(GFD-2023-14344) Menyesatkan, Video yang Diklaim Saat Ketum PBNU Marah Besar
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Video berdurasi 8 menit 28 detik beredar di Facebook dengan klaim bahwa Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul UIama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf marah besar pada Prabowo karena mengungkap izin tambang untuk pengurus NU.
Video yang diunggah pada 24 November 2023 itu menambahkan narasi “M3rinding (merinding, red) ketua pbnu m4r4h besar, gus yahya ultimatum k3r4s [keras, red) prabowo hingga begini”.
Narator dalam video mengatakan, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf marah lantaran Prabowo mengungkap bila PBNU menerima izin usaha pertambangan dari Presiden Joko Widodo.
Hingga artikel ini ditulis video tersebut sudah ditonton 58 ribu kali dan direspon 308 komentar. Lantas benarkah Ketua PBNU marah pada Prabowo lantaran Izin Usaha Pertambangan?
Hasil Cek Fakta
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf sebelumnya memang diketahui merespon video pernyataan Prabowo yang pernah viral pada November 2022. Ucapan Prabowo pada diskusi bersama perwakilan kiai kampung se-Indonesia' di Malang, Jawa Timur itu, menyebut tentang pemberian konsesi lahan tambang kepada PBNU.
Menurut Gus Yahya seperti dilansir CNN Indonesia pernyataan pemberiaan konsesi tambang bagi PBNU seperti yang disampaikan Prabowo, merupakan informasi lama yang berawal dari pidato Presiden Joko Widodo di acara pembukaan Muktamar NU di Lampung pada 2021.
Saat itu Presiden Joko Widodo menyinggung siap memberikan konsesi lahan pertambangan kepada PBNU. Saat itu, konsesi tambang bagi PBNU langsung diproses, tetapi disebut belum selesai.
"Kan, sudah lama itu. Itu kan presiden pidato waktu pembukaan Muktamar di Lampung tahun 2021 dan langsung diproses sudah itu, cuma belum selesai prosesnya," kata pria yang akrab disapa Gus Yahya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 21 November 2022.
Tempo lalu menelusuri sumber video yang dibagikan tersebut dengan terlebih dahulu memfragmentasi menjadi gambar dengan menggunakantools InVID. Gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakantools Google Image. Hasilnya, video tersebut diketahui merupakan kumpulan video dari peristiwa dengan waktu yang berbeda dan tidak terkait dengan narasi ketua PBNU marah pada Prabowo.
Foto Ketua Umum PBNU Gus Yahya di bagian awal video, bukan saat dia marah besar pada Prabowo. Faktanya, foto itu adalah saat Gus Yahya menghadiri silaturahmi jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Pekalongan Raya di Gedung Aswaja jalan Sriwijaya 2, Kota Pekalongan pada Jumat, 2 September 2022, sebelum video Prabowo soal konsensi tambang ke PBNU itu viral di media sosial.
Foto itu merupakan bidikan Pengurus NU Jawa Tengah M Ngisom Al-Barony dan tidak terkait dengan Prabowo.
Video pada menit ke-02:59 yang memperlihatkan Prabowo sedang berjalan pada upacara sambutan militer, merupakan video upacara penyambutan Istana Kepresidenan Singapura pada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada Selasa, 21 November 2023.
Saat itu, Prabowo menerima penghargaan Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) dari Presiden Tharman Shanmugaratnam. Video serupa diunggah Wartakota di kanal YouTube resmi pada 21 November 2023 dan tidak terkait terkait dengan narasi tentang ketua PBNU.
Kesimpulan
Video sepanjang 8 menit 28 detik yang menunjukkan Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, marah kepada Prabowo karena mengungkap izin tambang untuk pengurus NU adalahmenyesatkan.
Video tersebut diketahui merupakan kumpulan dari potongan video dari peristiwa dengan waktu yang berbeda dan tidak terkait dengan narasi Ketua PBNU marah pada Prabowo. Meskipun Yahya Cholil memang diketahui merespon pernyataan Prabowo yang menjelaskan isu pemberian lahan tambang kepada PBNU namun tidak dalam keadaan marah.
Rujukan
- https://web.facebook.com/watch/live/?ref=watch_permalink&v=958037945660599
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231122083340-20-1027355/geger-prabowo-bahas-jatah-tambang-buat-pbnu-gus-yahya-buka-suara
- https://jateng.nu.or.id/nasional/ketua-umum-pbnu-gus-yahya-tegaskan-kasih-sayang-karakter-ulama-sFeMk
- https://www.youtube.com/watch?v=3eGdLmvW85E mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-14343) Sebagian Benar, Video yang Diklaim Pendiri Partai Demokrat Balik Arah Mendukung Ganjar-Mahfud
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Sebuah akun media sosial Facebook pada 1 Desember 2023 mengunggah video dengan narasi pendiri Partai Demokrat berbalik arah mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud.
Video itu memperlihatkan pertemuan sekelompok masyarakat yang mengenakan seragam putih berlambang Partai Demokrat di dada kiri. Mereka mengatasnamakan Forum Komunikasi Lintas Pendiri Demokrat Kader (FKLPDK), dengan ketua umum bernama Sahat Saragih.
Mereka mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. FKLPDK sebelumnya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 pada pertengahan November.
Ketua Umum FKLPDK, Sahat Saragih, dalam pidatonya menyatakan mencabut dukungan terhadap Prabowo karena imbas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sahat menganggap Prabowo terlalu bergantung dengan penguasa hingga tidak memiliki kepercayaan diri. Video tersebut juga menampilkan sejumlah tokoh penting seperti Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Sejak diunggah, video sudah disukai 2,1 ribu dan 58 ribu kali penayangan. Benarkah klaim bahwa pendiri Demokrat berbalik arah mendukung Ganjar-Mahfud?
Hasil Cek Fakta
Tim cek fakta Tempo memverifikasi video dengan penelusuran google dan youtube. Sebagian video terbukti benar merupakan acara deklarasi dukungan kepada Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud yang dilakukan kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Forum Komunikasi Lintas Pendiri Demokrat Kader (FKLPDK). Berikut hasil dan penjelasannya:
Video 1
Fakta: Potongan video ini adalah Ketua Umum FKLPDK, Sahat Saragih saat berpidato menyampaikan alasan kelompok tersebut mencabut dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran dan berbalik mendukung pasangan Ganjar-Mahfud pada acara deklarasi di 678 Hotel, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 28 November 2023.
Video identik pernah diunggah oleh akun YouTube Warta Kota Production. Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid hadir dalam acara tersebut.
Dikutip dari situs Detik.com, Ketua Umum FKLPDK Sahat Saragih menyebut mencabut dukungan terhadap Prabowo merupakan imbas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sahat menganggap Prabowo terlalu bergantung dengan penguasa hingga tidak memiliki kepercayaan diri.
Video 2
Fakta:Potongan video ini merupakan peristiwa pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo pertama kali usai Pemilu 2019 di stasiun MRT Lebak Bulus. Video identik terdapat pada akun YouTube Sekretariat Presiden dengan editing berupa pencerminan.
Dilansir Tempo.co, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dihelat di Stasiun Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Desakan agar kedua tokoh ini bertemu sudah mencuat sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 pada medio Mei 2019. Berdasarkan hasil rekapitulasi itu, Jokowi - Ma'ruf Amin mengantongi 85.607.362 suara atau sebesar 55,50 persen. Sedangkan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 68.650.239 suara atau sebesar 44,50 persen.
Video 3
Fakta:Cawapres Ganjar Pranowo dalam potongan video ini sedang dihadang wartawan untuk diwawancarai saat mendatangi Gedung KPU guna menghadiri Deklarasi Kampanye Pemilu Damai Tahun 2024. Video tersebut pernah ditayangkan live akun YouTube CNN Indonesia pada 27 November 2023.
Tiga pasangan Capres-Cawapres RI 2024 menghadiri acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, 27 November 2023. Selain itu, hadir pula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Agus Subiyanto serta tokoh partai-partai yang lolos pemilu.
Tanggapan SBY dan Pendiri Partai Demokrat
Menanggapi deklarasi tersebut, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan FKLPDK tidak mewakili Partai Demokrat.
“Itu tidak mewakili siapa-siapa. Katanya mencatut nama saya, saya merestui.Zero, nol besar ini, tidak ada,” kata SBY usai acara temu kader Partai Demokrat di Semarang, Kamis, 30 November 2023, dikutip dari Detik.com.
Partai Demokrat didirikan oleh 99 orang pada 9 September 2001 di hadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH. Sebanyak 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akta Pendirian Partai Demokrat. Sebanyak 53 orang selebihnya tidak hadir, tetapi memberikan surat kuasa kepada Vence Rumangkang. Nama-nama pendiri Partai Demokrat dapat diakses, salah satunya melalui pemberitaan IDN Times.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan unggahan video berjudul “Pendiri Demokrat Balik Arah Dukung Ganjar-Mahfud Bikin Prabowo Kepanasan” adalahsebagian benar.
Video hasil kompilasi tersebut terdiri dari berbagai peristiwa politik di Indonesia, satu diantaranya adalah acara deklarasi mendukung pasangan Ganjar-Mahfud oleh FKLPDK pimpinan Sahat Saragih pada 28 November 2023 di 678 Hotel Cawang, Jakarta Timur.
Rujukan
- https://www.facebook.com/Parametermajor1/videos/906071137838759
- https://www.youtube.com/watch?v=xFR356IzHlw
- https://news.detik.com/pemilu/d-7061341/forum-pendiri-demokrat-cabut-dukungan-dari-prabowo-kini-dukung-ganjar-mahfud
- https://www.youtube.com/watch?v=PMFsEoXdmDg
- https://nasional.tempo.co/read/1224122/jokowi-bertemu-prabowo-di-stasiun-mrt-lebak-bulus
- https://www.youtube.com/watch?v=0bhnH2uPs0w
- https://www.detik.com/jateng/berita/d-7066113/pernyataan-lengkap-sby-soal-dicatut-forum-pendiri-demokrat-dukung-ganjar
- https://www.idntimes.com/news/indonesia/marisa-safitri-2/hampir-100-orang-berikut-para-pionir-berdirinya-partai-demokrat?page=all mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-14342) Cek Fakta: Klarifikasi Judul Artikel Ribuan Akun Palsu Asal China Ingin Kacaukan Pemilu 2024
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Desember 2023.
Dalam postingannya terdapat artikel berjudul "Meta Ungkap Ada Ribuan Akun Palsu asal China yang Ingin Kacaukan Pemilu 2024"
Lalu benarkah postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan kata kunci judul tersebut di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel yang identik dengan postingan.
Artikel itu diunggah oleh akun RMOL.id pada Sabtu 2 Desember 2023. Penulis dan jam tayang artikel juga sama seperti dalam postingan.
Namun dalam artikel dijelaskan bahwa pernyataan Meta terkait Pemilu 2024 di Amerika Serikat (AS) dan bukan di Indonesia. Berikut isi artikelnya:
"Perusahaan teknologi pemilik platform media sosial Facebook dan Instagram, Meta, berhasil mengungkap dan menghapus ribuan akun palsu di platformnya.
Dalam pernyataannya pada Kamis (30/11), Meta mengatakan ada seseorang di China membuat ribuan akun media sosial palsu yang dirancang seolah-olah berasal dari Amerika dan menggunakannya untuk menyebarkan konten politik yang bersifat polarisasi dalam upaya nyata untuk memecah belah AS menjelang pemilu 2024.
Dikatakan bahwa jaringan yang terdiri dari hampir 4.800 akun palsu berusaha membangun audiens ketika diidentifikasi dan dihilangkan oleh Meta.
Akun-akun tersebut memuat foto, nama, dan lokasi palsu sebagai cara untuk tampil seperti pengguna Facebook Amerika sehari-hari yang mempertimbangkan isu-isu politik.
Menurut Associated Press, alih-alih menyebarkan konten palsu seperti yang dilakukan jaringan lain, akun tersebut digunakan untuk membagikan ulang postingan dari platform X, yang dibuat oleh politisi, outlet berita, dan lainnya.
Laporan-laporan yang saling berhubungan ini mengambil konten dari sumber-sumber liberal dan konservatif, sebuah indikasi bahwa tujuannya bukan untuk mendukung satu pihak atau pihak lain, namun untuk membesar-besarkan perpecahan partisan dan semakin mengobarkan polarisasi.
Laporan AP mengungkapkan bahwa jaringan yang baru diidentifikasi ini menunjukkan bagaimana musuh asing AS mengeksploitasi platform teknologi yang berbasis di Amerika untuk menyebarkan perselisihan dan ketidakpercayaan.
Dikatakan bahwa ini sebagai isyarat adanya ancaman serius yang ditimbulkan oleh disinformasi online tahun depan, ketika pemilu nasional akan diadakan di Amerika, India, Meksiko, Ukraina, Pakistan, Taiwan, Indonesia, dan negara-negara lain."
Kesimpulan
Postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024 telah diklarifikasi untuk menghindari kesalahpahaman. Faktanya pernyataan Meta tersebut merujuk pada Pemilu 2024 di AS bukan di Indonesia.
Rujukan
(GFD-2023-14341) Cek Fakta: Hoaks Jusuf Hamka Bagikan Uang Puluhan Juta Hanya dengan Tangkap Gambar di Facebook
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/12/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingya pada 3 Desember 2023.
Berikut isi postingannya:
"Awas ini real 100 yang bisa tangkap gambar nomor 999 bpk tf uang Rp 50 jt langsung"
Lalu benarkah postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali menemukan akun palsu Jusuf Hamka di Facebook dengan klaim serupa. Padahal Jusuf Hamka sudah menjelaskan tidak punya akun media sosial selain @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
Ia juga menjelaskan tidak punya akun resmi di Facebook. Postingan pada 31 Maret 2023 itu juga disertai narasi:
"HATI2 PENIPUAN. Banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dengan menggunakan nama saya.
Untuk itu saya tegaskan kembali melalui video di atas ini. Mohon tidak mudah percaya kepada akun-akun lain, kecuali Instagram dan Tiktok seperti video di atas ini.
Bila ada yang minta-minta nomor rekening atau uang administrasi, mohon jangan dilayani karena itu pasti penipuan.
Think smart, do smart, and be smart."
Kesimpulan
Postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 2919/5899