• (GFD-2022-11155) Sebagian Benar, Video Detik-detik Gunung Semeru Meledak Dahsyat pada 4 Desember 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 12/12/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah video berjudul “NGERI,, TEREKAM DETIK-DETIK GUNUNG SEMERU MELEDAK DAHSYAT”.
    Video ini menampilkan beberapa fragmen gambar yang memperlihatkan kolom awan panas yang meluncur mendekati pemukiman. Gambar lain juga menunjukan guguran abu meluncur melalui alur sungai.
    Video ini diunggah tanggal 5 Desember 2022. Hingga tulisan ini dibuat, video mendapat 662 komentar dan disaksikan oleh 1,7 juta pengguna facebook.

    Benarkah video ini berkaitan dengan erupsi Gunung Semeru, 4 Desember 2022? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tempo, video yang diunggah di Facebook tersebut sebagian memang rekaman video erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2022. Tapi sebagian lagi merupakan gabungan video dari peristiwa yang berbeda. 
    Pada tanggal 4 Desember 2022, sejak pukul 02.46 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi. Aktivitas erupsi Gunung Semeru berdasarkan data seismograf terjadi dengan amplitudo maksimum 35 mm. Dampak erupsi ini, Gunung Semeru muntahkan Awan Panas Guguran (APG).
    Berdasarkan video CCTV BNPB Kabupaten Lumajang Kolom abu APG dari terlihat berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Kolom abu diperkirakan setinggi kurang lebih 1.500 meter ke arah tenggara dan selatan.
    Bagian tenggara gunung Semeru meliputi sepanjang Besuk Kobokan, Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang. Bagian selatan meliputi wilayah Rowo Baung, Pronojiwo, Lumajang.
    Untuk memverifikasi video yang beredar tersebut, Tim Cek Fakta Tempo mengecek fragmen-fragmen gambar dengan reverse image tools milik Yandex, Google, maupun kata kunci di YouTube dan Facebook. Berikut ini fakta-fakta atas video tersebut:
    Video 1

    Pada detik ke-1:24, video ini menampilkan fragmen gambar awan panas guguran yang terlihat mendekat ke lokasi CCTV. Awan panas tersebut melintasi badan sungai kering.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut merupakan rekaman CCTV dari Pos Pantau Gunung Semeru yang terletak di Kali Lanang, Curah Kobokan, Lumajang.
    Gambar muntahan Awan Panas Guguran (APG) yang melintasi Kali Lanang, Curah Kobokan ini juga pernah ditayangkan di Kompas TV pada tanggal 4 Desember 2022.  Dilansir Kompas TV, BPBD Kabupaten Lumajang menyatakan luncuran awan panas Semeru sempat mencapai jarak 13 kilometer.
    Dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), PVMBG telah mengeluarkan himbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas serta menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak gunung Semeru.
    Video 2

    Pada menit ke-3:44, video ini menampilkan fragmen gambar yang diambil dari dalam helikopter. Fragmen gambar memperlihatkan sebuah daerah yang dilanda banjir. Airnya terlihat berwarna coklat.
    Narasi dalam video ini menyebutkan banjir ini terjadi di Brazil. 
    Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar ini identik dengan unggahan Reuters di YouTube tanggal 2 Desember 2022.
    Dilansir Reuters, hujan lebat menyebabkan banjir serius di Brasil selatan pada hari Kamis, 2 Desember 2022. Banjir paling parah terjadi di Negara Bagian Santa Catarina. Tim penyelamat mengevakuasi ratusan keluarga yang terjebak di rumah mereka.
    Video 3

    Pada menit ke-5:12, video ini menampilkan fragmen gambar longsoran salju yang meluncur dari arah puncak gunung.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen gambar ini identik dengan unggahan The Guardian di YouTube tanggal 11 Juli 2022.
    Dilansir Guardian, longsoran salju terjadi di pegunungan Tian Shan di Kyrgyzstan. Sepuluh orang, termasuk sembilan warga Inggris, terjebak dalam longsoran ini dan dilaporkan selamat.  
    Rekaman ini diambil oleh Harry Shimmin, warga Inggris, seorang peserta pendakian. Dalam postingan instagram @ harryshimmin, ia mengatakan, sepuluh dari kami, hanya satu orang yang benar-benar mencoba lari. Dia adalah satu-satunya yang terluka. Dia terlempar oleh puing-puing. Bahkan jika saya ingin lari, saya tidak bisa, ada tebing tepat di belakang saya.
    Dilansir Independent, dampak longsoran ini, Harry, dia sedikit terpisah dari kelompok ketika longsoran salju dimulai. Beberapa diantaranya mengalami luka ringan. Seorang peserta perempuan mengalami cedera serius dan diterbangkan ke Amerika Serikat untuk mendapatkan penanganan medis.
    Video 4

    Pada menit ke-6:16, video ini menampilkan fragmen gambar sekelompok orang yang berlarian menghindari potongan atap rumah dan kayu yang berterbangan di udara. Tampak pula pohon-pohon terobang-ambing dengan kencang.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, fragmen ini identik dengan tayangan Kompas TV yang diunggah di YouTube tanggal 23 Oktober 2020.
    Dilansir Kompas TV, hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Kawasan Pondok Ungu Bekasi, pada tanggal 23 Oktober 2020. Peristiwa ini terjadi di kawasan Perumahan Pondok Ungu Permai, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
    Video yang direkam warga memperlihatkan sejumlah sejumlah sepeda motor jatuh tertiup angin. Koordinator Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Budi Sutrisno, mengatakan bahwa angin puting beliung itu terjadi pukul 13.10 WIB.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video berjudul “Ngeri, Terekam Detik-detik Gunung Semeru Meledak Dahsyat” adalah sebagian benar.
    Video ini merupakan kolase dari beberapa peristiwa bencana. Salah satunya erupsi gunung Semeru tanggal 4 Desember 2022. Salah satu potongan gambar yang menunjukan awan panas guguran adalah benar terjadi di Semeru. 
    Potongan gambar lainnya merupakan bencana banjir di Brazil, longsor salju di Tian Shan di Kyrgyzstan, dan angin puting beliung di Bekasi.
    Dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), PVMBG telah mengeluarkan himbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas serta menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak gunung Semeru.
    Masyarakat juga diminta waspada bencana lanjutan APG Semeru diantaranya  guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan B

    Rujukan

  • (GFD-2022-11154) Keliru, Video Tentara Ukraina dan Polandia Bentrok Saling Serang

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 09/12/2022

    Berita


    Sebuah akun di Facebook membagikan video dengan judul “NATO Berguncang!! Gara-Gara Ini Tentara Ukraina & Polandia Bentrok Saling Serang, Hingga Begini”. Video ini diunggah pada 6 Desember 2022. 
    Narator menyatakan bahwa penghapusan tentara bayaran asing yang ditahan di pihak Ukraina, menjadi tugas utama sekutu Rusia, Milisi Rakyat Republik Rakyat Luhansk (LPR). Target tersebut berlaku bagi unit pasukan udara, pujian, dan pasukan infanteri. 

    Hingga tulisan ini dibuat, video itu sudah ditayangkan 44 ribu kali dan disukai 1.000 kali. Benarkah narasi dan isi video berdurasi 8 menit 4 detik tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa potongan video yang diunggah akun di atas adalah hasil penggabungan beberapa video dengan waktu dan konteks berbeda. Video itu bukan bentrok antara tentara Ukraina dengan Polandia.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar lalu menelusurinya menggunakan Google Reverse Image, Yandex Images Search serta mesin pencarian Google dan Youtube.
    Video 1
    Fragmen 1
    Gambar ini muncul di detik ke-3 dan diulang beberapa kali dalam video di atas. Video ini identik dengan video yang pernah diunggah oleh akun YouTube The Sun berjudul "Ukrainian army prepares for potential Russian advance on Kyiv" pada menit ke-1:23. 
    Dalam video yang dirilis tentara tersebut, personel militer terlihat membangun parit, memblokade jalan dan pos pemeriksaan bersenjata di jalan menuju ibu kota, yang telah rusak parah selama konflik.
    Polisi Ukraina mengatakan ada penembakan dan serangan udara Rusia tanpa henti di wilayah Kharkiv timur laut, melaporkan banyak korban.
    Video 2
    Fragmen 2
    Potongan video detik ke-5 ini muncul beberapa kali dan identik dengan video yang diunggah oleh akun YouTube WarLeaks – Militar Blog pada 27 Februari 2022. Video berjudul “Russian War In Ukraine - Heavy Clashes In Kharkiv • Russian Vehicles Abandoned After Ambush” tersebut merupakan pertempuran jalanan antara pasukan Ukraina dan Rusia di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv. 
    Laporan mengatakan bahwa tentara Rusia menyerang kota dengan kendaraan ringan tetapi menghadapi perlawanan berat Ukraina yang berhasil menguasai kota dan mempertahankan kendali. 
    Video 3 Fragmen 3
    Potongan video ini muncul beberapa kali dalam video di atas. Kemunculan pertama di detik ke-30. Sebelumnya video yang sama pernah diunggah oleh situs baku.tv milik Azerbaijan pada 18 Maret 2022. 
    Video 4
    Fragmen 4
    Potongan video ini muncul beberapa kali dalam unggahan di atas. Video identik pernah dimuat oleh akun CBS.com pada 8 Maret 2022. 
    Narator Video
    Narator video membacakan artikel yang pernah dimuat oleh Viva.co.id berjudul “Gara-gara Duit, Pasukan Ukraina Bentrok dengan Tentara Bayaran Polandia” pada 30 November 2022. Tidak ada narasi yang diubah oleh narator. Artikel dibaca sampai hingga dua kali.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan isi video berjudul “Berguncang!! Gara-Gara Ini Tentara Ukraina & Polandia Bentrok Saling Serang, Hingga Begini” adalah keliru.
    Narasi yang dibacakan dalam video di atas benar berdasarkan artikel yang dimuat oleh Viva.co.id. Namun video yang ditampilkan adalah hasil penggabungan beberapa video yang tidak ada hubungannya dengan bentrokan antara tentara Ukraina dengan Polandia.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11153) Keliru, Bharada Richard Eliezer Resmi Dibebaskan Dari Hukuman Kasus Pembunuhan Brigadir J

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/12/2022

    Berita


    Tempo mendapatkan permintaan dari pembaca untuk memverifikasi sebuah video yang mengklaim Bharada Richard Eliezer resmi dibebaskan dari hukuman kasus pembunuhan Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat). 
    Video berdurasi 5 menit 26 detik tersebut diketahui beredar di sosial media Facebook pada 13 November 2022. 
    Dalam video dengan narasi “AKHIRNYA ! BHARADA E Kini R3smi Dibebaskan Dari Hukuman Kasus Brigadir J” diceritakan bahwa Bharada E dibebaskan dari hukuman pembunuhan Brigadir J lantaran bisa dianggap sebagai Justice Collaborator yang dapat bekerjasama dengan hakim. 
    Selain itu, Bharada E memiliki ahli dan saksi kunci yang didatangkan dari Manado, Sulawesi Utara yang dapat meringankan hukumannya. Pada video tersebut juga diperlihatkan rekaman beberapa klip berita dari berbagai media online tentang persidangan Eliezer.

    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah 17 ribu kali ditonton secara online dan mendapatkan 68 komentar. Lantas, benarkah Bharada E dibebaskan dari hukuman pada kasus pembunuhan Brigadir J? 

    Hasil Cek Fakta


    Untuk membuktikan klaim di atas, Cek Fakta Tempo menelusuri informasi tentang Bharada E dibebaskan dari hukuman pada kasus pembunuhan Brigadir J dari sumber kredibel. Hasilnya Tempo tidak menemukan informasi valid yang menegaskan pembebasan Bharada E dari segala hukuman pada kasus pembunuhan Brigadir J.  
    Dikutip dari laman resmi Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hingga per 7 Desember 2022, sidang kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada E masih berlangsung. Agenda sidang masih pada pemeriksaan saksi. Ada 50 orang saksi yang dihadirkan. 
    Pada perkara ini, Bharada E sendiri diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana dengan ancaman hukuman 20 tahun. Bharada E saat ini masih dalam status tahanan.
    Dikutip dari Detik.com, sidang lanjutan Bharada E pada jadwal sidang 7 Desember 2022,  kali ini akan digabungkan bersama terdakwa lainnya, yakni Bripka Ricky Rizal Prabowo dan Kuat Ma'ruf. Ketiganya juga merupakan terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. 
    Ronny Talapessy selaku kuasa hukum Bharada E menyebutkan beberapa saksi-saksi yang akan dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) di sidang lanjutan Bharada E pada Senin 07 Desember 2022. Di antara daftar saksi itu termasuk asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo.
    Dilansir dari arsip berita Tempo, Djuyamto, Humas PN Jakarta Selatan mengungkapkan, sidang perkara Bharada E masih akan menjalani agenda pemeriksaan saksi-saksi. Sidang akan dipimpin Hakim Ketua pada persidangan kasus pembunuhan berencana adalah Wahyu Imam Santoso dan dibantu oleh Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sujono sebagai Hakim sebagai Hakim 1 dan Hakim 2. 
    Kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sendiri adalah merupakan kasus pembunuhan yang mencuat pada minggu 10 Juli 2022. Peristiwanya sendiri terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022. Selain Bharada E, kasus ini melibatkan juga mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri, Inspektur Jenderal polisi Ferdy Sambo. 
    Tempo mencatat ada orang yang terlibat dalam dalam kasus ini dan kemudian menjadi terdakwa. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Mereka dikenakan dengan Pasal 340 subsider 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang pembunuhan berencana.
    Selain itu, dikutip dari CNN Indonesia, pada  kasus ini sejumlah polisi kemudian ditetapkan tersangka dan dipecat dari keanggotaan sebagai polisi. Bahkan puluhan polisi ikut menjalani sidang etik kasus tersebut. Tujuh orang di antaranya lalu ditetapkan sebagai tersangka kasus Obstruction Of Justice lantaran dianggap menghalangi penyidikan lewat pengaburan keberadaan CCTV di sekitar TKP.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim Bharada Eliezer resmi dibebaskan dari hukuman kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J adalah keliru. 
    Laman resmi sistem informasi penelusuran perkara Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hingga per 7 Desember 2022, perkara pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Bharada E masih pada tahap persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi. Bharada E sendiri saat ini bahkan masih dalam status tahanan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11152) Menyesatkan, Narasi dan Video Australia Dihujani Rudal TNI

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/12/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berdurasi 8 menit 3 detik dengan judul "Akhirnya !! Australia Di Hujani Rvd4l TNI Hingga Begini".
    Di dalam video terlihat pasukan tentara menembakkan amunisi dari beberapa tank tempur pada malam hari. Kemudian menampilkan sebuah tank membawa bendera Rusia dan militer menembakkan rudal.
    Narator video mengatakan, pasukan Indonesia terus menghadapi serangan balik dari Australia yang datang secara bertubi-tubi. Ia membacakan narasi berikut:
    Awas serangan balik Australia datang bertubi-tubi, Indonesia lakukan ini. Pasukan Indonesia terus menghadapi serangan balik dari Australia yang datang secara bertubi-tubi. Laporan resmi Kementerian Pertahanan Indonesia memaparkan bahwa dari arah Timur perbatasan Australia dengan kekuatan dua kelompok taktis Kompi mencoba menyerang di wilayah Timur perbatasan.
    Pasukan TNI demikian lanjut laporan itu berhasil menangkis semua serangan. Kerugian pihak Australia berjumlah lebih dari tiga ribu prajurit Australia, lima puluh tank tiga puluh-delapan kendaraan tempur infanteri dan tiga puluh kendaraan lapis baja. Kata juru bicara Kemhan RI di pada Senin dua puluh-delapan November.

    Sejak dibagikan pada Kamis, 1 Desember 2012, video ini sudah mendapat 11 ribu tanggapan, 2 ribuan komentar dan 624 ribu kali tayang. Namun, benarkah Australia dihujani rudal TNI?

    Hasil Cek Fakta


    Hasilnya, video Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menembakkan rudal itu bukan diarahkan ke Australia, tetapi itu merupakan prosesi latihan yang dilakukan Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD di Lumajang Jawa Timur pada Kamis, 3 Juni 2021.
    Untuk memeriksa kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
    Fragmen 1

    Video detik ke-13 menunjukkan militer sedang menembakkan peluru pada malam hari. Usai ditelusurinya, ini merupakan momen saat Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD latihan menembak dengan senjata berat terintegrasi di Lumajang Jawa Timur.
    Dikutip dari akun YouTube Kompas TV, latihan itu untuk menguji kemampuan alat utama sistem senjata milik Arhanud TNI AD dalam mendukung kekuatan pertahanan NKRI. Latihan tembak senjata berat terintegrasi digelar di Lapangan Air Weapon Range, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis, 3 Juni 2021.
    Nampak sejumlah meriam dari berbagai kaliber ditembakkan ke udara untuk menghancurkan sasaran musuh, berupa pesawat terbang tanpa awak. 2 buah rudal andalan milik Arhanud TNI Angkatan Darat, yakni mistral dan starstreak berhasil menghancurkan sasaran dengan tepat.
    Komandan Kodiklat TNI AD, Letjen A.M Putranto, mengatakan latihan itu diikuti oleh ratusan prajurit dari berbagai satuan di seluruh Indonesia. Latihan kali ini Melibatkan matra udara dari Lanud Abdurrahman Saleh. Sedangkan alutsista yang dipamerkan dalam latihan itu adalah radar yang dimiliki Arhanud.
    "Radar itu dapat menjangkau benda hingga jarak 250 kilometer. Dengan radar itu, diharapkan ancaman dari udara, berupa pesawat dan roket milik musuh dapat terdeteksi dan dihancurkan," ujar Putranto.
    Jadi, kejadian ini tidak berkaitan dengan narasi Australia dihujani rudal Tentara Nasional Indonesia, karena video ini sebagian besar proses latihan Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD di Lumajang Jawa Timur pada Kamis, 3 Juni 2021.
    Fragmen 2

    Pada menit ke-3:22, di area perumahan terlihat beberapa kali ledakan. Ini merupakan peristiwa ketika tentara Rusia menggunakan peluncur roket termobarik TOS-1A "Solntsepyok", menyerang tentara Ukraina di kota Pisky pada 11 Agustus 2022.
    Situs media Viettimes pernah menerbitkan laporan ledakan ini pada 12 Agustus 2022. Di sana disebutkan, TOS-1A menyapu bersih beberapa bangunan tempat tinggal di kota Pisky, tempat prajurit Ukraina bertahan.
    Kota yang terletak tepat di garis depan dengan kota Donetsk ini telah ditinggalkan bertahun-tahun yang lalu. Angkatan bersenjata Ukraina telah mengubah kota itu menjadi benteng berbenteng, dari sini secara teratur menembaki kota Donetsk.
    Peristiwa ini juga sama sekali tidak berkaitan dengan Indonesia dan Australia, seperti yang disampaikan narator video tersebut. Roket ini ditembakkan tentara Rusia ke perumahan di Kota Pisky, Ukraina.
    Fragmen 3

    Kemudian pada menit ke-6:58, Presiden Rusia, Vladimir Putin, ditampilkan sedang berbicara di ruangannya pada Rabu, 21 September 2022. Saat itu, Putin memerintahkan mobilisasi sebagian penduduk Rusia, termasuk memanggil cadangan militer ke dalam dinas aktif dan meningkatkan produksi senjata.
    “Saya ulangi, kita berbicara tentang mobilisasi parsial, yaitu, hanya warga negara yang saat ini berada di cadangan yang akan dikenakan wajib militer, dan yang terpenting, mereka yang bertugas di angkatan bersenjata memiliki spesialisasi militer tertentu dan pengalaman yang relevan. Wajib militer wajib menjalani pelatihan militer tambahan berdasarkan pengalaman operasi militer khusus sebelum berangkat ke unit,” kata Putin menurut terjemahan Associated Press dikutip dari cnbc.com.
    Dalam pengumuman ini, Putin juga tidak membahas soal penghancuran pangkalan udara Australia dan pelumpuhan infrastruktur militer Australia.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video “Australia Dihujani Rudal TNI”, adalah menyesatkan.
    Video Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menembakkan rudal itu bukan diarahkan ke Australia, tetapi itu merupakan prosesi latihan yang dilakukan Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat di Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis, 3 Juni 2021.

    Rujukan