• (GFD-2022-11151) Keliru, Video Pasukan Elite TNI Masuki Ukraina Bantu Duduki Kota Kiev

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 07/12/2022

    Berita


    Sebuah akun media sosial Facebook membagikan video berjudul “Pasukan Elite TNI Masuki Ukraina Bantu Duduki Kota Kiev”.
    Narator menyatakan bahwa pasukan separatis Indonesia dilaporkan telah dilepas untuk memasuki wilayah Ukraina. Kelompok yang dipimpin oleh Jokowi tersebut sudah berhasil menjangkau beberapa wilayah Ukraina untuk membantu militer Rusia.
    Tugas mereka tidak lain adalah mengincar para pejabat Ukraina, dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy sebagai target utama.

    Diunggah pada 28 November 2022, video itu sudah ditayangkan 45 ribu kali dan mendapat like 1,7 ribu. Benarkah narasi dan isi video berdurasi 6 menit 45 detik tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo menemukan bahwa potongan video yang diunggah akun di atas adalah hasil penggabungan beberapa video di waktu dan peristiwa berbeda. Video itu tidak ada kaitannya dengan pasukan elite TNI yang memasuki wilayah Ukraina guna membantu duduki Kota Kiev.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar lalu menelusurinya menggunakan Google Reverse Image, Yandex Images Search serta mesin pencarian Google dan YouTube.
    Video 1
    Fragmen 1
    Potongan video pada detik ke-4 ini muncul beberapa kali dalam video di atas. Tank berinisial Z milik Rusia konvoi memasuki sebuah kota di Ukraina. Video identik pernah diunggah oleh akun YouTube The Sun pada 28 Februari 2022. Video tersebut berjudul “Ukrainian civilians despair as Pro-Russian separatists forces take over Donetsk Town”. 
    Video 2
    Fragmen 2
    Potongan video ini muncul pada detik ke-49. Video ini identik dengan video yang pernah diunggah oleh akun YouTube Kompas TV berjudul “Momen Tepuk Tangan Meriah saat Presiden Ukraina Berbicara untuk Anggota Parlemen Inggris”.
    Video yang diunggah pada 9 Maret 2022 ini memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara kepada Parlemen Inggris pada Selasa, 8 Maret 2022. Anggota Parlemen Inggris memberikan tepuk tangan meriah saat Presiden Ukraina muncul di layar saat panggilan video.
    Zelenskiy mengatakan bahwa dia ingin membahas perang yang tidak dimulai dan tidak diinginkan oleh Ukraina. Namun dirinya menegaskan tidak akan menyerah dan akan berjuang sampai akhir.
    "Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan kalah. Kami akan berjuang sampai akhir, di laut, di udara, kami akan terus berjuang untuk tanah kami, berapa pun biayanya,"ujar Zelenskiy.
    Video 3
    Fragmen 3
    Potongan video menit ke-1:16 ini terdapat pada video yang pernah diunggah oleh akun YouTube The Sun, 28 Februari 2022. Dalam video ini, militer Rusia sedang memasang bendera mereka di sebuah Gedung.
    Video 4
    Fragmen 4
    Video menit ke-1:25 ini identik dengan video yang pernah diunggah oleh akun YouTube Kompas.com berjudul “Pidato Jokowi dan Putin Setelah Bertemu di Istana Kremlin Rusia”. Video ini diunggah 1 Juli 2022.
    Presiden Joko Widodo menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin di Moskow, Rusia, pada Kamis, 30 Juni 2022. Dalam pertemuan itu, kedua Kepala Negara membahas sejumlah isu. Usai pertemuan, Jokowi dan Putin menggelar konferensi pers.
    Video 5
    Fragmen 5
    Video ini muncul pada menit ke-1:35 yang identik dengan video yang diunggah oleh akun YouTube berbahasa Rusia, 5 tahun lalu. Potongan video ini muncul pada detik ke-38. 
    Narator Video
    Salah satu artikel yang dibacakan oleh Narator dalam video di atas adalah artikel yang pernah dimuat oleh situs Harianhaluan.com pada 26 Februari 2022 berjudul  “Separatis Chechnya Masuki Ukraina, Bantu Militer Rusia Duduki Kiev”. Namun narator merubah fakta yang ada dalam artikel tersebut.
    Berikut cuplikan artikel pada paragraf pertama:
    Pasukan separatis Chechnya dilaporkan telah dilepas untuk memasuki wilayah Ukraina. Kelompok yang dipimpin oleh Ramzan Kadyrov (45) tersebut sudah berhasil menjangkau beberapa wilayah Ukraina untuk membantu militer Rusia.
    Nama negara Chechnya dalam kalimat di atas, diganti menjadi Indonesia. Sedangkan nama Ramzan Kadyrov diubah menjadi Jokowi.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan isi video berjudul “Pasukan Elite TNI Masuki Ukraina Bantu Duduki Kota Kiev” adalah keliru.
    Video yang ditampilkan adalah hasil penggabungan beberapa video yang tidak ada hubungannya dengan serangan pasukan TNI seperti yang disampaikan narator video.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11150) Keliru, Suporter Sepak Bola Ukraina Ditahan di Piala Dunia Qatar 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 07/12/2022

    Berita


    Sebuah foto dengan narasi peristiwa penahanan pendukung sepak bola Ukraina ditahan di Qatar karena mencoret maskot Piala Dunia, beredar di media sosial Facebook. 
    Foto itu diunggah oleh akun ini pada 23 November 2022 dengan menambahkan keterangan “Fans sepakbola asal Ukraina ditahan di Qatar. Tiga orang warga negara Ukraina yang mabuk telah ditahan pihak berwenang Qatar karena menambahkan Salam Nazi dan "kumis Hitler" pada gambar La'eeeb, maskot Piala Dunia 2022. Sebelumnya, fans tersebut sudah merubah 10 poster maskot Piala Dunia di sekitar stadion Al Bayt. [Aljazeera] #pialadunia2022 #qatar”

    Lantas, benarkah suporter sepak bola Ukraina ditahan saat penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk membuktikan klaim di atas, Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan media Al Jazeera seperti yang terlihat pada foto yang dibagikan diatas. Hasilnya, informasi terkait peristiwa penangkapan suporter Ukraina seperti yang diberitakan Al Jazeera tidak ditemukan.
    Dikutip dari tim cek fakta Al Jazeera, informasi yang mengklaim penggemar sepak bola Ukraina melukis "kumis Hitler" di La'eeb, maskot Piala Dunia 2022 lalu ditangkap di Qatar adalah informasi palsu. 
    Sebelumnya sebuah video palsu yang serupa dianggap berasal dari Al Jazeera yang mengklaim penggemar sepak bola Ukraina yang "mabuk" menyebarkan "simbol Nazi" di Doha dan ditahan di Qatar juga telah beredar secara online sejak Selasa. 
    Dalam waktu kurang dari satu menit, video tersebut memberitakan bahwa tiga orang Ukraina ditahan setelah mereka melukis "kumis Hitler" di La'eeb, maskot Piala Dunia 2022, dan menulis salut ala Nazi di sebelahnya. 
    Video tersebut pertama kali muncul pada Selasa, 22 November dan telah dibagikan secara luas di media sosial, dengan beberapa postingan di-retweet ribuan kali. Dipastikan Informasi tersebut adalah palsu.  
    Media Al Jazeera sendiri juga sudah menyampaikan secara terbuka terkait informasi tersebut di sosial media twitter  miliknya. Menurut Al Jazeera, tidak ada laporan semacam itu seperti yang dibagikan.
    Seorang juru bicara Al Jazeera kepada Reuters menyatakan informasi  di media sosial yang dikaitkan dengan Al Jazeera soal penangkapan penggemar Ukraina selama Piala Dunia FIFA adalah benar-benar palsu. Al Jazeera tidak pernah menerbitkan berita apapun terkait cerita tersebut. 
    Sementara itu, Ukraina tidak ikut berlaga pada Piala Dunia Qatar 2022 karena gagal lolos. Timnas Ukraina gagal lolos ke Piala Dunia 2022 setelah kalah 0-1 melawan Wales dalam playoff pada bulan Juni.  

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim peristiwa pendukung sepakbola Ukraina ditahan di Qatar lantaran mencoret maskot piala dunia adalah keliru. 
    Media Al Jazeera telah membantah foto yang mencantumkan pemberitaan medianya soal peristiwa penangkapan suporter Ukraina di Qatar. Informasi tersebut dipastikan palsu.
    Ukraina tidak ikut  berlaga dalam Piala Dunia 2022 karena gagal lolos usai dikalahkan oleh Wales dalam playoff pada bulan Juni.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11149) Benar, Suporter Sepak Bola Berbagai Negara Menolak Diwawancarai Media Israel di Piala Dunia Qatar

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 07/12/2022

    Berita


    Video berdurasi 1 menit diklaim sebagai peristiwa saat suporter bola berbagai negara menolak diwawancarai reporter dari Israel pada Piala Dunia Qatar 2022 beredar di Instagram
    Video itu dibagikan akun top_world.idn pada 2 Desember 2022 dengan menambahkan narasi “Israel Protes! banyak suporter dari berbagai negara yang menolak diwawancarai reporter Jurnalis Israel pada Piala Dunia 2022”.

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah mendapatkan respon 2.391 kali disukai. Benarkah suporter bola berbagai negara menolak diwawancarai media Israel di Piala Dunia Qatar?
    PEMERIKSAN FAKTA
    Hasil penelusuran Cek Fakta Tempo, video yang dibagikan di atas diketahui merupakan video yang dibagikan jurnalis independen Inggris-Suriah, Richard Medhurst melalui di Twitter pada 27 November 2022. Pada postingannya, ia menunjukkan penolakan suporter bola dari berbagai negara yang menolak diwawancarai media Israel. 
    Dalam tweet-nya, ia memberi judul "Utasan penggemar sepak bola Piala Dunia yang menolak untuk berbicara dengan saluran Israel". Unggahan tersebut bahkan mendapatkan respon 33 ribu kali di retweet dan 174 ribu disukai.
    Informasi penolakan untuk diwawancarai reporter media Israel di Piala Dunia Qatar ini, bermula dari cuitan seorang jurnalis Israel, Raz Shechnik pada 26 November 2022. Ia membagikan pengalamannya saat meliput Piala Dunia 2022 Qatar yang tidak mengenakkan dan merasa dibenci selama meliput Piala Dunia.
    Sumber: Twitter
    Hananya Naftali, seorang influencer dari Israel lalu mengulas peristiwa itu melalui kanal YouTubenya pada 27 November 2022 dengan judul “Orang Arab di Piala Dunia Menolak Berbicara dengan Media Israel”
    Arsip berita TEMPO mencatat, pada turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar, upaya dua stasiun televisi Ken dan Channel 12 dari Israel untuk mewawancarai penggemar sepak bola dari negara-negara Arab selalu gagal dilakukan. Sejumlah penggemar sepak bola dari Arab Saudi dan Lebanon bahkan berjalan menjauhi wartawan Israel. 
    Seorang warga negara Yordania, Aseel Sharayah (27 tahun) yang terbang ke Qatar demi menyaksikan Piala Dunia, mengatakan dia juga akan menolak diwawancarai jurnalis dari Israel. Ia menolak diwawancarai meskipun Amman sudah menandatangani kesepakatan damai dengan Israel pada tahun 1994.
    Juru bicara delegasi Israel sendiri mengatakan tidak ada laporan perlakuan buruk terhadap sekitar 10 ribu hingga 20 ribu penggemar Israel. Namun, dia mengakui ada beberapa insiden yang melibatkan media Israel.   
    Dikutip dari media arus utama yang berbasis di Amerika Serikat Newsweek, penolakan suporter bola terhadap media Israel terlihat pada pertandingan Grup C Piala Dunia Qatar 2022 antara Polandia dan Arab Saudi di Education City Stadium pada 26 November 2022. Saat itu, reporter TV dari Israel diberi tahu bahwa mereka "tidak diterima" saat meliput Piala Dunia Qatar. Sebab pendukung sepak bola menolak untuk berbicara dengan mereka.
    Suporter sepak bola asal Inggris bahkan menjadikan wawancara dalam siaran langsung bersama stasiun TV Israel sebagai sarana untuk menyuarakan pembebasan Palestina.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta, video yang menunjukan peristiwa suporter bola berbagai negara menolak diwawancarai media dari Israel pada Piala Dunia Qatar 2022 adalah benar.  
    Upaya dua stasiun televisi Ken dan Channel 12 dari Israel untuk mewawancarai penggemar sepak bola dari negara-negara Arab selalu gagal dilakukan. Sejumlah pendukung sepak bola dari Arab Saudi dan Lebanon bahkan berjalan menjauhi wartawan Israel.
    Juru bicara delegasi Israel sendiri mengakui terdapat laporan beberapa insiden yang melibatkan media Israel pada turnamen Piala Dunia 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11148) Keliru, Video Serangan Besar-besaran Militer Indonesia dan Rusia ke Ukraina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 06/12/2022

    Berita


    Sebuah akun media sosial Facebook membagikan video dengan narasi militer Indonesia dan Rusia melakukan serangan besar-besaran ke Ukraina.
    Video tersebut dibagikan dengan judul “Serangan Besar Besaran Indo-Rusia Bikin AS dan Sekutu Jadi Begini”. Hingga artikel ini ditulis, video yang diunggah pada 30 November 2022 tersebut sudah ditayangkan 48 ribu kali dan disukai 1,9 ribu kali.

    Video itu memperlihatkan sejumlah pasukan militer dan pengerahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke 3 wilayah yaitu Brest, Vitebsk dan Minsk. Benarkah narasi dan isi video berdurasi 6 menit 44 detik tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa potongan video yang diunggah akun di atas adalah hasil penggabungan beberapa video dengan konteks berbeda. Video itu tidak ada kaitannya dengan serangan besar-besaran militer Indonesia dan Rusia ke Ukraina.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar lalu menelusurinya menggunakan Google Reverse Image, Yandex Images Search, serta mesin pencarian Google dan YouTube. Berikut hasilnya:
    Video 1
    Fragmen 1
    Potongan video pada detik ke-5 ini muncul beberapa kali dalam video di atas. Video identik pernah diunggah oleh akun YouTube Marinir TNI AL berjudul “Latihan Bersama Marinir Indonesia dan Amerika dalam RIMPAC 2022”. Sosok di video yang diunggah pada 19 Juli 2022 ini adalah Komandan Satgas RIMPAC 2022 dari Marinir Indonesia.
    Video 2
    Fragmen 2
    Potongan video di detik ke-9 ini pernah diunggah oleh akun YouTube Kompas TV, 5 tahun lalu. Momen dalam video ini adalah saat Peringatan HUT TNI Ke-72 Tahun 2017. Kendaraan milik TNI ini ikut dalam defile saat itu yang muncul pada waktu ke-2:47:24.
    Video 3
    Fragmen 3
    Potongan video di detik ke 14 ini adalah video saat Presiden Joko Widodo memeriksa barisan pasukan TNI yang hadir dalam upacara Peringatan HUT TNI Ke-72 pada 5 Oktober 2017 di Cilegon, Banten.  
    Video 4
    Fragmen 4
    Video ini muncul pada detik ke-36 yang identik dengan video latihan bersama marinir Indonesia dan Amerika Serikat dalam RIMPAC 2022, 18 Juli 2022.
    Dalam kesempatan tersebut, Marinir TNI AL bergabung Bersama USMC dan Korea Selatan melaksanakan penyerangan sebuah kota kecil yang sudah diskenariokan oleh official RIMPAC 2022.
    Video 5
    Fragmen 5
    Potongan video ini juga bagian dari Bersama Marinir Indonesia Dan Amerika dalam RIMPAC 2022. Satu peleton Satuan Tugas Latihan Bersama Multilateral Rim of The Pacific (Satgas Latma Rimpac) 2022 Marinir TNI Angkatan Laut melaksanakan latihan Military Operations in Urban Terrain (MOUT) di Pusat Pelatihan TNI Angkatan Laut Bellows (MCTAB), Hawaii, Amerika Serikat pada Rabu, 13 Juli 2022.
    Narator Video
    Narator video membacakan artikel yang pernah dimuat oleh Viva.co.id pada 9 September 2022 yang berjudul “Ribuan Pasukan Sekutu Rusia Siaga Perang di Utara Ukraina”. Namun narator  mengubah fakta yang ada di artikel tersebut. Pada setiap paragraf yang terdapat kata “Negara Belarus” mereka ganti dengan “Indonesia”.  

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan isi video dengan narasi serangan besar-besaran Indonesia dan Rusia ke Ukraina adalah keliru.
    Video yang ditampilkan adalah hasil penggabungan beberapa video yang tidak ada hubungannya dengan serangan Rusia ke Ukraina.

    Rujukan