“11.000 politisi dan elit Selandia Baru menerima pembebasan vaksin Covid, dengan laporan yang menunjukkan hal yang sama dilakukan di Kanada.
“TERGEMPAR di Selandia Baru, permintaan FOIA menunjukkan bahwa 11.000 politisi dan elit mendapat pengecualian vaksin COVID. Ini benar-benar kriminal
Ada laporan yang dapat dipercaya yang menunjukkan hal yang sama dilakukan di Australia, Kanada, AS, Eropa dan bahkan di Pfizer, Moderna, & J&J”
– James Thorp, MD 6 Desember 2023 (33,3K Tampilan)
“BREAKING; di Selandia Baru, permintaan FOIA menunjukkan bahwa 11.000 politisi dan elit mendapat pengecualian vaksin COVID, tidak menerimanya; bagaimana? Mereka tahu itu TIDAK diperlukan & berbahaya, TAPI mereka memaksa Anda di bawah ancaman hukum dan penangkapan untuk mengambilnya dan sekarang Anda dan banyak yang terluka vaksin! Jadi bagaimana kita menyelidiki, dimasukkan ke pengadilan hukum dan mengambil uang mereka dan memenjarakan dan MENGGANTUNG mereka jika terbukti bersalah? GANTUNG! “
– Dr. Paul Alexander, 5 Desember 2023”
(GFD-2024-15615) [SALAH] 11.000 Politisi dan Elit di Selandia Baru Dapat Pengecualian Wajib Vaksin Covid-19
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 30/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi bahwa di Selandia Baru terdapat 11.000 politisi dan elit menerima pembebasan vaksin Covid-19. Disebutkan juga bahwa mereka mengetahui jika vaksinasi tidak diperlukan dan dapat membahayakan, namun masyarakat dipaksa menerima vaksin dan mendapatkan ancaman hukum.
Setelah ditelusuri klaim tersebut keliru dan menyesatkan. Beberapa sumber menyebut bahwa Selandia Baru mewajibkan vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk bagi politisi dan elit. Adapun pengecualian wajib vaksin diberikan kepada mereka yang baru saja terinfeksi Covid-19, masalah kesehatan yang mengancam jiwa atau yang pernah mengalami reaksi buruk terhadap suntikan pertama.
Selain itu, organisasi layanan kesehatan di Selandia Baru dapat mengajukan pengecualian terhadap para pekerja medisnya. Organisasi layanan kesehatan yang mengajukan pekerja medisnya perlu membuktikan bahwa layanan kesehatan kepada masyarakat akan terganggu jika para pekerja tidak bisa bekerja karena perlu beristirahat setelah divaksinasi. Dilansir dari Stuff.co.nz, terdapat 478 organisasi yang mengajukan permohonan, namun hanya 103 organisasi yang diberikan izin yang meliputi total 11,005 pekerja medis. Bukan 11.000 politisi dan elit.
Dengan demikian, 11.000 politisi dan elit di Selandia Baru dapat pengecualian wajib vaksin Covid-19 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri klaim tersebut keliru dan menyesatkan. Beberapa sumber menyebut bahwa Selandia Baru mewajibkan vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk bagi politisi dan elit. Adapun pengecualian wajib vaksin diberikan kepada mereka yang baru saja terinfeksi Covid-19, masalah kesehatan yang mengancam jiwa atau yang pernah mengalami reaksi buruk terhadap suntikan pertama.
Selain itu, organisasi layanan kesehatan di Selandia Baru dapat mengajukan pengecualian terhadap para pekerja medisnya. Organisasi layanan kesehatan yang mengajukan pekerja medisnya perlu membuktikan bahwa layanan kesehatan kepada masyarakat akan terganggu jika para pekerja tidak bisa bekerja karena perlu beristirahat setelah divaksinasi. Dilansir dari Stuff.co.nz, terdapat 478 organisasi yang mengajukan permohonan, namun hanya 103 organisasi yang diberikan izin yang meliputi total 11,005 pekerja medis. Bukan 11.000 politisi dan elit.
Dengan demikian, 11.000 politisi dan elit di Selandia Baru dapat pengecualian wajib vaksin Covid-19 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya Selandia Baru mewajibkan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh lapisan masyarakat. Terdapat 11.005 pekerja kesehatan yang mendapatkan pengecualian wajib vaksin, namun perlu dibuktikan bahwa layanan akan terganggu jika para pekerja tidak bisa bekerja karena perlu beristirahat setelah vaksinasi.
Faktanya Selandia Baru mewajibkan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh lapisan masyarakat. Terdapat 11.005 pekerja kesehatan yang mendapatkan pengecualian wajib vaksin, namun perlu dibuktikan bahwa layanan akan terganggu jika para pekerja tidak bisa bekerja karena perlu beristirahat setelah vaksinasi.
Rujukan
- https://www.stuff.co.nz/national/politics/133104602/fact-check-did-11000-people-really-get-a-vaccine-exemption
- https://www.stuff.co.nz/national/133116645/how-103-covid-vaccine-exemptions-covered-11000-healthcare-workers
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.34847UX
- https://www.reuters.com/fact-check/new-zealands-11000-vaccine-exempt-were-health-staff-not-elites-2024-01-12/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/01/17/085424982/tidak-benar-elite-dan-politisi-selandia-baru-dapat-pengecualian-wajib?page=all#page2
(GFD-2024-15614) [SALAH] 928 Rumah Di Banten Hancur Karena Angin Puting Beliung
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 30/01/2024
Berita
BENCANA HARI INI~BERLANGSUNG‼️928 RUMAH BANTEN HANCUR, ANGIN PUTING BLIUNG MENGGANAS SIANG INI❓
Hasil Cek Fakta
Pada 28 Januari 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim mengenai 928 rumah di Banten yang hancur akibat tiupan angin puting beliung.
Setelah disimak isi video hanya membacakan 2 artikel dari 2 peristiwa yang berbeda. Artikel pertama berjudul “BMKG: Enam daerah Banten berpotensi hujan lebat disertai angin kencang” yang diunggah oleh Antaranews.com. Artikel tersebut hanya berisi mengenai penjelasan dari BMKG tentang adanya enam daerah di wilayah Banten yang berpotensi dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada 27 Januari 2024. Tidak disebutkan telah terjadi peristiwa yang menghancurkan ratusan rumah di Banten akibat angin kencang tersebut.
Kemudian artikel yang ke 2 berjudul “Angin Puting Beliung Terjang Ponorogo, 3 Rumah Rusak Parah” yang diunggah oleh detik.com. Artikel tersebut berisikan peristiwa hujan deras yang disertai angin puting beliung di Ponorogo yang menghancurkan 4 warung dan 3 rumah warga.
Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim video tentang 928 rumah di Banten yang hancur akibat angin puting beliung adalah salah. Karena narator hanya membacakan dua berita yang berbeda dan tidak sesuai dari klaim video.
Setelah disimak isi video hanya membacakan 2 artikel dari 2 peristiwa yang berbeda. Artikel pertama berjudul “BMKG: Enam daerah Banten berpotensi hujan lebat disertai angin kencang” yang diunggah oleh Antaranews.com. Artikel tersebut hanya berisi mengenai penjelasan dari BMKG tentang adanya enam daerah di wilayah Banten yang berpotensi dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada 27 Januari 2024. Tidak disebutkan telah terjadi peristiwa yang menghancurkan ratusan rumah di Banten akibat angin kencang tersebut.
Kemudian artikel yang ke 2 berjudul “Angin Puting Beliung Terjang Ponorogo, 3 Rumah Rusak Parah” yang diunggah oleh detik.com. Artikel tersebut berisikan peristiwa hujan deras yang disertai angin puting beliung di Ponorogo yang menghancurkan 4 warung dan 3 rumah warga.
Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim video tentang 928 rumah di Banten yang hancur akibat angin puting beliung adalah salah. Karena narator hanya membacakan dua berita yang berbeda dan tidak sesuai dari klaim video.
Kesimpulan
Isi video tidak menunjukan benar adanya 928 rumah di Banten yang hancur terkena angin puting beliung. Narator hanya membacakan 2 artikel berita yang tidak berkaitan satu sama lain dan tidak ada hubungannya dengan klaim yang disebutkan.
Rujukan
(GFD-2024-15613) [SALAH] Ribuan Budayawan Yogyakarta Serukan Dukungan Ganjar-Mahfud
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 30/01/2024
Berita
CAPRES SEBELAH PANIK TOTAL‼️RIBUAN BUDAYAWAN YOGYAKARTA DEKLARASI DUKUNG GANJAR CAPRES 2024
Hasil Cek Fakta
Sebuah video Youtube yang diunggah 20 Januari 2024 lalu membagikan video yang berisikan klaim tentang ribuan budayawan asal Yogyakarta yang mendeklarasikan dukungan mereka untuk Ganjar.
Namun setelah disimak isi video hanya berisi penjelasan dari narator yang membacakan ulang sebuah artikel dari Republika yang berjudul “Ribuan Warga Ramaikan Senam Sehat Bersama Saga di Bandung Barat”.
Dalam artikel tersebut hanya berisi pemberitaan mengenai ribuan orang mengikuti Senam Sehat Bersama dan Workshop pengolahan tepung tapioka. Kegiatan ini diprakarsai Sahabat Ganjar (Saga) dan diselenggarakan di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada 12 Februari 2023 yang lalu.
Berdasarkan hal itu maka dapat disimpulkan jika terdapat ketidaksesuaian narasi antara judul dengan narasi yang disampaikan dalam isi video, isi video tidak ada sama sekali menyinggung mengenai ribuan budayawan Yogyakarta yang memberikan deklarasi dukungan untuk Ganjar.
Namun setelah disimak isi video hanya berisi penjelasan dari narator yang membacakan ulang sebuah artikel dari Republika yang berjudul “Ribuan Warga Ramaikan Senam Sehat Bersama Saga di Bandung Barat”.
Dalam artikel tersebut hanya berisi pemberitaan mengenai ribuan orang mengikuti Senam Sehat Bersama dan Workshop pengolahan tepung tapioka. Kegiatan ini diprakarsai Sahabat Ganjar (Saga) dan diselenggarakan di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada 12 Februari 2023 yang lalu.
Berdasarkan hal itu maka dapat disimpulkan jika terdapat ketidaksesuaian narasi antara judul dengan narasi yang disampaikan dalam isi video, isi video tidak ada sama sekali menyinggung mengenai ribuan budayawan Yogyakarta yang memberikan deklarasi dukungan untuk Ganjar.
Kesimpulan
Isi yang disajikan dalam video tidak menjelaskan informasi yang sesuai pada judul. Isi video justru hanya membahas mengenai ribuan orang mengikuti Senam Sehat Bersama dan Workshop dari Sahabat Ganjar.
Rujukan
(GFD-2024-15612) Cek Fakta: Beredar Kembali Poster Hoaks soal Penculikan Anak
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 30/01/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali postingan poster agar mewaspadai penculikan anak usia 1-12 tahun. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 28 Januari 2024.
Berikut narasi dalam poster tersebut:
"Waspada ada Penculik Anak-anak yang berumur 1-12 tahun.
Bapak-bapak Ibu-ibu Harus Menjaga Anak kita dengan hati-hati.
Penculik sedang ada dalam kampung-kampung dan dia menyamar sebagai:
- Penjual
- Om Telolet
- Orang Gila
- Ibu Hamil
- Pengemis
- Dll
Tolong disebarkan
Terima Kasih".
Akun itu juga menambahkan narasi "Tolong sebarkan!"
Lalu benarkah postingan poster agar mewaspadai penculikan anak usia 1-12 tahun?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com pernah menulis artikel terkait postingan tersebut yang tayang pada 29 September 2020. Dalam artikel tersebut terdapat bantahan dari Kabidhumas Polda Jabar saat itu Kombes Pol Yusri Yunus.
"Enggak benar itu hoaks. Masyarakat jangan resah, saya tegaskan selebaran tersebut hoaks," ujar Yusri.
Menurut Yusri, Polda Jabar tidak pernah mengeluarkan selebaran kabar mengenai waspada penculikan anak. "Kami ingatkan untuk tidak mudah percaya terhadap kabar atau informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya," ujarnya.
Selain itu, Yusri juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarluaskan info atau berita bohong. Selanjutnya, Polda Jabar, tengah menyelidiki siapa penyebar awal selebaran hoax tersebut.
"Kita akan cari pelakunya, bisa kena UU ITE," ujar Yusri.
Kesimpulan
Postingan poster agar mewaspadai penculikan anak usia 1-12 tahun adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 2900/6186