• (GFD-2024-15921) [SALAH] Jokowi Salam 2 Jari Mendukung Prabowo – Gibran

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 06/02/2024

    Berita

    Ketika raja terakhir turun kampanye “game is over” Prabowo Gibran auto sekali putaran.

    Hasil Cek Fakta

    Akun TikTok TKN Prabowo Gibran mengunggah konten yang memperlihatkan Jokowi berpose salam 2 jari di Monas dengan pemandangan ribuan orang pendukungnya. Konten tersebut bernarasikan “Ketika raja terakhir turun kampanye “game is over” Prabowo Gibran auto sekali putaran.”

    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, konten yang telah tersebar tersebut merupakan sebuah foto yang diambil saat Jokowi menghadiri acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Monas pada tahun 2014. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Presiden Joko Widodo hingga saat ini belum ada rencana berkampanye meskipun Undang-Undang Pemilu memperbolehkan keterlibatan Presiden dalam kampanye.

    Kesimpulan

    Faktanya, foto dengan pose 2 jari tersebut merupakan foto acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Monas, 2014 lalu, bukan foto kampanye mendukung Prabowo – Gibran.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15920) Cek Fakta: Tidak Benar KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Mencoblos dalam Pemilu 2024

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 11/02/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial pesan berantai yang menyebut KPU tidak lagi memberikan undangan fisik untuk mencoblos dalam pemilu 2024. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 Februari 2024.
    Berikut isi pesan berantainya:
    "Just Info..pemilu 2024 (pil-leg dan pil-pres)Cek DPT Online https://cekdptonline.kpu.go.id/Masukkan NIK. akan keluar dan TPS yang haruss didatangi ditampilkan 
    Sekarang *tidak dikeluarkan Undangan coblos*, tapi langsung Cek secara online saja!!!!!"
    Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut KPU tidak lagi memberikan undangan fisik untuk mencoblos dalam pemilu 2024?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan pada Komisioner KPU RI, Idham Holik. Ia menjelaskan pesan berantai itu tidak benar.
    "Dalam pasal 6 peraturan KPU No.25 Tahun 2023 ayat (2), KPPS melakukan kegiatan antara lain menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih. Format dan waktu penyampaian surat pemberitahuan pemungutan suara kepada Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan KPU," ujar Idham saat dihubungi Minggu (11/2/2024).
    Ia juga menambahkan dalam Bab II angka 1 huruf a angka 2 dan 3 dalam Lampiran I Keputusan KPU No. 66 Tahun 2024, pada halaman 10 terdapat penjelasan yang lebih rinci terkait hal tersebut. Berikut isinya:
    "2) Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyampaikan surat pemberitahuan untuk memberikan suara kepada Pemilih yang terdaftar dalam DPT di wilayah kerjanya paling lambat 3 (tiga) Hari sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara menggunakan formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
    3) Ketua KPPS dibantu anggota KPPS mendokumentasikan penyampaian surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada angka 2) berupa foto atau video yang disimpan sebagai arsip dan disampaikan kepada PPS bersamaan dengan rekapitulasi pengembalian formulir Model C.PEMBERITAHUAN-KPU."
    "Jadi pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah disinformasi, siapapun yang melakukan disinformasi bisa terjerat UU ITE. Peraturan KPU ini teregister di Kementerian Hukum dan HAM RI" kata Idham.
    Di sisi lain website untuk memeriksa DPT secara online memang benar dan bisa diakses melalui https://cekdptonline.kpu.go.id/.

    Kesimpulan


    Pesan berantai yang menyebut KPU tidak lagi memberikan undangan fisik untuk mencoblos dalam pemilu 2024 adalah tidak benar. Faktanya undangan tetap diberikan maksimal tiga hari sebelum hari pemungutan suara.
  • (GFD-2024-15919) [SALAH] Moeldoko Mengancam Profesor yang Mendeklarasikan Seruan Kebangsaan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 11/02/2024

    Berita

    Beredar sebuah video di Whatsapp yang menampilkan Kepala KSP, Moeldoko, yang sedang berbicara di podium. Dalam video tersebut, Moeldoko memberikan pernyataan sebagai berikut:
    “Konon katanya seorang professor, mungkin pinter, tetapi persoalannya sepertinya tidak punya hati. Jadi kalau saya membayangkan, orang pinter gak punya hati ya robot itu. Dan robot itu biasanya ada yang mengendalikan, ada yang me-remote. Cari sendiri itu siapa yang meremote.
    Itu yang pertama.
    Yang kedua, saya ingin mengingatkan. Tugas yang melekat di Kepala Staf Presiden adalah menjaga kehormatan Presiden. Jangan main-main itu!
    Sekali lagi saya ulangi, jangan main-main. Kalau sudah bersinggungan dengan itu, saya akan berdiri paling depan. Saya sebagai prajurit, biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi. Apalagi menghadapi situasi seperti ini, biasa. Jadi jangan coba-coba mengganggu Presiden. Saya tegaskan itu.
    Dan ini nyata-nyata telah membawa situasi yang gak baik. Seorang intelektual harus betul-betul bisa memberikan suri tauladan kepada anak cucu kita.”
    Video tersebut dibagikan dengan narasi sebagai berikut:
    “Arogan sekali, Moeldoko
    Mengancam para professor, cendekiawan dan akademisi yang telah mendeklarasikan seruan kebangsaan?!!
    Ini tidak ada hub dengan kehormatan presiden.. Dan seharusnya juga tidak boleh ancam mengancam…
    Tidak respect, bikin muntah blass…”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video yang menampilkan Kepala KSP, Moeldoko, sedang berbicara di podium. Video tersebut disebarkan dengan klaim bahwa pernyataan Moeldoko menanggapi terkait maraknya akademisi kampus yang mengkritik Presiden Jokowi terkait Pemilu 2024.
    Setelah dilakukan cek fakta, ditemukan fakta bahwa video tersebut merupakan tanggapan Moeldoko terkait viralnya video pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden RI Joko Widodo pada 3 Agustus 2023 lalu.
    Video tersebut diunggah oleh Moeldoko di akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko pada 4 Agustus 2023 dengan narasi sebagai berikut,
    “Bangsa kita perlu lebih banyak intelektual yang punya akal sehat dan jiwa yang sehat. Jika ada masukan dan kritik, sebenarnya sekarang bisa disalurkan dengan membuat policy brief kelembaga terkait, ini jauh lebih konstruktif, ketimbang menghasut dengan kebencian yang berpotensi destruktif bagi bangsa kita.”
    Dengan demikian, video tanggapan Kepala KSP, Moeldoko, tidak ada kaitannya dengan klaim pada narasi.

    Kesimpulan

    Faktanya video tersebut tidak terkait seruan kebangsaan yang dilakukan oleh para akademisi kampus dalam menanggapi situasi Pemilu 2024. Melainkan, video tersebut merupakan tanggapan Kepala KSP Moeldoko pada 3 Agustus 2023 terkait pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15918) [SALAH] Gara-gara Mendukung Anis Baswedan, Pul Bis Budiman Dibakar Orang

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 11/02/2024

    Berita

    Beredar sebuah video di Whatsapp yang menampilkan insiden kebakaran di pool Bus Budiman, Tasikmalaya. Video tersebut disebarkan dengan narasi sebagai berikut:

    “Innalillahi wainna ilaihi roji’uun. Gara-gara mendukung Anies baswedan pul bis Budiman di bakar orang, semuanya biadab, gederang perang dan teror mulai ditabuh, akankah kalian mundur untuk mendatangi JIS dlm kampanye akhir tgl 10.2 nanti? Mari lawan dan tunjukkan kita bukan kaleng2 makin diteror makin berani…Allahuakbar 3x”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di whatsapp yang menampilkan insiden kebakaran di pool bus Budiman di Tasikmalaya. Video tersebut disebarkan dengan klaim pool bus tersebut dibakar orang karena mendukung paslon Capres-Cawapres 01.

    Setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut tidak benar. Pool Bus Budiman di Tasikmalaya mengalami kebakaran pada 28 Januari 2023 lalu dikarenakan adanya korsleting listrik.

    Dikutip dari Kompas.com, insiden kebakaran bus tersebut membuat sejumlah pengunjung dan pegawai di pool pusat bus Budiman kaget dan menjauhi lokasi.

    “Iya tadi saya juga lagi di depan pas bus saya mau berangkat. Tiba-tiba terlihat kepulan asap besar di parkiran pool belakang. Ternyata salah satu bus Budiman terbakar. Semua langsung kaget dan berupaya memadamkan api,” jelas Tresno (32), salah seorang pegawai di lokasi kejadian, Sabtu siang.

    Menurutnya, bus yang terbakar sedang dalam kondisi terparkir dengan mesin tak menyala. Tiba-tiba di dalam bus terlihat kepulan asap hingga akhirnya api menyala.

    “Semua bagian dalamnya terbakar. Kayaknya korsleting listrik. Busnya sedang terparkir. Langsung dipadamkan dengan alat pemadam kebakaran di kantor,” tambah dia.

    Dengan demikian, klaim yang menyebut bahwa video yang beredar terkait kebakaran pool bus Budiman di Tasikmalaya akibat dibakar orang karena mendukung Paslon 01, tidak benar.

    Kesimpulan

    Faktanya video tersebut bukan terkait Pemilu 2024. Pool Bus Budiman di Tasikmalaya terbakar pada 28 Januari 2023 akibat adanya korsleting listrik.

    Rujukan