• (GFD-2022-11143) Keliru, Kasus Ferdy Sambo akan Diambil Alih Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/12/2022

    Berita


    TEMPO mendapatkan permintaan untuk memverifikasi video pendek berdurasi 38 detik dengan narasi kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo akan diambil alih Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. 
    Pada video tertulis narasi “Kasus Sambo akan diambil alih tito. Selamat dan Berbahagia buat sambo CS. Btw yang senyum-senyum siapa tu”. Di dalam video  terlihat Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward O.S. Hiariej dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat menggelar konferensi pers membahas soal pasal hukuman mati. 

    Perubahan pasal hukuman mati itu dinarasikan akan membantu meringankan hukuman ancaman mati yang menjerat Ferdy Sambo. Dengan diberlakukan KUHP baru akan ada alternatif hukuman dengan percobaan artinya hakim tidak bisa langsung memutus menjatuhkan pidana mati tetapi tidak mati itu dengan percobaan 10 tahun. Jika dalam jangka waktu 10 tahun narapidana berkelakuan baik maka pidana mati itu diubah menjadi pidana seumur hidup. 
    Lantas, benarkan kasus Ferdy Sambo akan diambil alih Tito Karnavian?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video yang dibagikan tersebut dipotong dari video rekaman konferensi pers tentang perkembangan RUU KUHP oleh Mendagri, Wamenkumham, dan Tenaga Ahli Menkumham pada 28 November 2022.
    Konferensi pers tersebut tidak terkait dengan kasus yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
    Video yang beredar di WhatsApp tersebut dipotong pada menit 02.44 -02.50 dari video utuh yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, 28 November 2022. 
    Selain itu, TEMPO juga menelusuri informasi terkait kasus Sambo yang akan diambil alih Tito Karnavian dari sumber kredibel. Hasilnya, tidak ditemukan satupun informasi yang membenarkan peristiwa tersebut. 
    Dikutip dari Merdeka.com, Tito Karnavian justru pernah diterpa informasi keliru yang menyebutkan dirinya diperiksa polisi terkait kasus Ferdy Sambo.
    Dikutip arsip berita TEMPO, kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dkk justru saat ini sudah masuk pada tahap persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berkas kasus tersebut dilimpahkan ke Pengadilan sejak 10 Oktober 2022. 
    Kepala Hubungan Masyarakat PN Jakarta Selatan, Djuyamto mengungkapkan, proses sidang perkara yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dkk bahkan sudah berjalan dan memasuki tahapan pemeriksaan saksi dan pembacaan putusan sela. 
    Perihal jadwal terbaru, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang lanjutan pada Senin 28 November 2022 hingga Kamis, 1 Desember 2022. Sidang ini masih pada tahap pemeriksaan saksi-saksi. 

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta TEMPO, video yang diklaim kasus Ferdy Sambo akan diambil alih Tito Karnavian adalah keliru. 
    Video tersebut dipotong dari video konferensi pers tentang RUU KUHP yang disampaikan Mendagri, Wamenkumham, dan Tenaga Ahli Menkumham pada 28 November 2022. 
    Saat ini berkas perkara mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo bahkan sudah dilimpahkan ke Pengadilan sejak 10 Oktober 2022 dan proses sidang telah memasuki tahapan pemeriksaan saksi dan pembacaan putusan sela.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11142) Keliru, Video Hari Pertama Suku Dayak di Pulau Pasir Langsung Gunakan Ilmu Mandau Terbang

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/12/2022

    Berita


    Sebuah video berdurasi 8 menit 13 detik beredar di Facebook dengan judul, Hari Pertama Suku Dayak di Pulau Pasir Langsung Gunakan Ilmu Mandau Terbang. Video yang dibagikan pada 27 November 2022 tersebut disukai 49 ribu warganet, mendapatkan 3 ribu komentar dan telah ditonton sebanyak 1,9 juta kali.
    Narator dalam video tersebut menjelaskan tentang Suku Dayak yang memiliki keahlian dalam bertarung serta ilmu magis yang membuat suku ini dikenal sebagai suku terkuat di Indonesia. Bahkan ditakuti hingga ke mancanegara.

    Istilah mandau merujuk senjata asli suku ini selain sumpit, yakni sebuah senjata sejenis parang atau golok dengan ciri khas bentuk sendiri.
    Benarkah judul dan narasi dalam video tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo menemukan unggahan video tersebut tidak berkaitan dengan Suku Dayak menggunakan mandau terbang pada hari pertama berada di Pulau Pasir.
    Untuk membuktikannya, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi beberapa gambar tangkapan layar, lalu memverifikasinya dengan menggunakan tools Yandex Image, Google Lens, mesin pencarian Google dan YouTube. Berikut ini adalah fakta-faktanya:
    Video 1

    Video ini muncul pada menit ke-1:57. Potongan video yang sama pernah diunggah akun YouTube Anor Kiyuga pada 23 November 2018 berjudul Save Meratus Mandau Berdiri.
    Video 2

    Potongan video ini muncul beberapa kali dalam video, salah satunya pada menit ke-2:14. Video yang sama sebelumnya pernah diunggah oleh sebuah akun di Instagram pada 24 Januari 2022.
    Dalam keterangan video disebutkan bahwa seorang warga dari Suku Dayak Kalimantan memperlihatkan kekuatan mistis Mandau terbang.
    Dikutip dari Detik.com, tokoh adat Dayak Bahau, G. Simon Devung menjelaskan, Mandau Terbang memiliki kesaktian yang luar biasa. Menurut Simon, ilmu ini disebut Mandau Terbang sejatinya bukan berarti senjata Mandau yang terbang. Melainkan si pengguna Mandau yang tidak terlihat.
    Video 3

    Video ini muncul pada menit ke-2:39. Video identik pernah ditayangkan akun YouTube Nikodemus Sinon pada 19 Juni 2019 berjudul Dikawal Panglima dan Pasukan Merah, Ini Pesan Presiden BDF (Borneo Dayak Forum).
    Dikawal sejumlah tokoh adat seperti Panglima Ribut, Panglima Perang dan beberapa Panglima Dayak lainnya, Presiden Borneo Dayak Forum (BDF) Internasional, Datuk Jeffrey G. Kitingan mengunjungi Situs Budaya Batu Sumpah yang terletak di depan Pengadilan Keningau, Sabah Malaysia. Ia menyampaikan beberapa pesan agar menjaga Situs Budaya Batu Sumpah yang bersejarah.
    Video 4

    Potongan video ini terlihat pada menit ke-4:55. Video ini adalah momen saat peringatan HUT TNI Ke-72 di Cilegon Banten, 5 Oktober 2017. Pada upacara itu, Presiden Joko Widodo berkesempatan memeriksa pasukan upacara yang berjumlah 1.972 prajurit TNI.   
    Video 5

    Video yang muncul pada menit ke-5:13 ini adalah video yang pernah ditayangkan oleh akun berbahasa Rusia pada Agustus 2016 berjudul, Analis Washington harus menyerahkan NATO ke US Empire Museum.
    Video 6

    Gambar yang muncul pada menit ke-6:38 ini adalah foto milik kantor berita AFP. Beberapa situs berita pernah menggunakan foto ini, salah satunya adalah voaswahili.com pada 9 Maret 2022. Foto ini adalah peristiwa pemakaman tentara Ukraina yang terbunuh lantaran invasi Rusia ke Ukraina di pemakaman Lychakiv di sebelah barat Lviv, 9 Maret 2022.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan video yang dengan narasi hari pertama Suku Dayak di Pulau Pasir adalah keliru.
    Tidak terbukti semua klaim pada video tersebut. Tidak benar pula Suku Dayak ke Pulau Pasir dan menggunakan Ilmu Mandau Terbang untuk melawan musuh.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11141) Menyesatkan, Video TNI AL Kepung Kapal Perang Australia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/12/2022

    Berita


    Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video dengan gambar kapal perang milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengepung kapal perang Australia. Video berdurasi 3 menit 47 detik itu diberi judul Australia Bengong Indonesia Kepung Kapal Perangnya.
    Narator dalam video menyebutkan bahwa Tentara Nasional Indonesia bergerak melakukan penegakan kedaulatan di wilayah perairan NKRI. Peristiwa itu dilakukan atas kedatangan kapal perang milik militer Australia tanpa permisi. Kapal perang Royal Australian Navy (RAN) diklaim nekat menerobos masuk dan berlayar di wilayah teritorial Indonesia.

    Hingga artikel ini diturunkan, video sudah ditonton 7,8 ribu kali dan disukai 405 warganet. Namun, benarkah narasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, narasi yang dibacakan oleh narator video di atas adalah artikel yang pernah dimuat oleh Viva.co.id pada 8 September 2022. Artikel tersebut berjudul “Nekat Terobos Perairan RI, Kapal Perang Australia Dikepung KRI TNI”. Sedangkan video yang diunggah adalah gabungan dari beberapa video yang tidak terkait dengan pengepungan kapal Australia oleh TNI AL. 
    Untuk membuktikan kebenarannya, Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video dengan memfragmentasikan menjadi potongan gambar. Gambar tersebut ditelusuri dengan bantuan Yandex Image Search, Google Lens, mesin pencarian Google, dan YouTube. Hasilnya sebagai berikut:
    Video 1
    Fragmen 1
    Potongan video ini muncul beberapa kali. Kemunculan pertama pada detik ke-7. Video identik pernah diunggah oleh akun YouTube Indomiliter pada 14 September 2016 berjudul KRI RE Martadinata 331 in Action!
    Video 2
    Fragmen 2
    Video pada menit ke-2:08 ini pernah diunggah akun YouTube tvOneNews, satu tahun lalu berjudul Kapal Perang Australia HMAS Canberra Berlabuh di Jakarta.
    Video 3
    Fragmen 3
    Video menit ke-2:50 ini identik dengan video yang pernah diunggah akun YouTube Dashgin100 berjudul "USS Nimitz (CVN-68), 10 tahun lalu". Kapal ini adalah kapal induk AS bernama USS Nimitz. Nama itu diberikan untuk menghormati Chester W. Nimitz, Panglima Armada Pasifik AS selama Perang Dunia II.
    Video 4
    Fragmen 4
    Video pada menit ke-3:46 ini pernah diunggah oleh akun YouTube Charles Calabretta pada 18 Desember 2016.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta video, video dengan narasi TNI AL mengepung kapal perang  Australia adalah menyesatkan.
    Narasi yang dibacakan oleh narator video merupakan artikel terkait pengusiran kapal perang Australia oleh KRI Lemadang 632 karena memasuki perairan wilayah Indonesia. Namun video yang diunggah merupakan peristiwa berbeda yang tidak berkaitan dengan narasi yang disampaikan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11140) [SALAH] PERAYAAN KEMENANGAN MAROKO

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 13/12/2022

    Berita

    perayaan kemenangan maroko 🇲🇦

    Hasil Cek Fakta

    Akun twitter bernama @gusbaster87 membagikan cuitan disertai lampiran video yang menampilkan sejumlah pria bergamis putih menembakkan peluru ke atas dan bersorak-sorak dengan narasi yang menyatakan bahawa video tersebut adalah video perayaan kemenangan Maroko pada Piala Dunia 2022.

    Setelah ditelusuri, video tersebut adalah potongan video yang identik dengan video dari channel youtube Epic Movie Team dengan judul "Arab Wedding Celebration with Guns" yang diunggah pada tanggal 23 September 2012.

    Dalam video unggahan channel youtube tersebut juga menambahkan keterangan sebagai berikut "Tembakan perayaan di pesta pernikahan di Arab Saudi.
    CATATAN: Adalah umum bagi banyak orang Arab untuk menembakkan senjata mereka pada pernikahan, ini adalah bentuk perayaan".

    Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa video tersebut adalah video perayaan kemenangan Maroko pada Piala Dunia 2022 tidak terbukti dan termasuk konten yang menyesakan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya video yang ditampilkan adalah video unggahan dari channel youtube Epic Movie Team yang berjudul "Arab Wedding Celebration with Guns" yang diunggah pada 23 September 2012.

    Rujukan