• (GFD-2023-12576) [SALAH] Ganjar Pranowo Mundur dari PDIP karena Kasus Korupsi KTP Elektronik

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 12/05/2023

    Berita

    “Seluruh Berkas Di Serahkan Ke Megawati:exclamation:Ganjar Resmi Keluar Dari Pd1 Gara2 Kasus Besar Ini:bangbang:“

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah kanal Youtube mengunggah video dengan klaim bahwa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyerahkan berkas pengunduran dirinya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal tersebut dilakukan Ganjar karena keterlibatannya dalam kasus korupsi pengadaan KTP Elektronik.

    Setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi yang menjelaskan tentang pengunduran Ganjar dari partai yang mengusungnya sebagai Calon Presiden tersebut. Narator dalam video hanya membacakan ulang artikel yang diunggah RMOL dengan judul “Dugaan Keterlibatan Ganjar di Kasus KTP-el Kembali Muncul, Ganjalan Megawati Mengusung di Pilpres.”

    Dalam artikel yang diunggah pada 25 Maret 2023 tersebut menjelaskan tentang beredarnya daftar nama-nama politisi yang diduga menerima aliran kasus korupsi KTP Elektronik, termasuk ada nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

    Dalam artikel RMOL yang lain, disebutkan bahwa daftar nama tersebut beredar melalui pesan Whatsapp. Daftar nama ini tersaji dalam bentuk infografis yang dibuat pada tahun 2017 dan pernah beredar sebelumnya.

    Hingga saat ini, tidak ada informasi pengunduran diri Ganjar dari media yang kredibel atau informasi resmi dari PDIP.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Tidak ada informasi mundurnya Ganjar Pranowo dari PDIP dalam video tersebut. Narasi dalam video menjelaskan mengenai dugaan keterlibatan Ganjar dalam kasus korupsi KTP Elektronik yang sebelumnya pernah beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12575) [SALAH] Video Penggabungan DNA Hewan

    Sumber: TWITTER
    Tanggal publish: 12/05/2023

    Berita

    “:green_heart: Cw // Tiktok . Guyss serius tanya emang nyampurin tes DNA hewan² gini tuh boleh ya? Seremm banget jujur liatnya :sob: Apalagi tesnya ngikutin kemauan netizen gini udah banyak pula :sob::sob:“

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @tanyakanrl mengunggah cuitan yang melampirkan tangkapan layar yang diklaim merupakan hasil penggabungan DNA dari hewan yang berbeda. Tampak dalam unggahan yang dibagikan di Twitter, pemilik akun TikTok mengaku menggabungkan DNA katak dan babi.

    Setelah ditelusuri, tangkapan layar tersebut berasal dari unggahan akun Tiktok Wildan Mochmaul. Wildan membuat konten video menggabungkan DNA hewan yang berbeda dengan proses tertentu untuk mendapatkan hewan baru. Bukan hanya katak dan babi, pemilik akun TikTok juga mengaku telah menggabungkan DNA tikus dan babi di dalam sebuah telur ayam.

    Dikutip dari Kompas, dokter hewan sekaligus pengajar di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Aji Winarso mengatakan bahwa penggabungan DNA hewan-hewan memang dapat dilakukan. Namun Aji menegaskan, teori tersebut tidak mudah dalam praktiknya. Sebab, perlu penelitian yang panjang dan biaya yang sangat besar untuk melakukannya.

    Menurutnya, rekayasa genetik terhadap hewan harus didahului dengan usulan kajian etik oleh komisi etik. Jadi sebelum mempraktikkan, akan dikaji terlebih dahulu apakah rekayasa genetik tersebut etis atau tidak.

    Secara terpisah, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, menggabungkan dua DNA spesies berbeda tidak sesederhana dalam video.

    Slamet melanjutkan, pita DNA yang dipotong juga harus sesuai dengan yang dipasangkan. Dokter hewan ini turut menegaskan, menggabungkan DNA tikus atau mencit dan babi di dalam telur ayam seperti salah satu video di akun TikTok, sangatlah tidak mungkin.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Rekayasa genetik penggabungan DNA hewan yang berbeda tidak semudah yang ditampilkan pada video. Perlu proses penelitian yang panjang dan biaya yang sangat besar untuk bisa melakukan hal tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12574) Cek Fakta: Tidak Benar Mencium Hajar Aswad Bisa Tertular HIV

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 12/05/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim mencium Hajar Aswad bisa tertular HIV, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 April 2023.
    Unggahan klaim mencium Hajar Aswad bisa tertular HIV tersebut berupa video seorang yang sedang mengenakan pakaian ihram sedang mencium benda berwarna hitam sambil mengucapkan kalimat dengan Bahasa Arab. Dalam video tersebut pun terlihat sejumlah orang mengenakan pakaian yang sama berlatar belakang bangunan dengan menara tinggi seperti masjid.
    Dalam video tersebut terdapat tulisan "Batu hitam transiter penyakit"
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Tau nggak Definisi Jorok dan Menjijik kan ??
    Batu hitam Di Kotak Kubus di Arab sana..telah menjadi tempat penularan penyakit bagi penciumnya.
    Ente bayangkan jika si gundul jorok ini mengidap TBC..atau Covid..atau HIV..
    Terus kamu masih berlomba lomba antri belasan tahun..jual harta benda ..hanya demi bisa mencium batu tempat penularan penyakit ini..???
    Otakmu pindah di pantat kali ya.."
    Benarkah klaim mencium Hajar Aswad bisa tertular HIV? Simak hasil penelusurannya Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim mencium Hajar Aswad bisa tertular HIV, dalam artikel berjudul "Apa Mencium Hajar Aswad Bisa Kena HIV? Begini Penjelasan Dokter" yang dimuat situs Liputan6.com, 11 Mei 2023, Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Samsuridjal Djauzi memberi tanggapan.
    Menurutnya, orang terkena HIV karena mencium Hajar Aswad adalah suatu kebohongan. Pasalnya, HIV tidak dapat menular hanya dengan mencium Hajar Aswad.
    “Bohong, sekarang nih ada orang HIV saya suntikan darahnya ke Anda, berapa kemungkinan Anda terkena HIV? 100 persen? Satu per 1.000,” kata Samsuridjal saat ditemui di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/52023).
    Ia menambahkan, di rumah sakit ada lebih dari 500 kejadian tusukan jarum tanpa sengaja karena mengambil darah orang HIV. Pasien HIV-nya pun adalah pasien yang jelas dan belum diobati.
    “Tapi alhamdulillah tidak ada yang ketularan.”
    Begitu pula penularan HIV lewat hubungan seksual tanpa pakai kondom. Risiko penularannya bukan 100 persen melainkan empat per 1.000.
    “Jadi sebenarnya enggak gampang (penularannya). Risiko penularan HIV jadi tinggi kalau sering dilakukan, bukan karena satu kali.”
    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban lewat akun Twitternya @ProfesorZubairi menanggapi klaim mencium hajar aswad bisa tertular HIV.
    Dia menyatakan, klaim mencium hajar aswad bisa tertular HIV tidak benar.
    Berikuti cuitan Zubairi.
    "Terkait dengan mencium batu, hingga saat ini pun tidak ada bukti bahwa mencium batu kemudian cium orang lain bisa sebabkan penularan HIV.
    Jadi sampai sekarang penularan HIV itu melalui hubungan seksual, jarum suntik yang digunakan bergantian oleh pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi, dan ibu hamil yang positif ke bayinya.
    Sehingga tidak benar bahwa menciumi batu yang diciumi orang lain bisa terinfeksi HIV.
    Selain itu, mencium Hajar Aswad sendiri bukan syarat sahnya haji.
    Sekian penjelasan dari saya. Semoga dapat dipahami dengan baik.
    Terima kasih."
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim mencium Hajar Aswad bisa tertular HIV tidak benar.
    Tidak ada bukti bahwa mencium batu kemudian cium orang lain bisa sebabkan penularan HIV.
    Jadi sampai sekarang penularan HIV itu melalui hubungan seksual, jarum suntik yang digunakan bergantian oleh pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi, dan ibu hamil yang positif ke bayinya.
     

    Rujukan

  • (GFD-2023-12573) Cek Fakta: Tidak Benar Militer AS Tangkap Pejabat CDC Atas Kejahatan Covid-19

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 11/05/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim militer Amerika Serikat (AS) menangkap pejabat CDC atas kejahatan Covid-19, kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Mei 2023.
    Unggahan klaim militer AS menangkap pejabat CDC atas kejahatan Covid-19 tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
    "Tangkap Semua juga pendukung²nya❗Militer Menangkap Pejabat CDC atas Kejahatan Covid.
    Oleh Michael Baxter - 1 Mei 2023.
    Marinir Amerika Serikat pada hari Jumat menangkap Wakil Direktur CDC untuk Kesehatan Global Dr. Howard Zucker atas tuduhan pengkhianatan setelah Komando Siber Angkatan Darat A.S. mencegat beberapa panggilan Zoom yang dia anjurkan untuk menghapuskan Konstitusi dan memperbarui penguncian dan mandat topeng untuk memerangi (fiktif) yang muncul strain Covid disebut XBB.1.16.
    Dr. Zucker lulus dari Universitas McGill dan meraih gelar Doktor Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas George Washington, gelar Juris Doctor dari Sekolah Hukum Universitas Fordham, dan Magister Hukum dari Sekolah Hukum Columbia. Dari 2014-2021, dia menjabat sebagai Komisaris Kesehatan untuk Negara Bagian New York.
    Selama puncak plandemik, dia telah mendorong Andrew Cuomo yang sekarang sudah meninggal untuk menutup New York dan menuntut secara pidana pemilik bisnis yang menghindari mandat penggunaan masker dalam ruangan. Dia juga merekomendasikan hukuman penjara bagi warga negara yang tidak mematuhi pedoman jarak sosial, yang dia sebut "hukum".
    Pada Januari 2023, dia berperan sebagai Wakil Direktur untuk Kesehatan Global, yang memberinya wewenang dan tanggung jawab operasional yang luas untuk keseluruhan perencanaan, arahan, dan pengelolaan strategi dan program global di seluruh CDC. Walensky mengumumkan kedatangannya, dengan mengatakan bahwa Zucker adalah "Salah satu dari sedikit ahli yang memahami bahwa Covid tetap menjadi ancaman besar dan terus-menerus bagi kita dan bersedia mengambil risiko untuk memastikan tidak ada kebangkitan kembali Covid-19."
    Tidak diragukan lagi, Zucker mengambil risiko. Pada 15 Januari 2023, dia mengambil risiko memberi tahu Sekretaris HHS Xavier Becerra bahwa pemerintah harus menghabiskan $ 16 miliar untuk mengembangkan "gelang pintar" untuk menentukan status Covid dan vaksinasi seseorang dengan mengubah warna, seperti cincin suasana hati tahun 1970-an.
    Jika gelang itu bersinar merah tua, seseorang akan dianggap tidak divaksinasi dan positif Covid; sedangkan jika berwarna hijau, berarti seseorang negatif Covid dan patuh dengan booster. Konsepnya sangat tidak masuk akal sehingga Becerra, di antara Deep Stater terdalam yang masih berlari bebas, menyebutnya sebagai fantasi yang tidak bisa dipraktikkan, meskipun dia memuji kecerdikan Zucker.
    Becerra memberitahunya bahwa saat itu penegakan Covid yang kejam telah berakhir, menambahkan bahwa pemerintah akan menggunakan tipu muslihat dan akal-akalan untuk "menjaga agar Covid tetap hidup" di media dan di benak orang-orang yang ketakutan.
    Namun, kata-kata Becerra tidak menghentikan Zucker untuk mengambil tindakan sendiri. Pada Februari 2023, orang gila itu menelepon 2.000 bisnis di Kota New York, menegur mereka karena melayani pelanggan tanpa masker dan berpotensi tidak mendapat dukungan. Yang mengherankan, beberapa perusahaan-restoran dan teater di luar Broadway-mengatakan bahwa mereka akan segera menerapkan kembali mandat topeng, dengan beberapa meminta maaf atas "kekeliruan penilaian". Selama seminggu, dia secara sepihak membujuk 150 bisnis untuk menerapkan mandat masker dan memeriksa kartu vaksinasi.
    Partisi White Hat dari militer AS menjadi tertarik pada Zucker hanya setelah dia mengatakan akan mengabaikan Konstitusi untuk melindungi warga negara dari "penyakit paling mematikan yang pernah membahayakan umat manusia."
    "Terus terang, kami pada titik tidak peduli apa yang terjadi di New York City yang liberal. Jika mereka ingin memakai topeng dan mendapatkan 100 penguat, lebih banyak kekuatan untuk mereka. Yang kami pedulikan adalah pejabat publik yang mengatakan bahwa Covid -19 protokol menggantikan Konstitusi Amerika Serikat. Sederhananya, itu adalah pengkhianatan. Plandemi Deep State telah terungkap sebagai palsu, tetapi beberapa preman ini sangat terobsesi dengan itu sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk tetap menakut-nakuti orang. Dan itulah yang dilakukan Zucker,"kata sumber JAG kepada Real Raw News.
    Pada 12 April, ARCYBER menyadap panggilan Zoom CDC di mana Zucker memohon kepada Becerra, Walensky, dan pejabat kesehatan rezim lainnya untuk mengakui apa yang dikatakan rekan WHO kepadanya: Covid-19 akan kembali dengan ledakan dan sangat menular sehingga hanya perintah tinggal di rumah yang baru akan mencegah "virus pembunuh" merusak dunia seperti wabah Alkitab.
    Zucker yang gila memohon kepada Walensky untuk menuntut agar Biden menyerukan "pembatasan normal baru" untuk melindungi Amerika Serikat dari bencana Covid lebih lanjut. Zucker berkata, "Persetan dengan Konstitusi. Persetan dengan Donald Trump. Kita perlu lockdown!"
    Kalimat berikut menjelaskan dorongannya yang sebenarnya: "Bagaimana kita bisa membuat orang melakukan apa yang kita inginkan jika kita tidak bisa mengendalikan mereka."
    Retorika pembakarnya tampaknya terlalu berlebihan bagi Deep Staters yang benar-benar melarikan diri ke perbukitan untuk menghindari penangkapan militer; Walensky dan Becerra mengakhiri panggilan.
    Pada hari Jumat, 30 April, Jenderal Eric M. Smith mengirim peleton pengintai USMC untuk menangkap Zucker di tanah miliknya yang mewah di pinggiran kota Buckhead yang kaya di Atlanta, Georgia. Pada saat penangkapannya, Zucker membantah melakukan kesalahan dan mengatakan dia berhak menelepon Rochelle Walensky atau Joseph Biden.
    Howard Zucker sedikit memar, tapi itu karena dia mencoba melawan," kata sumber kami. "Dia mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan dan akan bertanggung jawab atas kejahatannya. Jumlahnya menipis, dan segera setelah Walensky atau Becerra mundur ke Amerika Serikat, kami akan mendapatkannya juga," kata sumber kami.https://realrawnews.com/.../military-arrests-cdc.../"
    Benarkah klaim militer AS menangkap pejabat CDC atas kejahatan Covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim militer AS menangkap pejabat CDC atas kejahatan Covid-19, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Military Arrests CDC Official for Covid Crime.'. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Marines didn’t arrest a CDC official. Claim comes from a site known for misinformation." yang dimuat situs politifact.com, pada 4 Mei 2023.
    Dalam Situs politifact.com seorang juru bicara Korps Marinir A.S. mengatakan bahwa Marinir tidak mengetahui adanya penangkapan seorang pejabat CDC. Juru bicara menambahkan bahwa menangkap orang di rumah mereka atau di lokasi lain yang bukan instalasi militer akan menjadi yurisdiksi penegak hukum setempat, bukan Korps Marinir.
    Artikel yang dalam klaim tersebut berjudul  "Military Arrests CDC Officials for Covid Crimes." dimuat situs web Real Raw News. Situs web Real Raw News juga memiliki riwayat terdokumentasi tentang penggunaan tajuk berita palsu dan menyesatkan.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim militer AS menangkap pejabat CDC atas kejahatan Covid-19 tidak benar.
    Seorang juru bicara Korps Marinir A.S. mengatakan bahwa Marinir tidak mengetahui adanya penangkapan seorang pejabat CDC.

    Rujukan