• (GFD-2024-16272) Keliru, Video yang Diklaim Tim AMIN Rayakan Kemenangan Pilpres Satu Putaran pada 20 Februari 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/02/2024

    Berita



    Video sorak-sorai Tim AMIN atau pasangan capres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim perayaan kemenangan pilpres satu putaran pasangan capres 01. Selain Anies dan Muhaimin, dalam video tersebut juga terlihat Captain Timnas AMIN, Syaugi Alaydrus dan co-Captain, Thomas Lembong.

    Video tersebut beredar di Instagram pada 20 Februari 2024. Video tersebut dibagikan dengan narasi AMIN menang telak pilpres satu putaran.  



    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 5.853 komentar. Apa benar ini video perayaan kemenangan pasangan capres 01?

    Hasil Cek Fakta



    Untuk memverifikasi klaim pada video di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image Google. Hasilnya, video tersebut telah beredar di internet sejak 5 Februari 2024, jauh sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. 

    Video tersebut merupakan perayaan Timnas AMIN usai pelaksanaan debat kelima Capres pada 4 Februari 2024. Tempo menemukan video identik pernah diunggah akun Instagram co-Captain Timnas AMIN @tomlembong dan akun X  @tomlembong pada 5 Februari 2024.

    Dalam unggahan di kedua platform media sosial itu, Tom Lembong bersyukur atas pelaksanaan debat pamungkas yang disebutnya bahwa Anies telah membuka dirinya kepada bangsa dan berbicara dari hati. 

    "Syukur kemarin malam dalam Debat CaPres Pamungkas, Pak Anies membuka dirinya kepada bangsa: bicara dari hati ! Terima kasih Tim Debat, Dewan Pakar, Dewan Penasehat, Dewan Pembina, teman² ParPol koalisi, simpul² Relawan serta Simpatisan dan masyarakat luas yg menyumbangkan ide² dahsyat yg memotori substansi dan materi Anies-Muhaimin selama ini". 



    Video identik juga pernah diunggah oleh kanal YouTube PKS TV Jogja pada 5 Februari 2024 dengan judul "Tom Lembong ucap syukur alhamdulillah, gak bahaya ta?"

    Video tersebut diambil pasca debat terakhir kemarin malam. Di sana ada Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, termasuk Tom Lembong dan timnya.



    Mereka semua mengenakan jas lengkap dengan dasi.Outfit yang mereka sebut sebagai “presidential look”. Mula-mula, Anies mengungkapkan bahwa hari-hari ini semakin menuju ke puncak. "Insya Allah 14 Februari menjadi hari perubahan nasional," kata Anies dalam video itu.

    Muhaimin yang berada di sampingnya turut menimpali. "Sedap," kata Muhaimin.

    Giliran Tom Lembong turut berucap. Dia dikelilingi anggota Timnas AMIN. "Saya hanya mengucap kata: Syukur Alhamdulillah," kata Tom Lembong, dilansir dari sapanusa.id, 5 Februari 2024.

    Tentu saja, ucapan Tom Lembong tersebut mendapatkan sorakan dari anggota Timnas AMIN yang lain. Mereka terlihat bergembira malam itu. Mereka bersama-sama juga meneriakkan yel-yel yang menyatakan dukungan kepada Anies dan Muhaimin.

    Berdasarkan arsip berita Tempo, merujuk pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, penghitungan suara dilakukan pada Rabu, 14 Februari 2024 hingga Kamis, 15 Februari 2024. 

    Sedangkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dilaksanakan pada Kamis, 15 Februari 2024 hingga Rabu, 20 Maret 2024. 

    Adapun penetapan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden terpilih paling lambat 3 hari setelah KPU memperoleh surat pemberitahuan dari Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai daftar permohonan perselisihan hasil Pilpres 2024. 

    Namun, apabila terdapat permohonan perselisihan hasil pemilu, maka penetapan presiden dan wakil presiden paling lambat 3 hari setelah putusan MK dibacakan. Selanjutnya, presiden dan wakil presiden mengikuti pengucapan sumpah/janji pada Minggu, 20 Oktober 2024. 

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim perayaan kemenangan pasangan capres 01 adalahkeliru. Video tersebut merupakan perayaan Timnas AMIN usai pelaksanaan debat kelima Capres pada 4 Februari 2024.  

    Merujuk pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, penetapan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden terpilih paling lambat 3 hari setelah KPU memperoleh surat pemberitahuan dari Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai daftar permohonan perselisihan hasil Pilpres 2024. Namun, apabila terdapat permohonan perselisihan hasil pemilu, maka penetapan presiden dan wakil presiden paling lambat 3 hari setelah putusan MK dibacakan. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-16271) Keliru, Video yang Diklaim Hercules Marshal Jaga Istana Presiden Setelah Pemilu 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/02/2024

    Berita



    Sebuah video yang beredar di WhatsApp, Twitter, dan Facebook akun ini, ini dan ini dengan klaim bahwa Rosario de Marshall alias Hercules membantu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Istana Negara, Jakarta. Tempo pun memperoleh permintaan dari pembaca untuk memverifikasinya.

    Narasi dalam video menyatakan bahwa pengamanan oleh kelompok Hercules Marshal itu terjadi setelah Pemilu 14 Februari 2024. Hal itu disebut pertama kali dilakukan, di mana keamanan istana melibatkan pihak diluar Paspampres. 



    Namun, benarkah video memperlihatkan Hercules Marshal sedang mengamankan istana setelah Pemilu 14 Februari 2024?

    Hasil Cek Fakta



    Menggunakan mesin pencari dan kata kunci, Tempo menemukan beberapa konten yang memiliki kesamaan dengan video yang beredar, yang disertai keterangan lebih lengkap.

    Video 1



    Video yang beredar pada detik ke-28 memperlihatkan Hercules Marshal berbincang dengan sejumlah pria di pinggir jalan. Video Hercules dengan pakaian yang sama dengan video yang beredar ditemukan dalam artikel Dimensinews.co.id, tertanggal 11 Februari 2024.

    Artikel itu menyatakan Hercules dan kelompok yang dipimpinnya, Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, sedang mendukung kampanye akbar Prabowo-Gibran, di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, 10 Februari 2024.

    Hercules Marshal mengaku mengerahkan 2.000 personil berseragam setelan hitam dan baret merah, untuk mengamankan jalannya kampanye. Mereka tidak sedang mengamankan presiden ataupun Istana Negara.

    Video 2



    Video yang beredar pada detik ke-30 memperlihatkan Hercules Marshal berbicara dengan seorang pria yang mengenakan seragam sama seperti dirinya. Konten yang diunggah saluran YouTube bernama Berita Indonesia News, 10 Februari 2024, memiliki kesamaan dengan video yang beredar.

    Diterangkan bahwa video itu memperlihatkan Hercules sebagai Ketua GRIB Jaya datang ke acara kampanye akbar Prabowo-Gibran di GBK, 10 Februari 2024.

    Dilansir Antara, Hercules dan GRIB Jaya menyatakan mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024, 3 Juni 2024. Saat itu belum memasuki masa pendaftaran capres-cawapres secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Hercules Marshal sedang membantu Paspampres mengamankan Istana Negara adalah klaimkeliru.

    Video yang beredar sesungguhnya memperlihatkan Hercules dan kelompok yang dipimpinnya, GRIB Jaya, sedang mendukung acara kampanye akbar Prabowo-Gibran di GBK, Jakarta, 10 Februari 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16270) Keliru, Video yang Diklaim Unjuk Rasa Menolak Hasil Pemilu di Gedung DPR RI pada 20 Februari 2024

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/02/2024

    Berita



    Tempo memperoleh permintaan pembaca untuk memverifikasi konten video yang memperlihatkan unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI dan diklaim terjadi Selasa, 20 Februari 2024.

    Narator dalam video menyebut bahwa demonstrasi itu menuntut pemakzulan Jokowi atau Presiden Joko Widodo dan menolak Pemilu 2024 yang dianggap curang.



    Benarkah video itu unjuk rasa menolak hasil pemilu di gedung DPR RI tanggal 20 Februari 2024?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google, dan menemukan keterangan terkonfirmasi atas video yang beredar.

    Berikut hasil penelusurannya:

    Video 1



    Video yang beredar diawali memperlihatkan kelompok massa yang disemprotwater cannondi depan sebuah gerbang. Video yang sama ditemukan dalam berita Kompas TV yang diunggah tanggal 24 September 2019.

    Video itu sesungguhnya memperlihatkan situasi demonstrasi menolak revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Kepolisian berusaha mengusir massa menggunakanwater cannon.

    Video 2



    Pada detik ke-4 dalam video yang beredar, memperlihatkan kerumunan massa. Video tersebut juga sama dengan isi berita Kompas TV terkait demonstrasi penolakan terhadap hasil revisi KUHP di Gedung DPR RI, Jakarta, 24 September 2024.

    Video 3



    Demikian juga dalam video yang beredar pada detik ke-44, sama dengan berita Kompas TV tersebut. Bagian video itu memperlihatkan sejumlah personil kepolisian yang mengenakan tameng huru hara mendekat ke gerbang Gedung DPR RI.

    Protes terhadap Pemilu 2024  

    Meskipun video yang beredar bukan demonstrasi untuk memakzulkan Presiden Jokowi dan menolak kecurangan pemilu. Namun di sisi lain, gelombang protes terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 yang diduga banyak kecurangan terus berlangsung.

    Misalnya, sebagaimana yang diberitakan CNN Indonesia, sekelompok demonstran menggelar aksi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu RI), Jakarta, 19 Februari 2024. Mereka menilai Pemilu 2024 diselenggarakan secara curang.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan berbagai elemen masyarakat kerap menggelar demonstrasi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk memprotes penyelenggaraan Pemilu 2024, sebagaimana dilaporkan Antara.

    Dilansir Majalah Tempo edisi 11 Februari 2024, terdapat gambaran bagaimana instansi-instansi pemerintah dikerahkan dalam Pilpres 2024 untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi.

    Pernyataan Presiden Jokowi yang mengaku netral dalam Pilpres 2024, juga dinilai sebagai basa-basi belaka. Karena faktanya dia mengerahkan anggaran negara, bansos, personil kepolisian, menteri, dan pejabat kepala daerah, untuk merayu dan menekankan sumbangan suara untuk Prabowo-Gibran.

    Dengan berbagai temuan itu, Presiden Jokowi diduga melakukan pelanggaran hukum dan etik untuk memuluskan pencalonan Prabowo-Gibran dan memenangkan mereka dalam Pilpres 2024.

    Meski begitu, di tengah berbagai temuan Tempo itu, Presiden Jokowi tetap menyatakan bahwa dirinya tidak berkampanye untuk pasangan capres-cawapres. Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga mengatakan pihaknya netral.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video yang diklaim unjuk rasa memprotes kecurangan Pemilu 2024 di depan gedung DPR RI pada 20 Oktober 2024 adalahkeliru. 

    Aksi penolakan terhadap proses Pemilu 2024 memang bergulir, terutama demonstrasi di Kantor KPU RI dan Bawaslu RI. Namun, video yang beredar sesungguhnya tentang aksi demonstrasi penolakan hasil revisi KUHP pada tahun 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16269) Keliru, Video Terawan dan Christine Hakim Promosikan Obat Hipertensi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/02/2024

    Berita



    Video berisi mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan artis Christine Hakim diklaim mempromosikan obat hipertensi, beredar di Facebook  [ Arsip ].  

    Dalam video itu, Christine Hakim seolah mengatakan tentang hipertensi yang sempat menjangkitinya hingga Ia diselamatkan oleh Terawan dengan mengkonsumsi obat tertentu. Setelah itu, Terawan mempromosikan untuk mengkonsumsi obat satu kapsul sehari yang dapat menyembuhkan hipertensi dalam waktu 14 hari.



    Benarkah video tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Verifikasi Tempo menunjukkan potongan video Christine Hakim dan Terawan merupakan hasil suntingan dan gabungan dari kegiatan berbeda. Audio mereka diubah dari aslinya dengan menggunakangenerated-AI audio.   

    Video 1



    Potongan video aktris Christine Hakim diambil dari kanal Youtube Antara Komentar Christine Hakim soal reproduksi film G30S/PKI pada 23 September 2017. Faktanya, Christine Hakim tidak mengatakan tentang pengalamannya mengalami hipertensi, melainkan tentang reproduksi film G30S/PKI 

    Isi video yang telah disunting: "Selama syuting film, saya tiba-tiba merasakan tekanan yang intens, seolah-oleh sebuah truk telah menghancurkan dada saya. Di rumah sakit dokter menyarankan satu pilihan yang sangat berisiko, operasi jantung. Saya bisa saja mati. Namun suami saya menemukan dokter spesialis hipertensi dan umur panjang. Dokter Terawan menyelamatkan hidup saya sekarang. Saya merasa 20 tahun lebih muda."

    Pernyataan asli Christine Hakim:

    Sebelumnya film itu kan sudah lulus sensor ya, sah-sah saja. Akan tetapi, menurut saya akan menjadi berbeda kalau kemudian itu digunakan untuk kepentingan politik tertentu, gitu ya. Karena kita tahu bahwa film itu sendiri kontroversial dan film itu dibuat banyak sekali untuk program propaganda di masa orde baru, banyak sekali fakta-fakta sejarah yang juga tidak terungkap, gitu.

    Pertama saya sangat menyambut baik sekali, ini apa namanya, ide pak Jokowi untuk mereproduksi kembali peristiwa sejarah, dan sejauh itu tetap berpegang pada data-data yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekedar meng counter, tanpa data-data yang bisa dipertanggungjawabkan.

    Kalau memang pemerintahan sekarang menganggap bahwa memang film itu justru tidak ada penyimpangan sejarah, dan pemerintah punya hak untuk menyensor kembali, kan ada badan sensor. Tapi itu pun harus melalui proses bahwa ini ada penyimpangan sejarah, lalu bisa saja, karena film juga kalau sudah sekian puluh tahun diputar kembali, biasanya harus ada sensor lagi dan itu sah-sah saja kalau memang dianggap dengan diputarnya film itu kembali bisa meresahkan masyarakat.

    Video 2



    Pada potongan video ini, gerakan mulut Terawan terlihat sinkron dengan narasi yang diucapkan mengenai imbauan mengkonsumsi obat Artinormee. Akan tetapi, video tersebut telah dibantah Terawan. Dia menegaskan tidak pernah mengatakan demikian dan tidak ada membahas obat-obat hipertensi.

    “Itu hoaks,” kata Terawan saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Februari 2014.

    Kepakaran Terawan sebenarnya dalam bidang radiologi, bukan hipertensi. Keahlian itu membuat Terawan Agus dipilih sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia sejak 2014 sampai sekarang. Di dunia internasional, dokter yang meraih gelar doktor di Universitas Hasanuddin Makassar ini adalah Ketua ASEAN Association of Radiology sejak 2014.

    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa video yang memperlihatkan Christine Hakim dan Terawan Agus Putranto mempromosikan obat hipertensi adalahkeliru.

    Rujukan