• (GFD-2023-14677) CEK FAKTA: Benarkah Investasi di Luar Jawa Sudah 53% Seperti Kata Gibran?

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    CEK FAKTA: Benarkah Investasi di Luar Jawa Sudah 53% Seperti Kata Gibran?

    Hasil Cek Fakta

    Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa investasi sudah mencapai 53% di luar pulau Jawa. Hal itu disampaikan olehnya di Debat Kedua Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (22/12/2023). "Pemerataan itu wajib, investasi yang ada di luar Jawa itu sudah ada 53%," ujarnya, dikutip dari YouTube Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, benarkah pernyataan Gibran? Data pemerintah menunjukkan bahwa pada 2022 investasi di luar Jawa sudah mencapai 53%. Persentase investasi menurut wilayah itu dari target yang dipasang pada 2022 yakni Rp1.200 triliun. Realisasi investasi, berdasarkan data Kemanterian Investasi/BKPM, pada akhir 2022 melampaui target tersebut yakni mencapai Rp1.270 triliun. BACA JUGA Debat Cawapres: Gibran Janji Lanjutkan Kebijakan Hilirisasi Jokowi Gibran: Indonesia Harus Keluar dari Middle Income Trap Alexander Michael Tjahjadi dari Think Policy Indonesia menyoroti bahwa Kalimantan Timur memiliki angka investasi yang tinggi saat itu. "Bisa jadi klaim bahwa ini berkat IKN benar, namun perlu angka yang lebih detil dari kota/kabupaten," tuturnya. Untuk diketahui, Gibran merupakan Cawapres pendamping dari Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.

  • (GFD-2023-14676) Cek Fakta Debat Cawapres: Klaim Mahfud Md Pertumbuhan Ekonomi 7% Hanya Era Orba

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Klaim Mahfud Md Pertumbuhan Ekonomi 7% Hanya Era Orba

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Live Fast Checking Koalisi Cek Fakta, panelis Neni Susilawati, dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) menyebut selama era Reformasi di Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah mencapai angka 7%.

    Berikut adalah rincian pertumbuhan ekonomi Indonesia selama era Reformasi berdasarkan presiden:

    – **Era B.J. Habibie (1999)**: Pertumbuhan ekonomi mulai membaik pasca krisis 1998, namun hanya mencapai 0,79%.

    – **Era Abdurrahman Wahid (2000—2001)**: Pertumbuhan ekonomi meningkat ke kisaran 3,6—4,9% per tahun.

    – **Era Megawati Soekarnoputri (2002—2004)**: Pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran 4,5—5% per tahun.

    – **Era Susilo Bambang Yudhoyono (2005—2014)**: Ini adalah periode dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak awal Reformasi, beberapa kali mencapai angka 6%, dengan puncaknya pada tahun 2007, di mana pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 6,35%.

    – **Era Joko Widodo (2015—2022)**: Pertumbuhan ekonomi normalnya berada di kisaran 4,8—5,3%. Terjadi penurunan selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020—2021

    Dengan demikian, selama era Reformasi, walaupun terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi, tidak ada catatan bahwa Indonesia pernah mencapai atau melewati angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7%.

    Hal senada juga disampaikan panelis Krisna Gupta, Dosen Poltek APP dan senior fellows CIPS. “Pertumbuhan ekonomi tertinggi pasca-reformasi yakni pada 2007 yaitu 6.3%. Kemudian pada 1980 pernah 10%, 1989 di 7.8%. Data tersebut ada dalam catatan BPS atau di Worldbank,” ungkapnya.

    Kesimpulan

    selama era Reformasi, walaupun terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi, tidak ada catatan bahwa Indonesia pernah mencapai atau melewati angka pertumbuhan ekonomi sebesar 7%.
  • (GFD-2023-14674) Cek Fakta Debat Cawapres: Gibran Sebut Mayapada dan Agung Sedayu Investasi IKN

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Sudah banyak investasi di luar APBN [yang masuk berinvestasi ke IKN]. Mayapada, Agung Sedayu, dan akan tambah lagi sesudah Pilpres

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan publikasi dari Indonesia.go.id, memang sudah ada banyak pihak yang berinvestasi ke IKN. Pemerintah telah menerima 305 surat pernyataan minat investasi atau letter of intent (LoI) untuk IKN dari investor dalam dan luar negeri.

    Dari jumlah ini, 172 LoI berasal dari investor domestik Indonesia, sedangkan 133 sisanya merupakan minat investasi asing, dengan Singapura, Jepang, Malaysia, dan China sebagai beberapa negara teratas yang menyatakan minatnya

    Namun, belum ada nama perusahaan secara spesifik. Nama Mayapada dan Agung Sedayu juga belum muncul.

    Kesimpulan

    Pernyataan Gibran dalam debat cawapres tidak salah karena memang sudah banyak investor yang masuk ke IKN. Namun untuk nama perusahaan, masih dipertanyakan.
  • (GFD-2023-14673) Cek Fakta, Gibran sebut pembangunan IKN berpotensi menciptakan pusat baru ekonomi hingga membuka lapangan kerja, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka, dalam debat cawapres, menyatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa menghadirkan titik baru pertumbuhan ekonomi.

    Saat ini, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi dari kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Pulau Jawa.

    Kelak, ketika pusat baru pertumbuhan ekonomi hadir dari pembangunan IKN, maka lapangan kerja di luar Jawa akan ikut tercipta.

    Hasil Cek Fakta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa Pemerintah Republik Indonesia berencana untuk melakukan pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan pada 2024.

    Menurut laman resmi Sekretariat Negara, jika pembanguna IKN didukung dengan konektivitas yang baik, maka peningkatan arus perdagangan di Indonesia bisa meningkat hingga lebih dari 50 persen.

    Dengan teratasinya masalah konektivitas itu, kesenjangan antarwilayah akan menurun, investasi terdorong serta mendorong diversifikasi ekonomi.

    Tercipta pula dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor nontradisional di berbagai wilayah non-Jawa.

    Dengan meningkatnya akses serta aktivitas perdagangan, maka lapangan pekerjaan pun menjadi banyak dan beragam.

    Dengan demikian, pernyataan Gibran merupakan fakta.