• (GFD-2022-10630) [SALAH] Video “Kesaksian ibu-ibu penjual dawet atas tr.4gedi #Kanjuruhan“

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/10/2022

    Berita

    Akun Facebook Acc (fb.com/100082503214082) pada 4 Oktober 2022 mengunggah sebuah video dengan narasi “Kesaksian ibu-ibu penjual dawet atas tr.4gedi #Kanjuruhan”

    Di video tersebut, terdengar suara seorang wanita yang mengaku memiliki warung dawet di sebelah Pintu 3 Stadion Kanjuruhan dan sedang berjualan pada malam tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai kesaksian seorang wanita yang mengaku memiliki warung dawet di sebelah Pintu 3 Stadion Kanjuruhan dan sedang berjualan pada malam tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, kesaksian di video ini diragukan karena tidak ditemukan adanya warung dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Pengecekan yang dilakukan melalui Google Street View dan cross-check langsung yang dilakukan pihak Aremania dan jurnalis Liputan6 tidak menemukan warung dawet yang dimaksud karena di sebelah Pintu 3 tersebut adalah toko-toko mebel yang menjual barang furnitur.

    Dilansir dari Kompas.com, penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Google Street View menunjukkan bahwa tidak ada toko es dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Dari dokumentasi Street View Maret 2022 toko-toko yang berada di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan adalah toko mebel.

    Selain itu, Achmad Ghozali, salah seorang Aremania yang dihubungi Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengatakan bahwa tidak ada toko penjual dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.

    Beberapa orang bahkan melakukan penelusuran langsung dengan mengecek ke Stadion Kanjuruhan, seperti yang dilakukan oleh warganet pengguna TikTok kisya_arema. Dalam video yang diunggah di TikTok Senin, 3 Oktober 2022 warganet itu memperlihatkan bahwa di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan tidak ada toko dawet, melainkan toko mebel.

    Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok viscka_salsa15 pada 4 Oktober, jurnalis Liputan6, David Rizal turut mencoba mencari keberadaan si ibu penjual dawet di sekitar stadion. Seorang pedagang di stadion yang diwawancarai oleh David pun menyatakan bahwa ibu penjual dawet tersebut tidak ada sama sekali dan disebut hoaks.

    Dilansir dari Kumparan.com, reporter tugumalang.id berusaha mencari keberadaan toko atau gerobak penjual dawet ini di sekitar Pintu 3 pada Selasa, 4 Oktober 2022.

    Namun yang dijumpai di sisi kiri dan kanan pintu gate 3 hanya dijumpai toko-toko mebel yang menjual barang furnitur. Tidak ada sama sekali penampakan penjual dawet di sana sejak pagi hingga sore hari. Salah seorang pemilik toko mebel di sana, Joko (52) menuturkan sejak dirinya buka toko mebel di sana, tidak pernah sekalipun menjumpai penjual dawet.

    ”Kalau ada pun yang gerobak saja, hanya lewat. Itu juga laki-laki, bukan ibu-ibu. Setahu saya gak ada,” ujarnya.

    Dari pengamatan reporter juga tidak memjumpai ada gerobak dawet satupun di sekitar pintu gate 3, maupun di sekeliling stadion.

    ”Gak ada, Mas. Gak pernah ada liat ibu-ibu jualan dawet di sini,” imbuh Joko setelah kami pastikan lagi.

    Kesimpulan

    Kesaksian di video ini diragukan karena tidak ditemukan adanya warung dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Pengecekan yang dilakukan melalui Google Street View dan cross-check langsung yang dilakukan pihak Aremania dan jurnalis Liputan6 tidak menemukan warung dawet yang dimaksud karena di sebelah Pintu 3 tersebut adalah toko-toko mebel yang menjual barang furnitur.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10629) [SALAH] Pesan Berantai “Grand Design Uji Coba Pembantaian Menggunakan Gas Beracun Melalui Pertandingan Bola”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/10/2022

    Berita

    NARASI: “INFO VALID A1

    FIX SUPER VALID NO HOAX DARI ORANG BIN PENSIUNAN KOMBES & MANTAN ORANG BAIS, KEDUA INFO INI DISATUKAN MENJADI DATA, DATA-DATA DARI INFORMASI SAYA KUMPULKAN MENJADI SEBUAH DOKUMENTASI, BAHWA PADA TANGGAL 1 OKTOBER HARI KESAKTIAN PANCASILA KEMARIN KOMUNIS MENGUJI COBA CAMP PEMBANTAIAN MIRIP SEPERTI NAZI MENGGUNAKAN GAS BERACUN, NAMUN KALI INI KELINCI PERCOBAAN NYA MELALUI MEDAN LAPANGAN BOLA, RAKYAT JATIM, DAN AGENDA PERTANDINGAN BOLA YANG SUDAH DI GRAND DESIGN SECARA MATANG MELALUI PSSI & BRIMOB.

    SIAP SIAP SELURUH RAKYAT INDONESIA, NEGERI INI SEBENTAR LAGI AKAN BANYAK CAMP CAMP SEPERTI DI XINJIANG UIGHUR, BUKAN HANYA UMAT ISLAM, SELURUH AGAMA AKAN DIHABISI.

    INFO INI WAJIB DI VIRALKAN.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan kesimpulan yang MENYESATKAN. Video yang dibagikan adalah video liputan oleh media Al Jazeera, ditambahkan klaim PELINTIRAN menggunakan teknik Banding ke Otoritas (Appeal to Authority).

    Sumber video yang dibagikan, Jessica Washington: “Live from Kanjuruhan Stadium” [2]

    Tentang Banding ke Otoritas (Appeal to Authority), teknik yang digunakan di bagian klaim “INFO VALID A1 FIX SUPER VALID NO HOAX DARI ORANG BIN PENSIUNAN KOMBES & MANTAN ORANG BAIS”, Logical Fallacies: “Kekeliruan banding ke otoritas membuat argumen bahwa jika satu sumber yang kredibel percaya sesuatu, itu pasti benar.” [3]

    Hasil pencarian Google – News, kata kunci: “tragedi kanjuruhan”. [4]

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, FAKTA: klaim PELINTIRAN ditambahkan sambil membagikan video liputan oleh media Al Jazeera menggunakan teknik Banding ke Otoritas (Appeal to Authority).

    Rujukan

  • (GFD-2022-10628) Belum Ada Bukti, FIFA Ancam Bekukan Seluruh Pertandingan Liga Sepak Bola Indonesia Selama 8 Tahun

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/10/2022

    Berita


    Di media sosial, beredar sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Tragedi Kanjuruhan menyebabkan otoritas sepak bola dunia atau FIFA, mengancam akan menjatuhkan sanksi berupa pembekuan seluruh liga sepak bola Indonesia selama 8 tahun. 
    Di Facebook, informasi tersebut dibagikan akun ini pada 2 Oktober 2020. Berikut narasi lengkapnya: “Breakingnews. Kabar Meninggalnya puluhan suporter di Malang sudah didengar FIFA. Wakil FIFA Indonesia mengatakan seluruh liga sepakbola di indonesia terancam dibekukan kurang lebih 8 tahun”.
    Hingga artikel ini dimuat, informasi tersebut telah mendapat lebih 5.200 komentar dan dibagikan sebanyak 221 kali.
    Tangkapan layar narasi yang beredar usai Tragedi Stadion Kanjuruhan
    Benarkah FIFA mengancam akan bekukan seluruh liga sepak bola Indonesia selama 8 tahun?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah situs resmi otoritas sepakbola maupun media kredibel. 
    Hasilnya, Presiden FIFA Gianni Infantino merespon tragedi Kanjuruhan dengan ucapan belasungkawa dan menyebut tragedi itu sebagai hari gelap bagi dunia sepak bola. Namun, Presiden FIFA sama sekali belum menyebutkan sanksi yang bakal diterima Indonesia.
    Dalam situs resmi FIFA, memuat pernyataan resmi Presiden Gianni Infantino sehari setelah tragedi Kanjuruhan.
    “Dunia sepak bola sedang syok menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
    Sumber: laman resmi FIFA
    “Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini. Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini.”
    Pada hari yang sama situs resmi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), memuat pernyataan Presiden AFC Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa yang mengungkapkan keterkejutan dan kesedihan yang mendalam atas hilangnya nyawa secara tragis dalam pertandingan Liga Premier Indonesia (Liga 1) antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di kota Malang pada hari Sabtu.
    “Saya sangat terkejut dan sedih mendengar berita tragis seperti itu keluar dari Indonesia yang mencintai sepak bola dan, atas nama AFC dan keluarga sepak bola Asia, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman para korban, sambil mengungkapkan rasa duka cita kami yang cepat. Salam pemulihan untuk para pendukung yang terluka dalam insiden itu dan dukungan untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan klub-klub,” kata Syaikh Salman.
    Dilansir dari CNN Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Presiden FIFA Gianni Infantino siap membantu memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia menyusul insiden Tragedi Kanjuruhan. Hal itu diungkapkan Jokowi usai menjenguk sejumlah korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di RSUD Dr Saiful Anwar, Kota Malang, Rabu 5 Oktober. 
    "Senin malam saya sudah menelepon Presiden FIFA, Gianni Infantino. Beliau menyampaikan, kalau diperlukan, FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia, beliau menyampaikan kesanggupannya," ujar Jokowi.
    FIFA Belum Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia
    Hingga artikel ini diturunkan, FIFA belum memberikan sanksi untuk Indonesia atas Tragedi Kanjuruhan. Selama ini, FIFA pernah menjatuhkan sanksi kepada sejumlah negara berupa penghentian aktivitas sepak bola. Namun, sanksi tersebut umumnya karena alasan politik akibat adanya intervensi pemerintah setempat.
    Dilansir dari bolasport.com, Indonesia sendiri pernah mengalaminya pada 30 Mei 2015. Sanksi tersebut dikeluarkan FIFA menyusul keputusan Kemenpora membekukan PSSI pada 17 April 2015 karena tak mematuhi imbauan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tentang gelaran Liga Indonesia 2015.
    Kemenpora akhirnya menyerah dan mencabut surat keputusan pembekuan PSSI pada 10 Mei 2016. FIFA langsung meresponsnya pada 13 Mei 2016 dengan mencabut sanksi untuk Indonesia dan kembali mengakui keanggotaan PSSI.
    Brunei Darussalam juga pernah terkena sanksi FIFA selama 2 tahun. Itu terjadi setelah pada September 2009 pemerintah Brunei membekukan Federasi Sepak Bola Brunei (BAFA) dan menggantinya dengan FADB pada Desember 2008. FIFA mencabut sanksi itu pada Mei 2011 setelah mengakui Federasi Sepak Bola Brunei yang baru, NFABD.
    Ethiopia juga sempat terkena sanksi FIFA 10 bulan. Itu terjadi gara-gara pemerintah Ethiopia menyingkirkan Ketua Umum Federasi Sepak Bola Ethiopia (EFF) pada Januari 2008. Sanksi itu akhirnya dicabut FIFA pada November 2008 setelah Ethiopia menunjuk Ketua Umum EFF tanpa intervensi pemerintah.
    Masih ada beberapa negara lain yang terkena sanksi FIFA karena intervensi pemerintah seperti Peru 1 bulan, Yunani 4 hari, Kuwait 1 bulan, dan Nigeria 2 minggu.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, belum ada bukti mengenai narasi berisi klaim FIFA mengancam akan membekukan seluruh liga sepak bola Indonesia selama 8 tahun. 
    Sejauh ini, Presiden FIFA Gianni Infantino merespon tragedi Kanjuruhan dengan ucapan belasungkawa dan menyebut tragedi itu sebagai hari gelap bagi Dunia sepak bola. Namun, Presiden FIFA sama sekali tidak menyebutkan sanksi yang bakal diterima Indonesia.
    FIFA memang pernah menjatuhkan sanksi kepada sejumlah negara berupa penghentian aktivitas sepak bola. Namun, sanksi tersebut umumnya karena alasan politik akibat intervensi pemerintah setempat.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10627) [SALAH] Judul Artikel IDNTODAY News “Peneliti Australia Sebut : Jokowi “ Presiden Tak Berkemampuan ” Tapi Memiliki Daya Rusak”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 05/10/2022

    Berita

    “Peneliti Australia Sebut : Jokowi “ Presiden Tak Berkemampuan ” Tapi Memiliki Daya Rusak”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter dengan nama pengguna “Boediantar4” mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar yang menunjukkan artikel berjudul “Peneliti Australia Sebut : Jokowi “ Presiden Tak Berkemampuan ” Tapi Memiliki Daya Rusak”. Artikel tersebut diunggah oleh IDNTODAY News pada 4 September 2020.

    Berdasarkan hasil penelusuran, judul artikel tersebut merupakan hasil suntingan. Artikel asli yang diunggah IDNTODAY News pada waktu yang sama berjudul “Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden”.

    Artikel asli di situs IDNTODAY News sendiri sudah tidak dapat diakses, namun artikel serupa juga telah dimuat oleh Tribunnews dengan judul “Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden” yang diunggah pada 4 September 2020.

    Narasi serupa telah beredar pada tahun 2020 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Artikel Berjudul “Peneliti Australia Sebut : Jokowi “ Presiden Tak Berkemampuan “ Tapi Memiliki Daya Rusak” yang diunggah pada 8 September 2020.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “Boediantar4” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Judul hasil suntingan. Faktanya, artikel asli yang diunggah IDNTODAY News pada waktu yang sama berjudul “Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden”.

    Rujukan