(GFD-2023-13241) [SALAH] Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Diganti dengan Jenderal Moeldoko
Sumber: TWITTERTanggal publish: 28/07/2023
Berita
“Sehari setelah apel siaga, kader Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian direshuffle diganti oleh Jenderal Moeldoko. Istana makin retak:sunglasses:”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah unggahan di media sosial Twitter, yang memperlihatkan sebuah pesan melalui aplikasi Whatsapp, yang menyebutkan mengenai berita pergantian beberapa jajaran Menteri oleh presiden. Terlihat beberapa posisi di dalam cabinet Jokowi yang diklaim akan diganti dengan nama-nama yang juga tercantum di dalam pesan tersebut. Salah satu posisi yang disebut akan digantikan adalah posisi Menteri Petanian yang saat itu dijabat oleh salah satu kader Partai Nasdem, Syahrul Yasin Limpo. Disebutkan bahwa posisi Syahrul akan digantikan oleh Jenderal Moeldoko.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait informasi tersebut, diketahui bahwa klaim di dalam unggahan tersebut adalah hoaks. Melansir dari artikel media Bisnis.com, terpantau saat acara pelantikan dilaksanakan, Moeldoko diketahui memang berada di Kawasan istana, namun tidak turut masuk ke dalam jajaran pejabat yang akan dilantik. Diketahui bahwa terdapat 6 pejabat baru yang akan dilantik, yaitu:
Menkominfo Budi Arie
Wamenkominfo Nezar Patria
Wamendes Prof Paiman Raharjo
Wamenlu Pahala Mansury
Wamen BUMN Rosan Roeslani
Wamenag Saiful R Dasuki
Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian akan diganti dengan Jenderal Moeldoko, merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait informasi tersebut, diketahui bahwa klaim di dalam unggahan tersebut adalah hoaks. Melansir dari artikel media Bisnis.com, terpantau saat acara pelantikan dilaksanakan, Moeldoko diketahui memang berada di Kawasan istana, namun tidak turut masuk ke dalam jajaran pejabat yang akan dilantik. Diketahui bahwa terdapat 6 pejabat baru yang akan dilantik, yaitu:
Menkominfo Budi Arie
Wamenkominfo Nezar Patria
Wamendes Prof Paiman Raharjo
Wamenlu Pahala Mansury
Wamen BUMN Rosan Roeslani
Wamenag Saiful R Dasuki
Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian akan diganti dengan Jenderal Moeldoko, merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga
Faktanya, tidak ada pergantian terhadap Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian.
Faktanya, tidak ada pergantian terhadap Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian.
Rujukan
(GFD-2023-13240) [SALAH] Tanda Tangan Dekan Berbeda, Ijazah Jokowi Terbukti Palsu
Sumber: TWITTERTanggal publish: 28/07/2023
Berita
“Yg tandatangani ijazah Jokowi Prof. Dr. Sunardi
Pdhal nama dekan yg menjabat saat itu Prof. Dr. Achmad Sumitro
Lalu UGM merevisi masa jabatan sang dekan, bkn 3 periode berturut2, tp putus nyambung
E tapi yg versi inggris gk direvisi.Kocak”
Pdhal nama dekan yg menjabat saat itu Prof. Dr. Achmad Sumitro
Lalu UGM merevisi masa jabatan sang dekan, bkn 3 periode berturut2, tp putus nyambung
E tapi yg versi inggris gk direvisi.Kocak”
Hasil Cek Fakta
Sebuah informasi beredar melalui media sosial Twitter, perihal ijazah palsu milik Presiden Joko Widodo. Disebutkan di dalam klaimnya, bahwa tanda tangan dekan di dalam ijazah Jokowi adalah palsu karena saat tahun kelulusannya, dekan yang menjabat bukanlah Prof. Dr. (Bm). Soenardi Prawirohatmodjo, B.Sc., melainkan Prof. Dr. Ir. H. Achmad Sumitro Purwodipoero. Klaim ini muncul berdasarkan artikel di laman UGM berjudul Prof. Achmad Sumitro Meninggal Dunia yang terbit pada 24 September 2009, menuliskan informasi bahwa Achmad Sumitro menjabat Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama tiga periode berturut turut, yaitu pada tahun 1977 sampai tahun 1988.
Namun setelah dilakukan penelusuran terkait hal ini, ditemukan sebuah informasi baru yang dapat menjelaskan tentang hal ini. Diketahui bahwa Humas UGM melalui artikelnya, pada bulan Oktober 2022 atau 13 tahun kemudian, melakukan erratum/corrigendum atau ralat pada paragraf terakhir alinea dua artikel tersebut.
Koreksi tersebut berbunyi,
“Ralat Redaksi: Di paragraf terakhir alinea ke-2 tertulis “Dalam karirnya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama tiga periode berturut turut, 1977-1988”. Yang benar “Dalam karirnya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM periode 1978-1979, 1980-1981, 1988-1991 dan 1991-1994. Ralat ini menjadi pelurusan atas kekeliruan pada berita tersebut. Terima kasih.
Ralat yang dilakukan oleh Humas UGM ini menjadi sebuah informasi baru yang menunjukkan bahwa Prof. Dr. Soenardi Prawirohatmodjo adalah benar Dekan Fakultas Kehutanan UGM pada saat Jokowi lulus dari perkuliahannya. Melansir dari artikel tempo.co, selain ralat pada artikel, Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med, dalam jumpa pers tanggal 11 Oktober 2022, mengatakan Jokowi adalah alumni prodi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980.
“Bapak Ir. Joko Widodo, adalah alumni Prodi S1 di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, angkatan tahun 1980. Bapak Ir. Joko Widodo dinyatakan lulus UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki,” kata Ova Emilia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan ijazah Jokowi palsu karena ditandatangani oleh dekan yang berbeda merupakan misleading content atau konten yang menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelusuran terkait hal ini, ditemukan sebuah informasi baru yang dapat menjelaskan tentang hal ini. Diketahui bahwa Humas UGM melalui artikelnya, pada bulan Oktober 2022 atau 13 tahun kemudian, melakukan erratum/corrigendum atau ralat pada paragraf terakhir alinea dua artikel tersebut.
Koreksi tersebut berbunyi,
“Ralat Redaksi: Di paragraf terakhir alinea ke-2 tertulis “Dalam karirnya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama tiga periode berturut turut, 1977-1988”. Yang benar “Dalam karirnya pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM periode 1978-1979, 1980-1981, 1988-1991 dan 1991-1994. Ralat ini menjadi pelurusan atas kekeliruan pada berita tersebut. Terima kasih.
Ralat yang dilakukan oleh Humas UGM ini menjadi sebuah informasi baru yang menunjukkan bahwa Prof. Dr. Soenardi Prawirohatmodjo adalah benar Dekan Fakultas Kehutanan UGM pada saat Jokowi lulus dari perkuliahannya. Melansir dari artikel tempo.co, selain ralat pada artikel, Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med, dalam jumpa pers tanggal 11 Oktober 2022, mengatakan Jokowi adalah alumni prodi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980.
“Bapak Ir. Joko Widodo, adalah alumni Prodi S1 di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, angkatan tahun 1980. Bapak Ir. Joko Widodo dinyatakan lulus UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki,” kata Ova Emilia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan ijazah Jokowi palsu karena ditandatangani oleh dekan yang berbeda merupakan misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga
Faktanya, dekan Fakultas Kehutanan yang menjabat pada saat kelulusan Jokowi (1985) adalah benar Prof. Dr. (Em). Soenardi Prawirohatmodjo, B.Sc. Artikel ralat dari UGM menunjukkan bahwa Prof. Dr. Ir. H. Achmad Sumitro Purwodipoero menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama 3 periode berturut-turut, yaitu 1978-1979, 1980-1981, 1988-1991, dan 1991-1994. Sementara Prof. Dr. (Em). Soenardi Prawirohatmodjo, B.Sc., menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama 2 periode, yaitu tahun 1969-1973 dan 1982-1988.
Faktanya, dekan Fakultas Kehutanan yang menjabat pada saat kelulusan Jokowi (1985) adalah benar Prof. Dr. (Em). Soenardi Prawirohatmodjo, B.Sc. Artikel ralat dari UGM menunjukkan bahwa Prof. Dr. Ir. H. Achmad Sumitro Purwodipoero menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama 3 periode berturut-turut, yaitu 1978-1979, 1980-1981, 1988-1991, dan 1991-1994. Sementara Prof. Dr. (Em). Soenardi Prawirohatmodjo, B.Sc., menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama 2 periode, yaitu tahun 1969-1973 dan 1982-1988.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2317/benar-konten-berisi-klaim-setelah-13-tahun-ugm-ralat-artikel-tentang-jabatan-dekan-kehutanan
- https://turnbackhoax.id/2020/09/26/salah-ijazah-jokowi-palsu/
- https://ugm.ac.id/id/berita/756-prof-achmad-sumitro-meninggal-dunia/#:~:text=Salah%20satu%20guru%20besar%20terbaiknya,meninggal%20dalam%20usia%2074%20tahun.
(GFD-2023-13239) [SALAH] Usai Laga Voli Timnas, Pelatih, Pemain, Hingga Suporter Kibarkan Bendera Anies di Stadion Sentul
Sumber: YOUTUBETanggal publish: 31/07/2023
Berita
“Pecah Usai Laga Voly Timnas:exclamation:Pelatih Pemain Hingga Suporter Kibarkan Bendera Anies Di Stadion Sentul:exclamation:”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube LIDAH SLOT GACOR mengunggah video dengan klaim pelatih, pemain, dan suporter tim nasional voli kibarkan bendera Anies Baswedan usai pertandingan di Stadion Sentul. Hal ini disebut sebagai dukungan masyarakat untuk pencalonan Anies sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi mengenai pengibaran bendera Anies seperti yang tertulis pada klaim video. Narasi dalam video justru identik dengan artikel yang diunggah oleh Kabar24 dengan judul “Anies, AHY, dan SBY Tonton Bareng Voli Indonesia vs Vietnam di Sentul Malam Ini.”
Dalam artikel yang diunggah pada 22 Juli 2023 tersebut hanya menjelaskan tentang kebersamaan Anies Baswedan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika menonton pertandingan voli antara Timnas Indonesia melawan Timnas Vietnam pada Satu, 22 Juli 2023.
Setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi mengenai pengibaran bendera Anies seperti yang tertulis pada klaim video. Narasi dalam video justru identik dengan artikel yang diunggah oleh Kabar24 dengan judul “Anies, AHY, dan SBY Tonton Bareng Voli Indonesia vs Vietnam di Sentul Malam Ini.”
Dalam artikel yang diunggah pada 22 Juli 2023 tersebut hanya menjelaskan tentang kebersamaan Anies Baswedan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika menonton pertandingan voli antara Timnas Indonesia melawan Timnas Vietnam pada Satu, 22 Juli 2023.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Tidak ada pengibaran bendera Anies Baswedan oleh pelatih, pemain, ataupun suporter. Narasi dalam video hanya menginformasikan kebersamaan Anies, SBY, dan AHY pada saat menonton pertandingan voli Timnas Indonesia.
Tidak ada pengibaran bendera Anies Baswedan oleh pelatih, pemain, ataupun suporter. Narasi dalam video hanya menginformasikan kebersamaan Anies, SBY, dan AHY pada saat menonton pertandingan voli Timnas Indonesia.
Rujukan
(GFD-2023-13238) [SALAH] Ketua Umum Partai Golkar Tanda Tangani Kesepakatan Gabung Koalisi Perubahan
Sumber: YOUTUBETanggal publish: 31/07/2023
Berita
“Selamat buat Anies !! ketum Golkar tandatangani surat kesepakatan dengan Nasdem,pks & Demokrat….”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube DUNIA POLITIK mengunggah video dengan klaim Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto, menandatangani kesepakatan dengan Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat. Partai Golkar disebut memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan.
Dalam tayangan video, terdapat tangkapan layar artikel dari Sindonews dengan judul “Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Kekuatan Bertambah Besar”. Namun setelah ditelusuri, tangkapan layar tersebut merupakan hasil manipulasi. Artikel asli yang diunggah berjudul “Wacana Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Kekuatan Bertambah Besar.”
Artikel yang diunggah pada 30 Maret 2023 tersebut juga dibacakan oleh narator pada video. Narasi tersebut berisi tentang Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari yang menyambut baik kedekatan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan para elite di Koalisi Perubahan.
Dalam artikel tersebut, Airlangga diberitakan hadir pada acara buka bersama yang diadakan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Namun Airlangga tidak memastikan apakah buka bersama itu menjadi tanda bahwa Golkar merapat ke Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Hingga saat ini, belum ada deklarasi resmi dari Partai Golkar mengenai keputusan untuk bergabung dengan salah satu koalisi yang telah ada. Dikutip dari Detik, Golkar masih bisa membuat poros baru asal menggandeng satu partai politik parlemen dengan minimal 30 kursi DPR RI, mengingat kursi Golkar di Senayan sebanyak 85 kursi DPR RI.
Dalam tayangan video, terdapat tangkapan layar artikel dari Sindonews dengan judul “Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Kekuatan Bertambah Besar”. Namun setelah ditelusuri, tangkapan layar tersebut merupakan hasil manipulasi. Artikel asli yang diunggah berjudul “Wacana Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Kekuatan Bertambah Besar.”
Artikel yang diunggah pada 30 Maret 2023 tersebut juga dibacakan oleh narator pada video. Narasi tersebut berisi tentang Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari yang menyambut baik kedekatan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan para elite di Koalisi Perubahan.
Dalam artikel tersebut, Airlangga diberitakan hadir pada acara buka bersama yang diadakan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Namun Airlangga tidak memastikan apakah buka bersama itu menjadi tanda bahwa Golkar merapat ke Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Hingga saat ini, belum ada deklarasi resmi dari Partai Golkar mengenai keputusan untuk bergabung dengan salah satu koalisi yang telah ada. Dikutip dari Detik, Golkar masih bisa membuat poros baru asal menggandeng satu partai politik parlemen dengan minimal 30 kursi DPR RI, mengingat kursi Golkar di Senayan sebanyak 85 kursi DPR RI.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Tidak ada informasi mengenai kesepakatan untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang ditanda tangani oleh Ketum Partai Golkar. Narasi dalam video hanya menjelaskan tentang tanggapan Partai Nasdem mengenai kedekatan dan wacana bergabungnya Partai Golkar dengan Koalisi Perubahan.
Tidak ada informasi mengenai kesepakatan untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang ditanda tangani oleh Ketum Partai Golkar. Narasi dalam video hanya menjelaskan tentang tanggapan Partai Nasdem mengenai kedekatan dan wacana bergabungnya Partai Golkar dengan Koalisi Perubahan.
Rujukan
Halaman: 2888/5602