Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Nigeria – Foto-foto baru dari dalam gereja tempat umat Kristen dibantai atas nama Allah pada hari Natal. Sekitar 150 orang dipastikan tewas sejauh ini, properti dan peternakan dijarah dan dibakar. Hal ini setara dengan apa yang dilakukan Hamas, namun LSM dan penari di Barat mengabaikannya
(GFD-2023-14868) [SALAH] Foto Serangan Gereja di Nigeria pada Natal 2023
Sumber: TwitterTanggal publish: 31/12/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter bercentang biru @RonEng1ish mengunggah foto yang memperlihatkan banyak darah dan keadaan gereja yang berantakan. @RonEng1ish menklaim bahwa foto itu diambil saat para umat Kristen beribadah di gereja pada Natal tahun ini. Tidak hanya itu, informasi mengenai 150 korban jiwa dan pelaku pembunuhan mengatasnamakan Allah juga terdapat di cuitan tersebut. Penjelasan dan foto yang diunggah pada 26 Desember silam itu telah disukai lebih dari 32,000 orang, dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 17,000 kali, serta telah dilihat 1,9 juta kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Foto yang sama persis digunakan oleh AP News dalam artikel beritanya yang berjudul “Over 50 feared dead in Nigeria church attack, officials say” dan dipublikasikan pada 6 Juni 2022. Melansir dari artikel AP News, insiden penyerangan gereja tersebut terjadi di Gereja Katolik St. Francis di Ondo, Nigeria dan memakan setidaknya 50 korban jiwa.
Selain itu, informasi serupa juga pernah dibahas oleh Reuters dengan judul “Fact Check: Images of church attack in Nigeria date to 2022, not 2023 violence” dan dikategorikan sebagai Miscaptioned.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @RonEng1ish merupakan konteks yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Foto yang sama persis digunakan oleh AP News dalam artikel beritanya yang berjudul “Over 50 feared dead in Nigeria church attack, officials say” dan dipublikasikan pada 6 Juni 2022. Melansir dari artikel AP News, insiden penyerangan gereja tersebut terjadi di Gereja Katolik St. Francis di Ondo, Nigeria dan memakan setidaknya 50 korban jiwa.
Selain itu, informasi serupa juga pernah dibahas oleh Reuters dengan judul “Fact Check: Images of church attack in Nigeria date to 2022, not 2023 violence” dan dikategorikan sebagai Miscaptioned.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @RonEng1ish merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Konteks yang salah. Foto tersebut diambil saat serangan gereja di Nigeria pada 2022 lalu, bukan saat perayaan Natal tahun ini.
Rujukan
(GFD-2023-14867) [SALAH] Seorang Imigran Muslim Kencing di Supermarket Belanda
Sumber: TwitterTanggal publish: 31/12/2023
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Imigran Muslim di Belanda buang air kecil di bagian daging babi di supermarket sementara film lain mengatakan ‘kami tidak makan daging babi’”.
“Imigran Muslim di Belanda buang air kecil di bagian daging babi di supermarket sementara film lain mengatakan ‘kami tidak makan daging babi’”.
Hasil Cek Fakta
Paul Golding, pemimpin partai Britain First Party, mengunggah video di Twitter pribadinya yang menunjukkan seorang pria kencing di supermarket. Paul Golding menklaim bahwa pria tersebut merupakan imigran Muslim yang sedang kencing di bagian yang menjual daging babi di salah satu supermarket di Belanda. Cuitan dan video yang diunggah pada 17 Desember tersebut telah disukai 12,000 orang, dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 10,000 kali, serta telah dilihat 1,1 juta kali.
Setelah menyelidiki video tersebut, informasi yang diberikan Paul Golding menyesatkan. Video yang asli diunggah oleh akun Instagram pribadi seorang influencer Belanda bernama Danny Derix (@buurtwachtt). Dilihat dari Instagram dan YouTube pribadinya, Danny Derix telah banyak membuat konten yang memperlihatkan dirinya kencing di tempat umum.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Paul Golding di Twitternya merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah menyelidiki video tersebut, informasi yang diberikan Paul Golding menyesatkan. Video yang asli diunggah oleh akun Instagram pribadi seorang influencer Belanda bernama Danny Derix (@buurtwachtt). Dilihat dari Instagram dan YouTube pribadinya, Danny Derix telah banyak membuat konten yang memperlihatkan dirinya kencing di tempat umum.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Paul Golding di Twitternya merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video tersebut dibuat oleh pembuat konten sosial media asal Belanda bernama Danny Derix, bukan dibuat oleh imigran Muslim di Belanda.
Rujukan
(GFD-2023-14866) [SALAH] Video Ruangan Roboh akibat Imam di Pakistan Mengutuk Kaum Yahudi
Sumber: TwitterTanggal publish: 31/12/2023
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Seorang Imam di Pakistan berkhotbah bahwa dia mendapat mimpi yang mengatakan bahwa semua orang Yahudi harus dimusnahkan. Dia melanjutkan dengan mengatakan, ‘jika ini tidak benar, semoga tanah di bawahku tenggelam.’ Nah, tanah di bawahnya tenggelam. La ilaha illallah!”.
“Seorang Imam di Pakistan berkhotbah bahwa dia mendapat mimpi yang mengatakan bahwa semua orang Yahudi harus dimusnahkan. Dia melanjutkan dengan mengatakan, ‘jika ini tidak benar, semoga tanah di bawahku tenggelam.’ Nah, tanah di bawahnya tenggelam. La ilaha illallah!”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter bercentang biru bernama Yossi Goldstein mengunggah video dengan subtitle Bahasa Ibrani. Di video tersebut terlihat panggung yang roboh ketika seorang pria sedang berpidato di mimbar dan didengarkan oleh banyak orang. Yossi Goldstein menklaim, pria tersebut berkata bahwa di dalam mimpinya, jika kaum Yahudi tidak musnah, maka lantai di bawahnya akan runtuh, dan kemudian pernyataan tersebut menjadi kenyataan. Cuitan dan video yang diunggah pada 18 Desember tersebut telah disukai oleh 86 orang, dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 50 kali, serta telah dilihat hampir 18,000 kali.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Video yang sama persis telah banyak beredar sejak 2018, terutama di kanal berita internasional. Dilansir dari kanal berita The Express, yang menggunakan video serupa di salah satu artikelnya, menyatakan bahwa video tersebut merupakan insiden panggung runtuh di tengah unjuk rasa partai politik Jamaat-e-Islami di Distrik Mohmand, Peshawar, Pakistan pada Juli 2018 lalu.
Informasi serupa juga ditulis oleh kanal berita Geo News, dengan judul artikel “Stage collapses during JI election campaign rally” dan diunggah pada 18 Juli 2018.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Yossi Goldstein merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Video yang sama persis telah banyak beredar sejak 2018, terutama di kanal berita internasional. Dilansir dari kanal berita The Express, yang menggunakan video serupa di salah satu artikelnya, menyatakan bahwa video tersebut merupakan insiden panggung runtuh di tengah unjuk rasa partai politik Jamaat-e-Islami di Distrik Mohmand, Peshawar, Pakistan pada Juli 2018 lalu.
Informasi serupa juga ditulis oleh kanal berita Geo News, dengan judul artikel “Stage collapses during JI election campaign rally” dan diunggah pada 18 Juli 2018.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Yossi Goldstein merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video tersebut menunjukkan panggung runtuh karena jumlah orang yang melebihi batas ruangan saat unjuk rasa salah satu partai politik di Pakistan pada Juli 2018, bukan karena imam tersebut mengutuk kaum Yahudi.
Rujukan
(GFD-2023-14865) [SALAH]: “DITEMUKAN GUDANG IJAZAH PALSU MILIK GIBRAN”
Sumber: YOUTUBE.COMTanggal publish: 30/12/2023
Berita
SOLO GEMPAR! GUDANG PENYIMPANAN IJAZAH PALSU GIBRAN DITEMUKAN,BARANG BUKTI LANGSUNG DIAMANKAN POLISI
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube dengan nama pengguna BENTENG POLITIK mengunggah video dengan klaim bahwa telah ditemukan gudang berisikan ijazah palsu milik Gibran.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Narator pada video tersebut hanya membacakan artikel milik Gelora.co dengan judul artikel “Gibran Tunjukkan Ijazah Imbas Tudingan Palsu, Dokter Tifa Makin Heran Keterangan Riwayat Berubah”.
Salah satu klip video identik dari unggahan milik kanal Youtube MimbarTube dengan judul “MANTAP, DOKTER TIFA TEGASKAN SOAL IJAZAH GIBRAN, RAKYAT INDONESIA WAJIB TAU”.
Sementara itu, Gibran sudah menanggapi isu tentang ijazahnya, pada 20 November 2023 Gibran menunjukan dua dokumen kepada wartawan di Solo.
Di ijazah yang ditunjukkan Gibran tersebut menunjukkan ia menempuh kuliah di University of Bradford dan lulus pada 2010 lalu. Ijazah tersebut menunjukkan gelar Gibran sebagai B.Sc karena telah lulus dari second class honours second division in marketing.
Dengan demikian, klaim bahwa telah ditemukan gudang berisikan ijazah palsu milik Gibran adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Narator pada video tersebut hanya membacakan artikel milik Gelora.co dengan judul artikel “Gibran Tunjukkan Ijazah Imbas Tudingan Palsu, Dokter Tifa Makin Heran Keterangan Riwayat Berubah”.
Salah satu klip video identik dari unggahan milik kanal Youtube MimbarTube dengan judul “MANTAP, DOKTER TIFA TEGASKAN SOAL IJAZAH GIBRAN, RAKYAT INDONESIA WAJIB TAU”.
Sementara itu, Gibran sudah menanggapi isu tentang ijazahnya, pada 20 November 2023 Gibran menunjukan dua dokumen kepada wartawan di Solo.
Di ijazah yang ditunjukkan Gibran tersebut menunjukkan ia menempuh kuliah di University of Bradford dan lulus pada 2010 lalu. Ijazah tersebut menunjukkan gelar Gibran sebagai B.Sc karena telah lulus dari second class honours second division in marketing.
Dengan demikian, klaim bahwa telah ditemukan gudang berisikan ijazah palsu milik Gibran adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa telah ditemukan gudang berisikan ijazah palsu milik Gibran.
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa telah ditemukan gudang berisikan ijazah palsu milik Gibran.
Rujukan
Halaman: 2979/6085