• (GFD-2024-17295) Cek Fakta: Tidak Benar Kartun The Simpsons Memprediksi Runtuhnya Jembatan di Baltimore

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang kartun The Simpsons memprediksi runtuhnya jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Maret 2024.
    Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi salah satu karakter di kartun The Simpsons yakni Homer Simpsons yang tengah melihat sebuah kapal menabrak jembatan.
    Gambar itu kemudian dikaitkan dengan peristiwa jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat yang runtuh setelah ditabrak sebuah kapal kargo.
    "The Simpsons never disappoint with their eeriely accurate predictions," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 29 kali dibagikan dan mendapat 12 respons dari warganet.
    Sebelumnya, sebagian dari Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, AS runtuh setelah sebuah kapal kargo bertabrakan dengannya pada Selasa 26 Maret 2024 pagi, menyebabkan banyak kendaraan jatuh ke air.
    Sekitar pukul 01.30, sebuah kapal menabrak jembatan, terbakar lalu tenggelam. Sebuah video yang diposting di X terlihat menunjukkan sebagian besar jembatan sepanjang 2,6 km itu ambruk karena sejumlah kendaraan jatuh ke air di bawahnya.
     "Semua jalur ditutup kedua arah karena kejadian di Jembatan Kunci I-695. Lalu lintas dialihkan," tulis Otoritas Transportasi Maryland di X seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (26/3/2024). 
    Benarkah dalam gambar tersebut kartun The Simpsons memprediksi runtuhnya jembatan di Baltimore, Amerika Serikat? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kartun The Simpsons memprediksi runtuhnya jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "bridge in baltimore the simpsons" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Viral Image Does Not Show ‘The Simpsons’ Predicting Baltimore Bridge Collapse" yang dimuat situs thequint.com pada 28 Maret 2024.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa tidak ada episode The Simpsons yang menayangkan soal peristiwa jembatan di Baltimore runtuh karena ditabrak kapal.
    The Quint kemudian melakukan pencarian gambar terbalik pada foto tersebut. Hasil pencarian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam desain karakter Homer Simpsons, pria yang terlihat dalam foto viral tersebut.
    Terlihat bahwa pola zig-zag yang menunjukkan rambut Homer dalam gambar tersebut jauh lebih sempit daripada desain sebenarnya. Selain itu, desain telinga karakternya juga berbeda. The Quint menyimpulkan bahwa gambar tersebut merupakan hasil rekayasa digital.
    Masih menurut artikel tersebut, kartun The Simpsons sering dikaitkan dengan peristiwa di dunia nyata. Misalnya, gambar The Simpsons kemudian diedit dan dikaitkan dengan beberapa peristiwa.
    Contohnya peristiwa ledakan kapal selam Titan di OceanGate, runtuhnya Bank Silicon Valley, dan unjuk rasa pengemudi truk pada tahun 2022 di Kanada, yang memprotes negara yang mewajibkan vaksin COVID-19.
     

    Kesimpulan


    Kabar tentang kartun The Simpsons memprediksi runtuhnya jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat ternyata tidak benar. Faktanya, gambar kartun The Simpsons yang dikaitkan dengan peristiwa tersebut merupakan hasil rekayasa digital.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17294) Cek Fakta: Tidak Benar 8 April Bumi akan Mengalami Kegelapan 3 Hari Akibat Terhalang Foton

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Maret 2024.
    Klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton berupa tulisan sebagai berikut.
    "KEJADIAN DI BUMI PADA 8 APRIL 2024Akan terjadi kegelapan slm 3 hr ketika bumi melewati sabuk poton.
    Inilah saat bumi masuk & melewati sabuk ini.Tdk akan ada sinar matahari atau cahaya bulan di permukaan bumi.
    Foton adalah partikel2 elektromaknetik yg bergerak dg kecepatan cahaya & akan bertindak sbg penghalang atau perisai sementara di bumi yg mencegah cahaya matahari atau bintang melewatinya.
    Ini diperkirakan akan berlangsung selama 72 jam atau 5 hari. Tidak ada jeda atau periode cahaya.Selama 3 hari hanya akan ada kegelapan.
    Direkomendasikan untuk stok makanan, air, lilin& barang2 penting lainnya.
    Semua sinar matahari akan terhalang & panel surya tidak akan menghasilkan energi.Tetap di rumah & hindari bepergian demi keselamatan.Sinar matahari akan kembali ke bumi menandai dimulainya jaman keemasan."
    Tulisan tersebut disertai dengan video yang menampilkan benda berbentuk bulat dengan latarbelakang yang lebih terang dan kemudian dilanjutkan dengan benda bulat bersinar dengan pengantar suara berhasa Inggris.
    Benarkah klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri  klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton,  Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Thomas Djamaluddin dalam unggahan akun Instagram resminya menyebutkan, klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari tidak benar akibat terhalang foton tidak benar.
    Thomas menyatakan, narasi bahwa bumi memasuki foton belt atau sabuk foton juga tidak dikenal dalam sains.
    Berikut transkrip narasi penjelasan Thomas Djamaluddin.
    "Kali ini kita akan bahas hoaks kegelapan di bumi video dengan narasi bahasa Inggris menyebar di beberapa WA grup, bahwa bumi akan mengalami kegelapan selama 72 jam tertulis di bawahnya tanggal 8 April 2024.
    Jelas itu hoaks, narasi bahwa bumi memasuki foton belt atau sabuk foton juga tidak dikenal dalam sains. Hoaks serupa tentang kegelapan di bumi sudah menyebar sebelumnya dengan berbagai penyebab semua alasan penyebab kegelapan bumi yang disebutkan tersebut tidak punya dasar ilmiah.
    Bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun karena tumpukan asteroid sebesar 10 km itu terjadi 66 juta tahun yang lalu, saat ini sampai 100 tahun mendatang tidak ada asteroid besar yang mengancam bumi."
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton tidak benar.
    Narasi bahwa bumi memasuki foton belt atau sabuk foton juga tidak dikenal dalam sains. Informasi serupa tentang kegelapan di bumi sudah menyebar sebelumnya dengan berbagai penyebab semua alasan penyebab kegelapan bumi yang disebutkan tersebut tidak punya dasar ilmiah.
     

    Rujukan

  • (GFD-2024-17293) Keliru, Konten dengan Klaim UNHCR Bisa Dijerat UU Keimigrasian karena Lindungi Rohingya

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook dan Instagram [ arsip ] berisi klaim tentang Komisaris PBB untuk Pengungsi (UNHCR) terancam hukuman atas pasal 124 Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

    Video itu memperlihatkan naskah UU Keimigrasian dan memuat narasi bahwa UNHCR terancam melanggar UU tersebut karena melindungi orang-orang etnis Rohingya yang diklaim sebagai imigran gelap.



    Namun, benarkah UNHCR bisa dihukum berdasarkan UU Keimigrasian?

    Hasil Cek Fakta



    UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat Badan Pengungsi PBB atau UNHCR sebab status etnis Rohingya bukan imigran ilegal melainkan pengungsi. Kedatangan pengungsi etnis Rohingya ke Indonesia bukan diselundupkan oleh UNHCR.

    Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) melalui websitenya menjelaskan adanya perbedaan antara istilah imigran dan pengungsi. Imigran dikatakan sebagai orang yang pergi ke negara lain dengan tujuan menetap secara permanen.

    Sementara pengungsi ialah orang yang lari dari negaranya ke negara lain, untuk mendapatkan hidup yang lebih layak, disebabkan adanya perang, bencana, persekusi, krisis ekonomi atau politik, dan ancaman-ancaman lainnya.

    Pasal 124 UU Keimigrasian hanya mengatur ancaman hukum bagi pihak yang melindungi atau memberikan pekerjaan pada warga negara asing ilegal.  Namun, UU tersebut tidak mengatur penanganan terhadap pengungsi dari luar negeri. 

    Presiden RI Joko Widodo, Pemkab Aceh Barat, dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah menyatakan orang Rohingya di Indonesia berstatus pengungsi, bukan imigran ilegal.

    Peraturan penanganan pengungsi dari luar negeri tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 125 tahun 2016   yang ditandatangani Presiden Jokowi.

    Perpres tersebut menyatakan bahwa penanganan pengungsi dari luar negeri di Indonesia dilakukan berdasarkan kerja sama antara pemerintah pusat dengan UNHCR dan atau organisasi internasional di bidang urusan migrasi atau di bidang kemanusiaan yang memiliki perjanjian dengan pemerintah pusat.

    Keberadaan UNHCR di Indonesia tidak diatur dalam UU Keimigrasian, melainkan diatur dalam Perpres tentang penanganan pengungsi dari luar negeri. Dalam Perpres itu, penanganan pengungsi dari luar negeri di Indonesia, dilakukan berdasarkan pada kerja sama antara pemerintah pusat di Indonesia dan UNHCR.

    Dilansir dari website UNHCR Indonesia, kerjasama mereka dengan Pemerintah RI telah terjalin sejak tahun 1979. Saat itu Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNHCR untuk membantu menangani pengungsi asal Vietnam yang kemudian ditempatkan di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

    Kamp pengungsian di Pulau Galang itu ditutup tahun 1966. Setelahnya, UNHCR terus beroperasi di Indonesia, dalam membantu penanganan pengungsi dari luar negeri. Selain di Jakarta, mereka juga memiliki kantor di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang dan Makassar.

    Status Pengungsi Rohingya

    UNHCR melalui websitenya juga menjelaskan Indonesia belum menjadi Negara Pihak dari Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dan Protokol 1967, serta belum memiliki sebuah sistem penentuan status pengungsi dari luar negeri. 

    Kemudian Pemerintah RI memberikan kewenangan pada UNHCR untuk menjalankan mandat perlindungan pengungsi dan menangani permasalahan pengungsi di Indonesia. Artinya pemberian status pengungsi dari luar negeri, di Indonesia, mengikuti mekanisme UNHCR.

    Penanganan pengungsi yang dilakukan UNHCR meliputi pendataan, penempatan ke negara ketiga, pemulangan secara sukarela ke negara asal, atau integrasi lokal pada negara pemberi suaka. Mereka juga berupaya mencari solusi lainnya.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan UNHCR terancam hukuman yang tercantum dalam pasal 124 UU Keimigrasian karena melindungi pengungsi Rohingya adalah klaim keliru.

    Orang-orang Rohingya di Indonesia memiliki status sebagai pengungsi, bukan imigran ilegal atau imigran gelap. Peran UNHCR dalam menangani pengungsi dari luar negeri di Indonesia juga diatur dalam Perpres 125 tahun 2016, bukan dalam UU Keimigrasian.

    Rujukan

  • (GFD-2024-17292) Menyesatkan, Narasi yang Mengatakan Rendaman Biji Alpukat dan Alkohol Bisa Jadi Obat Oles Nyeri Sendi

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/03/2024

    Berita



    Sebuah video mengklaim rendaman biji alpukat dan cairan yang mengandung alkohol 70 persen bisa menjadi obat oles anti nyeri di lutut dan punggung. Video ini beredar di WhatsApp, TikTok, serta akun Facebook ini dan ini.

    Dalam video, seseorang ditampilkan memotong-motong biji alpukat dan memasukkannya ke dalam wadah, lalu dicampur cairan beralkohol. Cairan rendaman dikatakan bisa dioleskan pada bagian tubuh yang nyeri untuk mengobatinya. Disebut pula jika obat nyeri sendi itu bisa menggantikan obat antinyeri yang dijual di pasaran.  



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah rendaman biji alpukat dan cairan beralkohol bisa mengobati nyeri sendi?

    Hasil Cek Fakta



    Peneliti bioteknologi di Poznan University of Medical Science, Polandia, Anastasia Hermosaningtyas, mengatakan bahwa terdapat beberapa penelitian yang berupaya mencari tahu manfaat ekstrak metanol biji alpukat.

    Penelitian-penelitian itu menyimpulkan ekstrak metanol biji alpukat memiliki sifat antiinflamasi alias melawan peradangan yang dapat menyebabkan munculnya rasa nyeri, serta mendukung vasorelaxant alias pelebaran pembuluh darah untuk mengurangi tekanan pembuluh darah.

    Namun, berdasarkan penelusuran Anastasia, belum ada penelitian yang membuktikan pengaplikasian rendaman biji alpukat dan cairan beralkohol pada nyeri sendi. Menurutnya, pengobatan nyeri sendi dengan obat oles yang ditunjukkan dalam video itu tidak efektif.

    “Alkohol bukanlah media yang efektif untuk membantu penyerapan senyawa fitokimia (zat turunan dari tumbuhan) melalui kulit. Sifat alami alkohol yang mudah menguap dapat mengurangi transfer senyawa fitokimia. Terlebih lagi, alkohol dapat menyebabkan kulit mengalami dehidrasi atau kulit menjadi kering, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan permasalahan kulit lainnya,” kata Anastasia melalui surel, Rabu, 27 Maret 2024.

    Dia mengatakan uji antiinflamasi alpukat dan bijinya sudah diteliti secara ilmiah di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Mesir, dan Indonesia. Disimpulkan alpukat dan bijinya mengandung tanin, senyawa fenolik, dan flavonoid, yang memiliki kemampuan sebagai anti-inflamator.

    Ekstrak biji alpukat mampu mengurangi produksi pro-inflammatory cytokins, IL-6, TNF-α, dan IL-1β. Kandungan lemak pada biji alpukat juga berperan dalam antiinflamasi.

    Namun, Anastasia tidak merekomendasikan masyarakat membuat sendiri obat oles anti nyeri dari biji alpukat dan alkohol sebagaimana yang ditampilkan dalam video yang beredar.

    Fakta: Belum ada penelitian yang membuktikan khasiat obat oles rendaman biji alpukat dan cairan beralkohol untuk mengatasi peradangan atau nyeri. Selain itu, alkohol tidak cocok dipakai merendam tanaman untuk dijadikan obat oles.

    Dilansir Medicalnewstoday.com, para peneliti dari Pennsylvania State University (Penn State), Amerika Serikat, mendalami potensi adanya antiinflamasi dalam ekstrak biji alpukat. Penelitian mereka diterbitkan di “Advances in Food Technology and Nutritional Sciences” tahun 2019.

    Mereka mengatakan biji alpukat kaya akan polifenol yang merupakan zat alami yang memiliki efek antioksidan dan membantu melindungi kesehatan tubuh hingga di tingkat sel. Disimpulkan biji alpukat menjanjikan manfaat antiinflamasi.

    “Studi etno-farmakologis pada budaya Aztec dan Maya telah melaporkan penggunaan rebusan biji alpukat untuk pengobatan infeksi mikotik dan parasit, diabetes, peradangan, dan gangguan pencernaan,” potongan keterangan dalam penelitian mereka.

    Dikatakan bahwa rebusan biji alpukat dijadikan obat tradisional oleh sebagian masyarakat Amerika Latin. Sementara tim peneliti Penn State masih berusaha mengungkap kandungan biji alpukat, belum menjelaskan langkah-langkah menjadikannya sebagai obat. 

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan rendaman biji alpukat dan cairan beralkohol 70 persen bisa menjadi obat oles untuk nyeri sendi di lutut dan punggung adalah menyesatkan.

    Sejumlah penelitian ilmiah telah mengungkap bahwa alpukat dan bijinya memiliki kandungan antiinflamasi. Namun, belum ada yang menyatakan rendaman biji alpukat dan alkohol bisa menjadi obat oles nyeri sendi.

    Rujukan