KOMPAS.com – Sebuah unggahan mengeklaim, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan para kader kembali mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Langkah itu dilakukan karena elektabilitas Partai Demokrat turun drastis. Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal SBY dan seluruh kader Partai Demokrat kembali mendukung Anies muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun YouTube ini.
Akun tersebut membagikan video berdurasi 8 menit 3 detik pada 20 Januari 2024 dengan judul:
GEMPAR ??ELEKTABILITAS DEMOKRAT TURUN DRASTIS ||• SBY & SELURUH KADER KEMBALI DUKUNG ANIES-AMIEN
Akun YouTube Tangkapan layar YouTube narasi yang menyebut SBY dan para kader Demokrat kembali mendukung Anies
(GFD-2024-15524) [HOAKS] SBY dan Seluruh Kader Partai Demokrat Kembali Dukung Anies
Sumber: kompas.comTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta tidak menemukan informasi soal SBY dan para kader Partai Demokrat kembali mendukung Anies.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Kompas.com ini berjudul “SBY: Usia Saya Sudah 75 Tahun, tapi demi Indonesia dan Demokrat Saya Turun Gunung”.
Artikel tersebut memuat pernyataan SBY yang mengungkapkan alasannya "turun gunung" ke beberapa daerah.
SBY menuturkan, hal itu dilakukan untuk menggenjot perolehan suara Demokrat pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Sementara itu, salah satu klip pada awal video yang menampilkan Anies identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.
Dalam video, Anies merespons pernyataan Ganjar Pranowo yang mengucapkan narasi perubahan saat peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan.
Anies menyambut baik hal tersebut karena semakin banyak yang mengikuti arus perubahan.
Klip lainnya yang menampilkan SBY identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.
Dalam video, SBY mengungkapkan kekecewaannya atas manuver Partai Nasdem dan Anies yang menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Adapun sampai saat ini Partai Demokrat merupakan bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Kompas.com ini berjudul “SBY: Usia Saya Sudah 75 Tahun, tapi demi Indonesia dan Demokrat Saya Turun Gunung”.
Artikel tersebut memuat pernyataan SBY yang mengungkapkan alasannya "turun gunung" ke beberapa daerah.
SBY menuturkan, hal itu dilakukan untuk menggenjot perolehan suara Demokrat pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Sementara itu, salah satu klip pada awal video yang menampilkan Anies identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.
Dalam video, Anies merespons pernyataan Ganjar Pranowo yang mengucapkan narasi perubahan saat peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan.
Anies menyambut baik hal tersebut karena semakin banyak yang mengikuti arus perubahan.
Klip lainnya yang menampilkan SBY identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.
Dalam video, SBY mengungkapkan kekecewaannya atas manuver Partai Nasdem dan Anies yang menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Adapun sampai saat ini Partai Demokrat merupakan bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Kesimpulan
Narasi soal SBY dan kader Partai Demokrat kembali mendukung Anies Baswedan adalah hoaks. Judul video tidak sesuai dengan isinya.
Narator hanya membahas pernyataan SBY mengenai upaya "turun gunung" ke beberapa wilayah untuk menggenjot perolehan suara Partai Demokrat di Pileg 2024.
Narator hanya membahas pernyataan SBY mengenai upaya "turun gunung" ke beberapa wilayah untuk menggenjot perolehan suara Partai Demokrat di Pileg 2024.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/demokrat
- https://www.kompas.com/tag/hoaks
- https://www.kompas.com/tag/sby
- https://www.youtube.com/watch?v=PB9U2H0Okto
- https://www.kompas.com/tag/demokrat
- https://regional.kompas.com/read/2024/01/16/184016178/sby-usia-saya-sudah-75-tahun-tapi-demi-indonesia-dan-demokrat-saya-turun
- https://www.youtube.com/watch?v=nnbANhyLWko
- https://www.youtube.com/watch?v=19vhSdyjV_s
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15523) Manipulasi Foto Presiden AS Bertemu Osama bin Laden Sebelum 9/11
Sumber: kompas.comTanggal publish: 24/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar foto yang memperlihatkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush bersama pendiri Al-Qaeda, Osama bin Laden.
Ada pula tiga orang lainnya yang duduk bersama mereka.
Mereka diklaim bertemu sebelum penyerangan menara kembar World Trade Center (WTC), New York City, Amerika Serikat, pada 11 September 2001 atau dikenal dengan serangan 9/11.
Klaimnya seperti yang diunggah di akun Twitter ini dan Facebook ini. Berikut klaim yang diunggah oleh pengguna Twitter pada Senin (22/1/2024) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Foto pertemuan George Bush dengan Osama bin Laden sebelum 9/11 menjadi viral.
Tim Cek Fakta menelusuri jejak digital gambar yang beredar menggunakan Google Lens.
Salah satu hasil pencarian mengarahkan ke situs Rotten Tomatoes dan IMDb. Foto berkaitan dengan film dokumenter Why We Fight (2005).
Dokumenter tersebut membahas soal Perang Dunia II. Film juga menyorot soal veteran perang Vietnam dan Irak.
Foto lain yang lebih jelas ditemukan di Wikimedia. Foto diambil pada 12 September 2001 di Pentagon, sehari setelah penyerangan di WTC.
Fakta ini sekaligus membantah bahwa Bush bertemu dengan Osama sebelum serangan 9/11.
Pertemuan dibuat pascaserangan terorisme. Selain eks Presiden AS George W Bush, tampak Sekretaris Pertahanan Donald H. Rumsfeld dan Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz.
Ada pula Sekretaris Angkatan Darat Thomas E White, Sekretaris Angkatan Udara James Roche, dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Henry H Shelton.
Kemudian, Sekretaris Angkatan Laut Gordon England, Kepala Staf Gedung Putih Andrew Card, dan Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice.
Tidak ada sosok Osama bin Laden dalam foto tersebut.
Dalam foto yang beredar, sosok Wakil Menteri Pertahanan Wolfowitz diganti dengan foto Osama bin Laden.
Ada pula tiga orang lainnya yang duduk bersama mereka.
Mereka diklaim bertemu sebelum penyerangan menara kembar World Trade Center (WTC), New York City, Amerika Serikat, pada 11 September 2001 atau dikenal dengan serangan 9/11.
Klaimnya seperti yang diunggah di akun Twitter ini dan Facebook ini. Berikut klaim yang diunggah oleh pengguna Twitter pada Senin (22/1/2024) dalam terjemahan bahasa Indonesia:
Foto pertemuan George Bush dengan Osama bin Laden sebelum 9/11 menjadi viral.
Tim Cek Fakta menelusuri jejak digital gambar yang beredar menggunakan Google Lens.
Salah satu hasil pencarian mengarahkan ke situs Rotten Tomatoes dan IMDb. Foto berkaitan dengan film dokumenter Why We Fight (2005).
Dokumenter tersebut membahas soal Perang Dunia II. Film juga menyorot soal veteran perang Vietnam dan Irak.
Foto lain yang lebih jelas ditemukan di Wikimedia. Foto diambil pada 12 September 2001 di Pentagon, sehari setelah penyerangan di WTC.
Fakta ini sekaligus membantah bahwa Bush bertemu dengan Osama sebelum serangan 9/11.
Pertemuan dibuat pascaserangan terorisme. Selain eks Presiden AS George W Bush, tampak Sekretaris Pertahanan Donald H. Rumsfeld dan Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz.
Ada pula Sekretaris Angkatan Darat Thomas E White, Sekretaris Angkatan Udara James Roche, dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Henry H Shelton.
Kemudian, Sekretaris Angkatan Laut Gordon England, Kepala Staf Gedung Putih Andrew Card, dan Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice.
Tidak ada sosok Osama bin Laden dalam foto tersebut.
Dalam foto yang beredar, sosok Wakil Menteri Pertahanan Wolfowitz diganti dengan foto Osama bin Laden.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
- https://twitter.com/citizen_sitizen/status/1749209866785161442
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02ARtYwXjHFfzgJP8e1jYvHtfqHxNX6VS7BbdiTxeHQKSdtHMysThL3NrXidReGLZCl&id=100015164802851
- https://lens.google.com/search?p=AbrfA8rnn-3hoR_lFIkAobX6Dpk5QjxqWz3EvhJflaoEQU8MzZjikyH-nIsWXZzoZYFCq29UgPC3fTNVwQpgrdgZdM333mWplSjWZ4cyP-yjYK3vH_zRnRyvRbVZHsk_KA25UTehSzBr2KOSbM3WALhRJ7BPgnhvlfvTilN9O3Izw1Qa4c98ggI-pt3caXkqV-5-lCik8ZdZtdxK3hyX9PPkR-WOAkutied-yXyz7SpdaYKCVtrp1zakpNSNGRr17uDkgZRdYlQaO_qnnKi48Yy_IX7Lj_R7gkgPCHoI#lns=W251bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsbnVsbCxudWxsLG51bGwsIkVrY0tKR1UwT1RKaVpqRm1MV0U0WldNdE5HUTJOaTFoTldVM0xXRmtORE5sWVdZd1pURmpOUklmV1hsek4zRXpTa3RxT0RCWWMwWldkMUYzZG5veE4wY3llWEZ0YnpCNFp3PT0iLG51bGwsbnVsbCxudWxsLDEsbnVsbCxbbnVsbCxudWxsLFswLDAsMTAwMDAwLDEwMDAwMF1dXQ==
- https://www.rottentomatoes.com/m/1155622-why_we_fight
- https://pro.imdb.com/name/nm0155515/
- https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Defense.gov_News_Photo_010912-D-2987S-124.jpg
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15522) Keliru, Video yang Diklaim Pria Kesetrum Akibat Pakai Headset Bluetooth di Dekat Rel Kereta Api
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini, ini dan ini, yang diklaim memperlihatkan seorang pria yang kesetrum listrik karena menggunakanheadset bluetoothdi dekat rel kereta api. Video itu dimulai dengan memperlihatkan dua orang pria yang sedang berbincang di dekat rel kereta. Tiba-tiba pria yang berada di sebelah kiri mendapat percikan listrik dan roboh ke arah rel kereta.
Berikut narasi yang beredar di Facebook:Demi Keselamatan Bersama terutama di Stasiun Kereta Api dan dekat Gardu Listrik. Saat headset bluetooth diaktifkan pada ponsel, akan ada arus datang/induksi dari kabel tegangan tinggi di trek kereta yang langsung mencapai ke otak melalui telinga .. dan apa yg terjadi selanjutnya???? *Hindari menggunakan bluetooth di peron kereta saat mau bepergian dan berdiri di dekat lajur kereta .. video ini buktinya
Namun, benarkah video memperlihatkan pengguna headset bluetooth di dekat rel kereta yang terkena induksi listrik?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pria yang kesetrum tersebut bukan karena menggunakanheadset bluetooth di dekat rel kereta api. Peristiwa itu terjadi di India sekitar Desember 2022.
Peristiwa dalam video itu pernah dipublikasikan India Today, 8 Desember 2022. India Today menyebut klaim yang mengatakan pria tersebut terkena induksi listrik karena menggunakan headset bluetoothdi dekat rel kereta adalah klaim keliru.
Pria yang kesetrum itu bernama Sujan Singh Sardar, seorang petugas pemeriksa tiket di Kharagpur, Bengal Barat. Dia kesetrum karena kejatuhan kabel yang teraliri listrik saat berbincang dengan seorang pria lainnya.
Dia terluka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya, yang kemudian dirawat di rumah sakit. Dia dinyatakan selamat. Sementara kabel yang mengenainya, diduga merupakan kabel lampu dekorasi stasiun.
AFP juga menyatakan bahwa narasi yang beredar yang mengklaim pria itu mengalami induksi listrik karena mengenakan bluetooth di sekitar rel adalah keliru. Kesimpulan itu diperkuat keterangan dari International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP) cabang Jerman, Rodney Croft.
Rodney mengatakan klaim adanya sengatan listrik disebabkan headset bluetooth merupakan pandangan keliru. Menurutnya frekuensi gelombang bluetooth dan listrik berbeda.
Bluetooth menggunakanradiofrequency electromagnetic fields(RF EMFs) melalui udara. Jalur tersebut tidak sama denganlow-frequency electricyang biasa digunakan di permukiman dan kereta.
“Oleh karena itu, perangkat bluetooth tidak akan menyebabkan arus listrik frekuensi rendah (yang) menyetrum seseorang, dan tidak berbahaya jika (perangkatbluetooth) digunakan di dekat kabel atau kereta bertegangan tinggi,” kata Rodney.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan pria dalam video yang beredar terkena induksi listrik karena menggunakan headsetbluetooth di dekat rel kereta, adalah klaim yangkeliru.
Pria dalam video memang roboh karena tersengat listrik. Namun penyebabnya adalah kabel teraliri listrik yang jatuh mengenai tubuhnya hingga muncul percikan-percikan api, yang bisa dilihat dengan mengamati video secara cermat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/1247224995324514/?multi_permalinks=6037137422999890&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/agustinus.forestijanto/posts/pfbid02K2eoeMF6xQhUzXoQa2Bbbj7tDdWiUMWSxbjzEcsSsVzcsTxtpt2PGFQtz13usLcjl
- https://www.facebook.com/dedysurya.surya.98/videos/472822885007706/
- https://www.indiatoday.in/india/story/caught-on-cam-official-electrocuted-by-live-wire-at-kharagpur-railway-station-2306974-2022-12-08
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.337D4FG mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-15521) Keliru, Rekaman Suara Surya Paloh Memarahi Anies Baswedan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/01/2024
Berita
Beredar melalui pesan singkat, media sosial TikTok, akun Facebook ini dan ini, sebuah rekaman suara dengan klaim bahwa itu adalah saat Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem memarahi Anies Baswedan terkait debat capres dan cawapres Pemilu 2024.
Berikut bunyi percakapannya:
A: Pas di debat juga saya mati-matian buat ngambil perhatian masyarakat.B: Ya tetep aja tapi datamu itu ngawur. Bilang angin, gak punya KTP segala. Saya yang malu. Haduh Anis.A: Itu saya berusaha kalem aja Pak buat ngelesi.B: Kesalahan masa lalu kamu itu kebanyakan sih.A: Saya juga merasa dibohongi nih sama si Mimin.B: Di awal dia janjin banyak banget hal. Sampai maunya jadi ketua.Tapi malah zong.A: Pak kesalahan itu saya sudah tutup-tutupin. Kalau soal Cak Mimin, saya juga sebenarnya cape Pak.B: Coba minta mulutnya diem aja. Percuma saya angkat wakil kalau gak ada gunanya. Makin kelihatan kan kerenan Mas Gibran?A: Iya bener Pak. Oke. Bakal saya sampein.
Benarkah klaim ini? Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi rekaman audio tersebut dengan menggunakantools dan pernyataan resmi Tim Kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Dilansir Republika, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi F. Taslim mengatakan rekaman suara yang beredar di media sosial tidak cocok dengan gaya dan suara Surya Paloh. Suara yang diduga Anies juga tidak sesuai.
"Suara Anies dan Pak Surya Paloh dalam rekaman itu jelas bukan gaya tutur didan intonasi keduanya," katanya.
Tim Cek Fakta Tempo juga mencoba mendeteksi suara tersebut dengan menggunakan elevenlabs.io. Hasilnya, Eleven Labs menyimpulkan dengan tingkat probabilitas 77 persen, kemungkinan besar file audio tersebut dibuat dengan Eleven Labs. Namuntools Eleven Labs memiliki keterbatasan, karena pendeteksi suara AI mereka hanya mendeteksi apabila klip audio tersebut menggunakan Eleven Labs.
Tempo kemudian juga membandingkan analisis dengan menggunakan AI Voice Detector, alat untuk menganalisis berbagai fitur file audio untuk menentukan apakah rekaman suara dihasilkan oleh AI atau suara manusia. Alat ini menggunakan algoritma canggih yang memperhitungkan berbagai faktor, sepertipitch, nada, dan infleksi suara, serta isyarat halus lainnya yang mungkin mengindikasikan suara yang dihasilkan oleh AI.
Setelah AI Voice Detector melakukan analisis, alat tersebut akan memberikan laporan rinci mencakup informasi tentang probabilitas (rasio atau tingkat kemungkinan) bahwa audio tersebut dihasilkan oleh AI, serta poin data lain yang relevan.
Untuk menggunakantool tersebut, Tim Tempo membagi rekaman tersebut jadi 6 bagian, agar dapat dibandingkan tingkat probabilitasnya per segmen.
Hasil pengujian menunjukkan, terdapat 3 bagian bagian dalam rekaman suara tersebut memiliki probabilitas 60-70 persen merupakan AI Voice atau suara yang dibuat dengan AI. Sedangkan 2 bagian lainnya memiliki probabilitas 10 persen AI Voice.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan audio rekaman suara diduga percakapan Surya Paloh dan Anies Baswedan adalahkeliru.
Hasil pemeriksaan dengan pendeteksi suara AI menyimpulkan kemungkinan besar file audio dibuat dengan AI dengan probabilitas 60-70%. Keaslian Rekaman suara ini juga telah dibantah oleh partai Nasdem.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@bang_iful2/video/7326751668878576902?q=Viral%20Rekaman%20Suara%20Surya%20Paloh%20Marahi%20Anies%20Hoaks&t=1706018124326
- https://www.facebook.com/100090031402963/videos/307977051738404
- https://www.facebook.com/watch/?v=367418085895044
- https://elevenlabs.io/ai-speech-classifier
- https://aivoicedetector.com
Halaman: 2823/6089