• (GFD-2022-11229) [SALAH] “BUS PEMAIN TIMNAS BRASIL DILEMPARI BATU SUPPORTERNYA SENDIRI”

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 23/12/2022

    Berita

    Sudah jatuh tertimpa tetangga

    Kesebelasan Brazil kalah tragis…pulang kampung bukannya disambut malah disambiti pemujanya…..

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video berdurasi 16 detik diunggah oleh akun bernama “@Midjan_La_2” di Twitter, video yang memperlihatkan warga sedang melempari sebuah bus berwarna hijau yang di klaim bus tersebut berisi timas Brasil yang pulang dari turnamen Piala Dunia 2022.

    Setelah melakukan penelusuran, video serupa pernah diunggah di akun Youtube dengan nama “Canal Fagner Andrade” 4 tahun yang lalu, faktanya Video itu menunjukkan aksi warga Brasil menyerang bus dengan cara melemparinya menggunakan telur dan batu. Bus yang diyakini membawa Presiden Brasil saat itu, Lula da Silva, di negara bagian Paraná, Brasil selatan, bukan pemain timnas Brasil.

    Dengan demikian, video yang beredar bukan bus rombongan timnas Brasil setelah pulang dari Piala Dunia 2022 di Qatar. Melainkan bus yang diyakini membawa Presiden Brasil saat itu, Lula da Silva, di negara bagian Paraná, Brasil selatan. Jadi klaim bahwa supporter melempari bus berisi timnas Brasil merupakan informasi yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang salah, video serupa pernah diunggah di youtube 4 tahun yang lalu, faktanya Video itu menunjukkan aksi warga Brasil menyerang bus yang diyakini membawa Presiden Brasil saat itu, Lula da Silva, di negara bagian Paraná, Brasil selatan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11228) Cek Fakta: Tidak Benar Tak Boleh Keluar Rumah saat Fenomena Solstis Desember 2022

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 23/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakata Liputan6.com mendapati klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis Desember 2022, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 Desember 2022.
    Unggahan klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis berupa video tatasurya yang di dalamnya terdapat tulisan "Fenomena Solstis Desember 2022".
    Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Tidak Bleh Keluar Rmh Krna Ada Yg Terjadi Pada Tnggal 21 Desember 2022 Itu Terjadi Fenomena Solstis Ini Adalah Berbahaya Pada Anak Anak"😭"
    Benarkah klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis Desember 2022? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis Desember 2022, dalam artikel berjudul "Ada Fenomena Solstis, Benarkah Tak Boleh Keluar Rumah pada 21 Desember?" yang dimuat situs Liputan6.com, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengimbau masyarakat untuk tidak percaya begitu saja dengan imbauan agar tidak keluar rumah pada tanggal 21 Desember 2022.
    Menurut Andi Pangerang Hasanuddin dari Pusat Riset Antariksa BRIN, imbauan ini sendiri muncul dan mengaitkannya dengan fenomena solstis yang akan terjadi.
    Mengutip laman Edukasi Sains Antariksa BRIN, Andi menegaskan bahwa solstis hanyalah fenomena astronomis biasa. Solstis sendiri bisa disepadankan dengan "Titik Balik Matahari."
    Secara khusus, Solstis dapat didefinisikan sebagai peristiwa ketika Matahari berada paling utara maupun Selatan ketika mengalami gerak semu tahunannya, relatif terhadap ekuator langit.
    "Solstis terjadi dua kali setahun yakni di bulan Juni dan bulan Desember," tulis Andi, dikutip Selasa (20/12/2022).
    Solstis disebabkan oleh sumbut rotasi Bumi yang miring 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika (sumbu kutub utara-selatan ekliptika).
    Saat Bumi berotasi, juga sekaligus mengorbit Matahari, sehingga terkadang Kutub Utara dan Belahan Bumi Utara condong ke Matahari, sementara kutub Seltan dan Belahan Bumi Selatan menjauhi Matahari.
    Inilah kondisi saat Solstis di bulan Juni atau disebut juga Solstis Juni. Penyebutan ini lebih netral karena tidak bergantung pada musim tertentu.
    Sebaliknya, terkadang Kutub Selatan dan Belahan Bumi Selatan condong ke Matahari, sementara Kutub Utara dan Belahan Bumi Utara menjauhi Matahari. Inilah kondisi saat Solstis di bulan Desember atau Solstis Desember.
    Menurut penjelasan BRIN, secara umum, solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi, dan terbenam.
    Pengaruhnya juga pada intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi, kemudian berdampak pada panjang siang dan malam, serta berdampak pada pergantian musim.
    BRIN menegaskan, dampak solstis yang dirasakan manusia tidak seekstrem yang dinarasikan pada imbauan disinformatif dan menyesatkan.
    "Sekalipun di hari terjadi solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis," kata Andi.
    Hal ini karena, solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat mempengaruhi iklim dan musim di Bumi. Sedangkan bencana-bencana alam tadi, terjadi karena aktivitas vulkanologi, seismik, oseanik, dan hidrometeorologi.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakata Liputan6.com, klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis Desember 2022 tidak benar.
    Solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi, dan terbenam.
    Pengaruhnya juga pada intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi, kemudian berdampak pada panjang siang dan malam, serta berdampak pada pergantian musim.
    BRIN menegaskan, dampak solstis yang dirasakan manusia tidak seekstrem yang dinarasikan pada imbauan disinformatif dan menyesatkan.
  • (GFD-2022-11227) Cek Fakta: Tidak Benar Set Top Box Meledak Tewaskan Tiga Orang di Cikande, Tangerang

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang set top box (STB) meledak dan menewaskan tiga orang di Cikande, Tangerang, Banten beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 Desember 2022.
    Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi kabar bahwa STB meledak dan menewaskan tiga anak-anak di perumahan Cikande.
    Selain itu, akun Facebook tersebut juga menampilkan video yang menayangkan sejumlah orang tengah mengevakuasi korban ledakan STB.
    "Set Top Box (STB) telah berhasil menemukan tumbal😭,
    Hati" akan ada tumbal berikutnya jika kita lupa mematikan STB_nya," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 1 komentar dari warganet.
    Benarkah kabar STB meledak dan menewaskan tiga orang di Cikande, Tangerang, Banten? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar STB meledak dan menewaskan tiga orang di Cikande, Tangerang, Banten. Hasil penelusuran ditemukan video identik di situs berbagi video YouTube.
    Video tersebut berjudul "Tiga Orang Tewas dalam Insiden Kebakaran Tempat Laundry di Tangerang" yang dimuat channel YouTube Seputar iNews pada 2 Desember 2022.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Video tersebut identik dengan video yang diklaim sebagai STB meledak dan menewaskan tiga orang di Cikande. Padahal, video tersebut merupakan peristiwa kebakaran yang melanda rumah laundry di Cikande.
    Peristiwa itu terjadi pada 1 Desember 2022 lalu. Kebaran yang merenggut tiga korban jiwa itu diduga disebabkan korsleting listrik.
     

    Kesimpulan


    Kabar STB meledak dan menewaskan tiga orang di Cikande, Tangerang, Banten ternyata tidak benar. Faktanya, peristiwa yang menewaskan tiga orang di Cikande bukan akibat ledakan STB, melainkan kebakaran di rumah laundry.
     

    Rujukan

  • (GFD-2022-11226) Menyesatkan, Narasi Uni Eropa Ajak 27 Negara Ancam Boikot Indonesia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita


    Sebuah video berjudul “Uni Eropa Ajak 27 Negara untuk Melawan Indonesia” dibagikan melalui Instagram pada 9 Desember 2022. Di dalamnya terdapat beberapa pimpinan negara yang berkumpul di sebuah ruangan, termasuk Presiden RI, Joko Widodo.
    Narator video tersebut menyampaikan bahwa Uni Eropa menggandeng 27 negara besar untuk memboikot dan mengembargo Indonesia. 

    Sejak dibagikan pada 9 Desember 2022, unggahan itu sudah disukai 4.772 netizen. Namun, benarkah Uni Eropa ajak 27 negara ancam boikot Indonesia karena Jokowi melarang ekspor segala komoditas?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan gabungan video tersebut tidak terkait dengan rencana 27 negara memboikot Indonesia. Pertemuan Uni Eropa dalam video tersebut terkait penanganan pandemi Covid-19, vaksinasi dan pemilihan Presiden Uni Eropa yang saat itu kandidatnya adalah Ursula von der Leyen.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search dan Google Reverse Image.
    Video 1
    Fragmen 1
    Salah satu potongan video yang terdapat pada unggahan tersebut adalah gambar Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen. Pada momen ini, dia menyampaikan pernyataan media tentang pandemi penyakit virus Corona di kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, pada 26 November 2021.
    Komisi Eropa mengusulkan "rem darurat" pada perjalanan dari beberapa negara dan mendesak mereka yang belum divaksinasi untuk segera melakukannya karena kekhawatiran akan varian virus Corona baru, yang menurut para ilmuwan memiliki jumlah mutasi yang tinggi.
    Video serupa pernah dimuat di situs resmi Komisi Eropa. Jadi, potongan video yang dibagikan itu sebenarnya bukan membahas soal Uni Eropa gaet 27 negara besar untuk mem boikot dan embargo Indonesia, melainkan tentang Covid-19 dan vaksinasi.
    Kolase video dari Ursula von der Leyen dimunculkan lagi pada bagian berikutnya saat memberikan keterangan pada seorang jurnalis, Namun topik bahasannya juga tidak berkaitan dengan yang ada di unggahan itu. Video aslinya pernah dimuat CNBC International TV, yang saat itu sedang membahas tentang sanksi kepada Rusia.
    Video 2
    Fragmen 2
    Kemudian potongan video lainnya menampilkan Presiden RI, Joko Widodo, sedang berpidato. Video itu sebelumnya sudah diterbitkan di Kompas.com pada Jumat, 2 Desember 2022 dengan judul "Jokowi: Saya Tak Mau Bicarakan Problem Dunia, Nanti Ada yang Bilang Presiden Menakut-nakuti Saja…".
    "Saya tidak ingin berbicara mengenai problem dunia. Karena nanti ada yang menyampaikan Presiden itu menakut-nakuti saja setiap sambutan," ujar Jokowi.
    Video 3
    Fragmen 3
    Video berikutnya menampilkan Pemimpin Partai Brexit, Nigel Farage. Hasil penelusuran Tempo, tayangan ini merupakan momen saat kandidat Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, dicemooh anggota parlemen dari Brexit Party, saat Ursula berbicara tentang keterbukaannya memperpanjang keanggotaan Inggris di Uni Eropa setelah 31 Oktober.
    "Saya siap untuk perpanjangan lebih lanjut dari tanggal penarikan, harus lebih banyak waktu diperlukan untuk alasan yang baik,” kata Ursula, yang juga Menteri Pertahanan Jerman itu di di Strasbourg sebelum pemungutan suara.
    Video ini sudah tayang di situs website The Guardian pada Selasa, 16 Juli 2019 dengan judul "Ursula von der Leyen booed by Brexit party MEPs over Brexit extension". Di sana, Pemimpin partai Brexit, Nigel Farage, ini menuduh Ursula Von der Leyen ingin membangun bentuk komunisme yang terpusat, tidak demokratis, dan diperbarui di mana parlemen negara bangsa tidak lagi memiliki relevansi sama sekali.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi Uni Eropa ajak 27 negara ancam boikot Indonesia adalah keliru.
    Narasi Uni Eropa ajak 27 negara ancam boikot Indonesia tidak berkaitan dengan isi video. Gabungan video tersebut membahas pandemi Covid-19, vaksinasi dan pemilihan Presiden Uni Eropa, yang saat itu kandidatnya adalah Ursula von der Leyen.

    Rujukan