• (GFD-2023-14387) [HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 09/12/2023

    Berita

     
    KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang menyebutkan lumpuhnya Kota Surabaya, Jawa Timur, secara total karena adanya demonstrasi ratusan ribu mahasiswa.
    Mereka diklaim sedang berdemo untuk protes terhadap politik dinasti di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi pada video tidak benar atau hoaks.
    Video soal Surabaya lumpuh total karena demo ratusan ribu mahasiswa disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan kanal YouTube ini.
    Berikut teks pada thumbnail video berdurasi sekitar 8 menit tersebut.
    Surabaya macet total..AKSI MELAWAN POLITIK DINASTI RATUSAN RIBU MAHASISWA SE-JAWA TIMUR TURUN KEJALAN
    Sementara, berikut judul yang teretra dari video yang diunggah salah satu akun pada Kamis (7/12/2023).
    SUR4BAYA LUMPUH T0T4L !! RATUSAN RIBU MAH4SISWA DEM0 T0L4K P0LITIK DINASTI JKW MENGGEMA || TERKINI
    Thumbnail yang digunakan dalam video merupakan foto lama yang dimanipulasi.
    Foto aslinya terdapat di Tribunnews yang diambil ketika ada aksi tolak RKUHP dan RUU KPK di depan Gedung DPR MPR RI, Jakarta Pusat pada 24 September 2019.
    Pada thumbnail terera spanduk yang dibawa massa aksi bertuliskan "politik dinasti ciderai demokrasi". Namun pada foto aslinya tidak ada spanduk semacam itu.
    Adapun pada bagian awal klip ditampilkan aksi demonstrasi yang diwarnai kericuhan.
    Tampak sejumlah demonstran menaiki dan merusak water cannon dan mobil sound system pengurai massa (RAISA) milik polisi.
    Itu adalah video lama dari aksi tolak RKUHP dan RUU KPK di depan Gedung DPR MPR RI pada 24 September 2019. Video serupa ditemukan di kanal YouTube CNN Indonesia.
    Sementara itu, narator hanya membacakan artikel dari Tribunnews, 26 Oktober 2023, soal aksi tolak politik dinasti di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video soal Surabaya lumpuh total karena demo ratusan ribu mahasiswa merupakan hoaks.
    Judul video tidak selaras dengan isinya. Informasi pada klip, thumbnail, dan artikel yang dibacakan narator semua berlokasi di Jakarta, bukan Surabaya.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14385) [HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 09/12/2023

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di Facebook menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
    Thumbnail video menampilkan Jokowi menerima sepiring makanan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, yang merupakan partai pengusung Ganjar.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
    Video Jokowi dukung Ganjar Pranowo disebarkan oleh akun Facebook ini pada Jumat (8/12/2023).
    Berikut judul yang tertera dari video berdurasi 10 menit 50 detik tersebut:
    Tikungan m4vt j0k0wi, prabowo s4kit h4ti ke 3 kalinya, pak j0k0wi membelot ke ganjar
    Sementara, pada thumbnail terdapat teks berikut:
    KABAR TERKINI!! DILUAR DUGAAN SEMUA DIBUAT TERCENGANG JKW MEGA BERSATU KEMBALI DUKUNG GANJAR
    Tim Cek Fakta menggunakan penelusur gambar Google Lens untuk mengetahui konteks foto yang digunakan sebagai thumbnail.
    Hasil pencarian teratas mengarahkan ke situs Asian News Network.
    Foto tersebut menampilkan Jokowi sedang menerima tumpeng dari Megawati saat pembukaan rapat pimpinan nasional PDI-P pada 21 Juni 2022.
    Sementara narator membacakan artikel opini dari Seword, 29 November 2023. Bahasannya soal hubungan Jokowi dan Ganjar.
    Kendati demikian, tidak ada narasi soal dukungan Jokowi untuk Ganjar sebagai capres dalam Pemilu 2024.
    Sejauh ini tidak ada hukum di Indonesia yang melarang presiden memberikan dukungan kepada capres atau cawapres tertentu.
    Namun ketika ditanya, Jokowi mengaku mendukung semua capres yang berkontestasi di Pemilu 2024.
    “Dukung semuanya untuk kebaikan negara ini,” kata Jokowi usai menjadi inspektur di Apel Hari Santri Nasional 2023, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023), dilansir Kompas.com.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video Jokowi dukung Ganjar Pranowo merupakan hoaks.
    Isi video tidak sesuai dengan klaim pada judulnya. Thumbnail diambil dari foto lama saat pembukaan rapat pimpinan nasional PDI-P 2022, sementara narator membacakan opini sebuah artikel yang tidak terkait narasi keliru dalam unggahan.
    Jokowi menyatakan bahwa dia mendukung semua capres.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14384) [HOAKS] Gibran Babak Belur Diamuk Warga Solo

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 09/12/2023

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka diamuk warga Solo hingga babak belur. 
    Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
    Narasi yang mengeklaim Gibran babak belur diamuk warga Solo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
    Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 48 detik pada 8 Desember 2023 dengan judul:
    Berta V1ral ~ Gibran Babak Be1ur Ribuan Warga Solo Ng4muk Lakukan T1ndakan Ini
    Dalam thumbnail video terdapat gambar Gibran sedang diamankan aparat dari kerumunan massa. Gambar diberi keterangan sebagai berikut:
    DETIK DETIK MENEGANGKAN
    WARGA SOLO NGAMUK..!!
    GIBRAN TAK TERTOLONG SAMPAI BABAK
    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Gibran babak belur diamuk warga Solo

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar di thumbnail video yang memperlihatkan Gibran sedang diamankan oleh aparat dari kerumunan massa. Hasilnya gambar tersebut mirip dengan yang ada di laman Kompas.com ini.
    Dalam gambar aslinya, pria yang diamankan aparat bukan Gibran, namun mahasiswa yang melakukan unjuk rasa menolak penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Ambon pada 16 Juli 2021. 
    Sementara, setelah disimak sampai tuntas tidak ditemukan informasi Gubran babak belur diamuk warga Solo.
    Narator video hanya membacakan artikel di laman Seword.com ini, yang berjudul "Gibran Versus Rakyat". 
    Artikel tersebut memuat opini yang menyebut Gibran tidak tahu malu usai Mahkamah Konstitusi (MK) meloloskan dirinya sebagai cawapres. 
    Sementara,  beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi Gibran babak belur diamuk warga Solo.
    Salah satu klip pada awal video yang menampilkan sejumlah orang sedang melakukan demonstrasi identik dengan yang ada di kanal YouTube Kompas.com ini. 
    Video itu adalah momen ketika massa yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Konstitusi menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 13 November 2023. 
    Mereka mendesak agar KPU mendiskualifikasikan Gibran sebagai cawapres. Sebab, majunya Gibran sebagai cawapres dinilai cacat formil, etika, dan moral.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Gibran babak belur diamuk warga Solo tidak benar atau hoaks.
    Thumbnail merupakan hasil manipulasi, dalam gambar aslinya pria yang diamankan aparat bukan Gibran, namun mahasiswa yang melakukan unjuk rasa menolak  PPKM di Kota Ambon pada tahun 2021. 
    Selain itu, narator hanya membahas opini yang menyebut  menyebut Gibran tidak tahu malu usai Mahkamah Konstitusi (MK) meloloskan dirinya sebagai calon wakil presiden cawapres.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14383) [HOAKS] Tanaman Bionik Baru Mengandung Nanopartikel

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 08/12/2023

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial menginformasikan soal tanaman mengandung nanopartikel. Tanaman itu diklaim sebagai tanaman bionik generasi baru.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
    Video mengenai tanaman bionik baru mengandung nanopartikel disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (5/12/2023).
    Berikut narasi yang disertakan pada video berdurasi 30 detik itu:
    Di era "normal baru" bukan hanya generasi nyamuk bionic yang diciptakan antek² si jahat, mereka juga menciptakan generasi baru tanaman dengan menggunakan nanopartikel Bionic PlantsMereka yang buat Bionic plants,Mereka juga yang buat trend,Tapi trend yang mereka buat beresiko besar...
    Video menampilkan duri halus pada daun yang mampu menembus kulit manusia.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta menelusuri jejak digital video yang beredar dengan bantuan Google Lens.
    Hasil pencarian mengarahkan ke video di akun TikTok @mir_glazami_microscopa (terverifikasi) dan kanal YouTube Modelica.
    Judul video di kanal YouTube menggunakan bahasa Arab, yang dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti berikut.
    Ramuan jelatang di bawah mikroskop Rambutnya yang berduri mengandung histamin, kolin, dan asam format yang menyebabkan iritasi kulit.
    Jelatang atau Laportea ducumana merupakan daun gatal yang dikenal sebagai pengobatan tradisional masyarakat Papua.
    Dilansir Kompas.com, daun dari famili Urticaceae ini memiliki duri halus alami di permukaan daunnya. Jika terkena kulit manusia, duri kecil akan menempel dan menimbulkan rasa gatal.
    Dikutip dari situs Kemendikbud, secara alamiah daun Laportea ducumana memiliki kandungan kimiawi, seperti monoridin, tryptophan, histidine, alkaloid, flavonoid, asam formiat, dan authraguinones.
    Bionik merupakan perpaduan biologi dan elektronik. Namun, tanaman dalam video tidak menunjukkan bukti apa pun soal pengembangan bionik.
    Sebagai informasi, nanopartikel merupakan partikel 1 per seratus hingga per sepuluh ukuran rata-rata mikroba. 1 nanometer setara dengan 1e-9 meter.
    Dilansir Kompas.com, nanoteknologi biasanya dimanfaatkan untuk meningkatkan waktu simpan bahan makanan, ekstraksi, sampai peningkatan kandungan gizi.
    Kendati demikian, video daun Laportea ducumana tidak berkaitan dengan pengembangan nanoteknologi. Video hanya menunjukkan duri kecil secara mikroskopis.

    Kesimpulan

    Video tanaman bionik generasi baru mengandung nanopartikel merupakan hoaks.
    Klip yang ditampilkan merupakan video mikroskopis daun Laportea decumana yang mengenai kulit manusia, tidak ada kaitannya dengan nanopartikel atau pengembangan nanoteknologi.
    Duri kecil dari daun Laportea ducumana memiliki kandungan kimiawi alami yang menyebabkan gatal jika terkena kulit manusia.

    Rujukan