(GFD-2024-16758) Cek Fakta: Hoaks Foto Presiden Jokowi Hendak Menyantap Babi Panggang
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 19/03/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan foto Presiden Jokowi hendak menyantap babi panggang. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 27 Januari 2023.
Dalam postingannya terdapat foto Presiden Jokowi dan juga hidangan babi panggang di depannya. Postingan itu disertai narasi:
"Gak salah kalau Jokowi itu suka makan Daging Babi, La wong Dia itu keturunan dari Orang China kok, lebih tepatnya Orang China Komunis Laten"
Lalu benarkah postingan foto Presiden Jokowi hendak menyantap babi panggang?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya ada foto yang identik dengan postingan.
Foto itu diunggah dalam website Presidenri.go.id pada 30 Januari 2020. Namun dalam foto asli tidak terdapat hidangan babi panggang seperti dalam postingan.
Dalam foto asli Presiden Jokowi di depan meja yang berisi kue keranjang. Lihat selengkapnya dalam foto asli di bawah ini.
Foto yang sama juga diunggah oleh akun Twitter Sekretariat Negara, @KemensetnegRI pada 30 Januari 2020.
Berikut postingannya:
Kesimpulan
Postingan foto Presiden Jokowi hendak menyantap babi panggang adalah tidak benar. Faktanya foto dalam postingan tersebut telah diedit.
Rujukan
(GFD-2024-16757) Menyesatkan, Video Berisi Klaim Kapal Rumah Sakit Bantuan Indonesia Gagal Mencapai Gaza
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/03/2024
Berita
Sebuah video berisi klaim bahwa bantuan kapal rumah sakit oleh (Menhan) Prabowo Subianto tidak sampai ke Gaza, hanya parkir di Mesir lalu kembali lagi ke Tanah Air.
Konten itu dibagikan di salah satu akun Instagram pada 13 Maret 2024.
Hingga artikel ini diturunkan, video tersebut sudah disukai 29,8 ribuan pengguna Instagram dan 5,8 ribuan komentar. Namun, benarkah rumah sakit bantuan Indonesia gagal mencapai Gaza?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menemukan bahwa kapal bantu Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang dikirim Pemerintah Indonesia dari Dermaga Kolinlamil TNI AL, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024, bukan gagal mencapai Gaza. Tujuan utama kapal pengangkut bantuan untuk rakyat Palestina itu adalah Pelabuhan El Arish, Mesir, yang berbatasan dengan Rafah di Gaza.
Bantuan-bantuan terdiri dari makanan, pakaian, air mineral, dan obat-obatan itu selanjutnya akan dikirimkan oleh pihak Egypt Red Crescent (ERC) melalui perbatasan Rafah untuk disalurkan kepada korban konflik di Gaza.
Hal tersebut sesuai laporan Kompas.com pada 18 Februari 2024 yang berjudul “Rampung Salurkan Bantuan untuk Palestina, Kapal Rumah Sakit TNI Pulang ke Tanah Air”. Dalam berita tersebut menjelaskan kapal bantu rumah sakit (KBRS) milik TNI AL, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 tiba di Al Arish, Mesir pada Selasa 13 Februari 2024 dan berlayar kembali ke Indonesia setelah rampung melaksanakan debarkasi atau menurunkan bantuan kemanusiaan Sabtu, 17 Februari 2024.
Proses debarkasi dilakukan di Pelabuhan El Arish dan memakan waktu lebih kurang empat hari. Total bantuan logistik tercatat mencapai 242 ton. Bantuan dibawa dengan truk trailer yang selanjutnya dikirimkan oleh pihak Egypt Red Crescent (ERC) melalui perbatasan Rafah untuk disalurkan kepada korban konflik di Gaza.
Dalam situs Kantor Berita Antara berjudul "Menhan Prabowo lepas KRI dr. Radjiman antar bantuan buat Palestina" disebutkan, KRI dr. Radjiman bersandar di Jakarta sejak 30 November 2023 dalam rangka persiapan mengirim bantuan menuju El Arish, Mesir, untuk rakyat Palestina di Gaza.
Kapal bantu rumah sakit itu mulanya direncanakan tidak hanya antar bantuan, tetapi juga menggelar operasi kemanusiaan lainnya seperti menyediakan layanan kesehatan di kapal dan memberi perawatan kepada para pengungsi dari Gaza. Namun, izin yang diberikan Pemerintah Mesir sejauh ini hanya mengantar bantuan dan kunjungan persahabatan ke pelabuhan (port visit) di El Arish, Mesir.
Sebelumnya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, mengungkap penyebab bantuan kemanusiaan berupa kapal Rumah Sakit Indonesia tak kunjung dikirim ke Gaza, Palestina. Zuhair menyebut pihak Israel terus menghambat dan melarang masuknya kapal RS dari Indonesia itu ke Gaza.
"Pada saat ini seperti yang diketahui bahwa memang masih cukup sulit untuk kapal tersebut masuk ke wilayah Gaza karena memang ada hambatan atau larangan dari pihak Israel. Seharusnya pengiriman bantuan kemanusiaan itu tak dihambat oleh Israel,” kata Zuhair di Kantor Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, seperti yang dilaporkan CNN Indonesia pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim kapal bantuan rumah sakit Indonesia gagal mencapai Gaza adalah menyesatkan.
Pasalnya, tujuan utama kapal pengangkut bantuan untuk rakyat Palestina di Gaza itu adalah Pelabuhan El Arish, Mesir, yang berbatasan dengan Rafah di Gaza. Bantuan-bantuan terdiri dari makanan, pakaian, air mineral, dan obat-obatan tersebut selanjutnya akan dikirimkan oleh pihak Egypt Red Crescent (ERC) melalui perbatasan Rafah untuk disalurkan kepada korban konflik di Gaza.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/C4chjEpLV-C/
- https://nasional.kompas.com/read/2024/02/18/12062151/rampung-salurkan-bantuan-untuk-palestina-kapal-rumah-sakit-tni-pulang-ke
- https://www.antaranews.com/berita/3921048/menhan-prabowo-lepas-kri-dr-radjiman-antar-bantuan-buat-palestina?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=related_news
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240113204123-120-1049141/dubes-palestina-ungkap-sebab-kapal-rs-indonesia-belum-dikirim-ke-gaza
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-16756) Keliru, Pernyataan Airlangga Hartarto Tentang Makan Siang Gratis Tak Bebani Anggaran
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 19/03/2024
Berita
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa program makan siang gratis tak akan menyebabkan pembengkakan defisit anggaran.
“Kebutuhan anggaran program makan siang gratis sudah diperhitungkan dalam rencana defisit dalam RAPBN 2025, yakni di kisaran 2,48-2,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)” ujarnya yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian itu di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.
Artinya, menurut Airlangga, bujet defisit (APBN 2025) realistis lantaran hampir sama dengan tahun ini, 2,48-2,8%.
Benarkah pernyataan Airlangga Hartarto itu?
Hasil Cek Fakta
Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran, menilai bahwa makan siang gratis tetap menyebabkan anggaran mengalami pembengkakan. Ini dikarenakan penerimaan pajak dan pengurangan belanja pemerintah belum tentu menutup keseluruhan anggaran program makan siang.
Hasran mengatakan, pemerintah mungkin melakukan dua hal untuk membiayai anggaran makan siang gratis sebesar Rp 410 triliun per tahun itu. “Pertama, menaikkan Penerimaan Pajak Negara. Kedua, relokasi APBN dari beberapa pos pengeluaran pemerintah.”
Sumber utama penerimaan pajak adalah PPh dan PPN. Berdasarkan Nota Keuangan RAPBN tahun anggaran 2024, peningkatan PPN sebesar 1% akan meningkatkan penerimaan pajak sebesar Rp 100 triliun berkaca dari tahun 2022.
Hal yang sama berlaku jika pemerintah menaikkan rate PPN dari 11% menjadi 12% di tahun 2025, dimana penerimaan pajak akan sekitar Rp 100 triliun. “Peningkatan ini belum cukup menutup pengeluaran untuk makan siang gratis sebesar Rp 410 triliun per tahun,” katanya.
Menaikkan penerimaan pajak juga dapat dilakukan dengan meningkatkan penerimaan PPh. Namun ini mengharuskan pertumbuhan positif di sektor-sektor manufaktur dan jasa. Karena pertumbuhan Ini akan sulit dipastikan oleh pemerintah, penerimaan PPh juga kemungkinan besar tidak akan mampu menutup anggaran makan siang gratis.
Kemudian untuk relokasi APBN dari beberapa pos pengeluaran pemerintah, juga berarti akan menyebabkan pengurangan alokasi APBN beberapa instansi pemerintah. Pemangkasan belanja pemerintah mungkin terjadi, tapi tidak dalam jumlah besar. “Karena pendekatan seperti ini hanya dilakukan ketika Indonesia sedang berada dalam masa kontraksi ekonomi, bukan saat ekonomi stabil,” urainya.
Hasran menyimpulkan, APBN akan mengalami pembengkakan defisit melebihi batas maksimal 3% seperti yang ditetapkan UU No 2 tahun 2020 apabila pemerintah masih tetap dengan rencana program makan siang gratis.
Kesimpulan
Pernyataan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Airlangga Hartarto bahwa program makan siang gratis tak akan menyebabkan pembengkakan defisit anggaran, adalah keliru.
Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran, menilai bahwa anggaran tetap akan mengalami pembengkakan. APBN akan mengalami pembengkakan defisit melebihi batas maksimal 3% seperti yang ditetapkan UU No 2 tahun 2020 apabila pemerintah masih tetap dengan rencana program makan siang gratis.
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id
Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan
Rujukan
- https://media.kemenkeu.go.id/getmedia/46a5372a-ddbc-4b8e-be87-6ea95d2f72a5/BUKU-II-Nota-Keuangan-RAPBN-TA-2024.pdf?ext=.pdf
- https://peraturan.bpk.go.id/Details/137323/uu-no-2-tahun-2020).
- https://peraturan.bpk.go.id/Details/137323/uu-no-2-tahun-2020).
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-16755) [SALAH] MUI, MUHAMMADIYAH DAN NU KOMPAK TUNTUT DPR DAN DUKUNG HAK ANGKET
Sumber: youtube.comTanggal publish: 19/03/2024
Berita
GEMPUR DPR !! MUI, NU DAN MUHAMMADIYAH KOMPAK DUKUNG HAK ANGKET
BREAKING NEWS
DUKUNG HAK ANGKET
3 ORMAS TERBESAR INDONESIA KOMPAK TUNTUT DPR
BREAKING NEWS
DUKUNG HAK ANGKET
3 ORMAS TERBESAR INDONESIA KOMPAK TUNTUT DPR
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel youtube bernama KOPI POLITIK bernarasikan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah kompak mendukung hak angket.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang menampilkan gedung DPR tersebut merupakan hasil manipulasi. Isi video tersebut hanya menampilkan beberapa cuplikan video dan gambar dari peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari tribunnews.com berjudul “Kata 3 Ormas Agama soal Usulan Hak Angket untuk Ungkit Dugaan Kecurangan Pemilu, Beri Jawaban Kompak” yang dimuat pada 6 Maret 2024.
Artikel tersebut membahas tentang tiga organisasi berbasis keagamaan yaitu MUI, NU dan Muhammadiyah yang turut angkat suara saat ditanya terkait hak angket.
Berdasarkan penjelasan di atas, narasi dengan klaim MUI, NU dan Muhammadiyah kompak dukung hak angket tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Setelah dilakukan penelusuran, thumbnail yang menampilkan gedung DPR tersebut merupakan hasil manipulasi. Isi video tersebut hanya menampilkan beberapa cuplikan video dan gambar dari peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari tribunnews.com berjudul “Kata 3 Ormas Agama soal Usulan Hak Angket untuk Ungkit Dugaan Kecurangan Pemilu, Beri Jawaban Kompak” yang dimuat pada 6 Maret 2024.
Artikel tersebut membahas tentang tiga organisasi berbasis keagamaan yaitu MUI, NU dan Muhammadiyah yang turut angkat suara saat ditanya terkait hak angket.
Berdasarkan penjelasan di atas, narasi dengan klaim MUI, NU dan Muhammadiyah kompak dukung hak angket tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Tidak ditemukan pemberitaan terkait MUI, NU dan Muhammadiyah kompak dukung hak angket. Selain thumbnail merupakan hasil rekayasa, dalam video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak mendukung klaim.
Tidak ditemukan pemberitaan terkait MUI, NU dan Muhammadiyah kompak dukung hak angket. Selain thumbnail merupakan hasil rekayasa, dalam video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak mendukung klaim.
Rujukan
Halaman: 2732/6301