimana karyawan diminta mengisi link formulir UPDATE NOMOR REKENING BANK HIMBARA (BNI, BRI, Mandiri, BTN) untuk diupdate di Sistem BPJS Ketenagakerjaan guna proses penyaluran BSU. Dalam isi chat tersebut juga mencantumkan pengisian link update nomor rekening paling lambat diterima tanggal 18 September 2022. Melalui akun Instagram resmi Kementerian Ketenagakerjaan @kemnaker, menjelaskan bahwa data calon penerima BSU hanya berasal dari BPJS Ketenagakerjaan dan dikirimkan ke Kemnaker secara sistem, serta tidak ada permintaan data kepada masyarakat. Informasi resmi mengenai BSU hanya melalui situs kemnaker.go.id dan akun media sosial resmi Kemnaker. Dapat dipastikan informasi permintaan pengisian data penerima BSU adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Alifia Nayla (Universitas Sebelas Maret)

    Permintaan pengisian data penerima BSU tersebut palsu. Kemnaker menjelaskan tidak ada permintaan data kepada masyarakat. Informasi resmi mengenai BSU hanya melalui situs kemnaker.go.id dan akun media sosial resmi Kemnaker.

    Rujukan