(GFD-2024-15887) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Anies Baswedan Ajak Pendukungnya Coblos Pasangan Prabowo - Gibran
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/02/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto Anies Baswedan mengajak pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut dua Prabowo - Gibran. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 Februari 2024.
Dalam postingannya terdapat foto Anies Baswedan mengacungkan dua jari dengan narasi sebagai berikut:
"Untuk semua pendukung saya, jangan lupa coblos no.2 Prabowo Gibran"
Akun itu menambahkan narasi, "PEMILU MAKIN DEKAT. JANGAN LUPA COBLOS 02 UNTUK INDONESIA MAJU !"
Lalu benarkah postingan foto Anies Baswedan mengajak pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut dua Prabowo - Gibran?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan foto di postingan menggunakan Google Lens. Penelusuran menemukan foto yang identik dengan postingan.
Foto itu diunggah oleh Tribunnews.com dalam artikel berjudul "Anies Baswedan Dukung Jokowi-JK Salam 2 Jari" yang tayang pada Sabtu, 5 Juli 2024.
Dalam artikel itu terdapat narasi foto sebagai berikut:
"KONSER SALAM 2 JARI - Juru Kampanye pasangan Jokowi-JK, Anies Baswedan, mengajak para pengunjung yang hadir pada Konser Ngabuburit Salam 2 Jari untuk memilih Jokowi-JK, di Lapangan Irepa, Cilodong, Depok, Jumat (4/7). Menurut Baswedan, Jokowi-JK pemimpin yang jujur, dan berkarakter. (Warta Kota/nur ichsan)"
Kesimpulan
Postingan foto Anies Baswedan mengajak pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut dua Prabowo - Gibran adalah tidak benar. Faktanya foto tersebut diambil pada tahun 2014 lalu saat Anies menjadi Juru Kampanye Jokowi - Jusuf Kalla.
Rujukan
(GFD-2024-15886) [SALAH]: Kapal Kargo AS terbakar di perairan Yaman
Sumber: youtube.comTanggal publish: 09/02/2024
Berita
Satu kapal kargo Amerika Serikat terbakar dihantam peluru kendali misil Al-Hutsiyun di perairan Yaman.
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video Dengan klaim kapal kargo AS terbakar diserang peluru kendali misil Al-Hutsiyun di perairan Yaman.
Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut tidak benar.
Ditemukan video serupa yang diunggah di channel YouTube Angkatan Udara Sri Lanka pada 25 Mei 2021.
Video tersebut sesat, karena tampilan video asli dibalik secara horizontal.
Faktanya pada 20 Mei 2021, kapal kontainer X-Press Pearl melaporkan kebocoran bahan kimia di atas kapal, dan terbakar saat kapal itu hendak memasuki pelabuhan Kolombo dari Gujarat, India.
Kapal berbendera Singapura itu membawa 25 ton asam nitrat dan bahan kimia lainnya, serta 28 container bahan baku plastik yang sebagian besar jatuh ke laut.
Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar dengan kategori konten yang dimanipulasi.
Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut tidak benar.
Ditemukan video serupa yang diunggah di channel YouTube Angkatan Udara Sri Lanka pada 25 Mei 2021.
Video tersebut sesat, karena tampilan video asli dibalik secara horizontal.
Faktanya pada 20 Mei 2021, kapal kontainer X-Press Pearl melaporkan kebocoran bahan kimia di atas kapal, dan terbakar saat kapal itu hendak memasuki pelabuhan Kolombo dari Gujarat, India.
Kapal berbendera Singapura itu membawa 25 ton asam nitrat dan bahan kimia lainnya, serta 28 container bahan baku plastik yang sebagian besar jatuh ke laut.
Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar dengan kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Klaim menunjukkan video kapal kargo AS Terbakar adalah tidak benar, video tersebut telah dimanipulasi dengan narasi yang menyesatkan.
Rujukan
(GFD-2024-15885) [SALAH]: Gunung Merapi meletus, 5 desa terkubur hidup-hidup
Sumber: youtube.comTanggal publish: 09/02/2024
Berita
Wedus gembel murka.Gunung Merapi meletus, 5 desa terkubur hidup-hidup
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dengan klaim Gunung Merapi erupsi dan mengubur 5 desa hidup-hidup.
Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah tidak benar. Narasi dengan video tidak saling berhubungan.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari 5 Januari 2024 sampai dengan 11 Januari 2024 Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali awan panas guguran.
Video yang tayang pada Senin 5 Februari 2024 tersebut memberikan narasi di video yang mengatakan “merapi muntahkan awan panas petang ini”, faktanya gunung tersebut telah erupsi sejak 5 Januari 2024.
Narator di video tersebut juga membacakan teks dari artikel kompas.com yang berjudul sepekan Gunung Merapi keluarkan empat kali awan panas guguran dan 189 kali guguran lava.
Video yang digunakan di video klaim juga merupakan video Tim Sar Kanjuruhan saat evakuasi erupsi Gunung Semeru Selasa, 7 Desember 2022.
Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar, dengan kategori konten yang dimanipulasi.
Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah tidak benar. Narasi dengan video tidak saling berhubungan.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari 5 Januari 2024 sampai dengan 11 Januari 2024 Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali awan panas guguran.
Video yang tayang pada Senin 5 Februari 2024 tersebut memberikan narasi di video yang mengatakan “merapi muntahkan awan panas petang ini”, faktanya gunung tersebut telah erupsi sejak 5 Januari 2024.
Narator di video tersebut juga membacakan teks dari artikel kompas.com yang berjudul sepekan Gunung Merapi keluarkan empat kali awan panas guguran dan 189 kali guguran lava.
Video yang digunakan di video klaim juga merupakan video Tim Sar Kanjuruhan saat evakuasi erupsi Gunung Semeru Selasa, 7 Desember 2022.
Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar, dengan kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Klaim video erupsi Gunung Merapi dengan narasi thumbnail tidak berkaitan. Video tersebut diprovokasi dengan narasi yang menyesatkan.
Rujukan
(GFD-2024-15884) Cek Fakta: Tidak Benar Hasil Hitung Suara di Malaysia dan Taiwan Telah Selesai Dilakukan
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 08/02/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim hasil penghitungan suara di Malaysia dan Taiwan telah selesai dilakukan. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 Februari 2024.
Dalam postingannya terdapat narasi sebagai berikut:
"Taiwan
01 mendapat 5,46% suara
02 mendapat 88,6% suara
03 mendapat 3,64% suara
Malaysia
01 mendapat 7,2% suara
02 mendapat 83,3% suara
03 mendapat 9,5% suara
Di Taiwan and Malaysia Anda sudah menang jendral"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim hasil penghitungan suara di Malaysia dan Taiwan telah selesai dilakukan?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari Liputan6.com berjudul "KPU Bantah Ada Hasil Hitung Suara Pemilu di Luar Negeri Sebelum 14 Februari 2024" yang tayang pada 8 Februari 2024.
Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari membantah adanya hasil hitung cepat Pemilu 2024 di luar negeri. Hal itu disampaikan, guna menjawab perolehan suaran kandidat Pilpres 2024 yang ramai beredar di sosial media.
“Publikasi hasil penghitungan suara Pemilu Luar Negeri tersebut adalah tidak benar,” tegas Hasyim melalui pesan singkat diterima, Kamis (8/2/2024).
Meski pemungutan suara di luar negeri berjalan lebih awal atau early voting namun penghitungan suaranya dilakukan serentak dengan Pemilu di dalam negeri.
“Penghitungan suara Pemilu luar negeri dilaksanakan bersamaan dengan waktu penghitungan suara pemilu dalam negeri yaitu pada 14-15 Februari 2024,” jelas Hasyim.
Hasyim menjelaskan, memang pemungutan suara di luar negeri dilakukan lebih awal dari dalam negeri. Hal itu dilakukan dengan tiga metode, datang ke tempat pemungutan suara (TPS), dikirim melalui pos, dan kotak suara keliling.
Namun demikian, jika ada hasil suara dari luar negeri dapat dipastikan hal itu adalah salah. Sebab, KPU RI tidak melakukan penghitungan suara di mana pun sebelum 14 Februari 2024.
“Dengan demikian bila sudah ada publikasi hasil penghitungan suara luar negeri sebelum 14 Februari 2024, kami pastikan itu adalah tidak benar,” tegas Hasyim menandasi.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim hasil penghitungan suara di Malaysia dan Taiwan telah selesai dilakukan adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 2742/6095