KOMPAS. com - Beredar foto tiga menteri Kabinet Indonesia Maju mengacungkan salam "metal" atau tiga jari.
Ketiga menteri itu yakni, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dalam sebuah unggahan, foto itu dikaitkan dengan narasi bahwa mereka mendukung calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Namun, konten tersebut tidak benar dan salah konteks.
Narasi tiga menteri Presiden Joko Widodo berpose salam "metal" sebagai sinyal mendukung Ganjar muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Akun tersebut membagikan foto Sri Mulyani, Budi Karya Sumadi, dan Basuki Hadimuljono dengan keterangan demikian:
Sinyal Dukung Ganjar! Tiga Menteri Andalan Jokowi Kompak Salam Metal Tiga JariGeger, Tiga menteri kabinet andalan Presiden Jokowi kompak beri kode salam metal tiga jari, disambut senang publik. (17/1). Tiga menteri andalan Jokowi bikin geger. Mereka kompak beri kode salam metal tiga jari. Foto diunggah Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus via (X), pada 16 Januari lalu.
Kode tiga jari atau salam metal merujuk pada Paslon nomor tiga Ganjar dan Mahfud MD. Para menteri berpose penuh percaya diri meski beda pilihan dengan sang Presiden. Mereka adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimoeljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Belum diketahui. Konteks para menteri kompak beri kode salam metal tiga jari di tengah kontestasi politik jelang pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang. Tapi yang pasti. Beredarnya foto menteri andalan Jokowi kompak beri kode salam metal tiga jari, membangun harapan publik.
Publik menilai di tengah sikap beberapa menteri vulgar dukung Paslon 02, ternyata menteri andalan Jokowi justru dukung Paslon 03. Spekulasi berkembang sebut, sikap tiga orang menteri kompak beri salam metal adalah cermin suasana bathin kurang nyaman para menteri. Bahkan spekulasi lain menduga. Tiga menteri andalan Jokowi berencana akan mengundurkan diri dalam waktu dekat.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Sri Mulyani, Budi Karya dan Basuki Hadimuljono berpose salam metal untuk mendukung Ganjar Pranowo
(GFD-2024-15434) [KLARIFIKASI] Salam "Metal" Tiga Menteri Jokowi Bukan Sinyal Dukung Ganjar
Sumber: kompas.comTanggal publish: 19/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar tersebut identik dengan foto di akun Instagram Sri Mulyani ini.
Foto diunggah pada 12 Desember 2022 sebelum ada penetapan nomor urut capres di Pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru menetapkan nomor urut pasangan capres-cawapres pada 14 November 2023.
Dalam keterangan di Instagram Sri Mulyani menuliskan demikian:
Foto bersama Drummer ???? dan vokalis Elekyo-Band pak Basuki @kemenpupr dan Gitaris ????dan vokalis Elekyo-Band pak Budi Karya Sumadi @budikaryas.
Posisi jari tangan salam METAL..!(Instruktur pak @budikaryas - Pak Bas bingung antara salam metal dan Saranghae..????)
Pak Bas - suka mengiringi lagu Rock (slow and hard) - Pak @budikaryas suka lagu pop-romantis.
Saya di tengah - vokalis Elekyo-Band menyesuaikan selera keduanya….slow rock romantis…????????????
Puri Mangkunegaran -Surakarta.11 Desember 2022
Berdasarkan keterangan di Okezone, foto itu diambil ketika mereka menghadiri acara pernikahan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Solo.
Foto diunggah pada 12 Desember 2022 sebelum ada penetapan nomor urut capres di Pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru menetapkan nomor urut pasangan capres-cawapres pada 14 November 2023.
Dalam keterangan di Instagram Sri Mulyani menuliskan demikian:
Foto bersama Drummer ???? dan vokalis Elekyo-Band pak Basuki @kemenpupr dan Gitaris ????dan vokalis Elekyo-Band pak Budi Karya Sumadi @budikaryas.
Posisi jari tangan salam METAL..!(Instruktur pak @budikaryas - Pak Bas bingung antara salam metal dan Saranghae..????)
Pak Bas - suka mengiringi lagu Rock (slow and hard) - Pak @budikaryas suka lagu pop-romantis.
Saya di tengah - vokalis Elekyo-Band menyesuaikan selera keduanya….slow rock romantis…????????????
Puri Mangkunegaran -Surakarta.11 Desember 2022
Berdasarkan keterangan di Okezone, foto itu diambil ketika mereka menghadiri acara pernikahan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Solo.
Kesimpulan
Narasi bahwa Sri Mulyani, Budi Karya Sumadi, dan Basuki Hadimuljono berpose salam "metal" untuk mendukung Ganjar adalah tidak benar dan salah konteks.
Foto salam "metal" itu telah diunggah Sri Mulyani pada 12 Desember 2022, sebelum ada penetapan nomor urut pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Adapun foto tersebut merupakan momen mereka hadir dalam pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Foto salam "metal" itu telah diunggah Sri Mulyani pada 12 Desember 2022, sebelum ada penetapan nomor urut pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Adapun foto tersebut merupakan momen mereka hadir dalam pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/sri-mulyani
- https://www.kompas.com/tag/ganjar-pranowo
- https://www.kompas.com/tag/salah-konteks
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02zxn47tBgwbX4asZusCCrFyQ4f4zjWaL5ouGdQEh4men1jSrcC7JbinrURmJfmMw9l&id=100081894233257&mibextid=9R9pXO&paipv=0&eav=AfaqNllsLEAcM5Bl9-KzGJdhqlT-yCiq3F2ov4DtlPpa9Rz11i-ZZENa54Qvq2hIuA0&_rdr
- https://ghostarchive.org/archive/XmBML
- https://www.kompas.com/tag/cek-fakta
- https://www.instagram.com/p/CmDtxpMpTUh/?img_index=1
- https://economy.okezone.com/read/2022/12/12/320/2725543/elekyo-band-di-pernikahan-kaesang-erina-sri-mulyani-salam-metal
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15433) Belum Ada Bukti, Klaim Gibran Rakabuming bahwa Food Estate Gunung Mas Berhasil karena Telah Panen Jagung dan Singkong
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/01/2024
Berita
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 untuk Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan bahwa food estate ada yang berhasil dan sudah panen, misalnya di Gunung Mas Kalteng sudah panen jagung, singkong.
“Ini harus kita evaluasi, dan kita jangan memberikan narasi yang menakutkan kepada warga. Intinya adalah, program yang sudah berjalan sekarang, nomor 1 dan nomor 3 kompak bilang food estate gagal. Saya tegaskan lagi pak, memang ada yang gagal, tapi ada yang berhasil juga dan panen, misalnya di Gunung Mas di Kalteng, itu sudah panen jagung, singkong. Itu pak. Cek saja datanya, intinya adalah, warga jangan diberikan narasi-narasi yang menakutkan,” kata Gibran saat debat cawapres Pemilu 2024 yang digelar KPU, Minggu, 21 Januari 2024.
Hasil Cek Fakta
Menurut peneliti Koalisi Sistem Pangan Lestari, Romauli Panggabean. klaim tersebut belum dapat dibuktikan karena saat ini jagung baru ditanam sebagai pengganti singkong.
“Komoditas singkong yang ditanam mengalami kegagalan, kemudian digantikan dengan jagung. Penan jagung di tanah mayoritas pasir itu, belum dapat dibuktikan," katanya.
Dilansir dari Prokalteng.co program strategis nasional food estate singkong di Gunung Mas gagal sehingga ditanami komoditas lain yakni jagung untuk merehabilitasi lahan. Tanaman jagung varietas Lamuru tersebut sebagai uji coba seluas 2,3 ha.
Peneliti Sajogyo Institute, Kiagus M. Iqbal menyebut food estate telah mengalami kegagalan. Komoditas jagung yang ditanam di lahan food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dipaksakan demi menutupi kegagalan proyek perkebunan singkong yang mangkrak di tangan Kementerian Pertahanan. Laporan soal gagalnya food estate salah satunya dimuat oleh BBC.
Dikutip dari VOA, Greenpeace Indonesia bersama sejumlah organisasi lingkungan lainnya menemukan jagung di lahan lumbung pangan (food estate) di Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang hanya ditanam di polybag.
“Soal digantinya komoditas singkong ke jagung, kami juga mengunjungi. Jadi bukan hanya 1-3 pot saja, kami punya data dan foto, di lokasi itu hampir sebagian besar yang sudah tumbuh memang ditanam di atas polybag. Dan kami melihat memang ada logonya Kementan,” uujar Forest Campaign Team Leader Greenpeace Indonesia Arie Rompas.
Direktur Advokasi dan HAM Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Muhammad Arman, mengatakan tanaman singkong gagal ditanam di area food estate. Sedangkan jagung baru ditanam, itu pun ditanam di polybag. “Jadi belum ada panen,” kata dia kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan verifikasi Tempo, bisa disimpulkan bahwa food estate gunung mas panen jagung dan singkong adalah belum ada bukti.
Food Estate Gunung Mas gagal menanam singkong dan diganti dengan komoditas jagung. Belum ada bukti food estate Gunung Mas berhasil panen jagung.
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media di Indonesia dan 8 panel ahli di Indonesia
Rujukan
- https://prokalteng.jawapos.com/prohukrim/pro-kalteng/05/12/2023/tanaman-singkong-belum-berhasil-kini-food-estate-di-gunung-mas-diganti-jagung/#google_vignette
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/cll73n5n95jo
- https://www.voaindonesia.com/a/aktivis-lingkungan-temukan-jagung-di-lahan-food-estate-hanya-ditanam-di-polybag/7410572.html
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-15432) Keliru, Video yang Diklaim TKA Cina Sedang Menyiksa Warga Pribumi
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/01/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp yang diklaim memperlihatkan beberapa tenaga kerja asing (TKA) Cina, sedang menyiksa seorang pribumi atau warga negara Indonesia (WNI). Video tersebut menampilkan sekitar lima orang pria memukuli seorang pria berkaus biru.
Berikut narasi yang disertakan selengkapnya: “Ketika TKA Cina telah berani menyiksa pribumi ... melihat kenyataan ini ... apa yang bisa diperbuat oleh kaum pribumi ?? . apa akan terus dibiarkan, hingga negara ini benar-benar dijajah oleh Cina komunis yang bengis ??! .
Benarkah pria berkaus biru itu adalah WNI yang disiksa TKA Cina?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi Indonesia, juga tidak dalam konteks TKA Cina menyiksa Warga Negara Indonesia.
Tempo menverifikasi konten itu menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google, hingga menemukan gambar yang identik pernah dipublikasikan situs Dayakdaily.com pada 6 Oktober 2023. Dayak Daily adalah salah satu portal yang beroperasi di Sarawak, Malaysia.
Dalam berita tersebut, Dayak Daily menjelaskan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi pada 25 Agustus 2023. Pria yang dipukuli tersebut diduga kepergok mencuri besi dari kompleks pertokoan di Jalan Stephen Yong, Kecamatan Padawan, Kabupaten Kuching, Sarawak, Malaysia.
Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Kepala Kepolisian Distrik Padawan, Inspektur Zainal Abidin Ahmad, menyatakan pria berkaus biru adalah tersangka kasus pencurian logam. Para pemukul dan tersangka pencurian yang dipukuli, kemudian saling melapor ke kepolisian.
Dilansir Kompas.com, hoaks yang menyatakan video tersebut memperlihatkan TKA Cina sedang menyiksa WNI pernah disebar akun Twitter atau X @knpiharis pada akhir November 2023. Narasi yang beredar saat itu menyatakan peristiwanya terjadi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Saat itu, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienarto telah membantah narasi tersebut. Dia mengatakan bahwa video yang beredar memperlihatkan stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) berlogo perusahaan Shell.
Sementara di Kabupaten Morowali tidak ada stasiun pengisian BBM berlogo Shell. Hal itu membuktikan bahwa peristiwa dalam video itu tidak terjadi di Kabupaten Morowali sebagaimana narasi yang beredar di media sosial.
Akun Twitter Polda Sulteng juga sesungguhnya telah menjawab narasi yang beredar di X tersebut. Namun, kini hoaks itu kembali beredar di WhatsApp.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan TKA Cina sedang menyiksa WNI adalah klaim yangkeliru.
Video itu sesungguhnya terjadi di Sarawak, Malaysia, pada tanggal 25 Agustus 2023. Keterangan kepolisian setempat menyatakan bahwa pria yang dipukuli merupakan tersangka pencurian logam.
Rujukan
- https://dayakdaily.com/police-man-being-beaten-up-in-viral-video-is-old-case-suspect-already-accused-in-court/
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/02/150000165/beredar-video-sebut-tka-china-aniaya-warga-di-morowali-polisi--tidak-benar?page=all
- https://twitter.com/humaspolsulteng/status/1719581914007556147 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-15431) Benar, BPOM Pernah Gerebek Produsen Saus yang Gunakan Pengawet dan Pewarna Berbahaya di Tangerang pada 2017
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 22/01/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp dengan klaim bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah menggerebek sebuah pabrik saus sambal di Kota Tangerang tahun 2017.
Narator mengatakan bahwa penggerebekan itu dilakukan karena pabrik itu terbukti tidak memiliki izin edar BPOM, menggunakan pewarna pakaian, dan memasukkan zat pengawet melebihi batas aman, yang berbahaya bagi tubuh manusia. Dampak jangka pendek mengkonsumsi produk seperti itu disebut dapat menimbulkan diare dan kanker dalam jangka waktu panjang.
Benarkah video itu adalah saat BPOM pernah menggerebek pabrik saus sambal di Tangerang tahun 2017?
Hasil Cek Fakta
Tempo mencermati video yang beredar itu dan menemukan bahwa di dalamnya terdapat logo media JPNN.com. Pencarian menggunakan mesin pencari Google, berhasil menemukan media itu memberitakan penggerebekan BPOM di Kota Tangerang tahun 2017.
Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Video yang beredar memperlihatkan Kepala BPOM Penny K. Lukito berjalan berkeliling dalam sebuah pabrik saus. Video aslinya ditemukan dalam berita JPNN.com tentang penggerebekan pabrik kecap dan saus di Tangerang tahun 2017, oleh BPOM dan Polri.
Pabrik itu bernama PD Sariwangi yang beralamat lengkap di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten. Sementara penggerebekannya dilakukan pada hari Jumat, 3 Maret 2017.
Sebagaimana juga diberitakan Tempo, kecap dan saus sambal berjenama Topi yang diproduksi pabrik itu tidak memiliki izin edar BPOM. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan penggunaan bahan pengawet melebihi batas ambang keamanan.
Berita-berita yang ditemukan tidak menyatakan bahan-bahan berbahaya itu bisa memunculkan kanker. Namun, Indonesia Cancer Care Community menyatakan bahwa untuk mencegah kanker, disarankan menghindari mengkonsumsi makanan dengan pewarna, pemanis, penyedap, dan pengawet.
Selanjutnya, hasil dari penggerebekan pabrik di Tangerang, operasional pabrik itu dinyatakan ditutup dan pemiliknya terancam pidana dengan hukuman penjara 2 tahun dan denda Rp4 miliar.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan penggerebekan BPOM terhadap pabrik sambal saus di Kota Tangerang pada tahun 2017 adalahbenar.
Video tersebut merupakan berita yang diproduksi media JPNN.com. Sementara pabrik produsen kecap dan saus yang digerebek, terbukti tidak memiliki izin edar, menggunakan zat pewarna tekstil, serta memasukkan zat pengawet secara berlebihan.
Rujukan
Halaman: 2770/6014