(GFD-2024-16209) [SALAH] KPU Terbitkan Skenario Pilpres Putaran Kedua Untuk Hindari Amarah Rakyat
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 24/02/2024
Berita
*_”BREAKING NEWS,, KPU MENERBITKAN SKENARIO PILPRES PUTARAN KEDUA, Nampaknya KPU mulai nyerah, kalo tidak dia akan berhadapan dengan kemarahan rakyat…🤔🙄😮✊💪_* HOREEE… ADA PUTARAN KEDUA TAKBIR….. ALLAHU AKBAR 💪💪💪💪
Hasil Cek Fakta
Pada 17 Februari 2024 lalu beredar video di Facebook yang mengklaim mengenai Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal pelaksanaan Pilpres 2024 putaran kedua. Dalam unggahan tersebut dijelaskan juga bahwa alasan pengumuman jadwal pelaksanaan Pilpres putaran kedua oleh KPU adalah untuk menghindari kemarahan rakyat.
Saat melakukan pencarian sumber video, didapati jika video yang diunggah tersebut berasal dari video yang diunggah oleh akun Youtube milik iNews dengan judul “Antisipasi Putaran Kedua Pilpres, Ini Jadwal dan Skemanya”. Video tersebut diunggah sebelum pemungutan suara berlangsung, tepatnya pada tanggal 13 Februari 2023. Dalam video tersebut tidak ditemukan pernyataan tentang KPU mengumumkan jadwal Pilpres putaran kedua untuk menghindari kemarahan rakyat.
Dilansir dari antaranews.com, KPU memang telah menyusun rancangan Pilpres 2024 putaran kedua. Jadwal tersebut telah dituangkan jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung, tepatnya dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan KPU adakan Pilpres 2024 putaran kedua untuk menghindari amarah masyarakat adalah tidak benar. Sampai saat ini, belum ada informasi mengenai perlu atau tidaknya putaran kedua Pilpres 2024 mengingat KPU belum selesai melakukan perhitungan suara putaran pertama.
Saat melakukan pencarian sumber video, didapati jika video yang diunggah tersebut berasal dari video yang diunggah oleh akun Youtube milik iNews dengan judul “Antisipasi Putaran Kedua Pilpres, Ini Jadwal dan Skemanya”. Video tersebut diunggah sebelum pemungutan suara berlangsung, tepatnya pada tanggal 13 Februari 2023. Dalam video tersebut tidak ditemukan pernyataan tentang KPU mengumumkan jadwal Pilpres putaran kedua untuk menghindari kemarahan rakyat.
Dilansir dari antaranews.com, KPU memang telah menyusun rancangan Pilpres 2024 putaran kedua. Jadwal tersebut telah dituangkan jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung, tepatnya dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan KPU adakan Pilpres 2024 putaran kedua untuk menghindari amarah masyarakat adalah tidak benar. Sampai saat ini, belum ada informasi mengenai perlu atau tidaknya putaran kedua Pilpres 2024 mengingat KPU belum selesai melakukan perhitungan suara putaran pertama.
Kesimpulan
Klaim KPU adakan Pilpres 2024 putaran kedua untuk menghindari amarah masyarakat adalah tidak benar. KPU telah menyusun jadwal Pilpres putaran kedua jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung.
Rujukan
(GFD-2024-16208) [SALAH] Gunung Krakatau Erupsi pada 23 Februari 2023 Lampung Langsung Gelap Gulita
Sumber: youtube.comTanggal publish: 24/02/2024
Berita
Musnah…. KRAKATAU ERUPSI LAGI,GUMPALAN AWAN PANAS BEGITU MENYERAMKAN LAMPUNG LANGSUNG GELAP GULITA
Hasil Cek Fakta
Kanal YouTube @bencanaalam294 pada 23 Februari 2024 mengunggah video dengan klaim bahwa Gunung Krakatau erupsi dan mengeluarkan gumpalan awan panas hingga Lampung langsung gelap gulita.
Namun, ternyata narator hanya membacakan sebuah artikel yang diunggah oleh JPNN.com yang berjudul “Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, Jangan Mendekati Radius 5 Kilometer dari Kawah”. Dalam artikel tersebut tidak dijelaskan bahwa terjadi erupsi Gunung Krakatau hingga menggelapkan Lampung.
Sementara itu, ternyata fenomena tersebut terjadi pada 03 Desember 2024. Gunung Anak Krakatau tersebut erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 800 meter dari puncak gunung api aktif tersebut. PVMBG menghimbau masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Gunung Krakatau erupsi pada 23 Februari 2023 hingga menyebabkan lampung gelap gulita merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, fenomena tersebut terjadi pada 03 Desember 2024.
Namun, ternyata narator hanya membacakan sebuah artikel yang diunggah oleh JPNN.com yang berjudul “Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, Jangan Mendekati Radius 5 Kilometer dari Kawah”. Dalam artikel tersebut tidak dijelaskan bahwa terjadi erupsi Gunung Krakatau hingga menggelapkan Lampung.
Sementara itu, ternyata fenomena tersebut terjadi pada 03 Desember 2024. Gunung Anak Krakatau tersebut erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 800 meter dari puncak gunung api aktif tersebut. PVMBG menghimbau masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Gunung Krakatau erupsi pada 23 Februari 2023 hingga menyebabkan lampung gelap gulita merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, fenomena tersebut terjadi pada 03 Desember 2024.
Kesimpulan
Unggahan video yang mengklaim bahwa Gunung Krakatau erupsi pada 23 Februari 2023 hingga menyebabkan lampung gelap gulita merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel berjudul “Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, Jangan Mendekati Radius 5 Kilometer dari Kawah”.
Rujukan
(GFD-2024-16207) [SALAH] POLISI KEWALAHAN DALAM MENGAMANKAN DEMO RIBUAN RELAWAN GANJAR DI PATUNG KUDA 21 FEBRUARI 2024
Sumber: youtube.comTanggal publish: 24/02/2024
Berita
GEGER PAGI INI..!!! 1978 POLISI KEWALAHAN DENGAN AKSI DEMO PARA RELAWAN GANJAR KARNA HAL INI..!!!
JAKARTA MACET TOTAL
RIBUAN RELAWAN GANJAR DEMO BESAR BESARAN DI PATUNG KUDA
JAKARTA MACET TOTAL
RIBUAN RELAWAN GANJAR DEMO BESAR BESARAN DI PATUNG KUDA
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube bernama AKTUAL yang menampilkan thumbnail demonstrasi di Patung Kuda dengan narasi yang menyatakan bahwa 1.978 polisi kewalahan dalam mengamankan aksi demo relawan Ganjar di Patung Kuda pada pagi ini 21 Februari 2024.
Setelah dilakukan penelusuran, dari awal hingga akhir video tidak terdapat informasi terkait klaim yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narator dalam video tesebut hanya membacakan ulang artikel dari detik.com berjudul “Polisi Turunkan 1.978 Personel Jaga Demo Relawan Ganjar di Patung Kuda” yang dimuat pada 19 Februari 2024.
Artikel tersebut membahas terkait disiapkannya 1.978 personel kepolisian untuk mengamankan apabila ada aksi demo relawan Ganjar-Mahfud di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Thumbnail yang menampilkan aksi demonstrasi tersebut merupakan momen ketika massa buruh menggelar demonstrasi terkait pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Foto aslinya dimuat dalam artikel detik.com berjudul “6 Fakta Massa di Patung Kuda: Bakar-bakar Sampai Tengah Malam” yang diunggah pada 11 Agustus 2023.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan 1.978 polisi kewalahan dalam mengamankan aksi demo relawan Ganjar di Patung Kuda tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, dari awal hingga akhir video tidak terdapat informasi terkait klaim yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narator dalam video tesebut hanya membacakan ulang artikel dari detik.com berjudul “Polisi Turunkan 1.978 Personel Jaga Demo Relawan Ganjar di Patung Kuda” yang dimuat pada 19 Februari 2024.
Artikel tersebut membahas terkait disiapkannya 1.978 personel kepolisian untuk mengamankan apabila ada aksi demo relawan Ganjar-Mahfud di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Thumbnail yang menampilkan aksi demonstrasi tersebut merupakan momen ketika massa buruh menggelar demonstrasi terkait pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Foto aslinya dimuat dalam artikel detik.com berjudul “6 Fakta Massa di Patung Kuda: Bakar-bakar Sampai Tengah Malam” yang diunggah pada 11 Agustus 2023.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan 1.978 polisi kewalahan dalam mengamankan aksi demo relawan Ganjar di Patung Kuda tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang beredar. Dalam video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peritiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Faktanya tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang beredar. Dalam video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peritiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Rujukan
(GFD-2024-16206) [KLARIFIKASI] Ulat Kucing Berbahaya, tetapi Belum Terbukti 16 Orang Meninggal karena Sengatannya
Sumber: kompas.comTanggal publish: 23/02/2024
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim memperlihatkan ulat bulu berbisa yang membahayakan dan berpotensi mematikan.
Narasi yang beredar juga menyatakan bahwa ulat berbisa itu telah membunuh 16 orang anak di Indonesia.
Akan tetapi, setelah ditelusuri, narasi dalam unggahan itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang diklaim memperlihatkan ulat berbisa telah membunuh 16 orang anak di Indonesia muncul di media sosial. Misalnya, unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip), ini (arsip), ini (arsip).
Akun tersebut membagikan sebuah video yang memperlihatkan beberapa ulat berbulu berada di atas daun.
Ulat tersebut memiliki bulu tebal menyerupai seekor burung. Video itu diberi keterangan:
Himbauan kepada seluruh masyarakat Indonedia kalo melihat hewan ini tolong hindari, apa lg anak², ini ulat dari America dan nampaknya ulat ini sudah membunuh anak 16 jiwa,
awalnya di kira anak burung jatuh, setelah di pegang anak itu kejang² dan tak lama meninggal, racunnya melebihi bisa ular.
Akun Facebook Tangkapan layar Faceboo narasi yang menyebut bahwa ulat bulu berbisa membunuh 16 orang anak
Narasi yang beredar juga menyatakan bahwa ulat berbisa itu telah membunuh 16 orang anak di Indonesia.
Akan tetapi, setelah ditelusuri, narasi dalam unggahan itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang diklaim memperlihatkan ulat berbisa telah membunuh 16 orang anak di Indonesia muncul di media sosial. Misalnya, unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip), ini (arsip), ini (arsip).
Akun tersebut membagikan sebuah video yang memperlihatkan beberapa ulat berbulu berada di atas daun.
Ulat tersebut memiliki bulu tebal menyerupai seekor burung. Video itu diberi keterangan:
Himbauan kepada seluruh masyarakat Indonedia kalo melihat hewan ini tolong hindari, apa lg anak², ini ulat dari America dan nampaknya ulat ini sudah membunuh anak 16 jiwa,
awalnya di kira anak burung jatuh, setelah di pegang anak itu kejang² dan tak lama meninggal, racunnya melebihi bisa ular.
Akun Facebook Tangkapan layar Faceboo narasi yang menyebut bahwa ulat bulu berbisa membunuh 16 orang anak
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan yang ada di unggahan akun Instagram Mongabay ini.
Dalam video disebutkan bahwa hewan tersebut adalah ulat kucing, ulat asp, atau floof (Megalopyge opercularis).
Dikutip dari npr.org, ulat kucing atau ulat asp merupakan salah satu ulat paling berbisa di Amerika Serikat.
Ulat ini dapat ditemukan hinggap di dedaunan. Habitatnya berada di negara-negara bagian antara New Jersey, Florida, sampai Texas.
Ulat kucing dapat tumbuh lebih dari 1 inci dengan bulu berwarna abu-abu dan oranye yang memiliki kelenjar racun di pangkalnya.
Sengatan ulat kucing yang kuat bisa mengakibatkan rasa sakit selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Eric Day, manajer Virginia Tech's Insect ID Lab mengaku pernah terkena sengatan ulat bulu kucing. Menurut dia, sengatan hewan tersebut mengakibatkan luka bakar dan melepuh.
"Rasa terbakarnya hilang dalam waktu satu hari atau lebih, tetapi lepuhan dan iritasi yang terjadi setelahnya terlihat selama beberapa minggu," kenangnya.
Menurut Institut Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida, ulat kucing umumnya ditemukan di Florida, namun paling banyak juga ditemukan di Dallas dan bagian selatan Texas.
Tingkat rasa sakit yang disebabkan oleh sengatan ulat kucing bervariasi.
Namun, ahli entomologi Texas A&M AgriLife Extension Service, Molly Keck mengatakan racun ulat kucing berbahaya bagi individu yang menderita alergi ekstrem terhadap gigitan serangga.
"Beberapa orang mungkin hanya mengalami ketidaknyamanan ringan yang berlangsung dalam waktu singkat. Yang lain mungkin mengalami sesuatu yang lebih parah seperti anafilaksis ataupun harus mendapatkan perawatan medis," kata Keck.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa 16 orang anak meninggal karena tersengat ulat kucing di Indonesia.
Dilansir nbcdfw.com, pada tahun 2022 seorang anak berusia 5 tahun di Texas tersengat ulat kucing saat bermain di luar tempat penitipan anak. Gurunya lantas memberikan pertolongan pertama dengan melepaskan bulu ulat yang menancap di kulit menggunakan selotip.
Anak tersebut kemudian dirawat di rumah sakit karena lengannya mengalami bengkak.
Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo mengatakan, spesies ulat itu tidak ada di Indonesia.
Menurut Slamet, efek samping dari sengatan ulat asp tidak fatal kecuali untuk mereka yang mempunyai riwayat shock allergic atau syok anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang sangat parah.
Slamet mengatakan, secara umum efeknya mungkin hanya akan menimbulkan gatal hebat seperti kalau terkena ulat bulu yang gatal pada umumnya.
Dalam video disebutkan bahwa hewan tersebut adalah ulat kucing, ulat asp, atau floof (Megalopyge opercularis).
Dikutip dari npr.org, ulat kucing atau ulat asp merupakan salah satu ulat paling berbisa di Amerika Serikat.
Ulat ini dapat ditemukan hinggap di dedaunan. Habitatnya berada di negara-negara bagian antara New Jersey, Florida, sampai Texas.
Ulat kucing dapat tumbuh lebih dari 1 inci dengan bulu berwarna abu-abu dan oranye yang memiliki kelenjar racun di pangkalnya.
Sengatan ulat kucing yang kuat bisa mengakibatkan rasa sakit selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Eric Day, manajer Virginia Tech's Insect ID Lab mengaku pernah terkena sengatan ulat bulu kucing. Menurut dia, sengatan hewan tersebut mengakibatkan luka bakar dan melepuh.
"Rasa terbakarnya hilang dalam waktu satu hari atau lebih, tetapi lepuhan dan iritasi yang terjadi setelahnya terlihat selama beberapa minggu," kenangnya.
Menurut Institut Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida, ulat kucing umumnya ditemukan di Florida, namun paling banyak juga ditemukan di Dallas dan bagian selatan Texas.
Tingkat rasa sakit yang disebabkan oleh sengatan ulat kucing bervariasi.
Namun, ahli entomologi Texas A&M AgriLife Extension Service, Molly Keck mengatakan racun ulat kucing berbahaya bagi individu yang menderita alergi ekstrem terhadap gigitan serangga.
"Beberapa orang mungkin hanya mengalami ketidaknyamanan ringan yang berlangsung dalam waktu singkat. Yang lain mungkin mengalami sesuatu yang lebih parah seperti anafilaksis ataupun harus mendapatkan perawatan medis," kata Keck.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa 16 orang anak meninggal karena tersengat ulat kucing di Indonesia.
Dilansir nbcdfw.com, pada tahun 2022 seorang anak berusia 5 tahun di Texas tersengat ulat kucing saat bermain di luar tempat penitipan anak. Gurunya lantas memberikan pertolongan pertama dengan melepaskan bulu ulat yang menancap di kulit menggunakan selotip.
Anak tersebut kemudian dirawat di rumah sakit karena lengannya mengalami bengkak.
Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo mengatakan, spesies ulat itu tidak ada di Indonesia.
Menurut Slamet, efek samping dari sengatan ulat asp tidak fatal kecuali untuk mereka yang mempunyai riwayat shock allergic atau syok anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang sangat parah.
Slamet mengatakan, secara umum efeknya mungkin hanya akan menimbulkan gatal hebat seperti kalau terkena ulat bulu yang gatal pada umumnya.
Kesimpulan
Video yang diklaim memperlihatkan ulat berbisa telah membunuh 16 orang anak merupakan informasi keliru dan perlu diluruskan.
Hewan dalam video yakni ulat kucing atau floof. Nama latinnya adalah Megalopyge opercularis.
Ulat kucing merupakan salah satu ulat paling berbisa di Amerika Serikat. Ulat ini dapat ditemukan hinggap di dedaunan di negara-negara bagian antara New Jersey, Florida, sampai Texas.
Ulat kucing memiliki sengatan kuat yang bisa mengakibatkan rasa sakit selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Namun, hingga kini tidak ditemukan informasi bahwa ulat tersebut menyengat 16 orang anak hingga meninggal dunia.
Hewan dalam video yakni ulat kucing atau floof. Nama latinnya adalah Megalopyge opercularis.
Ulat kucing merupakan salah satu ulat paling berbisa di Amerika Serikat. Ulat ini dapat ditemukan hinggap di dedaunan di negara-negara bagian antara New Jersey, Florida, sampai Texas.
Ulat kucing memiliki sengatan kuat yang bisa mengakibatkan rasa sakit selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Namun, hingga kini tidak ditemukan informasi bahwa ulat tersebut menyengat 16 orang anak hingga meninggal dunia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1158011045579737
- https://ghostarchive.org/archive/Sc0nY
- https://www.facebook.com/reel/1454231945303818
- https://ghostarchive.org/archive/hU5r3
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=247834811714039&id=100094625664445&mibextid=oFDknk
- https://ghostarchive.org/archive/59tOb
- https://www.facebook.com/reel/1480869909452300
- https://ghostarchive.org/archive/1PTX0
- https://www.instagram.com/reel/C3l4yg1vQj3/?igsh=MXhjbDJ2NTc0OTUwaw%3D%3D
- https://www.npr.org/2022/09/07/1121344400/puss-caterpillar-venomous-barbs-sting-hairy-texas-florida
- https://www.nbcdfw.com/news/national-international/rockwall-child-hospitalized-after-venomous-caterpillar-sting/265198/
- https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/22/200000165/ramai-soal-ulat-bulu-yang-disebut-sangat-beracun-dan-mematikan-ini-faktanya
- https://t.me/kompascomupdate
Halaman: 2865/6298