• (GFD-2022-11225) Menyesatkan, Video dengan Klaim Minyak Bumi Bukan dari Fosil Makhluk Hidup

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita


    Sebuah akun Instagram mengunggah video dengan narasi bahwa minyak bumi bukanlah dari fosil atau sisa makhluk hidup zaman dulu. Teori ini diklaim sengaja diciptakan oleh Rockefeller untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga minyak bumi karena langka.  
    Video tersebut menampilkan wawancara dengan seorang pria yang menyatakan tentang rencana Rockefeller tersebut di hadapan konvensi saintis di Jenewa pada 1982. “Rockefeller mengambil keuntungan dengan mengirim beberapa saintis yang mengatakan minyak bumi, petroleum adalah hidrogen, karbon dan oksigen. Maka itu pasti berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.” 
    Pria tersebut juga mengatakan bahwa  tidak pernah ada fosil pada kedalaman 5 kilometer karena minyak bumi diambil dari kedalaman 8, 9 hingga 10 km. “Dari situ kita tau bahwa minyak bumi bukan dari fosil,” kata dia.

    Diunggah pada tanggal 26 Desember 2022, video ini telah disukai 30,557 pengguna instagram.
    Apakah benar Rockefeller dan tim saintis yang dikirimnya ke Konvensi Jenewa 1982 yang membuat istilah minyak bumi dari fosil? Apakah minyak bumi (crude oil) merupakan sisa fosil zaman dahulu? 

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tempo, pria dalam video tersebut bernama Leroy Fletcher Prouty. Potongan video yang diunggah di Instagram merupakan video wawancara Fletcher Prouty berjudul “Discussed the origins of Oil”. Video ini sebelumnya terdapat di website https://prouty.org, namun sudah tidak dapat diakses. Video ini diunggah ulang oleh akun The Auto Channel dengan judul “Fletcher Prouty Explains Invention and Use of Term "Fossil Fuels". 
    Leroy Fletcher Prouty merupakan seorang pensiunan tentara Angkatan Udara  Amerika Serikat dengan pangkat Kolonel yang meninggal 5 Juli 2021. Ia pernah menduduki posisi strategis di Pentagon sebagai staf Menteri Pertahanan, Kepala Staf Gabungan dan 5 tahun bekerja untuk Markas Besar Angkatan Udara AS. Ia juga pernah menjadi perwira perantara pertama antara CIA dan Angkatan Udara AS.
    Dilansir dari laman resmi, Kolonel Leroy Fletcher Prouty memang pernah memberi komentar terkait minyak bumi melalui artikel berjudul “Mengolesi Telapak Tangan Baron Minyak”. Ia menuliskan bahwa sebagian besar ahli geokimia yang digaji perusahaan minyak percaya bahwa minyak bumi berasal dari penguraian bahan organik.  
    Prouty juga menolak teori bahwa, minyak mentah (crude oil) sebagai bahan bakar "fosil" karena berasal dari organisme yang sebelumnya hidup. Alasannya saat ini, sejumlah besar minyak ditemukan di sumur yang lebih dalam, di bawah level fosil mana pun. Ia meyakini minyak bukan berasal dari organisme atau fosil.
    Klaim 1: Rockefeller menciptakan teori bahwa minyak bumi berasal dari fosil
    Fakta: Prouty mengklaim bahwa John D. Rockefeller dan Tim Saintisnya yang mengusulkan istilah “minyak fosil’ pada Konvensi Jenewa 1982. Rockefeller merupakan pendiri Standard Oil Company dan salah satu orang terkaya di dunia.
    Yayasan Rockefeller dituding membayar para ilmuwan di Konvensi Jenewa agar menyebut minyak sebagai "bahan bakar fosil". Penyebutan ini bertujuan menimbulkan kesan dan gagasan “kelangkaan" sehingga pengusaha minyak dapat menaikkan harga.
    Dilansir dari Reuters, John Howell, Profesor Geosains Virtual di School of Geosciences, University of Aberdeen, mengatakan bahwa istilah tersebut tidak diciptakan oleh Rockefeller. 
    Laman Earth Archives, The Pennsylvania State University menjelaskan istilah "bahan bakar fosil" pertama kali digunakan oleh ahli kimia Jerman bernama Caspar Neumann pada tahun 1759.  Dalam indeks terjemahan bahasa Inggris berjudul “The Chemical Works of Caspar”, Neumann menyebutkan bahwa Bituminous Substances yang mengacu pada produksi minyak bumi dalam bahasa latin yang berarti “minyak batuan” di Timur Tengah.
    Klaim 2: Minyak bumi bukan berasal dari fosil
    Fakta: Menurut Encyclopædia Britannica, minyak bumi adalah salah satu jenis bahan bakar fosil yang terbentuk sebagai hasil dari proses geologi pada sisa-sisa bahan organik yang dihasilkan melalui fotosintesis, yakni proses di mana tanaman hijau dan organisme tertentu lainnya mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. 
    Sebagian besar bahan bakar fosil yang digunakan saat ini berasal dari ganggang, bakteri, dan tanaman yang beberapa di antaranya berasal dari masa sebelum Periode Devonian,  419,2 juta hingga 358,9 juta tahun yang lalu. 
    Dr. Kenneth Lacovara, seorang peneliti dan penulis buku Why Dinosaurs Matter mengatakan jika bahan bakar fosil tidak berasal dari dinosaurus melainkan berasal dari Plankton. Minyak yang diekstraksi dari bumi saat ini sebagian besar berasal dari fitoplankton yang terkubur, biomassa laut, dan ganggang jutaan tahun.
    Plankton dan organisme kecil lainnya berubah dengan cepat. Ketika mereka mati, tubuh mereka yang sangat kecil menghujani dasar laut dan menjadi endapan biogenik. Endapan ini membentuk cairan organik yang tebal dan luas. Jika endapan biogenik ini terkubur oleh sedimen yang lebih muda, dan mendapat tekanan panas maka minyak dan gas alam dapat terbentuk.
    Dilansir National Geographic, minyak bumi terbentuk  jutaan tahun ketika tumbuhan, alga, dan plankton hanyut di samudra dan laut dangkal. Organisme ini tenggelam ke dasar laut pada akhir siklus hidupnya. Seiring waktu, mereka terkubur dan hancur di bawah jutaan ton sedimen dan juga lapisan puing-puing tanaman.
    Saat laut purba mengering terbentuklah cekungan sedimen. Jauh di bawah dasar cekungan, bahan organik  yang terkompresi di antara mantel bumi berubah jadi kerogen.  Seiring waktu, panas, dan tekanan, kerogen berubah jadi hidrokarbon (hidrogen dan karbon) yang merupakan unsur pembentuk minyak bumi.
    Minyak bumi atau minyak mentah terbentuk dari 13 % hidrogen dan 85% karbon serta unsur lain seperti nitrogen 0,5%, belerang 0,5%, oksigen 1%, serta logam seperti besi, nikel, dan tembaga kurang dari 0,1%.
    Saat ini minyak bumi ditemukan di reservoir bawah tanah yang luas di mana laut purba berada. Reservoir minyak bumi dapat ditemukan di bawah tanah atau dasar laut, kemudian diekstraksi dengan mesin bor raksasa baru diolah.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim minyak bumi bukan berasal dari sisa-sisa makhluk hidup di masa lalu adalah menyesatkan.
    Minyak bumi terbentuk jutaan tahun dari tumbuhan, alga, dan plankton yang dalam siklus akhir hidupnya menjadi endapan biogenik di dasar samudra dan laut dangkal. Endapan biogenik ini karena tekanan, panas, dan waktu menghasilkan hidrokarbon yang jadi unsur pembentuk minyak bumi, dan gas alam.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11224) [SALAH] Video Para Supporter Bola Masuk Islam di Piala Dunia Qatar

    Sumber: FB
    Tanggal publish: 20/12/2022

    Berita

    “120 penonton non-Muslim yang datang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar telah memeluk Islam.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Facebook yang menunjukkan sekumpulan orang secara serentak membaca dua kalimat Syahadat untuk memeluk dan masuk sebagai agama Islam, video tersebut diklaim merupakan 120 supporter bola non-Islam yang datang untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 di Qatar.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video tersebut merupakan video lama sejak 2018 yang menunjukkan 60 orang pekerja asal Filipina yang bekerja di Challanger Company di Doha, Qatar yang serentak masuk Islam. Hasil penelusuran oleh AFP menunjukkan bahwa video tersebut berada di sekitar kawasan tempat tinggal yang difasilitasi Challanger Company untuk pekerja migran.

    Dengan demikian, video para supporter bola masuk Islam di Piala Dunia Qatar merupakan hoax dengan kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut salah, faktanya video yang dibagikan tersebut merupakan video lama sejak 2018 yang menunjukkan para pekerja asal Filipina yang masuk Islam di Doha, Qatar. Tidak ada kaitannya dengan supporter bilang yang datang untuk menyaksikan piala dunia di Qatar. Selengkapnya di bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11223) Cek Fakta: Tidak Benar Ma'ruf Amin Minta Negara Hormati Hak LGBT

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara menghormati hak LGBT. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 Desember 2022.
    Akun itu mengunggah artikel berjudul "Ma'ruf Amin Minta Negara Hormati Hak LGBT"
    Akun itu menambahkan narasi "Yai dah mulai jadi murtad,, inget yai umur kita g tau,, jadi lah penasehat yg menurut agama mu itu baik dan benar,, jangan karena jabatan lupa dengan marwah mu sebagai kiyai,,,"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara menghormati hak LGBT?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melihat gambar postingan. Dalam postingan itu terdapat keterangan bahwa artikel diunggah di Kompas.com pada 14 Juli 2020 pukul 17.38 WIB.
    Penelusuran dilanjutkan dengan mesin pencarian Google. Kami memasukkan kata kunci "Ma'ruf Amin Kompas.com 14 Juli 2020".
    Hasilnya terdapat artikel asli yang identik dengan postingan. Artikel itu berjudul "Wapres Ma'ruf: Pendidikan adalah Kunci untuk Memastikan Masa Depan Bangsa"
    Berikut isi artikelnya:
    "JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pendidikan fomal dan vokasi merupakan kunci untuk mencapai masa depan bangsa.
    Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam dialog virtual nasional lintas iman, Selasa (14/7/2020).
    "Saya meyakini bahwa kita harus memajukan pendidikan, baik formal maupun vokasi sebagai kunci untuk memastikan masa depan bangsa," ujar Ma'ruf.
    Baca juga: Wapres Minta Tokoh Agama Dorong Umat Kuasai Iptek
    Ma'ruf mengatakan, Indonesia memiliki modal berupa kekayaan dan keindahan alam yang melimpah, keanekaragaman budaya dan jumlah penduduk besar dengan komposisi yang mayoritas berusia muda.
    Menurut Ma'ruf, modal tersebut malah dapat menjadi beban jika pengelolaannya keliru.
    Sementara, bila mengamati negara-negara maju lainnya, kata Ma'ruf, kekayaan alam justru bukanlah faktor penentu kemajuan.
    Ia menilai pendidikan justru menjadi kunci dari kemajuan negara-negara tersebut.
    "Banyak negara yang miskin sumber daya alam justru maju pesat karena kemampuannya dalam melakukan inovasi dan mengasah kemampuan warganya sehingga terampil dan memiliki keahlian," kata Ma'ruf.
    Baca juga: Hadapi Covid-19, Wapres Minta Seluruh Pihak Jaga Kerukunan sebagai Aset
    Ma'ruf pun berharap Indonesia bisa melakukan hal yang sama lewat pendidikan dengan tujuan kemajuan bangsa.
    Ia mengatakan, bonus demografi yang sedang berlangsung saat ini harus menjadi peluang emas untuk menjadikan Indonesia lebih maju lagi. Peranan tokoh agama juga dinilai sangat strategis dalam memberikan bimbingan."

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara menghormati hak LGBT adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11222) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Penemuan Kerangka Raksasa di Gua Khao Khanap Nam Thailand

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Desember 2022.
    Foto tersebut memperlihatkan seorang turis tengah berfoto di depan fosil kerangka manusia yang berukuran besar. Foto itu kemudian dikaitkan dengan penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand.
    "Unique discovery of Giant Skeleton: Giant skeleton image found in Khao Khanap Nam cave," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 12 kali dibagikan dan mendapat 9 komentar dari warganet.
    Benarkah foto tersebut merupakan penemuan kerangka manusia ua Khao Khanap Nam, Thailand? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand.
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Taiwan artworks take center stage at Thailand Biennale in Krabi" yang dimuat situs taiwantoday.com pada 6 November 2018 lalu.
    Artikel tersebut juga memuat foto identik, yakni kerangka manusia berkuran besar. Berikut gambar tangkapan layarnya:
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kerangka raksasa itu merupakan karya seni dari seorang seniman Thailand bernama Tu Wei-cheng.
    Karya seni tersebut sengaja dibuat untuk dipamerkan pada pameran seni di Thailand pada 2018 lalu. Kerangka raksasa tersebut kemudian mendapatkan izin untuk dipamerkan di Gua Khao Khanap Nam, Thailand.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim penemuan kerangka raksasa di Gua Khao Khanap Nam, Thailand ternyata tidak benar. Faktanya, kerangka raksasa dalam foto tersebut merupakan karya seni karya seniman Thailand bernama Tu Wei-cheng.
     

    Rujukan