• (GFD-2024-16525) [SALAH] Ribuan Rumah di Sulut Hancur Akibat Gempa 9,8 Magnitudo

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    BARU SAJA SULUT HANYA PASRAH,RIBUAN RUMAH HINGGA GEMPUR GEMPA MAGNITUDE 9,8

    Hasil Cek Fakta

    Pada 8 Maret 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul gempa bumi yang berkekuatan 9,8 magnitude hancurkan ribuan rumah di Sulut.

    Saat disimak ternyata isi dari video tersebut narator hanya membawakan sebuah berita terbitan medcom.id berjudul “Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pulau Karatung Sulut” yang diunggah pada 5 Maret 2024.

    Dalam artikel berita tersebut hanya dijelaskan jika gempa yang terjadi di Pulau Karatung, Sulut, kemarin hanya berkekuatan 5,2 magnitudo saja, tidak mencapai kekuatan 9,8 magnitudo seperti yang tertera pada judul video.

    Dilansir dari sumber lain yang berjudul “Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Sebelah Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara” terbitan porosjakarta.com juga tidak ada informasi jika ribuan rumah telah hancur akibat gempa tersebut, tetapi pihak BMKG tetap menghimbau masyarakat untuk mewaspadai gempa susulan.

    Berdasarkan beberapa sumber tersebut tidak dijelaskan jika gempa 9,8 magnitudo telah menghancurkan ribuan rumah di Sulut, informasi yang diberikan dalam video tersebut hanya menyebutkan jika kekuatan gempa hanya sebesar 5,2 magnitudo saja dan tidak diinformasikan mengenai kerusakan akibat gempa.

    Kesimpulan

    Isi video hanya menjelaskan jika kekuatan gempa hanya berkisar 5,2 magnitudo saja dan tidak ada penjelasan yang mengatakan ribuan rumah hancur akibat gempa.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16524) [SALAH] Video 5.000 Umat Katolik Beri Dukungan Kepada Palestina

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    “CATHOLICS STAND WITH PALESTINE
    CATHOLICS FULFIL THEIR DUTY TO GOD”

    Terjemahan: “Umat Katolik berdiri bersama Palestina, umat Katolik memenuhi tugas mereka kepada Tuhan”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video di X/Twitter yang menampilkan sekumpulan umat Katolik yang berjalan bersama di sebuah jalan di kota yang tidak sebutkan lokasinya, video tersebut juga disertai narasi jika aksi tersebut merupakan bentuk dukungan umat Katolik untuk Palestina.

    Akan tetapi ternyata klaim tersebut tidak benar, melalui hasil pencarian gambar, ditemukan beberapa video yang terlihat mirip dengan video yang beredar tersebut.

    Salah satunya berasal dari video Fox News pada 14 Oktober 2023 yang berjudul “Hundreds participate in Eucharistic procession through New York City”. Menurut Kantor Liturgi di Wales, Inggris, prosesi Ekaristi merupakan sebuah prosesi khidmat dengan diiringi nyanyian, pada prosesi tersebut orang-orang Kristen Katolik memberikan kesaksian publik tentang iman dan pengabdian terhadap sakramen.

    Lalu ditemukan lagi video yang lebih mirip yang berasal dari akun Instagram The Napa Institute (@thenapainstitue) sebuah organisasi kepemimpinan Katolik, dalam Instagramnya tersebut mereka mengunggah video serupa pada 12 Oktober 2023 dengan caption “5,000 witnesses to the true presence of Jesus in the Holy Eucharist in the streets of New York City during rush hour ???. Powerful!” atau yang jika diterjemahkan menjadi “5.000 saksi kehadiran Yesus yang sebenarnya dalam Ekaristi Kudus di jalan-jalan Kota New York selama jam sibuk”.

    Melalui beberapa temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika video 5.000 umat Katolik yang melakukan aksi bela Palestina tersebut adalah salah, faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi di sepanjang jalanan besar di kota New York.

    Kesimpulan

    Faktanya video asli tersebut merupakan momen perayaan Ekaristi oleh umat Katolik di sepanjang jalanan besar di kota New York dan tidak ada keterkaitannya dengan isu politik Israel-Palestina.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16523) [POLICY BRIEF] Penguatan Radio Lokal dan Komunitas dalam Melawan Penyebaran Misinformasi di Kota Bandung Jawa Barat

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    Oleh: Ni Made Ras Amanda Gelgel

    Abstrak: Membangun masyarakat yang tangguh menghadapi dampak negatif dari misinformasi memerlukan kerja semua pihak. Perlawanan terhadap hoaks dan misinformasi di Indonesia selama ini lebih banyak bersifat top down atau mengandalkan pemerintah dan berpusat pada isu-isu nasional. Sedangkan misinformasi terjadi hampir di setiap lapisan masyarakat. Butuh pendekatan dan penanganan dampak yang khas atau khusus di setiap daerah. Maka diperlukan pendekatan lebih komprehensif dan multidimensi dengan menyesuaikan kebutuhan, karakter, serta memperhatikan nilai-nilai budaya lokal setempat. Bandung memiliki permasalahan dampak misinformasi yang kompleks hingga terjadi praktik persekusi.

    Maka policy brief ini memaparkan bagaimana pendekatan berbasis daerah yang diharapkan mampu memberikan perspektif baru dengan pendekatan nilai-nilai lokal. Bandung dengan karakter masyarakat yang guyub dan akrab dengan radioradio komunitas dapat menjadi kekuatan dalam melawan misinformasi. Policy brief ini menekankan perlunya kebijakan yang mendukung penguatan radio lokal dan komunitas khususnya pada kekuatan dan kompetensinya untuk menjadi garda terdepan melawan misinformasi.

    Selain melalui radio, melawan hoaks dengan debunking atau upaya melawan misinformasi dapat melalui media-media lokal berbasis media sosial. Upaya melalui radio dan media sosial ini juga didukung oleh aktor penting lainnya seperti akademisi, aparat hukum, budayawan, hingga tokohtokoh masyarakat. Policy brief ini disusun berdasarkan riset yang telah dilakukan di wilayah Bandung pada tahun 2022.

    Link download: https://cekfakta.com/download/PB/1.Policy-Brief-Bandung.pdf

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2024-16522) [SALAH] Anak yang Hina Jokowi Terancam 7 Tahun Penjara

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 10/03/2024

    Berita

    akhirnya anak yang suka hina Jokowi terancam 7 th, nangis2 kan Lo kato kalo Uda begitu

    Hasil Cek Fakta

    Beredar kembali video yang memperlihatkan sosok wanita berbaju merah muda menangis di persidangan. Video itu diklaim jika wanita berbaju merah muda itu merupakan anak SMP yang divonis 7 tahun penjara karena menghina Presiden Jokowi.

    Faktanya, ibu yang menangis tersebut merupakan ibu dari korban kasus pembunuhan yang terjadi di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Diketahui bahwa tangisan tersebut dipicu lantaran dirinya beserta keluarga tidak menerima vonis hukum yang dijatuhkan oleh para hakim terhadap pelaku. Sampai saat ini, tidak ditemukan pemberitaan kredibel terkait klaim tersebut.

    Kesimpulan

    Foto anak pada unggahan, bukan anak yang menghina Jokowi. Ia adalah seorang Ibu dari siswi korban kasus pembunuhan di Mojokerto Jawa Timur yang menangis histeris setelah mengetahui putusan hukuman ke pelaku.

    Rujukan