• (GFD-2022-10595) Menyesatkan, Video Detik-detik Jokowi Lari Ketakutan Saat Demo Tolak Kenaikan BBM

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 29/09/2022

    Berita


    Sebuah akun di Facebook mengunggah video berjudul “Aparat Tak Berkutik, Detik-detik Jokowi Lari Ketakutan” yang berlatar belakang demo tolak kenaikan BBM.
    Narator dalam video tersebut menyatakan bahwa Jokowi menerima langsung pengunjuk rasa tolak kenaikan BBM untuk mendengar aspirasi mereka. Pernyataan itu beredar di media sosial Twitter pada 16 September 2022. 
    Narasi tersebut juga menyertai foto Jokowi bersama sejumlah mahasiswa di depan Istana Negara. Termasuk ribuan buruh berdemo di Kantor Gubernur Jatim menolak kenaikan harga BBM dan menyampaikan 7 tuntutan. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook tentang Jokowi saat demo kenaikan harga BBM
    Video berdurasi 8 menit 11 detik pada 21 September 2022 lalu tersebut disukai 5 ribu dan telah ditayangkan 250 ribu kali. Apakah benar aparat tidak berkutik dan Jokowi lari ketakutan?

    Hasil Cek Fakta


    Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan berada di Istana Bogor, Jawa Barat, di tengah gelombang demo BBM naik. Demo digelar oleh sejumlah kelompok buruh, salah satunya di depan Gedung DPR, Jakarta, yang tengah berlangsung pada siang hari ini.
    Dikutip dari Tempo.co, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan Jokowi berada di Bogor bukan karena ada demo di Jakarta. Jokowi di Bogor karena memang kegiatannya sudah terjadwal sedari awal dari 2 minggu lalu, sehingga tidak ada hubungannya dengan aksi yang sedang berlangsung.
    "Kan kami enggak tahu ada kenaikan BBM, ada demo. Kami enggak tahu," kata Heru di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, 6 September 2022.
    Di sisi lain, Heru membuka peluang kalau pihak ada pejabat Istana yang siap menerima perwakilan demonstran di Jakarta. "Ya mungkin dari Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko), dari mana, kita terima saja aspirasinya apa," kata Heru
    Narator pada video tersebut, membacakan artikel yang dimuat oleh dua media, yaitu Populis.id dan Tribunnews.com. Isinya tentang gelombang demonstrasi terkait kenaikan harga BBM di Jakarta dan Surabaya. 
    Sedangkan untuk memverifikasi isi video, Tim Cek Fakta Tempo menggunakan InVID Verify, Yandex Image Search, Google Lens, mesin pencarian Google, dan YouTube. Hasilnya, video di atas berasal dari beberapa video dan foto yang pernah diunggah sebelumnya. Berikut uraiannya:
    Video 1
    Video 1
    Fakta: Potongan video ini pernah dimuat akun YouTube Kompas TV pada 7 September 2022, berjudul Jokowi Berkantor di Istana Bogor Saat Demo BBM di Jakarta, Ini Alasannya. Video ini muncul beberapa kali pada unggahan di atas.
    Video 2
    Video 2
    Fakta: Video ini juga identik dengan video yang dimuat akun YouTube Kompas TV. Massa dari sejumlah aliansi buruh menyemut di depan pagar kantor DPR RI pada 6 September 2022 lalu. 
    Video 3
    Video 3
    Fakta: Gambar Gedung DPR RI ini muncul beberapa kali pada video di atas. Ini adalah foto  ANTARA yang sudah pernah dimuat VIVA.co.id pada 12 Agustus 2019 dengan judul artikel Mengenal GBHN, Warisan Orde Baru yang Dirindukan.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi yang terdapat pada video di atas adalah menyesatkan.
    Tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan narasi. Tidak ada informasi terkait Jokowi lari ketakutan dalam narasi video tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10594) Keliru, Harian Kompas Memuat Pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang Obat Diabetes

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 29/09/2022

    Berita


    Gambar tangkapan layar yang memuat logo harian Kompas dengan foto utama Menkes Budi Gunadi Sadikin beredar di media sosial mengenai obat diabetes. Dalam tangkapan layar tersebut tertera judul utama “SETELAH 7 HARI, GULA AKAN MENJADI 4,3 MMOL/L”.
    Di bawah foto Menkes Budi Gunadi Sadikin juga tertera sub judul dengan tanggal 4 Juni 2022, “Dalam bahan alami ini terletak musuh utama diabetes”.
    Di Facebook, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 25 September 2022. Akun ini pun menuliskan narasi, “Semua penderita diabetes harus membaca ini sekarang!”
    Gambar tangkapan layar juga menyertakan tautan yang merujuk pada sebuah situs dengan isi artikel berlogo CNN Indonesia pada 18 April 2022.
    Hingga artikel ini dimuat, gambar tangkapan layar tersebut telah dibagikan sebanyak 26 kali dan mendapat 59 komentar.
    Tangkapan layar unggahan dan tautan di Facebook yang mencatut nama Menkes Budi Gunadi dan dr Terawan soal obat diabetes
    Apa benar harian Kompas memuat judul utama obat diabetes yang mampu menurunkan kadar gula darah dalam tempo 7 hari?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri Harian Kompas terbitan edisi 4 Juni 2022 serta unggahan akun Facebook CNN Indonesia pada 18 April 2022. Hasilnya, baik Harian Kompas maupun CNN Indonesia tak pernah memuat artikel seperti yang tercantum dalam tangkapan layar di atas.
    Harian Kompas edisi 4 Juni 2022 memuat judul utama Antusiasme dan Harapan Berpacu di Jakarta E-Prix. Tak ada sama sekali foto Menkes Budi Gunadi Sadikin maupun artikel yang berhubungan dengan obat diabetes.
    Gambar kiri merupakan suntingan dari gambar kanan. (Sumber: Harian Kompas tanggal 4 Juni 2022)
    Tautan yang disematkan pada gambar tangkapan layar di atas. Tautan tersebut merujuk pada situs cnnidcenter.online yang memuat logo CNN Indonesia dengan tanggal unggahan 18 April 2022. Situs ini memuat hasil wawancara dengan Terawan Agus Putranto mengenai diabetes dan pengobatannya.
    Namun, indeks berita situs cnnindonesia.com pada 18 April 2022 tidak ditemukan adanya artikel yang berkaitan dengan dengan obat diabetes maupun wawancara dengan Terawan Agus Putranto seperti yang dimuat pada situs tersebut.
    Situs yang mencatut logo CNN Indonesia itu juga memuat gambar tangkapan layar mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan CNN Indonesia TV pada 29 Oktober 2021. Pada tangkapan layar tersebut tertera template dengan tulisan “OBAT INI TELAH MEMBANTU RIBUAN ORANG”.
    Dengan menggunakan reverse image Google dan Yandex, Tempo menemukan fragmen yang identik dengan gambar tangkapan layar tersebut dalam video yang diunggah kanal YouTube CNN Indonesia dengan judul, Menkes Terawan Bentuk Tim Atasi Permasalahan BPJS yang dimuat pada 30 Oktober 2019.
    Gambar kiri merupakan suntingan dari gambar kanan. (Sumber: YouTube CNN Indonesia)
    Fragmen yang identik terdapat pada menit ke-1:03 dengan tampilan yang memuat tulisan “MENKES BENTUK TIM ATASI PERMASALAHAN BPJS”.
    “Beberapa masalah yang melilit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan, membuat menteri kesehatan Kabinet Indonesia Maju, Terawan Agus Putranto, perlu membentuk sebuah tim untuk mengatasinya. Kementerian kesehatan sebagai regulator akan mencoba mengurai satu persatu permasalahan BPJS Kesehatan selaku operator, sehingga pekerjaan rumah di tahun depan tidak akan menumpuk. Satu masalah yang mendesak diatasi adalah defisit keuangan,” bunyi keterangan video tersebut.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan dengan klaim Harian Kompas memuat berita tentang obat diabetes yang mampu menurunkan kadar gula darah dalam tempo 7 hari adalah keliru. 
    Gambar tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan. Pada halaman muka Harian Kompas edisi  4 Juni 2022 tidak ada foto Menkes Budi Gunadi Sadikin maupun judul utama seperti pada tangkapan layar, melainkan foto arena Jakarta E-Prix dengan judul utama, “Antusiasme dan Harapan Berpacu di Jakarta E-Prix”.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10593) Keliru, Video Sidang Ricuh dan Ferdy Sambo Mengamuk

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 28/09/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul Sidang Ricuh, Ferdy Sambo Ngamuk, Dirinya Tetap Dipecat Tak Hormat. Berdurasi 8 menit 10 detik, video itu memperlihatkan pria mirip mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Republik Indonesia, Ferdy Sambo, sedang mengamuk di ruang sidang.
    Lalu ada potongan-potongan video Ferdy Sambo menjalani sidang kode etik, dan mengikuti rekonstruksi bersama para tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
    Video yang diunggah pada Rabu, 21 September 2022 ini sudah tayang 5,8 juta kali, ditanggapi 66 ribu akun Facebook dan mendapat enam ribuan komentar. 
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi Ferdy Sambo mengamuk di persidangan
    Namun, benarkah  Ferdy Sambo mengamuk di persidangan?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksan fakta Tempo menunjukkan, pria yang mengamuk tersebut bukanlah Ferdy Sambo. Melainkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa. Dia mengamuk dengan membalikkan meja saat rapat bersama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 4 Mei 2020.
    Untuk memverifikasi isi video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search. Cara lain yang dipakai adalah membuat kata kunci ‘anggota DPRD gulingkan meja’
    Video 1
    Video 1
    Di awal video, terlihat seorang pria marah-marah, melemparkan sebuah mikrofon, dan membalikkan dua meja. Setelah ditelusuri, video tersebut pernah ditayangkan di kanal Youtube Tribun News. Pria tersebut adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa saat rapat bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 4 Mei 2020. Dia sangat kesal lantaran sudah tiga kali diundang, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua tidak pernah menghadiri rapat.  
    Video 2
    Video 2
    Pada menit ke-2:47, Ferdy Sambo sedang duduk di kursi saat mengikuti sidang komisi kode etik di gedung TNCC Divisi Propam Polri pada Kamis, 25 Agustus 2022. Sidang itu terkait dugaan Ferdy Sambo menjadi otak pembunuhan Brigadir J.
    Dikutip dari Tempo, Sidang Komisi Kode Etik Polisi (KKEP) memutuskan memberhentikan tidak dengan hormat Ferdy Sambo karena melanggar kode etik kepolisian. Merespons hal tersebut, Ferdy mengajukan banding. Sejak awal persidangan, tidak ada kericuhan yang ditimbulkan oleh Ferdy Sambo.
    Di dalam video itu juga ada menampilkan adegan saat Ferdy Sambo dan para tersangka mengikuti rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di dua kediaman Ferdy Sambo di Jalan Saguling III dan Komplek Polri Duren Tiga, Selasa kemarin, 30 Agustus 2022.
    Perkembangan kasus Ferdy Sambo
    Dalam arsip Tempo, Rabu, 28 September 2022, Kejaksaan Agung menetapkan berkas perkara pidana pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atas tersangka Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Richard Eliezer, dan Ricky Rizal, dengan status P21 atau lengkap.
    “Karena syarat formil sudah terpenuhi, kami menyatakan berkas perkara lima tersangka lengkap atau P21,“ Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum Fadil Zumhana di Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
    Selain berkas pidana lima tersangka, Jampidum juga menyatakan berkas perkara tujuh tersangka juga sudah P21. Fadil mengatakan Kejaksaan juga akan menggabungkan berkas perkara Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan dan obstruction of justice untuk mempersingkat persidangan.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video sidang ricuh dan Ferdy Sambo mengamuk adalah keliru.
    Pria yang mengamuk di video itu adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah, Sukri Wailissa. Ia marah dan membalikkan meja saat rapat bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 4 Mei 2020.
    Kemudian, kolase video yang diunggah tersebut merupakan rangkaian pengungkapan kasus pembunuhan Ferdy Sambo, mulai dari pemeriksaan, persidangan para tersangka hingga rekonstruksi, bukan tentang Ferdy Sambo mengamuk.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10592) [SALAH] Video Protes di St. Petersburg pada September 2022

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 28/09/2022

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Protes besar-besaran oleh warga Rusia di St. Petersburg menentang perang di Ukraina. Mereka menyerukan “tidak untuk perang!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @theivall mengunggah cuplikan video protes yang terjadi di St. Petersburg, di mana ratusan warga Rusia menentang perang Rusia-Ukraina. Di video tersebut juga terlihat orang-orang menyerukan “no to war!”.

    Cuitan dan video yang diunggah pada 21 September tersebut telah disukai oleh 3,475 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 1,200 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video protes tersebut tidak terjadi pada September 2022. Banyak jurnalis yang telah membagikan video serupa sejak Maret 2022, salah satunya jurnalis Balki Begum Bayhan yang membagikan video tangkapannya pada 6 Maret 2022 dan memang diambil di St. Petersburg, Rusia.

    Selain itu, Reuters pernah menulis berita tersebut pada 7 Maret 2022 yang berjudul “More than 4,300 detained at anti-war protests in Russia”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan @theivall merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi yang menyesatkan. Video protes di St. Petersburg yang ditunjukkan di video terjadi pada Maret 2022, bukan September 2022.

    Rujukan