• (GFD-2024-15416) Belum Ada Bukti, Video yang Diklaim Beras Plastik di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/01/2024

    Berita


    Sebuah video beredar di WhatsApp, TikTok, Instagram serta akun Facebook ini, ini dan ini, yang diklaim sebagai beras plastik karena memiliki tekstur yang berbeda. Dikatakan bahwa video itu direkam di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
    Video memperlihatkan seorang wanita memegang benda mirip lontong, yang disebutnya aneh dan teksturnya seperti plastik. Dia mencoba memeras benda tersebut, yang kemudian mengucurkan air dan tampak mudah ambyar.

    Video itu beredar, setidaknya beredar sejak pertengahan Desember 2023. Tempo menerima permintaan pembaca untuk menelusuri narasi tersebut. Benarkah benda dalam video itu merupakan beras plastik?

    Hasil Cek Fakta


    Penelusuran menggunakan mesin pencari menghasilkan sejumlah berita terkait video yang diklaim memperlihatkan beras plastik tersebut. Sebagian berita menampilkan gambar yang mirip dengan tampilan video yang beredar.
    Berikut hasil penelusurannya:
    Verifikasi Video

    Video yang beredar memperlihatkan seorang wanita memeras benda mirip lontong dan memperlihatkan hasil perasan yang diklaim sebagai beras plastik. Foto yang sama pernah ditayangkan Tribunnews Senin, 18 Desember 2023.
    Tribun menyebut bahwa video itu memang direkam di Kabupaten Malinau. Tim dari Dinas Perindagkop, Dinas Ketahanan Pangan dan Polres di Kabupaten Malinau, telah mendatangi lokasi dan mengambil sampel benda yang disebut beras plastik itu.
    Sampel kemudian dikirim ke sebuah laboratorium di Bogor, Jawa Barat, untuk diuji kandungan-kandungannya. Selama belum ada hasil dari uji laboratorium itu, benar tidaknya kasus itu belum bisa dibuktikan.
    Tempo telah menghubungi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malinau, namun tidak mendapatkan pernyataan resmi dari pejabat di sana. Namun informasi yang didapatkan mengatakan terdapat kendala di laboratorium sehingga sampai pertengahan Januari 2024, uji keaslian beras itu belum selesai.
    Selain itu, benda yang diklaim beras plastik sebenarnya tampak seperti nasi pada umumnya. Namun memiliki tekstur yang berbeda dari nasi atau lontong biasa. Diduga, nasi atau lontong dalam video itu, sebelumnya disimpan dalamfreezer selama lima hari yang dapat mengubah teksturnya.
    Pendapat pakar tentang isu beras plastik
    Para pakar menjelaskan setidaknya ada dua alasan logis untuk menyimpulkan bahwa hampir mustahil beras plastik dijual di pasaran sebagai bahan makanan. Pertama terkait tekstur, dan yang kedua terkait harga serta keuntungan produsen dan penjualnya.
    Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Wakil Ketua Halal Center UGM Nanung Danar Dono, S.Pt., M.Sc., Ph.D menjelaskan bahwa plastik yang dimasak tidak akan memiliki tekstur yang sama dengan nasi.
    Mungkin saja plastik bisa dicetak menjadi butir-butir beras. Namun plastik yang dimasak hanya akan menjadi plastik panas. Plastik yang ditanak tidak akan bisa mengembang menjadi nasi.
    “Begitu pula dengan beras plastik komersial, jika memang benar ada. Maka saat dipanaskan ia hanya akan berubah menjadi beras plastik panas, bukan berubah menjadi nasi,” kata Nanung, Rabu, 11 Oktober 2023.
    Sementara Pakar Teknologi Pangan IPB, Profesor Slamet Budijanto mengatakan bahwa bila ada beras plastik yang diedarkan untuk dikonsumsi, produsennya pasti akan merugi, sebagaimana diberitakan Antara.
    Lantaran harga bahan plastik lebih mahal dibandingkan harga beras. Dia mengatakan harga bijih plastik hasil daur ulang (recycle) adalah Rp20.000 per kilogram. Sementara harga beras adalah Rp15.000 ribu per kilogram.
    Menurutnya hal itu menunjukkan tidak mungkin ada produsen yang mau memproduksi beras plastik untuk diedarkan sebagai bahan makanan, yang harga pasarannya akan membuat dia rugi.
    “Anda bayangkan, beras premium saja paling Rp12.000 sampai Rp 15.000. Kalau hasil plastikrecycle itu kemudian dibentuk seperti beras, kalau mau untung, mau dijual berapa? Ini jelas tidak masuk akal,” kata Slamet, Jumat, 13 Oktober 2023.

    Kesimpulan


    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi dalam video yang mengatakan bahwa terdapat beras plastik yang beredar sebagai bahan makanan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, adalah klaim yangbelum ada bukti.
    Uji laboratorium atas sampel nasi dalam video itu belum usai, sebulan setelah video itu viral, karena kendala di laboratorium. Namun sesungguhnya para pakar menyatakan tidak mungkin ada beras plastik yang dijual sebagai bahan makanan, karena tekstur dan harganya yang tidak sesuai.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15415) Keliru, Klaim tentang Polio Disebabkan oleh Vaksin Polio

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/01/2024

    Berita


    Sebuah unggahan terkait virus Polio akibat dari vaksin polio dan temuan tersebut sengaja disembunyikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, beredar di media sosial X atau Twitter. Unggahan itu diunggah pada 6 Januari 2024 dengan narasi lengkap sebagai berikut:  
    “SKANDAL yang luar biasa! Kemenkes menyatakan KLB Polio untuk mendorong vaksinasi Polio. Tapi semua kasus adalah Polio tipe 2 yang justru disebabkan oleh vaksin. Sudah ada warning resmi oleh WHO yang disembunyikan oleh Kemenkes!”
    Pesan berantai itu mengklaim bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah memperingatkan tentang virus polio yang diturunkan dari vaksin polio. 

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah di-retweet 130 kali. Lantas benarkah Kementerian Kesehatan sengaja menyembunyikan kejadian luar biasa kasus lumpuh layu akibat vaksinasi Polio?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo menelusuri informasi terkait kementerian kesehatan yang sengaja menutupi kasus kejadian luar biasa kasus lumpuh layu akibat vaksinasi Polio dari sumber kredibel. Hasilnya tidak ditemukan informasi valid yang menyebutkan Kemenkes sengaja menyembunyikan kasus lumpuh layu akibat vaksin polio. Kementerian Kesehatan justru merilis temuannya bila ada kasus lumpuh layu akut akibat virus polio bukan dari vaksin polio. 
    Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, pada Desember 2023, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI mendapatkan laporan tentang ditemukannya tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua. Dua kasus tersebut ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. 
    Kasus lumpuh layu akut pertama dialami oleh seorang anak perempuan berusia 6 tahun, berdomisili di Jawa Tengah. Berdasarkan pengakuan orang tua, NH mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali. Sementara kasus lumpuh layu akut kedua dialami oleh anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili di Jawa Timur. Anak ini mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi.
    Virus Polio sendiri adalah virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae. Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit polio yang berakibat pada kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang. Virus polio berasal dari genus Enterovirus dan family Picorna viridae. 
    Dilansir dari BBC Indonesia, kemunculan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut disebabkan karena rendahnya cakupan imunisasi, lingkungan yang tidak bersih, dan perilaku masyarakat yang tidak sehat. Karena itu untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio secara serentak di seluruh wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mulai 15 Januari 2024.
    Penyakit Polio bukan karena vaksin
    Dilansir dari laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam. Virus ini ditularkan dari orang ke orang terutama melalui jalur fekal-oral atau, lebih jarang, melalui media umum (misalnya, air atau makanan yang terkontaminasi) dan berkembang biak di usus.  Polio menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. 
    Virus polio muncul secara alami dan disebut sebagai virus polio tipe liar. Ada versi lain yang menyebutkan dari virus ini diturunkan dari vaksin (VDPV) yaitu vaksin oral dengan virus polio yang dilemahkan.
    Namun dilansir dari Mayo Clinic, situs pusat kesehatan akademis nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat, virus yang dilemahkan dalam vaksin oral tidak menyebabkan polio dan jarang ditemukan orang yang divaksinasi tertular dari VDPV. Sebaliknya, VDPV adalah virus versi baru yang berkembang di komunitas atau wilayah di mana tidak cukup banyak orang yang menerima vaksinasi.
    Meskipun virus yang dilemahkan dalam vaksin oral tidak menyebabkan penyakit, virus ini dapat menyebar. Jika sebagian besar masyarakat di suatu komunitas menerima vaksinasi, penyebaran virus yang dilemahkan dapat dikendalikan. Jika banyak orang tidak menerima vaksinasi, virus yang sudah dilemahkan dapat berpindah ke suatu komunitas dalam jangka waktu yang lama. Hal ini memberi kesempatan pada virus untuk berubah, atau bermutasi, dan berperilaku seperti virus tipe liar yang menyebabkan penyakit.
    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan virus polio hanya menginfeksi manusia. Ia masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi akan menambah resiko tertular, termasuk memasukkan benda-benda seperti mainan yang terkontaminasi tinja ke dalam mulut.
    Johns Hopkins Medicine mendapati polio hanya menyebar melalui kotoran atau lendir orang yang terinfeksi virus. Dengan kata lain penyakit polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. 
    Vaksin Polio aman untuk anak
    Hinky Hindra Irawan Satari, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI), vaksin polio tergolong aman karena keamanan vaksin ini telah dikaji olehGlobal Advisory Committee on Vaccine Safety(GACVS) dan Global Polio Eradication Initiative (GPEI). Umumnya vaksin yang digunakan dalam Sub-PIN ini bernama Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 atau nOPV2. Vaksin nOPV2 tersebut telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak 2021 dengan izin WHO Emergency Use Listing setelah dibuktikan efikasi dan keamanannya. 
    Di Indonesia, sekitar tujuh juta dosis vaksin telah diberikan sejak KLB polio di Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Barat. Ada beberapa laporan KIPI serius, namun ternyata tidak terkait vaksin, tapi karena campak, demam dengue, dan infeksi bakteri. Jadi vaksin ini aman,
    Menurut Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, vaksin Polio secara umum memberikan perlindungan terhadap jenis virus Polio Tipe 1, 2, dan 3 termasuk mutasinya. Adapun mutasi virus Polio yang dapat menimbulkan gejala lumpuh layu biasanya terjadi pada daerah-daerah dengan anak-anak yang tidak diimunisasi lengkap. Di Indonesia vaksin polio yang diberikan adalah vaksin Polio nOPV2 dan sudah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Obat dalam Kondisi Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyetujui penggunaan vaksin polio (nOPV2) dalam keadaan darurat (Emergency Use Listing/EUL) pada 13 November 2020. WHO merekomendasikan agar vaksin digunakan pada sesi imunisasi. 

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan Tempo, klaim yang menyebutkan Kementerian Kesehatan sengaja menyembunyikan kasus lumpuh layu akibat vaksin polio adalahkeliru.
    Kementerian Kesehatan justru merilis temuannya adanya kasus lumpuh layu akut akibat virus polio, namun bukan karena vaksin polio. Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI mengatakan, vaksin Polio aman untuk anak karena secara umum memberikan perlindungan terhadap jenis virus Polio Tipe 1, 2, dan 3 termasuk mutasinya.
    Vaksin polio ini sendiri bahkan sudah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Obat dalam Kondisi Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan WHO.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15414) [SALAH] “2024 Tokyo all in Prabowo-Gibran”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/01/2024

    Berita

    NARASI: “2024
    Tokyo all in
    Prabowo-Gibran”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang mengeksploitasi waktu/momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung yang menyebabkan kesimpulan MENYESATKAN. FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman hitung mundur (countdown) perayaan tahun baru 2024, TIDAK berkaitan dengan Pemilu.

    Salah satu sumber yang membagikan video yang merekam peristiwa yang sama dengan konteks yang BENAR, ozzann110 di TikTok pada 1 Jan 2024: “welcome 2024 #shinjuku #tokyukabukichotower #2024 #tokyo #shibuya #welcome2024 #goodby2023 #fyp #happynewyear”

    Sumber awal yang dibagikan ulang oleh SUMBER, nguyennn97 di TikTok pada 8 Jan 2024: “Anak muda bersama mu#tokyo #2024 #prabowo”

    Shoin Teii di YouTube

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, mengeksploitasi waktu/momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung. FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman hitung mundur (countdown) perayaan tahun baru 2024, TIDAK berkaitan dengan Pemilu.
  • (GFD-2024-15413) [SALAH] “Orang waras pasti tahu pilih siapa!!”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 18/01/2024

    Berita

    NARASI: “Orang waras pasti tahu pilih siapa!!”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang mengeksploitasi waktu/momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung saat ini yang menyebabkan kesimpulan MENYESATKAN. FAKTA: foto yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan aspek memilih, sudah dipublikasikan sebelumnya pada 12 Desember 2022 lalu oleh akun Instagram Sri Mulyani Indrawati dengan deskripsi “Posisi jari tangan salam METAL..!”

    Sumber awal foto, smindrawati di Instagram pada 12 Des 2022: “Foto bersama Drummer ? dan vokalis Elekyo-Band pak Basuki @kemenpupr dan Gitaris ?dan vokalis Elekyo-Band pak Budi Karya Sumadi @budikaryas.

    Posisi jari tangan salam METAL..!
    (Instruktur pak @budikaryas – Pak Bas bingung antara salam metal dan Saranghae..?)

    Pak Bas – suka mengiringi lagu Rock (slow and hard) – Pak @budikaryas suka lagu pop-romantis.

    Saya di tengah – vokalis Elekyo-Band menyesuaikan selera keduanya….
    slow rock romantis…???

    Puri Mangkunegaran -Surakarta.
    11 Desember 2022″.

    Sumber foto yang dibagikan ulang oleh SUMBER, iwanchan di Instagram pada 15 Jan 2024: “Orang baik pasti pilih orang baik♥️?”

    Okezone pada 12 Des 2022: “Personil Elekyo Band berkumpul di Pesta Pernikahan Kaesang-Erina, Puri Mangkunegaraan, Surakarta. Di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, eksploitasi terhadap waktu/momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung saat ini. FAKTA: foto yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan aspek memilih, sudah dipublikasikan sebelumnya pada 12 Desember 2022 lalu oleh akun Instagram Sri Mulyani Indrawati dengan deskripsi “Posisi jari tangan salam METAL..!”.