• (GFD-2023-11399) Keliru, Mainan Lato-Lato Berhubungan dengan Yahudi, Teori Konspirasi Illuminati, dan Freemason

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/01/2023

    Berita


    Gambar mainan lato-lato yang disandingkan dengan simbol Illuminati dan Freemason beredar melalui pesan berantai. Gambar tersebut disertai klaim bahwa permainan lato-lato merupakan teori konspirasi Illuminati dan Freemason.
    Di Instagram, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan akun ini pada 8 Januari 2023. Pada keterangan gambar dalam pesan berantai itu juga dikatakan bahwa lato-lato berasal dari Bahasa Ibrani yang memiliki arti "Saya Yahudi". 

    Hingga artikel ini dimuat, gambar tangkapan layar itu telah disukai lebih dari 2.300 akun lainnya dan mendapat 770 komentar. Apa benar mainan lato-lato berhubungan dengan Yahudi, Teori Konspirasi Illuminati dan Freemason?

    Hasil Cek Fakta


    Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan bahwa orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan. Sementara Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menganggap mainan lato-lato kurang masuk akal jika dihubungkan dengan teori konspirasi.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel.
    Kata Latto-Latto
    Tempo menggunakan cara paling sederhana untuk mengetahui makna lato (Bahasa Ibrani) yakni dengan menggunakan Google Translate. Hasilnya: Lato berarti pelan-pelan. Bukan "Aku Yahudi" sebagaimana klaim dalam gambar tangkapan layar di atas. 
    Kata "latto" merupakan bahasa Makassar yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Kata ini kemudian digunakan oleh masyarakat Makassar untuk menamai permainan clakers ball yang kembali booming di Makassar.
    Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan.
    "Latto itu bunyi yang dikeluarkan akibat 2 benturan benda sehingga mengeluarkan bunyi," jelasnya dikutip dari Detik.com.
    Sementara pengulangan kata latto-latto menggambarkan bunyi yang berulang dari permainan tersebut.
    "Kalau dalam bahasa dia reduplikasi, artinya sering, selalu atau berulang sehingga disebut latto-latto," jelasnya. Penamaan latto-latto untuk permainan ini lantas meluas di media sosial hingga digunakan di berbagai daerah lainnya.
    Asal Mula Mainan Lato-Lato
    Lato-Lato sebenarnya telah populer di tengah anak-anak Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1960-an. Di Negeri Paman Sam, mainan ini dikenal dengan sebutan clackers ball. Dari AS, mainan ini pun tersebar ke berbagai penjuru dunia, hingga di Indonesia pada sekitar 1990-an.
    Dulu, mainan ini terdiri dari dua bandul yang terbuat dari bahan akrilik. Sama seperti yang sekarang, kedua bola akrilik ini diikat pada tali dengan cincin atau pegangan kecil di bagian tengah. Cincin itu berfungsi untuk membuat kedua bandul saling mengadu dan bersuara.
    Kini, lato-lato kembali populer di tengah masyarakat. Siapa saja boleh memainkan lato-lato, asalkan digunakan dengan berhati-hati.
    Pada 6 Desember 1985 Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat (CPSC) mengumumkan bahwa clackers ball sebagai permainan yang dilarang. Kantor Marsekal Amerika Serikat di Phoenix, Arizona menyita hampir 4.600 mainan "clacker ball".
    Komisi Keamanan Produk Konsumen menguji mainan ini, bolanya pecah atau retak. Selain itu, banyak pegangan yang patah. Untuk mencegah cedera akibat fragmentasi bola atau dari propulsi komponen saat terbongkar secara tiba-tiba saat digunakan, produk tunduk pada peraturan yang diberlakukan oleh Komisi Keamanan Produk Konsumen, yang mengharuskannya lulus uji ketahanan khusus.
    Teori Konspirasi Illuminati dan Freemason
    Mengutip BBC, Illuminati adalah teori konspirasi yang membuat semua teori konspirasi lain di muka bumi ini tak ada artinya. Ibaratnya induk dari setiap intrik lain di kolong langit, Illuminati seakan jadi maha penguasa yang mengendalikan seluruh urusan dunia, yang beroperasi diam-diam sembari tekun membangun Tata Dunia Baru.
    Ketika kebanyakan orang mencoba menelisik sejarah kelompok rahasia ini, mereka terdampar di Jerman bersama Orde Illuminati di masa Pencerahan atau Renaisans. Kelompok masyarakat rahasia Bayern ini didirikan pada tahun 1776, sebagai wadah bagi para intelektual untuk berkumpul bersama dan menentang pengaruh berlebihan agama dan kaum elit dalam kehidupan sehari-hari.
    Banyak kaum progresif terkenal yang bergabung, namun, sebagaimana Freemason, lambat laun mereka dilarang oleh kalangan konservatif dan Kristen, mereka pun lenyap.
    Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, Freemason adalah Organisasi Persaudaraan Tertua di Dunia. Kelompok ini dimulai pada abad pertengahan di Eropa sebagai sebuah serikat pekerja yang terampil. Karena runtuhnya bangunan katedral, fokus kelompok itu bergeser.
    Saat ini, menurut Margaret Jacob, Profesor Sejarah di Universitas California, Los Angeles, Freemason adalah organisasi sosial dan filantropis yang dimaksudkan untuk membuat anggotanya menjalani kehidupan yang berbudi luhur dan berorientasi sosial.
    Meskipun ia bukan serikat rahasia, tetapi ia memiliki sandi dan ritual rahasia yang berasal dari perkumpulan abad pertengahan. 
    "Di serikat asli, ada tiga gelar: Apprentice, Fellowcraft, dan Master Mason yang mengawasi semua orang yang bekerja di sebuah situs. Sekarang, gelar ini lebih filosofis," kata Jacob.
    Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menganggap permainan latto-latto kurang masuk akal jika dihubungkan dengan teori konspirasi.
    Kemunculan teori konspirasi ini biasanya bertujuan untuk mengingatkan tatanan yang ada akan tergantikan oleh tatanan baru. Karena itu, teori ini kerap muncul dengan memanfaatkan momen-momen yang sedang banyak dibicarakan.
    Ia menjelaskan, adanya teori konspirasi ini merupakan bentuk kecemasan sekelompok orang atau rasa traumatik dunia terkait kekuatan-kekuatan baru yang mampu mengendalikan dunia.
    "Kalau di kasus latto-latto ini bukan untuk itu, tapi seperti penunggang gelap untuk mendompleng viralnya latto-latto kemudian dijadikan satu alat untuk mengingatkan kembali tentang teori konspirasi itu," kata Drajad kepada Kompas.com, Minggu, 8 Januari 2022.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan layar dengan klaim mainan lato-lato berhubungan dengan Yahudi, Teori Konspirasi Illuminati dan Freemason adalah keliru.
    Kata "latto" merupakan bahasa Makassar yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan orang Makassar menyebutnya latto-latto, karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan. 
    Sementara sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menganggap mainan lato-lato kurang masuk akal jika dihubungkan dengan teori konspirasi.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11398) Benar, Viral Video Pelarangan Ibadah Natal 2022 di Cilebut

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/01/2023

    Berita


    Sebuah akun Twitter mengunggah sebuah video dengan narasi pelarangan ibadah Natal 2022 di Cilebut. Video berdurasi 2 menit 20 detik ini berjudul “Coba ini Bapak2,dpt dri Group2 WA daerah Cilebut, Dilarang merayakan Natal dirumah sendiri”. 
    Pada unggahan ini, akun tersebut menandai akun-akun lain seperti @RTMC_PoldaJabar, @KapoldaJabar, @PemkotaBogor, @ListyoSigitP, @Kemenag_RI, @detikcom, @mediaindonesia, @temponewsroom, @korantempo, @tempodotco, @tempocekfakta. Unggahan ini juga diberi hashtag #viralindo  #Christmas #bogor #cilebut.

    Di Instagram, juga beredar video dengan lokasi dan orang-orang yang sama dengan video di Twitter. Akun ini men-tag beberapa akun pejabat lainnya mulai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta staf khusus Kemenag Mohammad Nuruzzaman. 
    Benarkah video ini terkait pelarangan ibadah Natal 2022 di rumah sendiri di Cilebut?

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tempo, video ini beredar di Twitter pada tanggal 26 Desember 2022. Gambar dalam video ini direkam oleh salah satu jemaat HKBP Betlehem Cilebut saat beberapa warga menolak diadakannya ibadah Natal di rumah tinggal salah satu jemaat.
    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video ini dengan reverse image tool seperti Yandex dan Google, maupun kata kunci di media sosial Twitter, Facebook, dan YouTube. Berikut ini fakta-faktanya:
    Fakta 1
    Video ini beredar di berbagai platform media sosial pada tanggal 26 Desember 2022. Di Twitter, video ini diunggah salah satunya  oleh akun @26jujan dan di facebook pada tanggal 26 Desember 2022.
    Dilansir Tempo, kejadian tersebut bermula saat Jemaat HKBP Bethlehem (Pos Parmingguan) di Batu Gede, Desa Cilebut Barat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan ibadah Natal tanggal 25 Desember 2022.
    Dalam video tersebut, sekelompok warga melarang Aritonang, salah satu jemaat HKBP Betlehem untuk menyelenggarakan ibadah Natal yang dihadiri jemaat dari luar Batu Gede dirumahnya. 
    Fakta 2
    Dilansir Tribun Rakyat, sebelum penolakan ibadah Natal ini terjadi, pada tanggal 24 Desember 2022 Panitia Perayaan Natal HKBP Bethlehem Pos Parmingguan mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kepala Desa Cilebut Barat. Suratnya berisi pemberitahuan lokasi kegiatan ibadah Natal.
    Rukun Warga 07 Nomor RW.07/XII/2022 juga mengirim surat kepada Kepala Desa yang isinya menolak Perayaan Hari Natal di Lingkungan RW. 07 Desa Cilebut Barat.
    Pada tanggal 24 Desember pada sekitar pukul 21.00 WIB, berlangsung pertemuan di rumah salah satu Jemaat HKBP Bethlehem. Musyawarah tersebut memutuskan bahwa jemaat tetap menjalankan ibadah Natal bersama, walaupun beberapa tokoh masyarakat menolak.
    Fakta 3
    Sumber: Tempo.co
    Dilnasir Tempo, pada tanggal 25 Desember 2022, Jemaat HKBP tetap melaksanakan ibadah natal di rumah salah satu koordinator jemaat. 
    Dikutip dari Tribun Rakyat, sekitar pukul 09.05 WIB, warga yang menolak pelaksanaan ibadah tersebut mendatangi dan berkumpul di halaman rumah rencananya akan dijadikan lokasi ibadah. Seiring penolakan warga dan alasan keamanan, lokasi ibadah kemudian dipindah ke rumah Bapak Aritonang, Koordinator Jemaat HKBP Bethlehem Pos Parmingguan.
    Ibadah Natal 2022 yang diikuti 30 jemaat tersebut berlangsung hingga selesai. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video berjudul “Coba ini Bapak-bapak, Dapat Dari Group WA Daerah Cilebut, Dilarang merayakan Natal dirumah sendiri” adalah benar.
    Video tersebut menunjukkan warga yang menolak pelaksanaan ibadah natal yang yang berlangsung disalah satu rumah Jemaat HKBP Bethlehem Pos Parmingguan, RT. 01/07 Batu Gede Desa, Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11397) [SALAH] EMAIL PROGRAM KERJA SAMA SHOPEE DAN MAXIM BERHADIAH RP3 JUTA

    Sumber: Email
    Tanggal publish: 11/01/2023

    Berita

    Akun Twitter bernama @Jinnymyeonni mengunggah sebuah tangkapan layar berisi Email seputar informasi kerja sama yang dilakukan oleh dua pihak yakni antara Shopee Indonesia dengan Maxim. Menurut narasi yang terdapat pada badan Email tersebut, penerima Email diminta untuk mengklik tautan dengan iming-iming akan mendapat dana sejumlah Rp3.000.000.

    NARASI:

    Hai , ini hasil kerja sama maxim dan Shopee

    Terima kasih sudah memverifikasi dan pastikan juga untuk Upgrade SPaylater atau SPinjam Sebagai Syarat untuk proses menerima Dana Pemenang Shopee Promo Rp 3.000.000.

    http://bit[dot]ly/hubungkan-kredivo
    https://shopee[dot]co[dot]id/m/pelajaro-spinjam
    https://shopee[dot]co[dot]id/m/SPayLater-Beli-Sekarang-Bayar

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui jika informasi yang terdapat pada email tidak sesuai fakta. Hal tersebut berdasar dari klarifikasi yang diberikan secara resmi oleh pihak Shopee Indonesia.

    Melalui laman Twitternya @ShopeeID mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan tidak memberikan informasi seputar data pribadi dan tidak mengklik tautan yang berasal dari akun tidak resmi.

    “Hai kak, maaf atas ketidaknyamanannya. Terkait kendala dihubungi oleh pihak yg mengatasnamakan Shopee. Mimin infoin mohon utk tdk menginformasikan data pribadi km ke pihak lain ya kak agar akun km selalu aman. Jangan pernah klik link yang diberikan juga ya kak. Informasi resmi seputar shopee bisa kamu cek di sosial media resmi Shopee (centang biru atau verified), website resmi Shopee dan aplikasi Shopee. Klo terdapat pertanyaan lainnya terkait Shopee bisa DM mimin melalui twitter @ShopeeID. Sehat selalu,” tulis pihak Shopee Indonesia.

    Berdasar pada seluruh referensi, informasi yang terdapat pada Email dengan narasi seputar kerja sama yang dilakukan oleh Shopee Indonesia dan Maxim adalah tidak sesuai fakta alias hoaks. Unggahan tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Pihak Shopee secara resmi telah menyampaikan jika informasi yang dikirimkan melalui Email tersebut tidak sesuai dengan fakta alias hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11396) [SALAH] Video “RAJA SALMAN NGAMUK ARAB SAUDI SIAP BANTU Indonesia KONFLIK PULAU PASIR NTT INDONESIA VS AUSTRALIA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/01/2023

    Berita

    NARASI: “TERKINI !! RAJA SALMAN NGAMUK ! ARAB SAUDI SIAP BANTU Indonesia Ku – KONFLIK PULAU PASIR NTT (NUSA TENGGARA TIMUR)
    INDONESIA VS AUSTRALIA
    .
    .
    .
    Sumber ytb:@PANGLIMA TEMPUR

    #indonesiaku #indonesia #arab #arabsaudi #rajasalman #konflik #australia #pulaupasir #ntt #tni #nkri #militer #terkini #viral”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: video berisi pembacaan artikel dengan mengganti aspek yang berkaitan dengan COVID-19 menghubungkan ke Pulau Pasir, Australia dan Indonesia. Selain mengganti bagian tertentu artikel, video berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang TIDAK berkaitan.

    Potongan video yang digunakan oleh SUMBER adalah pidato Raja Salman di acara KTT GCC ke-40 yang TIDAK berkaitan dengan tema yang diangkat di video, dengan terjemahan yang TIDAK sesuai dengan arti yang sebenarnya. Salah satu video yang identik, Kantor Berita Emirates di YouTube: “Awal KTT GCC ke-40” (Google Translate Chrome extension)

    Salah satu sumber artikel yang dibaca di video, CNBC Indonesia: “Fenomena warga negara asing (WNA) ‘eksodus’ dari RI sempat menghebohkan negara. Pasalnya lebih dari puluhan ribu WNA dilaporkan telah meninggalkan Indonesia sejak periode Juli-Agustus 2021 lalu.”

    Salah satu sumber potongan video lainnya yang identik dengan yang digunakan oleh SUMBER, Global News di YouTube: “Prime Minister Justin Trudeau visited on Wednesday the town of Port aux Basques in Newfoundland and Labrador that was devastated by storm Fiona. Accompanied by Premier Andrew Furey, provincial Liberal MPs Gudie Hutchings and
    Seamus O’Regan, Trudeau met with residents affected by the storm, first responders helping with…”

    WAM: “RIYADH, 10 Desember 2020 (WAM) — KTT ke-40 Pemimpin dan Pemimpin Dewan Kerja Sama Negara-Negara Teluk Arab diluncurkan di Istana Diriyah di Riyadh sore ini, dipimpin oleh Raja Penjaga Dua Masjid Suci Salman bin Abdulaziz Al Saud, Raja Kerajaan persaudaraan Arab Saudi, di hadapan Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum , Wakil Presiden Negara, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai, “semoga Tuhan melindunginya,” yang berpartisipasi di kepala delegasi negara ke puncak.” (Google Translate Chrome extension)

    The Weather Network: “Some residents of Port aux Basques continue to sit and wait as cleanup efforts push on, two weeks after post-tropical storm Fiona left mass devastation in its wake.”

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, berisi pembacaan artikel dengan mengganti aspek yang berkaitan dengan COVID-19 menghubungkan ke Pulau Pasir, Australia dan Indonesia. FAKTA: selain mengganti bagian tertentu artikel, video berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang TIDAK berkaitan.

    Rujukan