• (GFD-2023-13580) [SALAH] Cak Imin dan Anies Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Kemnaker

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 18/09/2023

    Berita

    “GEGER PAGI INI || CAK IMIN & ANIES JD T£RS4NGK4, DIDUGA K0RUP$I HINGGA 200 TRILIUNAN DI KEMNAKER”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Kabar News mengunggah video dengan klaim Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi Kemnaker. Dalam judul video disebutkan bahwa jumlah korupsinya mencapai Rp200 Miliar.

    Dalam gambar pratinjau terlihat dua orang menggunakan rompi tahanan KPK berwarna oren, yang salah satunya terlihat sebagai Anies Baswedan. Setelah dilakukan penelusuran, gamnbar tersebut merupakan hasil manipulasi dari gambar yang diunggah oleh Antara Foto.

    Foto tersebut diambil pada saat Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus suap pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Gedung KPK pada 6 Desember 2020. Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Pejabat Pembuat Komitmen di Kementerian Sosial Adi Wahyono ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat Kemensos.

    Namun setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi valid yang menjelaskan mengenai penetapan Anies dan Cak Imin sebagai tersangka. Baik cuplikan video maupun narasi tidak memiliki kaitan dengan klaim yang dibagikan. Narasi yang dibacakan dalam video justru identik dengan artikel yang diunggah BBC News Indonesia dengan judul “Duet Anies-Muhaimin ‘banyak perjudiannya’, apakah bisa merebut suara warga NU?”

    Artikel yang diunggah pada 5 September 2023 tersebut berisi tentang pandangan pengamat politik tentang sosok Cak Imin yang dinilai tidak terlalu kuat mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan di daerah basis massa pemilih Nahdlatul Ulama (NU), yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pengamat menyebut pasangan bakal capres dan cawapres itu “lebih banyak perjudiannya”.

    Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Anies menggandeng Cak Imin untuk mengambil suara dari pemilih Nu. Namun berdasarkan hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei, tidak semua warga NU memilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diketuai Cak Imin. Bahkan pengamat politik Adi Prayitno juga mengatakan “tidak semua pemilih PKB memilih Cak Imin.

    Sebelumnya, video dengan klaim serupa juga pernah diunggah oleh kanal Youtube Kabar News. Namun berdasarkan hasil periksa fakta Suara.com, tidak ditemukan berita kredibel yang menyatakan bahwa Anies-Cak Imin menjadi tersangka kasus korupsi Kemnaker. Selain itu, hingga saat ini tidak ada pernyataan dari pihak KPK yang mengungkapkan bahwa Anies-Cak Imin menjadi tersangka korupsi Kemnaker.

    Cak Imin baru dipanggil KPK pada 7 September 2023 untuk diperiksa atas kasus dugaan korupsi sistem proteksi tenaga kerja Indonesia oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2012 silam. Sistem proteksi itulah yang menjadi kasus yang sedang diselidiki oleh KPK dengan tersangka mantan dirjen, mantan salah satu staf dirjen, dan salah seorang dari perusahaan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Tidak ada informasi mengenai penetapan Cak Imin dan Anies sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Hingga saat ini, tidak ada pernyataan dari pihak KPK yang mengungkapkan bahwa Anies – Cak Imin menjadi tersangka korupsi Kemnaker.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13579) [SALAH] Anies Baswedan Pimpin Demo di Rempang Batam

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 18/09/2023

    Berita

    “Merinding !! Anies pimpin demo di Batam Rempang , rezim pasti guncang melihat ini”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube NEGARA POLITIK mengunggah video dengan klaim bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memimpin demo yang dilakukan warga Rempang Batam. Diberitakan sebelumnya, warga lakukan demonstrasi penolakan relokasi. Relokasi ini berkaitan dengan proyek Rempang Eco City yang rencananya akan dibangun di Pulau Rempang.

    Namun setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi valid mengenai klaim yang disebutkan dalam video. Cuplikan dan narasi yang dibacakan dalam video tidak berkaitan dengan klaim yang tertera.

    Cuplikan pada video bukanlah momen Anies Baswedan memimpin demo warga Rempang, melainkan pidato dan doa Anies di acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem yang dilaksanakan pada 16 Juli 2023.

    Dalam pidatonya, Anies menyampaikan maksud perjuangan Partai NasDem ke depan untuk mengumpulkan tekad, komitmen dalam perubahan restorasi untuk Indonesia.

    Sedangkan narasi yang dibacakan dalam video identik dengan artikel yang diunggah Tribun Medan dengan judul “ANIES BASWEDAN Sentil Jokowi Soal Konflik Tanah di Pulau Rempang: Investasi Picu Penderitaan!”

    Artikel tersebut berisi tanggapan Anies Baswedan mengenai konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu bahkan menyentil pemerintahan Presiden Joko Widodo soal investasi. Anies menegaskan, bahwa investasi bukan hanya untuk memperkaya para investor.

    Menurut Anies, apabila investasi justru membuat warga semakin menderita, pemerintah disebut patut melakukan koreksi atas kebijakan yang ada. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menilai upaya damai perlu dilakukan dalam konflik semacam di Pulau Rempang.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Tidak ada informasi Anies Baswedan pimpin demo di Rempang, Batam. Video berisi cuplikan pidato Anies pada Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem. Sedangkan narasi yang dibacakan hanya menjelaskan tanggapan Anies soal konflik di Rempang.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13578) Cek Fakta: Tidak Benar PKS Tolak Cak Imin Sebagai Cawapres Anies Baswedan karena Perbedaan Ideologi dengan PKB

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 18/09/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim PKS menolak Cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan karena perbedaan ideologi dengan PKB. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 17 September 2023.
    Dalam postingannya terdapat video dengan narasi sebagai berikut:
    "Keputusan PKS menolak PKB. PKS menyatakan menolak Cak Imi sebagai Cawapres Anies pada Pilpres 2024.
    Penolakan tersebut berkaitan dengan perbedaan ideologi antara PKS dengan PKB."
    Akun itu menambahkan narasi "Keputusan PKS Menolak PKB"
    Lalu benarkah postingan video yang mengklaim PKS menolak Cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan karena perbedaan ideologi dengan PKB?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Sah! PKS Resmi Usung Anies Baswedan dan Cak Imin untuk Pilpres 2024" yang tayang di Liputan6.com pada 15 September 2023.
    Dalam artikel itu PKS justru mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk Pemilu 2024. Hal ini disampaikan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.
    Berikut isi artikel itu selengkapnya:
    "Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu membacakan hasil keputusan Musyawarah IX Majelis Syura PKS. Hasilnya, PKS sepakat mendukung pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk Pemilu 2024.
    "PKS menyetujui dan menetapkan pasangan Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Republik Indonesia yang secara resmi diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera pada Pilpres tahun 2024,” kata Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS Jakarta, Jumat (15/9/2023).
    Ahmad Syaikhu mengatakan, dukungan resmi hari ini dapat menepis keraguan di masyarakat soal dukungan PKS untuk Anies dan Cak Imin.
    "Keputusan ini dirilis menepis keraguan masyarakat dengan adanya hasil ini dan PKS optimis dapat mengokohkan kemenangan yang didasari semangat ukhuwah islamiyah kebangsaan dan ukhuwah islamiyah," ucap dia.
    PKS melakukan rapat secara internal dan tertutup untuk membahas soal dukungan terhadap bakal cawapres Muhaimin Iskandar. Rapat tersebut berlangsung sore hari pukul 16.00 WIB dan selesai sekira pukul 19.00 WIB.
    Dengan keputusan tersebut, Anies dan Cak Imin resmi didukung oleh tiga partai koalisi yaitu Nasdem, PKS, dan PKB."
    Selain itu terdapat artikel berjudul "PKS Instruksikan Seluruh Kader Menangkan Pasangan Anies-Cak Imin di Pilpres 2024" yang juga tayang pada 15 September 2023 di Liputan6.com.
    Berikut isi artikelnya:
    "Liputan6.com, Jakarta - Presiden PKS Ahmad Syaikhu menginstuksikan seluruh kadernya untuk ikut memenangkan pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (Gus Imin) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 dari Koalisi Perubahan. Instruksi itu disampaikan, usai PKS memberikan restu kepada keduanya sebagai hasil musywarah rapat Majelis Syura PKS yang ke-IX.
    “Menginstruksikan kepada seluruh pengurus, anggota, dan keluarga besar PKS untuk totalitas bekerja keras memenangkan paslon Anies-Cak Imin sebagai bakal capres-cawapres di Pilpres 2024,” kata Syaikhu saat jumpa pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2023).
    Ahmad Syaikhu meyakini, dukungan resmi yang disampaikannya hari ini mampu menepis keraguan di masyarakat soal dukungan PKS untuk Anies dan Muhaimin Iskandar (Gus Imin). Dengan begitu Koalisi Perubahan dipastikan semakin solid dengan NasDem dan Demokrat untuk memenangkan Anies-Gus Imin.
    “Keputusan ini dirilis menepis keraguan masyarakat, dengan adanya hasil ini dan PKS optimistis dapat mengokohkan kemenangan yang didasari semangat ukhuwah islamiyah kebangsaan dan ukhuwah islamiyah,” yakin Syaikhu.
    Mendapat restu PKS, Anies dan Gus Imin sepakat untuk semakin keras bekerja dalam menjaring aspirasi masyarakat untuk Indonesia yang lebih maju lagi. Sebab proses politik yang dilewati bukan hanya sekedar untuk menang.
    “Proses yang dilewati, proses yang tidak singkat, tapi proses yang penuh dengan makna. Kita sampaikan ke seluruh rakyat, bahwa koalisi ini bukan sekadar menargetkan menang,” ujar Anies dalam kesempatan senada.
    Senada dengan Anies, Gus Imin mengaku terharu dan bahagia akhirnya dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya dalam kontestasi Pemilu 2024.
    “Rasa syukur, terharu, bahagia atas silaturahmi dan pembacaan keputusan Majelis Syuro PKS malam ini. Atas kepercayaan yang diberikan,” kata Gus Imin menyambung pernyataan Anies.
    Sebagai ketua umum PKB, lanjut Gus Imin, partainya tentu menyambut restu PKS juga dengan penuh suka cita. Dia memastikan, PKB-PKS siap bekerja sama dalam menyongsong kemenangan di 2024.
    “Kita siap memenangkan pasangan Anies-Muhaimin, AMIN!,” Gus Imin memungkasi."

    Kesimpulan


    Postingan video yang mengklaim PKS menolak Cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan karena perbedaan ideologi dengan PKB adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13577) Tangkal Hoaks Pemilu 2024, Komako UGM Gelar Pelatihan Cek Fakta 

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 17/09/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Korps Mahasiswa Komunikasi (Komako) Universitas Gadjah Mada menggelar pelatihan cek fakta dengan tajuk "Check the Fact, See Through the Fake: Berantas Gangguan Informasi Menuju Pemilu 2024" pada 9 September dan 10 September 2023 lalu,
    Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah dan memberantas maraknya gangguan informasi dan hoaks menjelang Pemilu 2024. Selain itu, para mahasiswa juga diharapkan bisa membedakan berita palsu dengan kebenaran sehingga mampu memberantas gangguan informasi dalam menghadapi tahun politik.
    "Indeks literasi digital Indonesia masih tidak berbanding lurus dengan kekebalan terhadap hoaks dan tingkat literasi yang diidamkan. Salah satu alasannya karena konten-konten hoaks di media sosial itu banyak yang dianggap sebagai pemberitaan resmi," kata Dosen Departemen Ilmu Komunikasi, Zainuddin Muda Z Monggilo yang hadir dalam pembicara, dikutip dari pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (17/9/2023).
    Menurut Zainuddin, sebagian orang yang percaya hoaks kerap kali memandang remeh berita produk jurnalistik profesional. Apalagi, jelang Pemilu, hoaks diprediksi makin menyebar.  
    "Itu implikasi yang buruk, dan membuat orang-orang sebagian besar memandang remeh pemberitaan dari jurnalisme profesional saat ini. Apalagi kalau sudah masuk dalam ranah kontestasi pemilu, itu luar biasa. Ada ujaran kebencian, provokasi, hingga menyebabkan polarisasi," ucap Zainuddin.
    Pada hari pertama pelatihan membahas tentang materi literasi digital dan bagaimana cara memverifikasi konten digital menggunakan Open-Source Intelligence (OSINT). Pada hari kedua dilanjutkan dengan pemberian materi yang lebih spesifik, yakni terkait melawan gangguan informasi menjelang pemilu 2024 dan cara menggunakan praktik tools fact-checking secara langsung.
    "Tersebarnya informasi yang salah, terlebih yang bersifat provokatif dapat menimbulkan sentimen negatif yang memicu konflik. Apalagi kondisi menjelang Pemilu 2024 membuat banyak simpatisan melakukan kampanye dan melempar provokasi satu sama lain," tambah Zainuddin.
    Ia mengimbau, masyarakat untuk aktif melakukan fact-checking mandiri maupun berjejaring, satu di antaranya melalui laman dan fasilitas cek fakta yang tersedia secara gratis misalnya melalui cekfakta.com.
    Zainuddin juga berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai konsep disinformasi, misinformasi, dan malinformasi di internet.
    "Kemudian mempraktikkan langkah-langkah cek fakta dengan baik dan benar, serta mampu menyikapi pemberitaan mengenai dinamika Pemilu 2024 dengan lebih kritis. Dengan demikian, diharapkan pemilu Indonesia yang lebih jernih dan minim dari susupan informasi palsu dapat terwujud," tutup Zainuddin.

    Hasil Cek Fakta