(GFD-2023-12903) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Panji Gumilang Tewas Didor Aparat
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 25/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang tewas didor aparat, informasi tersebut diunggah akun Faceboo, pada 24 Juni 2023.
Unggahan klaim video pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang tewas didor aparat menampikan sejumlah orang membawa senjata lara panjang sedang mengarahkannya pada seorang yang tertelungkup dengan tangan yang ditarik ke belakang.
Pada gambar tersebut terdapat tulisan "BREAKING NEWS
LANGSUNG TEWAS DITEMPAT
APARAT DOOR PANJI GUMILANG YG HENDAK KABUR"
Video tersebut terdapat narasi seorang perempuan dengan transkrip berikut.
"Siap-siap Mahfud MD tindak siapapun yang terkait melanggar terkait Pondondok Pesantren Al Zaytun termasuk Panji Gumilang."
Kemudian dilanjutkan dengan tayangan video Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sedang berbicara dengan transkrip sebagai berikut.
"Mesti dipelajari karena itukan fenomena yang baru saja, kita tidak boleh sembarang tanpa mendalami, kita sedang mendalami".
Kemudian dalam video tersebut juga terdapat narasi suara seorang perempuan sebagai berikut.
"Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ini pemerintah terus mengumpulkan data untuk menentukan podok pesantren atau ponpes Al Zaytun, apa bila dalam investigasi ada pelanggaran Mahfud MD memastikan tak pandang bulu dalam menengakan hukum kepada siapa pun termasuk pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang, kendati demikian ia mengatakan pemerintah harus hati-hati mengumpulkan data untuk menentukan mengumpulkan data dan pengambilan kebijakan.
Mahfud MD mengatakan pemerintah harus hati-hati dalam mengumpulkan data untuk menentukan kebijakan terhadap siapapun yang berhadapan dengan hukum.
Di sisi lain terkait pernyataan Majelis Ulama Indonesia MUI Indramayu yang menilai pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang itu telah menyimpang juga akan dijadikan data penguat dalam penyelesaian polemik menteri koordinator politik hukum dan keamanan Indonesia Menko polhukam Mahfud MD menegaskan pihaknya Tak pandang bulu dalam penanganan hukum.
Pernyataan ini merespon polemik di pondok pesantren al-zaytun Kabupaten Indramayu Mahfud mengatakan saat ini Pemerintah masih melakukan pengumpulan data untuk memastikan nasib pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang itu, kata Mahfud apabila dalam investigasi ditemukan ada pelanggaran maka pihaknya tak pandang bulu dalam penegakan hukumnya baik itu orang maupun lembaga.
Menurutnya pemerintah harus berhati-hati dalam mengumpulkan data dan fakta yang kuat sebelum membuat suatu kebijakan terhadap orang maupun lembaga yang berhadapan dengan hukum.
Kemudian pernyataan Majelis Ulama Indonesia MUI Indramayu yang menyebut Al Zaytun telah menyimpang juga akan dijadikan kata penguat dalam penyelesaian, Ia pun meminta tim investigasi untuk bekerja dengan baik dan maksimal mencari data dan fakta pondok pesantren al-zaytun supaya bekerja dengan baik seperti harapan banyak orang Kami tunggu hasilnya."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"G3MPAR SIANG INI -- PANJI GUMILANG T3WAS DITEMPAT, APARAT TERP4KS4 D00R PANJI YG HENDAK K4BUR"
Benarkah klaim video pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang tewas didor aparat? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com klaim video pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang tewas didor aparat, dengan menyimak isi video tersebut, hasilnya tidak ditemukan kalimat atau narasi yang menyatakan Panji Gumilang tewas didor aparat.
Penelusuran kemudian dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Panji Gumilang tewas', penelusuran tidak menemukan situs berita yang kredibel memuat informasi tersebut.
Kemudian kata kunci pencarian Google Search diubah menggunakan narasi yang ada di dalam video tersebut, menjadi 'Mahfud MD mengatakan pemerintah harus hati-hati dalam mengumpulkan data untuk menentukan kebijakan terhadap siapapun yang berhadapan dengan hukum'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Ponpes Al-Zaytun Melanggar, Mahfud MD Tegaskan Tidak Pandang Bulu" yang dimuat situs fajar.co.id, artikel tersebut mengulas tentang pendalaman pelanggaran yang dilakukan pihak Pondok Pesantren Al Zaytun, tidak ada kalimat yang menyatakan Panji Gumilang tewas.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim video pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang tewas didor aparat tidak benar.
Dalam video tidak ditemukan kalimat atau narasi yang menyatakan Panji Gumilang tewas didor aparat, juga tidak ada situs berita yang memuat informasi tersebut.
Rujukan
(GFD-2023-12902) [SALAH] Gambar Cover Tempo Bernarasi “merah darahku, putih tulangku dan biru filmku”
Sumber: FacebookTanggal publish: 24/06/2023
Berita
“merah … darahku
putih … tulangku
biru … filmku”
putih … tulangku
biru … filmku”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Pakde Wo pada 4 Juni 2023 pukul 08.09 memposting gambar cover majalah Tempo Kawan Dalam Selimut. Terdapat ilustrasi gambar Ganjar dan dibawahnya terdapat narasi merah darahku, putih tulangku dan biru film ku.
Setelah ditelusuri pada website majalah.tempo.co dengan berpacu pada judul “Kawan Dalam Selimut” serta tanggal pada cover yaitu 20-26 Maret 2023 ditemukan gambar cover majalah Tempo yang asli. Jika diperhatikan cover majalah Tempo edisi Minggu, 19 Maret 2023 tersebut tidak ada narasi “merah darahku, putih tulangku dan biru filmku” dibawah gambar Ganjar. Lebih lanjut Direktur Utama Tempo.co Wahyu Dhyatmika menginformasikan dan memastikan bahwa gambar tersebut tidak benar atau hoaks.
Dengan demikian gambar majalah Tempo tersebut telah disunting. Gambar yang asli tidak ada narasi “merah darahku
Setelah ditelusuri pada website majalah.tempo.co dengan berpacu pada judul “Kawan Dalam Selimut” serta tanggal pada cover yaitu 20-26 Maret 2023 ditemukan gambar cover majalah Tempo yang asli. Jika diperhatikan cover majalah Tempo edisi Minggu, 19 Maret 2023 tersebut tidak ada narasi “merah darahku, putih tulangku dan biru filmku” dibawah gambar Ganjar. Lebih lanjut Direktur Utama Tempo.co Wahyu Dhyatmika menginformasikan dan memastikan bahwa gambar tersebut tidak benar atau hoaks.
Dengan demikian gambar majalah Tempo tersebut telah disunting. Gambar yang asli tidak ada narasi “merah darahku
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Gambar majalah Tempo tersebut telah disunting. Faktanya, gambar tersebut adalah cover majalah Tempo edisi Minggu, 19 Maret 2023 dan tidak ada narasi “merah darahku, putih tulangku dan biru film ku”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Gambar majalah Tempo tersebut telah disunting. Faktanya, gambar tersebut adalah cover majalah Tempo edisi Minggu, 19 Maret 2023 dan tidak ada narasi “merah darahku, putih tulangku dan biru film ku”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-12901) Cek Fakta: Tidak Benar Pemerintah Berangkatkan 20 Ribu Prajurit ke Al Zaytun
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 25/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Juni 2023.
Unggahan klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun tersebut berupa video dengan tampilan awal Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama sejumlah orang mengenakan baret hijau dan berpakaian seragam loreng.
Pada tampilan video tersebut bertuliskan "BREAKING NEWS
20.000 PRAJURIT DIBERANGKATKAN
RATUSAN TERORIS DIINFORMASIKAN ADA DIPONPES AL ZAYTUN".
Video berdurasi 10 menit 16 detik tersebut menampilkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD diiringi dengan narasi suara seorang perempuan dengan transkrip sebagai berikut.
"Mahfud MD Soal Ponpes Indramayu kalau tidak sesuai sama hukum berurusan dengan saya."
Kemudian video dilajutkan dengan video Mahfud MD yang sedang menjawab pertanyaan tentang Pondok Pesantren Al Zaytun, berikut transkrip perkataan Mahfud MD dalam tayangan tersebut.
"Kalau tidak sesuai dengan hukum, itu urusan dengan saya. Kalau menyangkut penyelenggaraan institusi, itu Kemenag. Jadi Kita belum tahu masalahnya di mana sebenarnya,".
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"20.000 Pr4jurit Diberangkatkan Oleh Pemerintah, Al Zaytun Dikabarkan Siap Kan Pasukan Tandingan.."
Benarkah klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun, dengan menyimak video klaim, hasilnya tidak ada keterangan terkait pengiriman 20 ribu pasukan oleh pemerintah ke Al Zaytun.
Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun', hasilnya tidak ada rujukan yang dimuat situ berita yang kredibel yang memuat informasi tersebut.
Kemudian penelusuran tetap menggunakan Google Search dengan menjadikan pernyataan Mahfud MD dari potongan video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Search, penelusuran mengarah pada sejumlah artikel salah satunya berjudul "Mahfud MD Soal Ponpes Al Zaytun Indramayu: Kalau Tidak Sesuai dengan Hukum, Berurusan Sama Saya" yang dimuat situs pikiran-rakyat.com.
Dalam situs pikiran-rakyat.com Mahfud MD menanggapi tentang kontroversi yang terjadi pada Pondok Pesantren Al Zaytun dan pemerintah masih melakukan pendalaman terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan.
Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan menangkap layar tampilan video yaitu Jokowi bersama sejumlah orang mengenakan baret hijau dan berpakaian seragam loreng.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Presiden Joko Widodo Kunjungi Divisi Infanteri 1 Kostrad" yang dimuat situs tniad.mil.id, pada 16 November 20216.
Situs tniad.mil.id mengunggah foto yang identik dengan cuplikan gambar pada klaim video.
Situs tniad.mil.id menyebutkan, Presiden RI Joko Widodo mengunjungi pasukan Kostrad di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Jawa Barat. (16/11/2016).
Kedatangan Presiden ke Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad ini selain untuk memeriksa kesiapan pasukan Kostrad, juga untuk memberi pengarahan kepada para prajurit bahwa mereka semua adalah garda terdepan dalam menjaga kemajemukan bangsa.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun tidak benar.
Dalam video klaim tidak ada informasi yang menyebutkan pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun dan salah satu tampilan pada tayangan video tidak terkait dengan pengiriman pasukan ke Al Zaytun.
Rujukan
(GFD-2023-12900) Cek Fakta: Tidak Benar Anies Baswedan Beri Solusi Banjir dengan Menunggu Musim Kemarau
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 24/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Anies Baswedan memberikan solusi banjir dengan menunggu musim kemarau. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Maret 2023.
Dalam postingannya terdapat foto Anies Baswedan dengan narasi "Solusi Banjir Itu Mudah Tinggal Tunggu Musim Kemarau"
Akun itu menambahkan narasi "Solusi banjir itu mudah tinggal tunggu kemarau ide si Anies"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Anies Baswedan memberikan solusi banjir dengan menunggu musim kemarau?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan gambar yang identik dengan postingan. Gambar itu diunggah oleh laman Detik.com dalam artikel berjudul "Anies: Anggaran Lem Aibon Diramaikan tapi DKI Provinsi Bebas Korupsi" yang tayang pada 10 Desember 2019.
Berikut isi artikelnya:
"Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pihaknya sering berhadapan dengan hal yang bersifat politis seperti perda. Anies lalu menyinggung soal anggaran lem aibon yang menurutnya diramaikan.
"Badan Dewan aja baru terpilih awal Oktober langsung sibuknya soal anggaran, eh rame lem aibon pula," ucap Anies di lapangan Krapu, Jalan Kerapu, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Selasa, (10/12/2019).
Anies menyebut ramainya pembahasan soal anggaran lem aibon tak berpengaruh kepada kinerja Pemprov DKI Jakarta. Buktinya, kata Anies, DKI Jakarta baru saja mendapat penghargaan sebagai satu dari provinsi yang bebas korupsi.
"Tapi alhamdulillah, meskipun diramaikan begitu, hari ini terbukti Pemprov DKI mendapatkan penghargaan sebagai satu dari 2 provinsi yang disebutkan sebagai provinsi bebas korupsi. Kita bicara kenyataan, bukan bicara tentang pencitraan. Kan kita dipersepsikan macem-macem, itu biarkan urusan mereka ya. Bagian kita bicaranya kenyataan," jelas Anies.
Anies menganalogikan permasalahan di DKI Jakarta seperti secangkir air putih. Meskipun itu air putih, namun banyak pihak yang berkata lain. Itulah yang dihadapi pemerintahan Anies Baswedan.
"Saya sering menyampaikan yang kita hadapi di Jakarta itu seperti cangkir air putih kita bilang ini air putih tapi banyak orang rame-rame bilang ini bir, teh, kopi padahal itu secangkir air putih. Alhamdulillah hari ini terbukti Jakarta tetap menjadi kota berintegritas. Apakah sudah selesai tugasnya? Belum, masih banyak. Kalau tugasnya sudah selesai nggak ngumpul kita begini," ucap Anies.
"PR kita masih banyak tapi insyaallah saya akan minta seluruh jajaran juga untuk kita selama regulasi belum tuntas maka kebijakan di lapangan adalah kebijakan yang berpihak kepada mereka yang dilemahkan. Itu sudah jelas," tutur Anies."
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Anies Baswedan memberikan solusi banjir dengan menunggu musim kemarau adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 2733/5363