Anies ketakutan , depan awak media Heru budi bongkar mega korupsi si tikus yaman
BREAKING NEWS
MAMPUS..ANIES KERINGAT DIGIN
DIDEPAN AWAK MEDIA HERU BONGKAR MEGA KORUPSI ANIES
(GFD-2023-13397) [SALAH] HERU BUDI BONGKAR KORUPSI ANIES DI DEPAN MEDIA
Sumber: YoutubeTanggal publish: 27/08/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube bernama PINTER POLITIK dengan narasi yang menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membongkar korupsi Anies Baswedan di depan media.
Setelah menonton keseluruhan isi video, tidak terdapat informasi yang mendukung klaim yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel seword.com berjudul “Heru Budi Piaraan Rezim, Lalu Anies Piaraan Siapa?” yang diunggah pada 22 Oktober 2022.
Thumbnail yang menampilkan Heru Budi dan Anies Baswedan tersebut identik dengan foto unggahan artikel cnnindonesia.com berjudul “Heru Buka Lagi Posko Pengaduan Balai Kota yang Hilang di Era Anies” yang dimuat pada 17 Oktober 2022.
Dalam foto aslinya tidak menampilkan sosok Anies Baswedan. Foto tersebut merupakan peristiwa ketika Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan membuka kembali posko pengaduan warga di Balai Kota Jakarta.
Dengan demikian klaim narasi yang beredar dari channel youtube PINTER POLITIK adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah menonton keseluruhan isi video, tidak terdapat informasi yang mendukung klaim yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narasi yang dibacakan dalam video tersebut identik dengan artikel seword.com berjudul “Heru Budi Piaraan Rezim, Lalu Anies Piaraan Siapa?” yang diunggah pada 22 Oktober 2022.
Thumbnail yang menampilkan Heru Budi dan Anies Baswedan tersebut identik dengan foto unggahan artikel cnnindonesia.com berjudul “Heru Buka Lagi Posko Pengaduan Balai Kota yang Hilang di Era Anies” yang dimuat pada 17 Oktober 2022.
Dalam foto aslinya tidak menampilkan sosok Anies Baswedan. Foto tersebut merupakan peristiwa ketika Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan membuka kembali posko pengaduan warga di Balai Kota Jakarta.
Dengan demikian klaim narasi yang beredar dari channel youtube PINTER POLITIK adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya judul, isi dan thumbnail video tidak berkaitan. Narasi yang menyatakan Heru Budi membongkar korupsi Anies Baswedan di depan media adalah tidak benar.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya judul, isi dan thumbnail video tidak berkaitan. Narasi yang menyatakan Heru Budi membongkar korupsi Anies Baswedan di depan media adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2023-13396) [SALAH] AHOK DITETAPKAN JADI GUBERNUR DKI
Sumber: YoutubeTanggal publish: 27/08/2023
Berita
AHOK DITETAPKAN JADI GUBENUR DKI,INI KABAR BURUK UNTUK MUSUH² JOKOWI & KRONI-KRONINYA DI DKI JAKARTA
WARGA DKI SUMRINGAH
AHOK DI TETAPKAN JADI GUBERNUR DKI
MUSUH-MUSUH JOKOWI BLINGSATAN ANCAM LAKUKAN INI
WARGA DKI SUMRINGAH
AHOK DI TETAPKAN JADI GUBERNUR DKI
MUSUH-MUSUH JOKOWI BLINGSATAN ANCAM LAKUKAN INI
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube POLITIK NUSANTARA yang menampilkan thumbnail foto Presiden Jokowi sedang melantik seseorang mengenakan pakaian dinas berwarna putih dengan narasi yang menyatakan bahwa Ahok ditetapkan menjadi Gubernur DKI.
Setelah ditelusuri, dari awal hingga akhir video tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan berapa video dari peristiwa berbeda yang digabung menjadi satu.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan rtikel dari seword.com berjudul “Ternyata Ada Yang Gerah Dan Panik Jika Ahok Kembali Jadi Gubernur DKI 2024” yang dimuat pada 8 Januari 2022.
Thumbnail yang menampilkan Presiden Jokowi sedang melantik seseorang dengan pakaian dinas berwarna putih tersebut identik dengan foto saat Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 16 Oktober 2017 seperti yang dimuat pada artikel bbc.com berjudul “Pelantikan Anies-Sandi, kehadiran Prabowo, dan absennya Djarot” yang diunggah pada 16 Oktober 2017.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Ahok ditetapkan menjadi Gubernur DKI adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri, dari awal hingga akhir video tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang beredar. Video tersebut hanya berisi cuplikan berapa video dari peristiwa berbeda yang digabung menjadi satu.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan rtikel dari seword.com berjudul “Ternyata Ada Yang Gerah Dan Panik Jika Ahok Kembali Jadi Gubernur DKI 2024” yang dimuat pada 8 Januari 2022.
Thumbnail yang menampilkan Presiden Jokowi sedang melantik seseorang dengan pakaian dinas berwarna putih tersebut identik dengan foto saat Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 16 Oktober 2017 seperti yang dimuat pada artikel bbc.com berjudul “Pelantikan Anies-Sandi, kehadiran Prabowo, dan absennya Djarot” yang diunggah pada 16 Oktober 2017.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Ahok ditetapkan menjadi Gubernur DKI adalah keliru dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya judul, isi dan thumbnail video tidak sesuai. Narasi yang menyatakan Ahok ditetapkan menjadi Gubernur DKI adalah tidak benar.
Informasi yang menyesatkan. Faktanya judul, isi dan thumbnail video tidak sesuai. Narasi yang menyatakan Ahok ditetapkan menjadi Gubernur DKI adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2023-13395) Cegah Hoaks dan Penipuan Online, Shopee Punya Fitur Cek Fakta
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 26/08/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Platform e-commerce, Shopee mengenalkan fitur Cek Fakta sebagai langkah mencegah informasi palsu atau hoaks dan modus penipuan yang mencatut nama Shopee. Fitur ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengecekan informasi yang diterima oleh pengguna.
Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Vionna mengungkapkan, kehadiran fitur Cek Fakta menjadi komitmen Shopee dalam menyediakan platform belanja online yang aman, nyaman, dan andal bagi penggunanya.
"Dengan tingginya informasi hoaks yang beredar saat ini, kami memahami bagaimana hoaks sangat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, kami menyediakan fitur Cek Fakta untuk memfasilitasi masyarakat dalam memulai budaya baru ini," ujar Monica dalam diskusi Klub Anti Hoaks dengan Cek Fakta Shopee X Siberkreasi di kawasan Jakarta Selatan, Jumat 25 Agustus 2023.
Fitur Cek Fakta sebenarnya sudah diluncurkan pada Juli 2023. Fitur ini dapat diakses melalui aplikasi dalam laman 'Chat dengan Shopee'.
Dalam diskusi ini, Shopee juga menggandeng Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi untuk mengajak masyarakat memulai kebiasaan 'Cek Fakta' saat menerima informasi mengatasnamakan perusahaan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Siberkreasi karena telah menjadi partner yang tepat. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pengalaman Xtra Aman bagi semua pihak," tambahnya.
Selain itu, lewat berbagai channel media sosial, Shopee mengimbau, masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu menerapkan 3C jika mendapatkan pesan yang mengatasnamakan Shopee. C yang Pertama yaitu cek pengirimnya.
"Semua informasi resmi dari Shopee hanya dikirim lewat akun WhatsApp Shopee bercentang biru dan media sosial resmi Shopee yang sudah terverifikasi," ucap Monica.
C yang kedua yaitu chat customer service shopee. Jika pengguna membutuhkan kepastian atas informasi mencurigakan, bisa menggunakan fitur Cek Fakta di aplikasi Shopee.
"C yang ketiga cari tau modusnya. Sebab, modus penipuan terus berubah sehingga pengguna bisa mengikuti akun @shopeecare_id di Instagram agar selalu update tentang penipuan berkedok Shopee," tambah Monica.
Ketua Umum Siberkreasi, Donny BU menyambut baik fitur Cek Fakta yang diluncurkan oleh Shopee pada Juli 2023 lalu. Ia berharap, fitur ini bisa membantu masyarakat agar tidak mudah terjebak hoaks dan kasus penipuan.
"Adapun kanal seperti Cek Fakta di platform Shopee adalah terobosan yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat agar terhindar dari hoaks dan penipuan online. Mari kita budayakan selalu sabar sebelum sebar, saring sebelum sharing, dan tidak mudah tergiur hoaks atau penipuan berkedok penawaran yang menggiurkan," kata Donny.
Sebagai aplikasi belanja online yang paling banyak diunduh di Indonesia menurut riset yang dilakukan oleh Ipsos, Donny menegaskan, tentu Shopee memiliki resiko menjadi yang paling riskan untuk disusupi hoaks, penipuan, dan lain sebagainya.
Ia juga menyarankan, para penyelenggara sistem elektronik lain untuk mencontoh Shopee dengan menyediakan layanan atau fitur yang memungkinkan masyarakat mengecek informasi yang diterima.
Hal tersebut sangat berguna agar masyarakat tidak bingung lagi kepada siapa mereka harus menanyakan kebenaran informasi yang diterima, yang mengatasnamakan perusahaan.
"Apa yang dilakukan Shopee itu bisa menjadi contoh untuk para penyelenggara sistem elektronik yang lain. Jadi, orang tidak bertanya ke tempat yang salah untuk mengonfirmasi kebenaran informasi," jelas Donny.
Fitur Cek Fakta dapat diakses melalui aplikasi dalam laman 'Chat dengan Shopee'. Pengguna dapat memilih pilihan topik dan informasi yang ingin dikonfirmasi sehingga bisa memastikan apakah informasi tersebut merupakan fakta atau penipuan.
Berikut cara menggunakan fitur Cek Fakta Shopee.
Dengan adanya fitur Cek Fakta, pengguna Shopee diharapkan dapat terhindar dari modus-modus penipuan yang mengatasnamakan Shopee.
Hasil Cek Fakta
(GFD-2023-13394) Koalisi Cek Fakta Mulai Petakan Data Hoaks Jelang Pemilu 2024
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 26/08/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang tergabung dalam koalisi Cek Fakta menggelar kick off diskusi bulanan untuk memetakan data hoaks jelang Pemilu 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi terbaru mengenai kondisi dan situasi hoaks atau informasi palsu yang muncul baik di media online maupun platform media sosial. Sekretaris Jenderal AMSI, Maryadi mendukung kegiatan koalisi Cek Fakta yang sudah terbangun sejak 2018.
"Diskusi bulanan menjelang Pemilu 2024 melalui sosial media monitoring dapat mengantisipasi penyebaran hoaks, sekaligus sebagai inventarisir bank data hoaks. Kegiatan baik ini harus didukung," kata Maryadi di Hotel El Royale, Bandung, Jumat 25 Agustus 2023.
Kick off diskusi bulanan Cek Fakta dibuka anggota Dewan Pers, Sapto Anggoro. Sapto melihat bahwa hoaks akan terus meningkat bersamaan dengan tahun politik. Ia berharap, diskusi bulanan yang diselenggarakan AMSI dapat mengidentifikasi hoaks lebih awal.
"Diskusi ini penting untuk dilakukan secara reguler karena kondisi atau informasi palsu akan selalu berubah setiap saat. Koalisi Cek Fakta dapat menjadi garda depan untuk mencegah hoaks. Dewan Pers sangat mengapresiasi," katanya.
Dipandu oleh Trainer Cek Fakta, Anastasya Andriarti, diskusi dimulai dengan laporan pemantauan media sosial hoaks dengan memakai mesin artificial intelligence milik Binokular. Ini merupakan alat yang digunakan koalisi Cek Fakta untuk sosial media monitoring menjelang Pemilu 2024.
Project Manager Social Index Binokular, Danu Setio Wihananto memberikan gambaran bahwa hoaks politik mayoritas mengarah pada serangan personal atau identitas para tokoh seperti capres atau cawapres.
"Hoaks seputar politik dominan mengarah pada penyerangan atas personal capres, cawapres," kata Danu.
Menurut ahli hukum pers, Yosep Adi Prasetyo, hoaks itu erat dengan bisnis dan acapkali diproduksi untuk motif ekonomi. Hoaks terbanyak menurut Yosep adalah hoaks tentang kesehatan.
"Waktu pandemi, banyak sekali hoaks diproduksi. Contohnya kalau mau sehat minum minyak kayu putih. Kalau mau aman dari covid berjemur. Jelas itu tidak akan menyembuhkan. Itu hoaks," ujar Yosep.
Sekarang menurut Yosep, banyak hoaks mencatut nama dokter Terawan. Ada soal penemuan obat kuat, obat jantung, obat gula darah, dan lain-lain. Celakanya masyarakat kita yang suka menolong, memudahkan hoaks mudah tersebar, karena didorong motif ingin berbagi informasi tanpa tahu bahwa itu adalah hoaks.
Dengan begitu, menurut mantan Ketua Dewan Pers ini, tantangan terbesar dari penyebaran hoaks adalah literasi menggunakan media sosial dan sumber informasi.
"Kerja cekfakta saat ini belum menyentuh dark social yang ada di grup-grup aplikasi percakapan dan media sosial. Koalisi perlu mendesak tanggung jawab platform misalnya agar setiap grup percakapan WA baru bisa dibentuk jika ada moderatornya. Perlu menyusun panduan percakapan," katanya.
Koordinator koalisi cekfakta, Adi Marsiela berharap, AMSI bisa mendorong lebih banyak media angotanya masuk dalam koalisi cekfakta agar amplifikasi kerja tim pemerika fakta lebih luas diakses publik.
"Kalau anggota AMSI ada 456 media, misal ada sepuluh persennya saja itu sudah bagus. Mungkin tidak semua harus produksi debunking atau prebunking karena kemampuan dan jumlah tim tak sama. Keterlibatannya bisa juga dengan mempublikasikan konten yang ada dalam cekfakta.com," kata Adi.
Menurut Adi, setidaknya terdapat 20 kegiatan besar yang telah disusun koalisi AMSI, AJI, dan Mafindo menjelang Pemilu 2024.
"Kegiatannya termasuk menyusun strategi meningkatkan kualitas dan sinkronisasi pemeriksa fakta, melengkapi database cekfakta, pembuatan konten cekfakta dengan target 2400 konten, hingga akan diadakan FGD actor mapping untuk meluaskan konten cek fakta," katanya.
Diskusi bulanan hasil pemetaan data atau informasi hoaks yang baru dimulai 25 Agustus ini adalah salah satu strategi kampanye dan monitoring data hoaks secara berkala.
Data ini akan menjadi dasar mengembangkan strategi kampanye baik online maupun offline serta meningkatkan kualitas konten cekfakta (debunking dan prebunking).
Hasil Cek Fakta
Halaman: 2861/5613