• (GFD-2022-11103) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Kawanan Monyet Masuk Perumahan di Bandung dan Dikaitkan dengan Bencana Alam

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 07/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim kawanan monyet masuk perumahan warga di Bandung dan dikaitkan dengan bencana alam beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 Desember 2022.
    Video berdurasi 38 detik itu memperlihatkan kawanan monyet merangsek masuk ke perumahan warga. Mereka terlihat turun dari salah satu atap rumah warga kemudian berlarian ke rumah warga lainnya.
    Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar kawanan monyet masuk perumahan warga di Bandung dan dikaitkan dengan tanda-tanda bencana alam.
    "Sampurasun para saderek di Bandung, hari ini monyet² pada turun & masuk perumahan dago, cikutra, antapani, mungkin kera² ini turun dari daerah Dago atau Lembang Bandung, pertanda dihabitatnya sudah tidak nyaman, hati² apakah ini menandakan akan terjadi sesuatu seperti gempa ......?🆘🆘," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 460 kali ditonton dan mendapat 8 komentar dari warganet.
    Benarkah video yang diklaim kawanan monyet masuk perumahan warga di Bandung dan dikaitkan dengan bencana alam? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim kawanan monyet masuk perumahan warga di Bandung dan dikaitkan dengan bencana alam. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya terdapat video serupa di situs berbagi video YouTube. Satu di antaranya video berjudul "Warga Panik Gerombolan Monyet Serang Permukiman" yang dimuat channel YouTube VIVA.CO.ID pada 13 September 2021.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
    "VIVA - Sebuah video memperlihatkan segerombolan monyet menyerang permukiman penduduk di Sungai Sipai, Martapura, Kalimantan Selatan pada hari Senin 13 September 2021. Bahkan gerombolan monyet tersebut membuat warga tak berani keluar rumah," tulis channel YouTube VIVA.CO.ID.
    Liputan6.com juga menemukan artikel yang membantah video kawanan monyet masuk perumahan warga di Bandung dan dikaitkan dengan bencana alam.
    Artikel tersebut berjudul "Viral Video Monyet Turun Gunung ke Permukiman di Bandung, Kadiskar PB: Hoaks" yang dimuat situs kompas.com pada 5 Desember 2022 lalu.
    BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Bandung kembali dihebohkan dengan video viral monyet yang turun ke permukiman warga.
    Turunnya monyet dari pegunungan ini kemudian dikaitkan dengan bencana yang akan melanda Kota Bandung.
    Video tersebut disertai deskripsi: "Hari ini Jumat 2 Desember 2022 kawanan monyet berjumlah banyak turun dari kawasan hutan Dago Lembang pegunungan Maribaya Manglayang hingga masuk perumahan Cikutra Dago Antapani dan Pertanda apakah di habitatnya sudah tidak nyaman aman?? Sehingga menyebabkan mendesak segera migrasi besar-besaran ke arah Kota Bandung atau apakah ada pertanda alam akan terjadinya sesuatu bencana gempa bumi??"
    Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) kota Bandung, Gungun Sumaryana mengonfirmasi, video tersebut bukan di Kota Bandung.
    "Video tersebut merupakan video lama yang terjadi di Sungai Sipai Martapura tahun 2021 silam," ujar Gugun dalam rilisnya, Minggu (4/12/2022).
    Gungun pun mengingatkan masyarakat agar membiasakan untuk mengecek dan mengonfirmasi kebenaran informasi yang diterima kepada lembaga yang berwenang atau pihak kewilayahan.
    "Cermati sumber pemberitaannya. Kalau bisa bertanya atau konfirmasi terlebih dahulu kepada lembaga atau organisasi yang menangani atau perangkat wilayah setempat," tutur Gungun.
    Gungun mengimbau masyarakat hati-hati membagikan informasi atau berita yang dibaca. Jangan mudah terprovokasi dengan info-info yang tidak jelas asal usulnya yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
    "Jangan langsung menyebarkan pemberitaan sebelum diyakini kebenarannya. Kalau Hoaks ini terus disebarkan akan meresahkan masyarakat," katanya.
    Gungun meminta masyarakat tak perlu terlalu panik.
    "Tugas kami memberikan rasa aman kepada warga. Jika ada kejadian kebencanaan dan kegawatdaruratan hubungi 113 atau 112, petugas segera meluncur lokasi," ungkapnya.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim kawanan monyet masuk perumahan warga di Bandung dan dikaitkan dengan bencana alam ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut bukan terjadi di Bandung, melainkan di Sungai Sipai, Martapura, Kalimantan Selatan.
     

    Rujukan

  • (GFD-2022-11102) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Bendera Tauhid Berkibar di Arena Utama Piala Dunia Qatar 2022

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 07/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim bendera tauhid berkibar di arena utama Piala Dunia Qatar 2022 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 November 2022.
    Video berdurasi 1 menit itu memperlihatkan seorang pria terbang menggunakan drone di dalam stadion sepak bola. Pria tersebut membawa bendera berwana hijau bertuliskan huruf arab.
    Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa bendera tauhid berkibar di arena utama Piala DUnia Qatar 2022.
    "BENDERA TAUHID BERKIBAR DI ARENA UTAMA PIALA DUNIA QATAR 2022 ✊ TAKBIR ‼️
    ini baru kereenss 👌😎
    Qatar, Saudi Arabia memang RADIKAL 👍😎😍," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 382 kali ditonton dan mendapat 2 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video itu bendera tauhid berkibar di arena utama Piala Dunia Qatar 2022? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim bendera tauhid berkibar di arena utama Piala Dunia Qatar 2022. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar tersebut ke situs Yandex.
    Hasilnya terdapat video identik yang diunggah akun Instagram @433 pada 4 Mei 2019 lalu. Akun Instagram @433 menuliskan bahwa video itu diambil di Riyadh, Arab Saudi. 
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
    Liputan6.com juga menemukan video identik di situs berbagi video YouTube. Video itu berjudul "#King Cup Final #Saudi 2019" yang diunggah channel YouTube Saudi Times pada 6 Mei 2019 lalu.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
    Dilansir dari berbagai sumber, video seorang pria yang terbang menggunakan drone sambil membawa bendera negara Arab Saudi merupakan rangkaian dari pertandingan Final King Cup 2019.
    Laga yang digelar di Stadion Internasional King Fahd di Riyahd, Arab Saudi, mempertemukan klub sepak bola Al-Ittihad dan Al-Taawoun. Laga tersebut akhirnya dimenangkan oleh klub Al-Taawoun dengan skor 2-1.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim bendera tauhid berkibar di arena utama Piala Dunia Qatar 2022 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan rangkaian dari pertandingan Final King Cup 2019 di Riyadh, Arab Saudi.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11101) Cek Fakta: Muncul Lagi Foto Hoaks Wajah Pelaku Penculikan Anak

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 07/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim wajah pelaku penculikan anak beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 5 Desember 2022.
    Dalam foto itu berisi 9 orang yang disebut-sebut sebagai pelaku penculikan anak. Dari 9 orang tersebut, 4 pelaku merupakan pria dan 5 lainnya yaitu perempuan.
    "Mohon di sebarkan group Rt masing2 agar warga kita mengenali wajah2 para pelaku penculik anak ini," demikian narasi dalam foto tersebut.
    "Waspada dgn orang orang yg di Poto ini,
    So ulang jaga bapancuri anak.
    Tolong di sebarkan kembali," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 ribu kali dibagikan dan mendapat 64 komentar dari warganet.
    Benarkah foto tersebut merupakan pelaku penculikan anak? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto dan informasi yang diklaim sebagai pelaku penculikan anak. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Yandex.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Beredar Wajah Pelaku Penculikan Anak di Pekanbaru, Ini Kata Kapolresta" yang dimuat situs riau.suara.com pada 10 September 2021.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
    SuaraRiau.id - Isu soal penculikan anak kembali merebak di Pekanbaru. Usai voice note WhatsApp yang berisi kabar seorang anak diculik, kini warga dihebohkan dengan wajah-wajah pelaku penculikan.
    Beredarnya foto wajah para penculik di WhatsApp membuat warga Kota Bertuah tersebut geger.
    Mendapati hal itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi menjelaskan bahwa informasi tersebut menyesatkan alias hoaks.
    "Itu hoaks, kita perlu waspada namun jangan termakan isu hoaks yang akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Pria Budi saat dikonfirmasi SuaraRiau.id, Jumat (10/9/2021).
    Kapolresta Pria Budi mengungkapkan bahwa kasus penculikan sampai dengan hari ini di Pekanbaru tidak ada. Kabar-kabar mengenai isu tersebut dipastikan tidak benar.
    "Sampai saat ini belum ada kasus penculikan di wilayah hukum Polresta Pekanbaru," ungkapnya.
    Juga mengenai kabar viral penculikan yang terjadi di kawasan perumahan wilayah hukum Polsek Tampan beberapa waktu lalu, Pria menjelaskan bahwa hal itu belum terbukti keberaniannya.
    "Nyatanya tidak ada yg laporan anaknya diculik (sampai sekarang)," tuturnya.
    Kombes Pol Pria Budi pun menunjukan beberapa bukti bahwa informasi berisikan foto-foto pelaku penculikan di Pekanbaru itu hoaks. Ia mengirimkan link dari kominfo.go.id yang menjabarkan kebohongan berita itu.
    Dalam situs Kominfo itu, beredar postingan berupa tangkapan layar dari pesan berantai WhatsApp yang berisi foto-foto pelaku penculikan anak.
    Faktanya, selebaran foto pelaku penculikan anak itu sudah tersebar pada tahun 2018 lalu dan bukan terkait kasis penculikan anak. Pelaku mendapatkan informasi dari Facebook lalu menyebarkan kembali tanpa sebelumnya memeriksa kebenarannya.
    Terkait hoaks foto wajah-wajah penculik anak itu, pelaku penyebarnya sudah ditangani oleh Polres Blitar, Jawa Timur.
     

    Kesimpulan


    Foto dan informasi yang diklaim sebagai pelaku penculikan anak ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, foto tersebut pernah viral pada 2018 lalu dan bukan pelaku penculikan. Narasi yang disebarkan salah satu akun Facebook tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
     

    Rujukan

  • (GFD-2022-11100) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Kondisi Terkini Gempa Garut

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kondisi terkini gempa Garut, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, 3 Desember 2022.
    Klaim video kondisi terkini gempa Garut berdurasi 3 menit 16 detik, dalam video tersebut menampilkan sejumlah bangunan runtuh dan orang-orang yang ada di luar ruangan berteriak histeris, juga terlihat ada orang yang sedang digendong.
    Dalam video awal yang ditayangkan terdapat tulisan "kondisi saat ini di Garut". Lalu juga terdapat tulisan "Gempa di garut"
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Kondisi terkini gempa garut #gempagarut"
    Benarkah klaim video kondisi terkini gempa Garut? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kondisi terkini gempa Garut, dengan menangkap layar salah satu cuplikan video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
     
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "UPDATE TERBARU Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Jadi 61 Orang" yang dimuat situs banten.tribunnews.com, pada 21 November 2022.
     
    Foto yang dimuat dalam artikel situs banten.tribunnews.com identik dengan cuplikan klaim  video kondisi terkini gempa Garut, foto tersebut diberik keterangan sebagai berikut.
    "Update terbaru korban meninggal dunia dalam bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Senin (21/11/2022)."
     
    Dalam penelusuran berikutnya mengarah pada artikel video berjudul "VIDEO: Banyak Korban Yang Kemungkinan Masih Tertimbun Reruntuhan" yang dimuat situs cnnindonesia.com, situs tersebut menampilkan cuplika video yang identik dengan klaim.
     
     
    Artikel situs  cnnindonesia.com memberikan keterangan video sebagai berikut.
    "Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa dengan magnitudo 5,6 terjadi di kedalaman 10 kilometer barat daya kabupaten Cianjur pada senin siang hingga pukul 17.00 WIB. Pemkab Cianjur mencatat sebanyak 46 orang meninggal dunia dalam musibah ini."
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kondisi terkini gempa Garut tidak benar.
    Video tersebut menampilkan kondisi pasca gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022.
     

    Rujukan