• (GFD-2024-16185) [KLARIFIKASI] Rekaman Suara Prabowo "Orang Indonesia Itu Pelayan" Disebar Tanpa Konteks Utuh

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 22/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar rekaman suara calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang menyatakan masyarakat Indonesia adalah pelayan.

    Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengatakan, Indonesia tidak boleh memiliki pemimpin yang bersih dan kuat.

    Pernyataan tersebut dikaitkan dengan narasi bahwa orang Indonesia lebih memilih menjadi TKI dan di dalam negeri orang asing direkrut dengan gaji yang tinggi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, rekaman itu disebarkan tanpa konteks yang utuh, sehingga berpotensi menimbulkan persepsi keliru.

    Rekaman suara Prabowo berdurasi 59 detik yang mengatakan masyarakat Indonesia adalah pelayan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    "Jadi saya pikir, saya mau konsentrasi kepada program ini. Jadi Indonesia enggak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat. Itu tidak boleh. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang sebagai pasar sumber bahan baku. Indonesia ya orang Indonesia itu pelayan dan itu intinya itu Indonesia. Indonesia harus bodoh, pelayan, kacung. Orang Indonesia ini mau dipelihara sebagai kacung, pesuruh, kamu boleh TKI, kamu boleh kerja di kebun-kebun saya, memetik kamu boleh, jadi tukang sapu, jadi pembantu di keluarga saya," kata Prabowo, dikutip dari unggahan salah satu akun, pada Rabu (21/2/2024).

    Akun tersebut menambahkan narasi sebagai berikut:

    Rekaman suara Pak Prabowo yakin dengan pilihan kalian setelah dengarkan rekaman iniPantas orang-orang indonesia Jadi TKI diluar negeri, Tapi orang asing di rekrut ke indonesia Dan diberi gaji yang tinggi.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (21/2/2024), soal rekaman suara Prabowo mengatakan masyarakat Indonesia adalah pelayan.

    Hasil Cek Fakta

    Rekaman yang beredar merupakan cuplikan wawancara jurnalis Alfito Deannova dengan Prabowo dalam talk show bertajuk "Satu Jam Lebih Dekat Bersama Prabowo".

    Acara ini ditayangkan pertama kali di TvOne pada 15 September 2014, kemudian diunggah di kanal Youtube Talk Show tvOne RELOAD, @talkshow_tvone, pada 18 Desember 2023.

    Video wawancara berdurasi 38 menit 29 detik itu dipotong sehingga menghasilkan rekaman suara yang tidak sesuai konteksnya.

    Berikut penggalan transkrip wawancara bersama Prabowo pada menit ke-5 detik ke-17:

    Saya mau konsentrasi kepada program, ini kita sekarang tinggal 21 hari, sudah saya mau bicara pemikiran saya kalau ditanya, kalau enggak ditanya saya datang ke rakyat. Ya, terserah nanti rakyat yang menilai. Jadi, orang-orang yang negative campaign atau black campaign itu menurut, feeling saya ada beberapa kelompok yang memang sebetulnya antek dari pada kekuatan asing.

    Jadi, Indonesia ini enggak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat, itu tidak boleh. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang sebagai pasar, sumber bahan baku, orang Indonesia itu pelayan. Intinya itu, Indonesia pelayan, Indonesia harus bodoh pelayan, kacung. Nah, saya tidak mau itu. Saya tidak mau negara saya jadi kacung. Saya mau bersahabat dengan seluruh negara tapi negara saya bukan negara kacung. Jadi, feeling saya ini ada rasialisme terhadap kita, terhadap orang Indonesia.

    Rekaman suara yang dicuplik dari wawancara Prabowo juga beredar sebelum pemungutan suara pemilihan presiden-wakil presiden, pada Rabu (14/2/2024).

    Contohnya, konten yang dibagikan akun TikTok ini, serta akun Facebook ini dan ini. Namun konten tersebut memiliki durasi yang lebih panjang, yakni 2 menit 31 detik.

    Kesimpulan

    Rekaman suara Prabowo saat diwawancarai TvOne pada 15 September 2014 disebarkan tanpa konteks yang utuh.

    Dalam video wawancara lengkap berdurasi 38 menit 29 detik, Prabowo menuturkan soal anggapan bahwa orang Indonesia merupakan "pelayan" bagi negara lain.

    Karena itu, dia ingin menjadi pemimpin yang mampu menghapus stigma tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16184) [HOAKS] Prabowo Mengakui Kecurangan Pemilu 2024

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 22/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar klaim bahwa calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengakui ada kecurangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

    Narasi itu disertai video Prabowo memberikan pernyataan soal kecurangan yang masif dan tersistematis dalam pemilihan presiden (pilpres).

    Video tersebut diunggah setelah tahap pemungutan suara Pemilu 2024, pada Rabu (14/2/2024).

    Berdasarkan penelurusan Tim Cek Fakta, video Prabowo disebarkan dengan konteks keliru.

    Video Prabowo bicara tentang kecurangan pilpres dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip), dan ini (arsip).

    Akun-akun tersebut menuliskan narasi sebagai berikut:

    Akhirnyaaaa....Prabowo Mengakui Kecurangan Pemilu 2024 dan dia pun sadar bahwa dirinya tak lama lagi hidup untuk apa jabatan katanya.

    Dalam video, Prabowo mengatakan demikian:

    Dalam pemilihan presiden yang baru lalu ternyata kita temukan kecurangan-kecurangan yang terlalu banyak, kecurangan-kecurangan yang terlalu masif, yang terlalu sistematis. Kita juga mengalami bahwa penyelenggara pemilu tidak adil, memihak salah satu kontestan. Protes-protes kami, imbauan-imbauan kami sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 tidak pernah dihiraukan. Rekomendasi-rekomendasi Bawaslu di beberapa tempat tidak pernah diindahkan.

    Saudara-saudara sekalian tim hukum kami dan tim data kami telah menemukan suatu indikasi kecurangan yang cukup besar. Karena itu dengan sangat sedih dan sangat menyesal kami mengatakan bahwa Pemilu ini sesungguhnya gagal. Bahwa Pemilu ini tidak sah. Bahwa Pemilu presiden ini adalah melanggar kaidah-kaidah demokrasi. Bahwa apabila kita merestui keputusan ini berarti kita merestui sebuah kecurangan, kita merestui sebuah kebohongan, kita merestui sebuah ketidakbenaran.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video Prabowo membahas kecurangan pemilu identik dengan video di kanal YouTube Prabowo Subianto, @djojohadikusumo, ini.

    Video aslinya berdurasi 23 menit dan berjudul "Pesan Video Prabowo Subianto. Klip Prabowo bicara soal kecurangan pilpres terdapat pada menit ke 6:20 sampai 8:00.

    Video diunggah pada 25 Juli 2014. Saat itu, Prabowo maju dalam Pilpres 2014. Dengan demikian, pernyataan Prabowo soal kecurangan pemilu tidak terkait Pilpres 2024.

    Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK). 

    Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara (46,85 persen). Sedangkan, Jokowi-JK mendapatkan 70.997.85 suara (53,15 persen).

    Sebelum video itu diunggah, narasi mengenai kecurangan pemilu kerap disampaikan kubu Prabowo-Hatta.

    Seusai pertemuan dengan para elite partai koalisi pendukung, di Hotel Four Seasons Jakarta, Kamis (20/7/2014), Prabowo meminta rekapitulasi tidak dilanjutkan.

    Dalam rapat tertutup yang mendengar pemaparan tim hukum itu, Prabowo dan petinggi partai sepakat bahwa mereka mendapatkan banyak kecurangan.

    Oleh karena itu, jika proses rekapitulasi tetap dilanjutkan, Prabowo menilai KPU bisa ditindak secara pidana.

    Kesimpulan

    Video Prabowo menyatakan soal kecurangan pada Pilpres 2014 disebarkan dengan konteks keliru. Video itu diunggah pada 25 Juli 2014.

    Pada Pilpres 2014, Prabowo maju sebagai capres berpasangan dengan Hatta Rajasa, namun kalah dari pasangan Jokowi-JK.

    Dengan demikian, pernyataan Prabowo soal kecurangan pemilu tidak terkait Pilpres 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16183) Keliru, Konten dengan Klaim Anies-Muhaimin Raih 50 Persen Lebih Hasil Real Count KPU pada 20 Februari 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/02/2024

    Berita



    Potongan video berisi klaim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin) sebenarnya memperoleh 50 persen lebih hasilreal count Komisi Pemilihan Umum, beredar di WhatsApp, Instagram, dan Facebook akun ini, ini dan ini.

    Video tersebut berisi potongan berita dari CNN TV yang menampilkan hasilreal countsementara pada 20 Februari 2024 dengan data yang masuk mencapai 72,37 persen. Terlihat hasilreal count yang tertera tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies-Muhaimin mendapat 57,34 persen suara, nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 23,69 persen, dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,69 persen.



    Namun, benarkah gambar dan video yang beredar berita dari CNN Indonesia TV? Benarkah data yang disajikan.

    Hasil Cek Fakta



    Potongan Video tersebut memang sama dengan tayangan CNN Indonesia TV edisi  20 Februari 2024. Saat itu, CNN Indonesia TV menyajikan programtalkshow membahas  peluang keuntungan para politisi dan partai politik setelah gelaran Pemilu 2024, dengan mewawancarai Direktur Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam. 

    Dalam klarifikasinya, CNN Indonesia TV memberikan penjelasan bahwa mereka sempat keliru menyajikan data saat tayangantalkshow secaralive pada 20 Februari tersebut. Mereka salah memasukkan data darireal count KPU sehingga Anies-Imin tertulis mendapat 57,34 persen suara sedangkan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 23,69 persen.



    Menurut CNN, setelah mengetahui adanya kekeliruaninput data, mereka langsung memperbaiki kesalahan. Data yang benar adalah TV adalah Anies-Muhaimin mendapat 24,25 persen suara, Prabowo-Gibran 58,65 persen, dan Ganjar-Mahfud 17,1 persen.

    “Redaksi meminta maaf atas terjadinya kesalahan input dalam penyajian angka asli dari hitungreal countPilpres di layar CNN Indonesia TV pada Selasa, 20 Februari sekitar pukul 12.24 WIB,” demikian isi penggalan pernyataan klarifikasi di akun Instagram resmi CNN Indonesia. 

    Sejumlah media lain juga menyajikan hasilreal countPilpres 2024 dari KPU per tanggal 20 Februari 2024. Hasilreal count yang disajikan sama dengan berita CNN Indonesia TV versi yang telah diperbaiki. Misalnya Bisnis.com, yang menyebutkan hasilreal countKPU saat itu adalah pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 58,72 persen, disusul Anies-Muhaimin 24,26 persen dan Ganjar-Mahfud 17,03 persen.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan datareal countKPU yang benar ialah yang menunjukkan keunggulan pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 adalahkeliru.

    Data itu memang pernah ditampilkan CNN Indonesia TV dalam berita tertanggal 20 Februari 2024. Namun redaksi media tersebut sudah mengklarifikasi bahwa data yang ditunjukkan keliru, dan telah diperbaiki.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16182) Keliru, Video dengan Klaim Prabowo Berpidato Menggunakan Bahasa Arab dan Mandarin

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/02/2024

    Berita



    Sebuah video memperlihatkan Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 02 dalam Pilpres 2024, Prabowo Subianto, sedang berpidato menggunakan bahasa asing, yakni bahasa Arab dan Mandarin. Video itu beredar di WhatsApp, serta disebarkan oleh akun TikTok, akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Sebagian video menampilkan Prabowo berbaju putih berpidato di podium menggunakan bahasa Arab. Video lainnya memperlihatkan dia berbaju biru muda berpidato menggunakan bahasa Mandarin, didampingi cawapres pasangannya Gibran Rakabuming Raka.



    Namun, benarkah klaim yang disertakan dalam video itu?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa dua video saat Prabowo berpidato dalam Bahasa Arab dan Mandarin adalah hasil suntingan dengan bantuangenerativeAI berbasis audio.

    Video 1



    Video yang beredar memperlihatkan Prabowo berkemeja putih yang berpidato menggunakan bahasa Arab di podium bertuliskan Kementerian Pertahanan. Video yang sama ditemukan dalam konten Warta Kota tertanggal 2 November 2023.

    Video itu sesungguhnya memperlihatkan Prabowo menyampaikan pidato pembukaan acara Simposium Geopolitik dan Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis, 2 November 2023. 

    Saat itu, Prabowo berpidato menggunakan Bahasa Indonesia, tanpa kalimat bahasa Arab. Alat deteksi AI, juganmenyatakan bahwa 96 persen video tersebut hasildeep fakeAI.

    Video 2



    Video lainnya memperlihatkan Prabowo berpidato menggunakan bahasa Mandarin. Video yang sama ditemukan di saluran YouTube milik Tribunnews yang menerangkan peristiwa itu terjadi di Stadion Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, 25 Oktober 2023.

    Sesungguhnya Prabowo dalam video itu sedang berpidato menggunakan Bahasa Indonesia, sebelum berangkat mendaftar sebagai capres dan cawapres bersama Gibran, ke Kantor KPU di Jakarta.

    Saat disimak dengan cermat, video memberikan pemberitahuan kecil yang menerangkan bahwa merupakan hasil rekayasa menggunakan teknologi AI, sehingga seakan-akan Prabowo berpidato menggunakan bahasa Mandarin.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan video yang beredar memperlihatkan Prabowo berpidato menggunakan bahasa Arab dan Mandarin adalah klaimkeliru.

    Sesungguhnya kedua video itu memperlihatkan Prabowo berbicara dalam Bahasa Indonesia, namun direkayasa menggunakandeepfake AI sehingga seakan-akan dia berbicara menggunakan bahasa asing.

    Rujukan