• (GFD-2022-11274) Cek Fakta: Hoaks Artikel Berjudul "Ma'ruf Amin Beri Hadiah Rp 1 Miliar Jika Banser Menang Melawan KKB"

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 28/12/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Kabar tentang Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan memberikan hadiah uang Rp 1 miliar jika Banser menang melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 Desember 2022.
    Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar artikel berjudul "Ma'ruf Amin beri hadiah 1 Miliyar jika Banser menang melawan KKB".
    Dalam gambar tersebut terdapat sosok Ma'ruf Amin yang tengah memberikan pernyataan di depan sejumlah wartawan.
    "Diam diam beliau suka bcanda juga.. 😅😅😅;" tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali dibagikan dan mendapat 3 komentar dari warganet.
    Benarkah Wapres Ma'ruf Amin akan memberikan hadiah uang Rp 1 miliar jika Banser menang melawan KKB? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar Wapres Ma'ruf Amin akan memberikan hadiah uang Rp 1 miliar jika Banser menang melawan KKB. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "ma'ruf amin beri hadiah 1 miliar jika banser menang melawan kkb" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya tidak ada artikel dari media arus utama yang mengabarkan informasi tersebut. Liputan6.com justru menemukan artikel yang memuat foto identik dengan klaim tersebut.
    Adalah artikel berjudul "Gaduh Luhut Bicara OTT, Wapres Ma'ruf Jelaskan Tiga Kerja KPK" yang dimuat situs cnnindonesia.com pada 24 Desember 2022.
    Berikut gambar tangkapan layarnya:
     

    Kesimpulan


    Kabar Wapres Ma'ruf Amin akan memberikan hadiah uang Rp 1 miliar jika Banser menang melawan KKB ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, gambar tangkapan layar artikel berita tersebut diduga hasil rekayasa digital.
     

    Rujukan

  • (GFD-2022-11273) [SALAH] Video Seorang Tentara Ukraina yang Berumur 16 Tahun

    Sumber: Artikel riafan.ru
    Tanggal publish: 28/12/2022

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Pejuang pasukan khusus GRU: tentara berusia 16 tahun bergabung dengan barisan Angkatan Bersenjata Ukraina”.

    “Angkatan Bersenjata Ukraina mengirim tentara muda berusia 14 – 16 tahun ke garis depan. Ini diceritakan oleh seorang prajurit dari Brigade Tujuan Khusus Pengawal Terpisah ke-3 dari Direktorat Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia ‘Ukrop’”.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah media Rusia bernama riafan.ru menerbitkan berita yang berjudul “GRU special forces fighter: 16-year-old soldiers joined the ranks of the Armed Forces of Ukraine” dan menulis klaim bahwa pemerintah Ukraina memaksa warganya yang baru berumur 14 -16 tahun untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Ukraina. Berita tersebut juga dilengkapi dengan video yang memperlihatkan seorang tentara Ukraina yang diklaim masih berumur 16 tahun.

    Berita tersebut ditulis pada 15 November lalu, dan telah dibagikan beberapa kali di berbagai platform media sosial.

    Berdasarkan hasil penelusuran, berita tersebut menyesatkan. Seorang wartawan dari program televisi Ukraina Вікна-новини (Unified News) mewawancarai langsung remaja yang ada di video tersebut yang bernama Yelyzaveta. Hasil dari wawancara tersebut mengungkapkan bahwa Yelyzaveta berumur 23 tahun, bukan 16 tahun.

    Video Yelyzaveta yang menyatakan umurnya 23 tahun juga telah diunggah di laman YouTube resmi Unified News dengan judul “She is 14 years old and she is “sitting on a needle?” Paramedic of the Armed Forces of Ukraine dispelled PROPAGANDA’s myths about herself”.

    Selain itu, berdasarkan UU “Wajib Militer dan Dinas Militer” Ukraina yang disahkan pada 25 Maret 1992 no. 2232-XII (Article 15) menjelaskan bahwa warga negara Ukraina yang ikut wajib militer harus di atas 18 tahun.

    Dengan demikian, berita yang ditulis media Rusia riafan.ru berjudul “GRU special forces fighter: 16-year-old soldiers joined the ranks of the Armed Forces of Ukraine” merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Konten yang menyesatkan. Pada video yang terlampir, remaja Ukraina tersebut berusia 23 tahun, bukan 16 tahun, dan tidak ada aturan di Ukraina yang memaksa remaja berumur 14 – 16 tahun untuk ikut bergabung di angkatan bersenjata Ukraina.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11272) [SALAH] Berita TASS Rusia: “The United States reported that Kyiv supplied white phosphorus used in Karabakh to Baku”

    Sumber: Artikel TASS
    Tanggal publish: 28/12/2022

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Amerika Serikat melaporkan bahwa Kyiv memasok fosfor putih yang digunakan di Karabakh ke Baku”.

    “Ukraina memasok Azerbaijan dengan amunisi fosfor putih, yang digunakan selama sangketa di Nagorno-Karabakh pada tahun 2020. Pernyataan ini disampaikan pada hari Rabu oleh Ketua Komite Urusan Luar Negeri Senat Kongress AS, Robert Menendez dari partai Demokrat, negara bagian New Jersey”.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah media Rusia bernama TASS menerbitkan berita yang berjudul “Amerika Serikat melaporkan bahwa Kyiv memasok fosfor putih yang digunakan di Karabakh ke Baku” dan menulis klaim bahwa pernyataan tersebut dibuat oleh Senat Kongress AS negara bagian New Jersey, Robert Menendez pada November lalu.

    Berita tersebut ditulis pada 16 November 2022, dan telah dibagikan beberapa kali di berbagai platform media sosial.

    Berdasasrkan hasil penelusuran, berita tersebut menyesatkan. Robert Menendez memang memberikan pernyataan tersebut saat sidang peninjauan kebijakan AS November lalu, namun tidak menyertakan bukti konkrit yang mendukung klaimnya.

    Terlebih lagi, Ukraina telah meratifikasi konvensi internasional tentang pelarangan penggunaan senjata kimia (International Convention on the Prohibition of Chemical Weapons) pada 1998.

    Selain itu, informasi serupa pernah dibahas oleh stopfake.org dengan judul “Fake: Ukraine Supplied Azerbaijan with Phosphorus Weapons”.

    Dengan demikian, berita yang ditulis media Rusia TASS berjudul “The United States reported that Kyiv supplied white phosphorus used in Karabakh to Baku” merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Konten yang menyesatkan. Tidak ada bukti valid yang mendukung klaim tersebut, dan Ukraina telah meratifikasi konvensi internasional tentang pelarangan penggunaan senjata kimia (International Convention on the Prohibition of Chemical Weapons) pada 1998.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11271) [SALAH] “VIDEO KEMUNCULAN CACING PARASIT DI MATA AKIBAT VAKSIN COVID”

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 28/12/2022

    Berita

    Say no to COVID vaccines :syringe: #CovidVaccines

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Twitter bernama “@KillyWarwick” membagikan rekaman video cacing parasit yang menggeliat dari mata seseorang, diklaim cacing parasit tersebut diakibatkan oleh vaksin covid.

    Berdasarkan penelusuran kejadian tersebut terjadi di India, ada seorang pria berusia 60 tahun asal India terkena infeksi mengerikan cacing sepanjang 15 sentimeter, membuat matanya merasa sakit serta gatal yang membuatnya sulit untuk melihat.

    Fakta sebenarnya cacing parasit yang berada di mata tersebut bukan diakibatkan oleh vaksin covid. Melainkan akibat parasit Wuchereria Bancrofti, parasit yang sering menginfeksi manusia dan merupakan penyebab utama filariasis limfatik atau kaki gajah. Biasanya cacing parasit menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk.

    Dengan demikian video yang memperlihatkan cacing parasit yang berada di mata dengan narasi bahwa cacing parasit itu akibat dari vaksin covid merupakan informasi yang menyesatkan

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, fakta sebenarnya cacing parasit yang ada di mata tersebut akibat parasit Wuchereria Bancrofti, parasit yang sering menginfeksi manusia dan merupakan penyebab utama filariasis limfatik atau kaki gajah. Biasanya cacing parasit menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk.

    Rujukan