KOMPAS.com - Sebuah konten media sosial mengeklaim, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memutuskan pertandingan antara Indonesia melawan Irak di Piala Asia 2023 berakhir imbang.
Dalam unggahan disebutkan, keputusan itu dikeluarkan AFC karena wasit VAR Indonesia melawan Iran membuat keputusan keliru.
Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, pertandingan Indonesia melawan Irak, pada Senin (15/1/2024) malam, sempat menjadi sorotan.
Sebab, wasit mengesahkan gol kedua Irak yang dianggap offside. Dalam pertandingan itu, Indonesia tumbang dengan skor 3-1.
Indonesia lantas melayangkan protes kepada AFC terkait keputusan wasit yang dianggap merugikan tim "Garuda".
Narasi soal AFC memutuskan pertandingan Indonesia melawan Irak di Piala AFC 2023 berakhir imbang muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun TikTok ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Presiden AFC, Shaikh Salman Bin Ebrahim Al Khalifa, berpidato dalam bahasa Inggris.
Kemudian terdapat gambar tabel klasemen grup D Piala Asia 2023 yang berisi Jepang, Irak, Indonesia, dan Vietnam.
Video tersebut diberi keterangan demikian:
Keputusan AFCLaga Indonesia vs Irak Di Hitung ImbangAtas Keputusan AFC Usai KontroversiVAR di Piala AsiaWasit VAR Terbukti Keliru !!
Akun TikTok Tangkapan layar TikTok narasi yang menyebut AFC memutuskan pertandingan Indonesia dan Irak berakhir imbang
(GFD-2024-15513) [HOAKS] AFC Putuskan Pertandingan Indonesia Vs Irak Berakhir Imbang
Sumber: kompas.comTanggal publish: 24/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri klip yang menampilkan Presiden AFC, Shaikh Salman Bin Ebrahim Al Khalifa, berpidato.
Hasilnya, klip tersebut identik dengan video di kanal YouTube Asosiasi Sepak Bola Uni Emirat Arab (UAEFA) ini yang diunggah pada tahun 2020.
Adapun potongan video yang diambil yakni pada detik ke-20. Dalam video, Shaikh Salman tidak membahas soal tantangan dunia sepak bola di tengah pandemi Covid-19.
berikut kutipan pernyataan Shaikh Salman:
These have been uncertain and unprecedented times not only the history of our great game but also in the modern world. We've seen the world closed down on our game the football which brings joy and excitement to billions across the globe has also been suspended health well-being and safety of our all stakeholders was and remains our priority.
Ini adalah masa yang tidak pasti dan belum pernah terjadi sebelumnya, tidak hanya dalam sejarah permainan hebat kita, tetapi juga di dunia modern. Kita telah melihat dunia menghentikan permainan kita, sepak bola yang membawa kegembiraan dan kesenangan bagi miliaran orang di seluruh dunia juga telah ditangguhkan. Kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan seluruh pemangku kepentingan telah dan tetap menjadi prioritas kita.
Sementara, Tim Cek Fakta tidak menemukan informasi soal keputusan AFC bahwa pertandingan Indonesia melawan Irak berakhir imbang.
Seperti diberitakan Kompas.com, timnas Indonesia melayangkan protes kepada AFC terkait keputusan wasit yang mengesahkan gol kedua Irak.
Hal itu disampaikan oleh manajer timnas Indonesia, Endri Erawan, Senin (15/1/2024).
Kendati demikian, surat protes kepada AFC tidak akan mengubah hasil pertandingan timnas Indonesia melawan Irak.
Endri menjelaskan, sikap tegas Indonesia itu bertujuan agar perangkat pertandingan lebih cermat dalam membuat keputusan.
Hasilnya, klip tersebut identik dengan video di kanal YouTube Asosiasi Sepak Bola Uni Emirat Arab (UAEFA) ini yang diunggah pada tahun 2020.
Adapun potongan video yang diambil yakni pada detik ke-20. Dalam video, Shaikh Salman tidak membahas soal tantangan dunia sepak bola di tengah pandemi Covid-19.
berikut kutipan pernyataan Shaikh Salman:
These have been uncertain and unprecedented times not only the history of our great game but also in the modern world. We've seen the world closed down on our game the football which brings joy and excitement to billions across the globe has also been suspended health well-being and safety of our all stakeholders was and remains our priority.
Ini adalah masa yang tidak pasti dan belum pernah terjadi sebelumnya, tidak hanya dalam sejarah permainan hebat kita, tetapi juga di dunia modern. Kita telah melihat dunia menghentikan permainan kita, sepak bola yang membawa kegembiraan dan kesenangan bagi miliaran orang di seluruh dunia juga telah ditangguhkan. Kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan seluruh pemangku kepentingan telah dan tetap menjadi prioritas kita.
Sementara, Tim Cek Fakta tidak menemukan informasi soal keputusan AFC bahwa pertandingan Indonesia melawan Irak berakhir imbang.
Seperti diberitakan Kompas.com, timnas Indonesia melayangkan protes kepada AFC terkait keputusan wasit yang mengesahkan gol kedua Irak.
Hal itu disampaikan oleh manajer timnas Indonesia, Endri Erawan, Senin (15/1/2024).
Kendati demikian, surat protes kepada AFC tidak akan mengubah hasil pertandingan timnas Indonesia melawan Irak.
Endri menjelaskan, sikap tegas Indonesia itu bertujuan agar perangkat pertandingan lebih cermat dalam membuat keputusan.
Kesimpulan
Narasi soal AFC memutuskan pertandingan Indonesia melawan Irak di Piala AFC 2023 berakhir imbang adalah hoaks. Video aslinya telah diunggah pada tahun 2020.
Dalam video itu, Presiden AFC tidak membahas soal pertandingan Indonesia melawan Irak, melainkan tantangan dunia sepak bola di tengah pandemi Covid-19.
Dalam video itu, Presiden AFC tidak membahas soal pertandingan Indonesia melawan Irak, melainkan tantangan dunia sepak bola di tengah pandemi Covid-19.
Rujukan
(GFD-2024-15512) [HOAKS] Foto Burung "Pyjama" Berwarna Merah dan Putih
Sumber: kompas.comTanggal publish: 24/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar foto seekor burung dengan bulu bercorak merah dan putih yang disebut burung Pyjama.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, burung itu tidak nyata dan gambar tersebut dibuat oleh perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Foto yang diklaim menunjukkan burung Pyjama dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Takarir (caption) foto menyebutkan, burung dengan bulu bercorak merah putih itu disebut burung Pyjama.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, burung itu tidak nyata dan gambar tersebut dibuat oleh perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Foto yang diklaim menunjukkan burung Pyjama dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Takarir (caption) foto menyebutkan, burung dengan bulu bercorak merah putih itu disebut burung Pyjama.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati foto "burung Pyjama" dan menemukan kejanggalan. Ini mengindikasikan sebuah gambar dibuat menggunakan perangkat AI.
Kejanggalan terlihat dari cakar burung yang bentuknya tidak beraturan dan seolah-olah menyatu dengan dahan pohon.
Kemudian, Tim Cek Fakta menggunakan perangkat Hive Moderation untuk mendeteksi apakah gambar itu dibuat oleh kecerdasan buatan.
Hasil deteksi Hive Moderation menunjukkan, gambar itu 99,9 persen dibuat oleh perangkat AI.
Kejanggalan terlihat dari cakar burung yang bentuknya tidak beraturan dan seolah-olah menyatu dengan dahan pohon.
Kemudian, Tim Cek Fakta menggunakan perangkat Hive Moderation untuk mendeteksi apakah gambar itu dibuat oleh kecerdasan buatan.
Hasil deteksi Hive Moderation menunjukkan, gambar itu 99,9 persen dibuat oleh perangkat AI.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang diklaim menunjukkan burung Pyjama adalah hoaks.
Burung itu tidak nyata dan gambar tersebut dibuat oleh perangkat AI.
Burung itu tidak nyata dan gambar tersebut dibuat oleh perangkat AI.
Rujukan
(GFD-2024-15511) [SALAH] Gempa 9,6 Magnitudo Hancurkan Sumbawa
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 25/01/2024
Berita
BARU SAJA SUMBAWA MENJERIT,GEMPA MAGNITUDE 9,6 SR GUNCANG KOTA HINGGA LULUHLANTAH
Hasil Cek Fakta
Pada 20 Januari 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul tentang Sumbawa yang diguncang gempa berskala besar.
Pada gambar thumbnail diperlihatkan sebuah gedung yang roboh yang seolah akibat dari guncangan gempa yang sangat hebat di Sumbawa. Setelah dilakukan pencarian gambar, ternyata gambar tersebut merupakan foto dari sebuah perumahan susun di Amerika Serikat bernama Pruitt-Igoe yang pada 1972 sengaja dihancurkan oleh pemerintah untuk pemerataan lahan.
Selain itu informasi yang dijelaskan dalam isi video hanya memaparkan jika gempa yang baru saja terjadi di Sumbawa tersebut hanya memiliki kekuatan magnitudo 4,5 saja, tidak sampai 9,6 seperti yang dikatakan pada judul klaim.
Selain itu dilansir artikel beritasatu.com yang berjudul “Gempa Bumi M 4,5 di Sumbawa Tak Berpotensi Tsunami”, terdapat penjelasan dari Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, yang mengatakan jika hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan menjelaskan juga jika gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Pada gambar thumbnail diperlihatkan sebuah gedung yang roboh yang seolah akibat dari guncangan gempa yang sangat hebat di Sumbawa. Setelah dilakukan pencarian gambar, ternyata gambar tersebut merupakan foto dari sebuah perumahan susun di Amerika Serikat bernama Pruitt-Igoe yang pada 1972 sengaja dihancurkan oleh pemerintah untuk pemerataan lahan.
Selain itu informasi yang dijelaskan dalam isi video hanya memaparkan jika gempa yang baru saja terjadi di Sumbawa tersebut hanya memiliki kekuatan magnitudo 4,5 saja, tidak sampai 9,6 seperti yang dikatakan pada judul klaim.
Selain itu dilansir artikel beritasatu.com yang berjudul “Gempa Bumi M 4,5 di Sumbawa Tak Berpotensi Tsunami”, terdapat penjelasan dari Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, yang mengatakan jika hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan menjelaskan juga jika gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Kesimpulan
Gambar yang digunakan bukan merupakan gambar Gedung DPR yang runtuh akibat adanya guncangan gempa, isi video juga berisi penjelasan yang tidak sesuai dengan klaim pada judul.
Rujukan
(GFD-2024-15509) [SALAH] Anies Mundur Jadi Capres Usai KPK Menetapkannya Tersangka Korupsi Formula E
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Surya Paloh Maha Besar Anies akan ditetapkan sbg Tersangka Oleh KPK
Hasil Cek Fakta
Beredar di Tiktok sebuah unggahan video yang berisi klaim jika KPK menetapkan Anies sebagai tersangka korupsi Formula E yang mengakibatkan dirinya gagal menjadi capres.
Pada unggahan video itu memuat beberapa potongan gambar dari logo KPK dan sebuah gambar yang menampilkan Anies sedang diborgol menggunakan rompi oren. Namun setelah dilakukan pencarian gambar, rupanya gambar tersebut merupakan hasil editan.
Dilansir dari artikel terbitan medcom.id yang berjudul ”[Cek Fakta] Foto Anies Diborgol dan Gunakan Rompi Tahanan KPK? Ini Faktanya” disitu dijelaskan jika gambar tersebut merupakan hasil editan dari Menteri Sosial Juliari P Batubara yang mengenakan baju tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK pada 6 Desember 2020 lalu.
Selain itu turnbackhoax.id juga sebelumnya pernah mengangkat isu serupa mengenai penangkapan Anies Baswedan oleh KPK atas kasus korupsi Formula E. Hingga kini juga Anies masih menyandang status sebagai salah satu calon presiden 2024, sehingga dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan Anies ditangkap atas kasus korupsi Formula E yang menyebabkan dirinya gagal menjadi capres adalah informasi yang tidak benar.
Pada unggahan video itu memuat beberapa potongan gambar dari logo KPK dan sebuah gambar yang menampilkan Anies sedang diborgol menggunakan rompi oren. Namun setelah dilakukan pencarian gambar, rupanya gambar tersebut merupakan hasil editan.
Dilansir dari artikel terbitan medcom.id yang berjudul ”[Cek Fakta] Foto Anies Diborgol dan Gunakan Rompi Tahanan KPK? Ini Faktanya” disitu dijelaskan jika gambar tersebut merupakan hasil editan dari Menteri Sosial Juliari P Batubara yang mengenakan baju tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK pada 6 Desember 2020 lalu.
Selain itu turnbackhoax.id juga sebelumnya pernah mengangkat isu serupa mengenai penangkapan Anies Baswedan oleh KPK atas kasus korupsi Formula E. Hingga kini juga Anies masih menyandang status sebagai salah satu calon presiden 2024, sehingga dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan Anies ditangkap atas kasus korupsi Formula E yang menyebabkan dirinya gagal menjadi capres adalah informasi yang tidak benar.
Kesimpulan
Unggahan tersebut merupakan berita yang tidak benar karena hingga kini Anies masih menjadi salah satu calon presiden di pilpres 2024, foto yang memperlihatkan Anies mengenakan baju tahanan KPK tersebut merupakan hasil manipulasi.
Rujukan
Halaman: 2920/6183