• (GFD-2022-10622) [SALAH] Artikel “Puan Maharani: Hapus Pendidikan Agama Islam Jika Ingin Negara Maju”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 04/10/2022

    Berita

    “Ganyang @PDI_Perjuangan Hingga lenyap tanpa jejak”

    “Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi di Twitter pada 26 Sep 2022 yang membagikan tangkapan layar artikel yang memberitakan pernyataan Ketua DPR RI, Puan Maharani, bahwa jika negara ingin maju dan berkembang maka pendidikan agama Islam harus dihapus. Artikel tersebut terlihat berasal dari laman operaind[dot]blogspot.com.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada sumber valid yang membenarkan pernyataan dari Puan Maharani seperti yang disebutkan dalam artikel tersebut. Sumber artikel tersebut berasal dari Blogspot yang bukan sumber media berita yang kredibel, hoaks ini sering beredar di masyarakat sejak 2018 yang mana pada saat itu Puan Maharani masih menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dilansir dari turnbackhoax.id pada 13 Des 2018, dalam laman tersebut tidak ditemukan nama penulis, susunan redaksi, dan alamat redaksinya sehingga tidak bisa menjadi acuan sumber berita yang kredibel.

    Dengan demikian, klaim Puan Maharani sebut hapus pendidikan agama jika ingin negara maju merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut salah, faktanya sumber yang menjadi rujukan Puan Maharani menyatakan hal tersebut bukan sumber yang valid untuk dipercaya. Hasil penelusuran tidak ditemukan sumber yang valid terkait pemberitaan tersebut. Kabar ini merupakan Hoaks Lama Beredar Kembali (HLBK) serta sudah beberapa kali diperiksa kebenarannya oleh fact checker pada laman turnbackhoax.id dan beberapa laman media kredibel lainnya.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10621) [SALAH] Foto “MENGAKU S4LAH!!! SBY MINTA MAAF DEPAN JOKOWI”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/10/2022

    Berita

    Akun Facebook Baret Merah (fb.com/100081495925049) pada 2 Oktober 2022 mengunggah sebuah video yang terdapat foto seseorang yang tampak sedang bersujud di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan narasi “MENGAKU S4LAH!!! SBY MINTA MAAF DEPAN JOKOWI”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang berisi foto seseorang yang tampak sedang bersujud di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diklaim sebagai Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku salah dan minta maaf di depan Presiden Jokowi merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto itu adalah foto ketika seorang warga bersujud di depan Presiden Joko Widodo saat halal bihalal di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/2019).

    Foto yang asli salah satunya dimuat di artikel berjudul “Seorang Warga Sujud di Depan Jokowi saat Open House Lebaran” yang diunggah di situs Kumparan.com pada 5 Juni 2019.

    Foto kejadian yang sama diambil dari sudut lain dimuat di artikel berjudul “Seorang Tamu “Open House” Tiba-tiba Sujud di Depan Jokowi dan Iriana” yang dimuat di situs Kompas.com pada 5 Juni 2019.

    Kesimpulan

    BUKAN Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto itu adalah foto ketika seorang warga bersujud di depan Presiden Joko Widodo saat halal bihalal di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/2019).

    Rujukan

  • (GFD-2022-10620) Belum Ada Bukti, Video tentang Muhammadiyah Resmi Usung Anies di Pilpres 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 04/10/2022

    Berita


    Sebuah video berjudul Sah, Muhammadiyah Resmi Usung Anies di Pilpres 2024, Karena Hal Besar Ini diterima chatbot WhatsApp Tempo pada Senin, 3 Oktober 2022. 
    Video yang dipublikasikan 28 September 2022 itu, berasal dari akun YouTube dengan judul yang sama.
    Di dalam video, terdapat sosok Anies Baswedan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2015-2020, Sohibul Iman dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Terlihat juga Presiden PKS 2020-2025, Ahmad Syaikhu dan Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas.
    Sejak diunggah video ini sudah ditonton 33 ribuan kali, mendapat 179 komentar dan 693 tanggapan. 
    Tangkapan layar video yang diterima chatbot WhatsApp Tempo
    Namun, benarkah pada 28 September tersebut Muhammadiyah telah resmi mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, hingga artikel ini diturunkan belum ada pernyataan dari Pengurus Pusat Muhammadiyah mendukung atau mengusung Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024. Video yang beredar ini gabungan dari peristiwa lain dan tidak berisi acara dukungan untuk Anies Baswedan sebagai Capres. 
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
    Video 1
    Video 1
    Pada detik ke-52, Anies Baswedan terlihat sedang menyalam Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Saat itu, Anies Baswedan, sebagai Gubernur DKI Jakarta berkunjung ke kantor PP Muhammadiyah untuk mendiskusikan masalah keIndonesiaan pada Jumat, 8 April 2022.
    Haedar mengatakan, pertemuan berlangsung santai dan saling tukar pandangan. Ada beberapa tantangan masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara. "Tantangan kita adalah globalisasi, era disrupsi, dan postmodern," tutur Haedar dikutip dari iNews.id, Sabtu, 9 April 2022 malam.
    Menurut Haedar untuk menghadapinya memerlukan pemikiran maju dengan dilandasi nilai dan pijakan konstitusi yang kokoh agar tidak salah arah. Kemudian disertai sikap optimistis dan spirit Bhinneka Tunggal Ika yang autentik agar Indonesia bisa menghadapi tantangan ke depan.
    Video 2
    Video 2
    Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, dimunculkan pada menit ke-1:14, saat menyampaikan keterangan usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.
    Pada pertemuan itu, Sohibul, mengatakan kedatangannya menemui Haedar Nashir untuk bersilaturahmi sekaligus menimba ilmu dan nasihat kepada ormas Islam tersebut.
    Menurut Sohibul, Muhammadiyah sebagai ormas Islam yang telah berdiri lebih dari satu abad dianggap kaya pengalaman dari sisi politik dan sosial.
    "Sehingga kami sebagai partai politik yang hadir di era reformasi kami perlu menimba pengalaman, khususnya yang disampaikan Pak Haedar bagaimana PKS sebagai partai Islam mengintegrasikan dengan kebangsaan," ujar Sohibul.
    Video 3
    Video 3
    Video menit ke-2:49 menunjukkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kantor PP Muhammadiyah, Bilangan Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat, 29 Juli 2022.
    Saat itu, Anwar mengatakan organisasinya membuka diri untuk membangun kedekatan dengan semua partai politik demi kebaikan bangsa. "Standing position Muhammadiyah itu kan dulu (saat Pemilu 2019) kami menjaga jarak dengan partai politik, sekarang kami mau membangun kedekatan dengan semua partai politik, tapi konteksnya adalah untuk kebaikan bangsa dan negara di masa depan," ujar Anwar dikutip dari Tempo.
    Syaikhu mengatakan, mereka senang mendapat banyak nasihat atas kondisi dan situasi kebangsaan, termasuk berkaitan penyelenggaraan Pemilu 2024 agar tidak terjadi kembali polarisasi yang membelah bangsa seperti 2019 silam.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berjudul Muhammadiyah resmi usung Anies di Pilpres 2024, adalah Belum Ada Bukti.
    Hingga artikel ini diturunkan belum ada pernyataan dari Pengurus Pusat Muhammadiyah mendukung atau mengusung Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024. Video yang beredar ini gabungan dari peristiwa lain dan tidak berisi acara dukungan untuk Anies Baswedan sebagai Capres.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10619) Keliru, Sweeping Kendaraan Plat Nomor L di Malang Usai Tragedi Kanjuruhan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 04/10/2022

    Berita


    Beredar melalui WhatsApp, sebuah pesan singkat berisi narasi sweeping atau razia bagi kendaraan dengan plat nomor L (Surabaya) di Malang usai tragedi Kanjuruhan.
    Info: Mohon info saudara-saudara yang posisi di Malang dan membawa mobil plat L (Surabaya) segera masuk polsek terdekat. Sweeping plat L besar-besaran di Malang.
    Pesan tersebut disampaikan pembaca melalui tipline WhatsApp Cek Fakta Tempo.
    Informasi ini beredar setelah Tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan lebih dari 120 orang, usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1 pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. 
    Pesan yang beredar di WhatsApp dengan klaim sweeping plat L pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang
    Benarkah ada sweeping kendaraan plat nomor L di Malang usai tragedi Kanjuruhan?

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa informasi sweeping mobil plat L di Malang bukan merupakan hal baru. Informasi seperti ini kerap beredar menjelang atau seusai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, baik yang berlangsung di Malang ataupun di Surabaya.
    Aksi sweeping kendaraan berplat L yang melintas wilayah Malang pernah terjadi tahun 2015 di daerah Pujon, Malang. Berdasarkan penelusuran Tempo, aksi seperti ini tidak terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. 
    Tidak ditemukan aksi sweeping kendaraan plat L sebelum dan sesudah pertandingan Arema FC dan Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu. Pertandingan berlangsung aman, namun sesaat setelah pertandingan berakhir terjadi kericuhan.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, setelah pertandingan berakhir sejumlah pendukung Arema FC turun ke lapangan. Pihak keamanan menghalau mereka dengan menembakan gas air mata ke arah tribun yang masih dipenuhi penonton.
    Penonton yang berdesak-desakan menyelamatkan diri dari gas air mata berdesakan di pintu keluar stadion yang masih tertutup. Akibat kejadian ini, lebih dari 120 orang meninggal dan banyak suporter yang luka berat dan ringan.
    Komitmen Aremania
    Sebelum pertandingan berlangsung, dilansir Suaramalang.id, tokoh Suporter Aremania Yuli Sumpil mengatakan Aremania berkomitmen tidak akan melakukan sweeping kendaraan bermotor plat L sebelum dan sesudah pertandingan pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada tanggal 1 Oktober 2022.
    "Jangan sampai kita melakukan sweeping terhadap kendaraan plat L, 1 Oktober nanti, tunjukkan bahwa kita adalah suporter bermartabat," pesan Yuli kepada Aremania.
    Dilansir iNews, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris pada  tanggal 24 September 2022 mengatakan Aremania dan Aparat Keamanan sepakat menjaga keamanan dan ketertiban sebelum dan usai laga.
    "Tidak ada sweeping plat L maupun sejenisnya ketika pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya," ucap Abdul Haris
    Pengamatan Lapangan
    Untuk verifikasi situasi di Malang, Tempo menghubungi Zainudin Jurnalis Harian Surya yang bertugas di Malang melalui pesan singkat. Zainudin mengatakan, sebelum dan sesudah pertandingan pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu sampai saat ini, tidak ditemukan aksi sweeping.
    “Saya baru saja melakukan perjalanan dari Singosari ke tengah kota Malang. Tidak ada razia. Banyak kendaraan plat nomor L yang melintas,” kata Zainudin. 
    Zainudin mengatakan, pascakejadian di Stadion Kanjuruhan, Aremania mengadakan aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk para korban di beberapa titik di kota Malang.
    Dilansir Okebola, Bonek, suporter Persebaya Surabaya mengadakan doa bersama di Taman Apsari Surabaya pada Senin, 3 Oktober 2022. Aksi dan doa bersama ini sebagai bentuk solidaritas dan duka cita bagi Aremania yang jadi korban tragedi Kanjuruhan.  

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan informasi sweeping kendaraan plat L yang melintas di Malang usai tragedi Kanjuruhan adalah keliru.
    Berdasarkan pengamatan langsung, pernyataan suporter Arema FC dan penelusuran berita-berita media yang kredibel kondisi Malang sejauh ini aman untuk dilalui warga.

    Rujukan