• (GFD-2022-11016) [SALAH] Patung Berumur 5.000 tahun di Laut

    Sumber: Media
    Tanggal publish: 25/11/2022

    Berita

    Terdapat sebuah artikel pada situs Nativeplanet berjudul “సముద్రగర్భంలో 5000 సంవత్సరాల పురాతనమైన దేవాలయం సముద్రగర్భంలో 5000 సంవత్సరాల పురాతనమైన దేవాలయం” dalam Bahasa Indonesia “Kuil berusia 5000 tahun di bawah laut”. Dalam artikel tersebut terdapat foto patung yang ada di dalam laut.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri foto tersebut identik dengan foto pada postingan Facebook David Lazar Photography 22 Juni 2015. Dalam postingan tersebut terdapat caption “Underwater discovery while scuba diving off the east coast of Bali.” yang jika dalam Bahasa Indonesia “Penemuan bawah air saat scuba diving di lepas pantai timur Bali.”
    Lebih lanjut pada artikel Kompas.com ditemukan informasi mengenai keberadaan patung tersebut yang ternyata berada di area Suci Place kawasan Matahari Tulamben Resort, Bali. Pemilik resor, Komang Suci mengatakan bahwa patung yang menggambarkan Buddha tidur itu merupakan salah satu dari sejumlah ornamen bertema agama yang ada di Suci Place. Patung yang dibeli di Bali tersebut ditenggelamkan pada 2013, bukan 5.000 tahun yang lalu.

    Dengan demikian, klaim pada artikel tersebut tidak benar. Patung tersebut sengaja ditenggelamkan pada 2013 di kawasan Matahari Tulamben Resort, Bali, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Patung pada artikel tersebut bukan berumur 5.000 tahun. Faktanya, patung tersebut sengaja ditenggelamkan pada 2013 di kawasan Matahari Tulamben Resort, Bali.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11015) [SALAH] Pemerintah Tunisia Mewajibkan Laki-Laki Menikah Minimal Dua Kali atau Lebih

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/11/2022

    Berita

    Akun Twitter dengan nama pengguna “m_4r1_oslo” mengunggah sebuah video yang menyatakan bahwa pemerintah Tunisia mewajibkan laki-laki untuk menikah minimal dua kali atau lebih.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks yang telah beredar sejak tahun 2019. Pemerintah Tunisia menerapkan kebijakan poligami berdasarkan mazhab Maliki dan Hanafi. Adapun kedua mazhab tersebut menyatakan bahwa laki-laki hanya boleh melakukan poligami jika dapat berbuat adil terhadap seluruh istrinya.

    Selain itu, pemerintah Tunisia juga memberikan syarat kepada laki-laki yang ingin melakukan poligami untuk memberikan uang sebesar 1.500 dinar Tunisia atau Rp8 juta setiap bulan hingga meninggal dunia kepada istri dan anaknya yang dipoligami. Jika laki-laki tersebut tidak mampu memenuhi syarat, maka mereka tidak diperbolehkan untuk melakukan poligami.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “m_4r1_oslo” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Hoaks yang telah beredar sejak tahun 2019. Faktanya, pemerintah Tunisia menerapkan kebijakan poligami berdasarkan mazhab Maliki dan Hanafi yang menyatakan bahwa laki-laki hanya boleh melakukan poligami jika dapat berbuat adil terhadap seluruh istrinya.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11014) [SALAH] Pertolongan Pertama Luka Bakar menggunakan Tepung Terigu

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 25/11/2022

    Berita

    Akun Tiktok umma.hamidah memposting sebuah video mengklaim bahwa tepung bisa menjadi pertolongan pertama luka bakar. Video tersebut berdurasi 25 detik.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan kata kunci “tepung untuk luka bakar” pada google, hasilnya ditemukan sebuah artikel dari Kompas.com berjudul “[HOAKS] Tepung Terigu Dapat Menyembuhkan Luka Bakar” pada 24 Oktober 2021. Dalam artikel tersebut ditemukan informasi bahwa informasi tersebut tidak benar. Hal tersebut ditegaskan oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ahmad Fawzy. Tepung terigu tidak memberikan efek sama sekali jika diberikan pada luka bakar, justru sangat berpotensi mencemari luka dan membuat kontaminan ukuran sangat kecil yang sulit dibersihkan. Lebih lanjut untuk pertolongan pertama bisa menggunakan air mengalir sesuai anjuran WHO.

    Dengan demikian informasi mengenai pertolongan pertama luka bakar menggunakan tepung terigu tidak benar. Pertolongan pertama sesuai anjuran WHO dengan menggunakan air mengalir, sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Informasi mengenai pertolongan pertama luka bakar menggunakan tepung terigu tidak benar, hal tersebut ditegaskan oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ahmad Fawzy. Faktanya, pertolongan pertama sesuai anjuran WHO dengan menggunakan air mengalir.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11013) [SALAH] Video Putin Tidak Hadir Ke KTT G20 karena Mancing

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/11/2022

    Berita

    Akun Facebook Ferry Agustiawan Soputan memposting sebuah video berdurasi 17 detik. Dalam video tersebut nampak Putin sedang membawa pancing di sungai. Video yang diunggah pada 14 November tersebut juga tampak narasi dalam video yang bertuliskan “maaf nggk bisa hadiri G20 saya lagi mancing”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Yandex ditemukan video yang identik pada kanal Youtube Al3exxx1 dalam postingan berjudul “Как Путин в Туве рыбачил (самая полная версия)” dalam Bahasa Indonesia “Bagaimana Putin memancing di Tuva (versi terlengkap)”. Pada menit ke 20 dalam video Youtube sama dengan video di Facebook. Video tersebut sudah ada sejak 14 Agustus 2017 sedangkan KTT G20 berlangsung tanggal 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali. Melansir dari Kompas.com, Presiden Rusia Vladimir Putin berhalangan hadir karena adanya persoalan di dalam negeri yang perlu diselesaikan.

    Dengan demikian video Putin tidak hadir pada KTT G20 karena memancing tidak benar. Video tersebut sudah ada sejak 2017 sedangkan KTT G20 berlangsung 2022 dan Putin berhalangan hadir karena adanya persoalan di dalam negeri yang perlu diselesaikan, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori parodi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Klaim pada video tersebut tidak benar. Faktanya, video tersebut sudah ada sejak 2017 sedangkan KTT G20 berlangsung 2022 dan Putin berhalangan hadir karena adanya persoalan di dalam negeri yang perlu diselesaikan.

    Rujukan