• (GFD-2023-11634) Belum Ada Bukti, Unggahan dengan Klaim Penculik Anak Menyamar Jadi Pemulung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah dua foto yang diklaim sebagai penculik anak yang menyamar menjadi pemulung. Unggahan itu disertai narasi: “Waspada Ibu, Ini orang penculik anak yang nyamar jadi pemulung. Saya dapat berita ini  dari grup Puskesmas Pangkalan Kasai”.

    Foto pertama memperlihatkan seorang polisi menunjukan sketsa wajah seorang pria. Kemudian foto lainnya terlihat seorang pria yang kemungkinan sebagai pemulung. Pada foto termuat teks yang bertuliskan “Ini mukanya ya, kenalin pemulung incar anak-anak. Makasih infonya mama Rahman”. 
    Benarkah foto pada unggahan ini terkait penculikan anak? 

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, sketsa wajah yang ditunjukkan oleh polisi memang benar diduga sebagai pelaku percobaan penculikan delapan orang remaja saat sedang bermain di Pasar Agung, Sukmajaya, Depok, pada Juli 2022. Akan tetapi belum ada bukti bahwa pria di foto kedua yang menjadi pemulung adalah pria yang sama seperti dalam sketsa wajah tersebut.
    Foto polisi yang membawa sketsa wajah seorang pria tersebut identik dengan foto pada berita Tribun Jakarta berjudul “8 Remaja di Depok Korban Penculikan Mengaku Diancam Bila Nekat Kabur” yang terbit 2 Juli 2022. Delapan remaja itu pada 27 Juni 2022 memang menjadi korban percobaan penculikan saat sedang bermain di Pasar Agung, Sukmajaya, Depok.

    Dilansir Detik.com, Kepala Polres Metro Depok Kombes Aziz Ardiansyah menyatakan bahwa kepolisian telah merilis sketsa wajah berdasarkan ciri yang diterangkan para korban. Berdasarkan sketsa wajah tersebut, terduga pelaku telah ditangkap di wilayah Pasar Senen, Jakarta Pusat.
    Polisi menyebutkan, BI, terduga pelaku, pernah melakukan penculikan lain dengan motif mendapatkan uang dari penjualan ponsel korbannya.
    Sementara berdasarkan keterangan lokasi foto kedua, pengunggah foto berada di Jalan Lintas Timur yang berada di Desa Sungai Arang, Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Berdasarkan penelusuran Tempo di beberapa media online di Riau, isu penculikan anak menjadi pembicaraan publik selama satu pekan terakhir. Isu penculikan beredar di media sosial facebook dan grup-grup WhatsApp.
    Dilansir Kilas Riau, hingga hari ini, tanggal 30 Januari 2023, Polres Indragiri Hulu belum menerima laporan kasus penculikan anak. Pihak kepolisian belum bisa memastikan informasi tersebut karena belum ada laporan.
    Dilansir Go Riau.com, pada bulan Desember 2021 lalu juga beredar video penculikan anak. Video tersebut beredar melalui grup WhatsApp. Namun setelah ditelusuri, kejadian tersebut bukanlah penculikan namun pencurian ponsel. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa unggahan dengan klaim penculik anak menyamar jadi pemulung adalah belum ada bukti. 
    Foto yang menampilkan sketsa wajah merupakan rilis sketsa wajah pelaku dugaan penculikan 8 orang anak di Depok tanggal 2 Juli 2022. Sedangkan foto pria yang dinarasikan sebagai pemulung di Indragiri Hulu, Riau, belum dapat dipastikan karena sampai saat ini pihak kepolisian belum mendapatkan laporan terkait dugaan penculikan anak.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11633) Keliru, Video dengan Klaim TNI Hancurkan Kota Hainan, Cina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Sebuah akun di Facebook mengunggah video berdurasi 8 menit 6 detik dengan klaim bahwa TNI menghancurkan kota Hainan, Cina. Video yang dibagikan pada 24 Januari 2023 tersebut memperlihatkan ledakan rudal, pasukan bersenjata, tank dan helikopter. 
    Narator video mengatakan bahwa pasukan TNI yang tiba di Cina, sebelumnya mengadakan rapat besar komando di pangkalan militer dekat Hunan, wilayah Timur Cina. Kini TNI dikabarkan telah memulai serangan besar dengan menembakkan rudal canggih yang diberikan oleh Rusia yaitu Rudal Hipersonik Kinzhal. Wilayah target utama penyerangan TNI adalah wilayah Hainan yang paling dekat dengan Laut Cina Selatan.

    Hingga artikel ini ditulis sudah mendapat 1,5 ribu suka, 56 komentar dan ditonton hingga 37 ribu kali. Benarkah klaim video tersebut? 

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo menemukan unggahan video tersebut tidak berkaitan dengan invasi TNI ke Hainan, Cina.  
    Untuk membuktikannya, Tempo mula-mula memfragmentasi video menjadi beberapa gambar tangkapan layar, lalu memverifikasinya dengan menggunakan tools Yandex Search Image, mesin pencarian Google, dan YouTube. Berikut ini adalah fakta-faktanya:
    Video 1

    Potongan video aksi seorang penerjun payung ini muncul terlihat pada detik ke-16. Gambar serupa terlihat pada menit ke-10:10 pada video yang pernah diunggah kanal YouTube TNI In Action, lima tahun lalu. Kanal tersebut mendokumentasikan aksi para TNI saat melakukan Latihan gabungan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.
    Video 2

    Potongan video ini pertama kali muncul pada menit ke-2:05. Video yang sama pernah diunggah oleh kanal YouTube Kementerian Pertahanan Rusia satu tahun lalu dengan judul “Peluncuran uji coba sistem pertahanan rudal Rusia yang baru di lokasi uji coba Sary-Shagan di Kazakhstan”.  
    Dikutip dari situs CNBCIndonesia.com, Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik Kinzhal terbarunya untuk menghancurkan gudang atau penyimpanan persenjataan di bagian barat Ukraina.
    Video 3

    Potongan video ini terlihat beberapa kali dalam video. Kanal YouTube berbahasa Mandarin pernah mengunggah video ini, enam tahun lalu, tepatnya pada  tanggal 27 Agustus 2016.
    Pada keterangan video yang dialihbahasakan, peristiwa tersebut adalah latihan militer gabungan ke-105. Film dokumenter tersebut bercerita tentang keberanian Korps Marinir Republik Tiongkok.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan klaim narasi dan video bahwa invasi TNI yang membabi buta menyebabkan Kota Hainan hancur lebur adalah keliru.
    Narasi yang mengutip Kantor Berita Interfax bahwa Rudal Hipersonik Kinzhal baru pertama kalinya diluncurkan sejak Rusia mengirim pasukannya untuk mendukung Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. Kolase video yang diunggah juga tidak terkait dengan judul video di atas.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11632) Keliru, Cina Gunakan Senjata Kimia untuk Serang TNI

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video dengan klaim bahwa Cina menggunakan senjata kimia untuk melumpuhkan TNI. Pembuat konten memasukkan beberapa potongan video, termasuk tentara Cina, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menampilkan Presiden Cina, Xi Jinping.
    Dalam video tersebut memuat pernyataan yang diklaim disampaikan oleh Presiden Xi Jinping: Saya tidak pernah mengira akan kalah telak seperti ini. Tentara kami dipukul mundur dan kami kekurangan prajurit. Jadi saya pikir bahwa inilah saatnya saya mengeluarkan senjata biologis yang kami punya. semoga dengan adanya ini prajurit kami dapat terbantu.”

    Video yang diunggah pada Jumat, 27 Januari 2023 ini mendapat 89 komentar dan 24 ribu kali tayang. Namun, benarkah Cina gunakan senjata kimia ke TNI?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan video saat Presiden Xi Jinping tampil tersebut tidak menyampaikan tentang senjata kimia. Ia berpidato jelang Tahun Baru 2023 terkait pencapaian negaranya selama 2022, memberi hormat atas upaya luar biasa orang biasa dalam memerangi Covid-19 dan menyerukan persatuan di antara 1,4 miliar orang Cina untuk mengatasi tugas berat dan kesulitan.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Yandex Image Search.
    Video 1

    Pada detik ke-18, potongan video Presiden Xi Jinping, sedang berbicara menggunakan bahasa Cina. Pada saat yang sama muncul teks berbahasa Indonesia, seolah-olah itu merupakan pernyataan resmi dari Xi Jinping.
    Tempo menemukan, video tersebut tidak bicara soal senjata kimia maupun biologis, yang diklaim telah membuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam keadaan sekarat, seperti yang dinarasikan pada unggahan tersebut.
    Saluran Televisi berbahasa Inggris, CGTN, menerbitkan pidato tersebut pada 31 Desember 2022 berjudul President Xi delivers New Year Address to ring in 2023. Saat itu, Xi Jinping membahas pencapaian negara pada tahun 2022, memberi hormat atas upaya luar biasa orang biasa dalam memerangi Covid-19 dan menyerukan persatuan di antara 1,4 miliar orang Cina untuk mengatasi tugas berat dan kesulitan.
    Video 2

    Video menit ke-3:57 menunjukkan peralatan perang yang dimiliki anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dikutip dari kanal YouTube Garuda Net, ini merupakan proses Latihan Puncak Antar Kecabangan TNI AD 2017 pada 12 Agustus 2017, namun baru ditayangkan pada 11 September 2017.
    Media Indonesia memberitakan, Latihan Puncak Antar Kecabangan TNI AD ini dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Mulyono, Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat, Letjen TNI Agus Kriswanto dan Pang­lima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video TNI sekarat karena senjata kimia Cina adalah keliru.
    Presiden Cina, Xi Jinping, dalam video itu berpidato menjelang Tahun Baru 2023. Dia menyampaikan pencapaian negaranya selama 2022, memberi hormat atas upaya luar biasa orang biasa dalam memerangi Covid dan menyerukan persatuan di antara 1,4 miliar orang Cina untuk mengatasi tugas berat dan kesulitan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11631) [SALAH] TAK TERIMA BAPAKNYA DIKATAIN FIRAU, GIBRAN LAYANGKAN 5 TUNTUTAN HUKUM !! CAK NUN LANGSNG KEJANG²

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 30/01/2023

    Berita

    Akun Youtube JENDELA NUSANTARA mengunggah video dengan judul “TAK TERIMA BAPAKNYA DIKATAIN FIRAU, GIBRAN LAYANGKAN 5 TUNTUTAN HUKUM !! CAK NUN LANGSNG KEJANG²” pada tanggal 21 Januari 2023. Dalam video yang diunggah disebutkan bahwa Gibran sedang mencari orang yang menghina Jokowi dan apa yang dilakukan oleh Gibran agar membuat Cak Nun disertai dengan cuplikan wawancara Gibran, dan video Cak Nun.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang diunggah tersebut merupakan cuplikan beberapa video yang diedit disertai dengan narasi yang salah. Video pertama yang ditampilkan adalah video wawancara Gibran yang diunggah oleh KOMPAS TV pada tanggal 24 Agustus 2021 dengan judul: “Muncul Mural Kritik Pemerintah di Solo, Gibran: Siapa yang Bikin Silahkan Ketemu Saya”.

    Video lain yang diunggah adalah video klarifikasi atas pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun dalam salah satu acara Maiyahan Kenduri Cinta. Video tersebut diunggah akun Youtube resmi CakNun.com yang pada tanggal 17 Januari 2023 dengan judul “Mbah Nun Kesambet”.

    Setelah ramai diperbincangkan warganet, Gibran dimintai pendapat terkait cuplikan video mengenai ceramah Cak Nun tersebut. Dilansir dari republika.co.id Gibran menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak tersinggung akan pernyataan tersebut dan pihaknya sudah memaafkan Cak Nun.

    Kesimpulan

    Konten yang dimanipulasi. Faktanya, Gibran menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak tersinggung atas pernyataan Cak Nun yang menyebut Jokowi Firaun dan pihaknya sudah memaafkan Cak Nun.

    Rujukan