(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Palestina tidak lagi terdaftar dalam pilihan negara di paspor Kanada yang baru, melainkan opsi ‘No Country of Origin’ yang harus dipilih.
Ini adalah genosida budaya.
#canada #palestine #gaza #gazaunderattack #rafah #usa #nyc #freepalestine #landpalestine”.
(GFD-2024-16577) [SALAH] Palestina Dihapus Dari Daftar Negara Kelahiran untuk Passport Kanada
Sumber: TwitterTanggal publish: 12/03/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @Habatir mengunggah beberapa foto dan sebuah video yang menyatakan bahwa Canada baru-baru ini menghapus Palestina dalam daftar negara kelahiran untuk pemohon paspor Kanada yang baru. @Habatir juga menambahkan, bagi pemohon paspor yang lahir di Palestina, mereka harus memilih opsi ‘No Country of Origin’. Cuitan dan video tersebut diunggah pada 1 Maret 2024.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Berita ini diklarifikasi langsung oleh menteri imigrasi Kanada, Marc Miller, melalui Twitter resminya. Marc Miller menyatakan bahwa tidak ada perubahan yang dilakukan baru-baru ini pada proses permohonan paspor Kanada. Marc Miller juga menambahkan, bagi pemohon yang lahir sebelum 14 Mei 1948 di Palestina, pengisian tersebut selalu dengan cara memilih opsi ‘other field’ kemudian tulis ‘Palestine’.
Informasi tersebut juga telah dibahas oleh Check Your Fact dengan judul “Fact Check: No, Canadian Passport Application Did Not Remove Palestine as Country of Birth Option”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @Habatir merupakan konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Berita ini diklarifikasi langsung oleh menteri imigrasi Kanada, Marc Miller, melalui Twitter resminya. Marc Miller menyatakan bahwa tidak ada perubahan yang dilakukan baru-baru ini pada proses permohonan paspor Kanada. Marc Miller juga menambahkan, bagi pemohon yang lahir sebelum 14 Mei 1948 di Palestina, pengisian tersebut selalu dengan cara memilih opsi ‘other field’ kemudian tulis ‘Palestine’.
Informasi tersebut juga telah dibahas oleh Check Your Fact dengan judul “Fact Check: No, Canadian Passport Application Did Not Remove Palestine as Country of Birth Option”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @Habatir merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Pemerintah Kanada tidak membuat perubahan apapun untuk aturan negara kelahiran dalam pembuatan passport.
Rujukan
(GFD-2024-16576) [SALAH] Berita Euronews: “Rombongan Petani Perancis Menyerang Kedutaan Besar Ukraina di Paris”
Sumber: TwitterTanggal publish: 12/03/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Petani Perancis melapisi Kedutaan Besar Ukraina dengan pupuk kandang.
Ketika negara-negara Barat dan Uni Eropa terus memperjuangkan perang – tidak peduli sama sekali dengan jejak karbon dioksida yang dihasilkan oleh tank dan bom – namun mereka malah menyerang para petani karena sapi mereka kentut.
Tidak heran mereka kesal”.
“Petani Perancis melapisi Kedutaan Besar Ukraina dengan pupuk kandang.
Ketika negara-negara Barat dan Uni Eropa terus memperjuangkan perang – tidak peduli sama sekali dengan jejak karbon dioksida yang dihasilkan oleh tank dan bom – namun mereka malah menyerang para petani karena sapi mereka kentut.
Tidak heran mereka kesal”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter bercentang biru @Flick1_ mengunggah video yang diklaim sebagai serangan para petani Perancis di Kedutaan Besar Ukraina di Paris. Pada video tersebut juga terdapat logo Euronews. @Flick1_ menambahkan, serangan itu terjadi karena negara-negara Barat dan Uni Eropa abai dengan efek lingkungan dari tank dan bom yang digunakan dalam perang, tetapi terus menekan petani karena sapi-sapi mereka yang buang gas dikecam buruk bagi lingkungan. Cuitan dan video tersebut diunggah pada 11 Februari 2024.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Kata kunci “Ukraine Embassy Attacked in Paris” tidak muncul ketika dicari di kolom pencarian situs Euronews, yang berarti Euronews tidak pernah menulis berita tersebut.
Selain itu, informasi serupa telah dibahas oleh We News dengan judul “Fact Check: Fake News Report Says Ukraine Embassy in France Attacked” dan dikategorikan sebagai Fake News.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @Flick1_ merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Kata kunci “Ukraine Embassy Attacked in Paris” tidak muncul ketika dicari di kolom pencarian situs Euronews, yang berarti Euronews tidak pernah menulis berita tersebut.
Selain itu, informasi serupa telah dibahas oleh We News dengan judul “Fact Check: Fake News Report Says Ukraine Embassy in France Attacked” dan dikategorikan sebagai Fake News.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @Flick1_ merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Euronews tidak pernah menulis berita yang menyatakan bahwa para petani di Perancis menyerang Kedutaan Ukraina di Paris.
Rujukan
(GFD-2024-16575) [SALAH] Pengadilan HAM Eropa Ikut Campur Dalam Proses Perdamaian Irlandia Utara
Sumber: YouTubeTanggal publish: 12/03/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Pengadilan Eropa IKUT CAMPUR dalam ‘Northern Ireland peace’ dengan cara “MEMBELENGGU” Pemerintah Inggris”.
“Pengadilan Eropa IKUT CAMPUR dalam ‘Northern Ireland peace’ dengan cara “MEMBELENGGU” Pemerintah Inggris”.
Hasil Cek Fakta
Kanal Berita Inggris bernama GBNews mengunggah cuplikan berita mengenai Pengadilan Eropa yang ikut campur dalam proses perdamaian Irlandia Utara. Berita tersebut diunggah di kanal YouTube resminya pada 28 Februari lalu. Melansir dari video tersebut, pemerintah Inggris baru saja mengesahkan UU baru yang memberikan amnesti bersyarat untuk mantan tentara dan militan IRS yang akhirnya melakukan gencatan senjata pada 1994, dikenal dengan proses perdamaian Irlandia Utara atau ‘Northern Ireland peace process’. Cuplikan berita tersebut telah dilihat oleh hampir 5,000 orang.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Melansir dari artikel Reuters, Pengadilan HAM Eropa atau ECHR hanya bertugas menafsirkan konvensi atau UU yang dikeluarkan, bukan untuk ikut campur. Reuters juga menjelaskan bahwa Inggris merupakan salah satu pelopor terbentuknya ECHR. Terlebih lagi, Inggris sudah tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa.
Reuters juga menambahkan, Pengadilan Belfast yang memberikan dukungan kepada Inggris untuk memberikan amnesti bersyarat kepada mantan anggota IRS atau UU yang disebut dengan ‘Legacy Act’.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh GBNews merupakan konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Melansir dari artikel Reuters, Pengadilan HAM Eropa atau ECHR hanya bertugas menafsirkan konvensi atau UU yang dikeluarkan, bukan untuk ikut campur. Reuters juga menjelaskan bahwa Inggris merupakan salah satu pelopor terbentuknya ECHR. Terlebih lagi, Inggris sudah tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa.
Reuters juga menambahkan, Pengadilan Belfast yang memberikan dukungan kepada Inggris untuk memberikan amnesti bersyarat kepada mantan anggota IRS atau UU yang disebut dengan ‘Legacy Act’.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh GBNews merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Pengadilan Tinggi Belfast yang ikut andil dalam ‘Northern Ireland peace process’ yang dimulai pada 1990, tidak ada hubungannya dengan ECHR (European Court of Human Rights).
Rujukan
(GFD-2024-16574) [SALAH] Pemimpin Hamas Tertangkap Basah di Kamar Hotel dengan Seorang Wanita di Tengah Konflik Hamas-Gaza Saat Ini
Sumber: TwitterTanggal publish: 12/03/2024
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Pemimpin Hamas dengan seorang wanita di hotel ketika Gaza sedang terbakar. Dia sedang melakukan jihad yang berbeda”.
“Pemimpin Hamas dengan seorang wanita di hotel ketika Gaza sedang terbakar. Dia sedang melakukan jihad yang berbeda”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter bercentang biru @kyrixermis mengunggah video yang diklaim sebagai pemimpin Hamas yang sedang tertangkap basah di kamar hotel bersama seorang wanita. Dari video tersebut terlihat bahwa kedua orang tersebut sedang setengah telanjang dan @kyrixermis menambahkan hal itu terjadi ketika Gaza saat ini sedang dihancurkan oleh Israel. Cuitan dan video yang diunggah pada 28 Februari 2024 tersebut telah disukai 1,400 orang, dikutip dan dibagikan ulang lebih dari 1,000 kali, serta telah dilihat lebih dari satu juta kali.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut salah. Video yang sama persis telah banyak beredar sejak 2021, salah satunya diunggah oleh kanal berita Global Watch Analysis pada 15 Juni 2021. Melansir dari artikel Global Watch Analysis tersebut, pemimpin Hamas yang ada di video itu adalah Abdel Rahim Abou Fanah yang tertangkap basah dengan seorang PSK di salah satu hotel di Israel.
Tidak hanya itu, kanal berita Timur Tengah bernama Aljarida24 juga memberitakan informasi serupa dengan menggunakan video yang sama. Berita tersebut ditulis pada 16 Juni 2021, yang setelah judulnya diterjemahkan ke Bahasa Inggris berbunyi: “A scandalous video that topples one of the most prominent Hamas leaders”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @kyrixermis merupakan konteks yang salah.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut salah. Video yang sama persis telah banyak beredar sejak 2021, salah satunya diunggah oleh kanal berita Global Watch Analysis pada 15 Juni 2021. Melansir dari artikel Global Watch Analysis tersebut, pemimpin Hamas yang ada di video itu adalah Abdel Rahim Abou Fanah yang tertangkap basah dengan seorang PSK di salah satu hotel di Israel.
Tidak hanya itu, kanal berita Timur Tengah bernama Aljarida24 juga memberitakan informasi serupa dengan menggunakan video yang sama. Berita tersebut ditulis pada 16 Juni 2021, yang setelah judulnya diterjemahkan ke Bahasa Inggris berbunyi: “A scandalous video that topples one of the most prominent Hamas leaders”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @kyrixermis merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Konteks yang salah. Video pemimpin Hamas, Abdel Rahim Abou Fanah yang tertangkap basah bersama PSK di kamar hotel terjadi pada tahun 2021, bukan baru-baru ini ketika konflik Hamas-Israel sedang memanas.
Rujukan
Halaman: 2691/6215