(GFD-2024-17129) [SALAH] Puan Sahkan Hak Angket
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 29/03/2024
Berita
#Capcut Hak Angket Sah Bergulir Puan Maharani Ketok Palu
Hasil Cek Fakta
Akun tiktok jatijayanegara memposting video mengenai Puan Maharani katua DPR RI telah mengesahkan hak angket DPR.
Setalah dilakukan penelusuran, video tersebut identik dengan video rapat paripurna DPR RI ke - 9 masa persidangan II tahun sidang 2021 - 2022 yang telah diupload di kanal youtube DPR RI pada 8 November 2021.
Rapat Paripurna DPR RI tersebut membahas mengenai laporan komisi I DPR RI atas uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon panglima TNI yang dilanjutkan dengan pengambilan keputusan pada Senin, 8 November 2021.
Dalam sidang tersebut, Ketua DPR RI, Puan Maharani memberhentikan dengan hormat Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang kemudian memutuskan memberikan persetujuan terhadap pengangkatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI. Sehingga, video rapat paripurna tersebut tidak ada kaitannya dengan video persetujuan hak angket oleh DPR RI.
Setalah dilakukan penelusuran, video tersebut identik dengan video rapat paripurna DPR RI ke - 9 masa persidangan II tahun sidang 2021 - 2022 yang telah diupload di kanal youtube DPR RI pada 8 November 2021.
Rapat Paripurna DPR RI tersebut membahas mengenai laporan komisi I DPR RI atas uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon panglima TNI yang dilanjutkan dengan pengambilan keputusan pada Senin, 8 November 2021.
Dalam sidang tersebut, Ketua DPR RI, Puan Maharani memberhentikan dengan hormat Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang kemudian memutuskan memberikan persetujuan terhadap pengangkatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI. Sehingga, video rapat paripurna tersebut tidak ada kaitannya dengan video persetujuan hak angket oleh DPR RI.
Kesimpulan
Faktanya, video tersebut merupakan video pengangkatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI, bukan pengesahan hak angket.
Rujukan
(GFD-2024-17128) [SALAH] Kepala Intelijen Ukraina menyatakan kepuasan atas serangan teroris Crocus di Moscow
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 29/03/2024
Berita
[Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia]
Ingat, Kepala Intelijen Ukraina Budanov secara terbuka menyatakan bahwa dia "sangat senang" terhadap serangan teroris di Rusia.
Sementara itu, ketua dewan keamanan Rusia Medvedev berjanji bahwa semua orang yang terlibat akan dibunuh termasuk sponsor dan simpatisan.
Ingat, Kepala Intelijen Ukraina Budanov secara terbuka menyatakan bahwa dia "sangat senang" terhadap serangan teroris di Rusia.
Sementara itu, ketua dewan keamanan Rusia Medvedev berjanji bahwa semua orang yang terlibat akan dibunuh termasuk sponsor dan simpatisan.
Hasil Cek Fakta
Akun twitter @aussiecossack memposting sebuah postingan pada 25 Maret 2024 yang memperlihatkan Kepala Intelijen di Ukraina, Kyrylo Budanov, yang secara terbuka menyatakan kepuasannya terkait serangan teroris Crocus di Moskow.
Setelah dilakukan penelusuran, video yang dilampirkan dalam unggahan tersebut merupakan video wawancara ABCNews dengan Budanov pada Desember 2022 lalu. Saat itu ia ditanya apakah Ukraina berada di balik serangan drone di pangkalan udara Rusia.
Dalam Wawancara ABC, Budanov menyatakan bahwa Ukraina belum mengakui tanggung jawab atas serangan terhadap Pangkalan Angkatan Udara Engels Rusia pada 25 Desember 2022. Namun, Budanov mengakui bahwa insiden tersebut merupakan insiden yang memuaskan baginya.
Dapat diketahui bahwa pada 25 - 26 Desember 2022 sebuah drone Ukraina dicegat dan ditembak jatuh di dekat pangkalan Engels, yang mengakibatkan kematian tiga personel militer karena tertimpa puing-puing.
Sehingga, video yang dilampirkan dalam unggahan tersebut merupakan video wawancara Kepala Intelijen di Ukraina, Kyrylo Budanov mengenai serangan drone di pangkalan udara Rusia, bukan pernyataan kepuasan terhadap serangan teroris di Moscow.
Setelah dilakukan penelusuran, video yang dilampirkan dalam unggahan tersebut merupakan video wawancara ABCNews dengan Budanov pada Desember 2022 lalu. Saat itu ia ditanya apakah Ukraina berada di balik serangan drone di pangkalan udara Rusia.
Dalam Wawancara ABC, Budanov menyatakan bahwa Ukraina belum mengakui tanggung jawab atas serangan terhadap Pangkalan Angkatan Udara Engels Rusia pada 25 Desember 2022. Namun, Budanov mengakui bahwa insiden tersebut merupakan insiden yang memuaskan baginya.
Dapat diketahui bahwa pada 25 - 26 Desember 2022 sebuah drone Ukraina dicegat dan ditembak jatuh di dekat pangkalan Engels, yang mengakibatkan kematian tiga personel militer karena tertimpa puing-puing.
Sehingga, video yang dilampirkan dalam unggahan tersebut merupakan video wawancara Kepala Intelijen di Ukraina, Kyrylo Budanov mengenai serangan drone di pangkalan udara Rusia, bukan pernyataan kepuasan terhadap serangan teroris di Moscow.
Kesimpulan
Faktanya, video tersebut merupakan wawancara Budanov mengenai serangan drone di pangkalan udara Rusia, bukan pernyataan kepuasan terhadap serangan teroris Crocus di Moscow.
Rujukan
(GFD-2024-17127) [SALAH] Rusia Klaim 10 WNI menjadi tentara bayaran Ukraina dan 4 di antaranya telah tewas
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 28/03/2024
Berita
Kementerian Pertahanan Rusia sejak Februari 2022 silam telah merilis bahwa Ukraina telah memakai 'tentara bayaran asing', termasuk didalamnya terdapat 10 warga negara Indonesia (WNI). Menurut data tersebut, 13.387 tentara bayaran telah mendukung Ukraina dalam pertempuran kedua negara tersebut.
Ditambahkan dalam catatan disitu, empat orang dari 10 orang tentara bayaran asal Indonesia telah meninggal dunia seperti yang juga dirilis oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
Mending jadi penonton bayaran ya #BerandaPeople dibanding harus jadi tentara bayaran
#BerandaHariIni #BerandaNews #Russia #Ukraine #War #Kyiv
Ditambahkan dalam catatan disitu, empat orang dari 10 orang tentara bayaran asal Indonesia telah meninggal dunia seperti yang juga dirilis oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
Mending jadi penonton bayaran ya #BerandaPeople dibanding harus jadi tentara bayaran
#BerandaHariIni #BerandaNews #Russia #Ukraine #War #Kyiv
Hasil Cek Fakta
Akun facebook Beranda ID mengunggah postingan mengenai klaim Rusia yang menyebutkan Ukraina memiliki tentara bayaran asing, serta adanya 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran Ukraina dan empat di antaranya tewas di tangan Rusia.
Setelah dilakukan penelusuran, terdapat beberapa tokoh pemerintah yang mengklarifikasi hal tersebut. Pertama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah adanya informasi yang beredar mengenai 10 WNI menjadi tentara bayaran Ukraina dan 4 diantaranya tewas. Agus mengaku sudah mengecek ke Kedutaan Rusia bahwa data 10 WNI menjadi tentara bayaran itu tidak ada. Agus juga mengecek kabar melalui Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dan memastikan tidak ada WNI yang meninggal.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga menyebutkan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan KBRI Moskow tak pernah mendapat informasi mengenai warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina, terlebih lagi mengenai tewasnya 4 WNI ditangan Rusia.
Selanjutnya, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin juga membantah data tersebut. Hamianin justru mempertanyakan keabsahan data dari Kemhan Rusia.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha, mengaku pihaknya tengah menelusuri lebih lanjut dan meminta informasi resmi perihal klaim Rusia tersebut, walaupun belum ada jawaban dari Rusia sampai saat ini. "Perwakilan RI saat ini tengah melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal ini," jelas Judha.
Setelah dilakukan penelusuran, terdapat beberapa tokoh pemerintah yang mengklarifikasi hal tersebut. Pertama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah adanya informasi yang beredar mengenai 10 WNI menjadi tentara bayaran Ukraina dan 4 diantaranya tewas. Agus mengaku sudah mengecek ke Kedutaan Rusia bahwa data 10 WNI menjadi tentara bayaran itu tidak ada. Agus juga mengecek kabar melalui Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dan memastikan tidak ada WNI yang meninggal.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga menyebutkan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan KBRI Moskow tak pernah mendapat informasi mengenai warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina, terlebih lagi mengenai tewasnya 4 WNI ditangan Rusia.
Selanjutnya, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin juga membantah data tersebut. Hamianin justru mempertanyakan keabsahan data dari Kemhan Rusia.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha, mengaku pihaknya tengah menelusuri lebih lanjut dan meminta informasi resmi perihal klaim Rusia tersebut, walaupun belum ada jawaban dari Rusia sampai saat ini. "Perwakilan RI saat ini tengah melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal ini," jelas Judha.
Kesimpulan
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/22/174000482/-hoaks-10-wni-jadi-tentara-bayaran-ukraina-4-di-antaranya-tewas
https://news.detik.com/berita/d-7254702/panglima-tni-pastikan-isu-10-wni-tentara-bayaran-ukraina-adalah-hoax
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240317185526-20-1075381/tni-buka-suara-soal-rusia-sebut-10-wni-jadi-tentara-bayaran-di-ukraina
https://news.detik.com/berita/d-7254702/panglima-tni-pastikan-isu-10-wni-tentara-bayaran-ukraina-adalah-hoax
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240317185526-20-1075381/tni-buka-suara-soal-rusia-sebut-10-wni-jadi-tentara-bayaran-di-ukraina
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/22/174000482/-hoaks-10-wni-jadi-tentara-bayaran-ukraina-4-di-antaranya-tewas
- https://news.detik.com/berita/d-7254702/panglima-tni-pastikan-isu-10-wni-tentara-bayaran-ukraina-adalah-hoax
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240317185526-20-1075381/tni-buka-suara-soal-rusia-sebut-10-wni-jadi-tentara-bayaran-di-ukraina
(GFD-2024-17126) [SALAH] Anies dan Gus Imin Capres Cawapres Putaran Kedua 2024
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 28/03/2024
Berita
PUTARAN KEDUA “ABAH ANIES GUS IMIN CAPRES CAWAPRES PILPRES 2024”
Pasangan Amin Sangat Mencerdaskan Rakyat … Semangat ‘Salam Perubahan
Pasangan Amin Sangat Mencerdaskan Rakyat … Semangat ‘Salam Perubahan
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube @AbacoFamily pada 24 Maret 2024 mengunggah video dengan klaim bahwa Anies dan Gus Imin menjadi Capres dan Cawapres pada pemilu putaran kedua tahun 2024.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya unggahan video berdurasi 59 detik tersebut sangat identik dengan unggahan video milik akun @METRO TV dengan judul “KICK KONTROVERSI – AMIN MAKIN YAKIN [FULL]” yang diunggah pada 19 Oktober 2024.
Unggahan video tersebut membahas tanggapan Anies dan Gus Imin ketika berjuang untuk mendaftarkan diri menjadi capres dan cawapres 2024. Anies mengatakan bahwa ia bersyukur bisa mengantarkan berkas-berkas pendaftaran dan langsung mendapat status memenuhi syarat (MS). Sementara Gus Imin mengatakan bahwa tahapan yang dikira akan terhambat nyatanya berjalan lancar dan antusiasme semangat perubahan menjadi energi yang luar biasa dan bisa menjadi harapan untuk memenangkan pemilu.
Dapat disimpulkan bahwa unggahan video milik akun @AbacoFamily merupakan video yang dimanipulasi dengan memotong video dari akun @METRO TV.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya unggahan video berdurasi 59 detik tersebut sangat identik dengan unggahan video milik akun @METRO TV dengan judul “KICK KONTROVERSI – AMIN MAKIN YAKIN [FULL]” yang diunggah pada 19 Oktober 2024.
Unggahan video tersebut membahas tanggapan Anies dan Gus Imin ketika berjuang untuk mendaftarkan diri menjadi capres dan cawapres 2024. Anies mengatakan bahwa ia bersyukur bisa mengantarkan berkas-berkas pendaftaran dan langsung mendapat status memenuhi syarat (MS). Sementara Gus Imin mengatakan bahwa tahapan yang dikira akan terhambat nyatanya berjalan lancar dan antusiasme semangat perubahan menjadi energi yang luar biasa dan bisa menjadi harapan untuk memenangkan pemilu.
Dapat disimpulkan bahwa unggahan video milik akun @AbacoFamily merupakan video yang dimanipulasi dengan memotong video dari akun @METRO TV.
Kesimpulan
Unggahan video dengan klaim bahwa Anies dan Gus Imin menjadi Capres dan Cawapres pada putaran kedua 2024 adalah konten yang dimanipulasi. Faktanya unggahan video tersebut merupakan potongan dari video yang diunggah oleh akun lain.
Rujukan
Halaman: 2863/6524