• (GFD-2023-14280) Sebagian Benar, Video Serangan Udara Israel Bombardir Palestina pada 29 Oktober 2023

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/11/2023

    Berita


    Sebuah video yang diklaim sebagai serangan udara Israel terhadap Palestina pada 29 Oktober 2023, beredar di media sosial. Video tersebut memperlihatkan sejumlah jet tempur membombardir sebuah kota.
    Salah satu akun Facebook [ arsip ] mengunggahnya pada 29 Oktober 2023. Video itu disertai narasi "Berita serangan Israel hari ini ke wilaya Palestina. Ya Allah tolonglah mereka. Tgl 29 Oktober 2023. Free Palestine. Pray of Palestine".

    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 320 ribu kali dan mendapat lebih dari 1.700 komentar. Benarkah ini video serangan udara Israel yang bombardir Palestina pada 29 Oktober 2023? 

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image Google. Hasilnya, video di atas adalah animasi yang dibuat station radio Turki TRT World untuk menggambarkan dampak serangan Israel dan kehancuran yang ditimbulkan di Kota Gaza, Palestina.
    Video animasi itu pertama kali diterbitkan oleh TRT Word (perusahaan Televisi dan Radio Nasional Turki) pada 25 Oktober 2023 melalui kanal resmi YouTube dengan judul "Bombardments on besieged Gaza, animated".  
    "Gaza, Palestina, yang dijuluki sebagai "kamp konsentrasi" di luar ruangan, telah berada di bawah blokade yang melumpuhkan selama bertahun-tahun. Ketika Israel menyerang daerah kantong yang terkepung itu untuk hari ke-19, animasi ini menunjukkan bagaimana daerah kecil seluas 365 km persegi itu akan terlihat di bawah bombardir yang terus menerus," bunyi keterangan dalam video.

    Pada 26 Oktober 2023 video yang sama diunggah ke YouTube oleh kanal TRT Uzbekistan dengan judul, "Komputer menampilkan Gaza yang dikepung".
    Video yang sama kembali diunggah kanal YouTube TRT Arabic pada 28 Oktober 2023. "Operasi pemboman oleh pesawat pendudukan Israel, menjatuhkan lebih dari 33 ton bahan peledak ke warga Jalur Gaza," judul video tersebut.
    Keterangan video berbunyi, "Seperti apa pemandangan Gaza dari atas saat diserang? Berikut adalah simulasi pengeboman tanpa pandang bulu dan terus menerus terhadap pesawat pendudukan, yang menjatuhkan lebih dari 33 ton bahan peledak ke warga Jalur Gaza, menyebabkan ribuan orang syahid dan terluka".
    Dampak Serangan Israel
    Serangan militer Israel ke Gaza terus menyebabkan jumlah kematian warga sipil terus meningkat. Menurut data The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees ( UNRWA ), Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, 9.488 orang telah terbunuh sejak 7 Oktober, di mana 70 persen di antaranya adalah wanita, anak-anak dan orang tua. Lebih dari 24.158 orang terluka. 
    Jumlah ini belum termasuk 2.000 orang yang dilaporkan hilang, mungkin tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur, termasuk 1.250 anak-anak. Rata-rata, seorang anak terbunuh dan dua orang terluka setiap sepuluh menit selama perang. Secara keseluruhan, hampir 1.400 warga Israel dan warga negara asing telah terbunuh di Israel, menurut pihak berwenang Israel, sebagian besar pada tanggal 7 Oktober (OCHA).
    Sistem kesehatan di Gaza runtuh karena kurangnya bahan bakar, obat-obatan dan pasokan, kerusakan fasilitas kesehatan dan rumah sakit serta jalan dan infrastruktur, yang membuat pengangkutan korban luka-luka ke rumah sakit menjadi hampir tidak mungkin.
    Dikutip dari Al Jazeera edisi 5 November 2023, pada hari Minggu sore, serangan udara Israel menghantam beberapa rumah di dekat sebuah sekolah di kamp pengungsi Bureji di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 13 orang, menurut para pejabat di Rumah Sakit Al-Aqsa. Ini merupakan kamp pengungsi ketiga yang dihantam serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir. Lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam serangan di kamp pengungsi al-Maghazi dan Jabalia di Gaza.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim serangan udara Israel bombardir Palestina pada 29 Oktober 2023, adalahsebagian benar.
    Video di atas adalah animasi yang dibuat station radio Turki TRT Word untuk menggambarkan dampak serangan Israel dan kehancuran yang ditimbulkan di Kota Gaza, Palestina.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14279) Keliru, Video Berisi Klaim Tank-tank Militer Israel

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 07/11/2023

    Berita


    Sebuah video pendek berdurasi 2 menit 28 detik dengan narasi tank-tank militer Israel yang menyerang Palestina, diunggah akun Facebook ini pada 27 Oktober 2023. Dalam video tampak barisan tank dan kendaraan militer berbendera Mesir di sebuah padang pasir luas. Ada juga berbagai jenis helikopter dan tank-tank yang menembakan rudal ke angkasa.
    Narator video mengatakan bahwa Israel masih membombardir sejumlah tempat di Jalur Gaza, Palestina. Ribuan rudal sudah ditembakkan, tapi hanya sedikit yang mengenai sasaran. Menurutnya banyak kisah yang diluar nalar terjadi di peperangan Palestina dengan Zionis Israel.

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah mendapat like 51 ribu dan disaksikan 2,9 juta kali. Benarkah tank-tank tersebut adalah tank militer Israel yang digunakan untuk menyerang Palestina?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video dengan memfragmentasinya menjadi beberapa gambar, lalu dengan bantuan Yandex Image Search dan mesin pencarian YouTube menelusuri sumber video. Hasilnya, video tersebut merupakan video editan yang sudah pernah tayang 6 tahun lalu, tahun 2017.

    Video identik pernah diunggah akun YouTube CGTN Africa pada 25 Juli 2017. Itu adalah peristiwa saat Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah membuka pangkalan militer terbesar di negaranya, menandai revolusi yang mengubah negara tersebut dari kerajaan menjadi republik. Pangkalan baru ini berlokasi strategis di dekat perbatasan Mesir dengan Libya yang bermasalah.
    Dikutip dari situs Egypt Independen, pangkalan militer itu terletak di Kota al-Hammam, sebelah barat Alexandria di Laut Mediterania, yang dijuluki sebagai pangkalan militer terbesar di Timur Tengah dan Afrika. Nama pangkalan ini diambil dari nama presiden pertama Mesir setelah revolusi 23 Juli 1952. Untuk menghormati revolusi tersebut, Sisi meresmikan pangkalan tersebut pada akhir pekan peringatan pemberontakan.
    Total ada 1.155 bangunan dan fasilitas, jalan sepanjang 72 km di dalam dan di luar pangkalan, dengan pembangunan empat gerbang utama.
    Untuk pelatihan tempur di pangkalan tersebut mereka membangun 72 lapangan terintegrasi yang mencakup kompleks lapangan pelatihan khusus dan lapangan tembak senjata kecil. Mereka mendirikan kompleks lapangan tembak taktis elektronik, menggunakan sistem penembakan dan emulator terbaru, dan mengembangkan platform pendaratan laut yang ditingkatkan di area al-Ameed di dalam pangkalan tersebut.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video yang mengklaim bahwa tank-tank yang berjajar tersebut milik militer Israel adalahkeliru.
    Video tersebut merupakan acara peresmian pangkalan militer Mesir di Al-Hammam, Juli 2017 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14278) Keliru, Video Berisi Klaim Tank Israel Dihancurkan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 06/11/2023

    Berita


    Sebuah video dibagikan oleh salah satu akun Facebook  [ arsip ] dengan judul "Video detik-detik hancurnya tank Israel". Video tersebut memperlihatkan rekaman sebuah tank melintas di tengah lahan pertanian meledak, lalu mengeluarkan api dan kepulan asap hitam setelah terkena serangan rudal.

    Diunggah pada Jumat 27 Oktober 2023, video berdurasi 1 menit 18 detik ini disukai 84 ribuan pengguna Facebook, 3,5 ribuan komentar, 6,2 ribuan kali dibagikan ulang, dan 1,6 juta kali tayang. Namun, benarkah tank yang hancur tersebut milik Israel?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video itu bukan milik Israel dan tidak terjadi pada 16 Oktober 2023. Tempo telah memverifikasi konten itu dengan InVID We Verify - Keyframe, lalu menelusuri potongan gambar menggunakan Google Reverse Image, Yandex, dan Twitter Advanced Search.
    Faktanya, mobil tank yang hancur dalam video itu sebenarnya milik pasukan Assad, yang dihancurkan oleh Tentara Pembebasan Suriah (FSA), menggunakan rudal di area pemeriksaan Masana di pedesaan utara Hama, Suriah. Rekaman video itu beredar enam tahun silam atau April 2017.  
    Rekaman video ini sebelumnya sudah pernah tayang di media sosial Twitter @AlnasarArmy, diterbitkan pada tanggal 27 April 2017.
    Kepulan asap hitam setelah tank kena tembakan rudal.
    Dalam akun itu dituliskan keterangan pakai bahasa Arab, yaitu ????? ???? BMB ??????? ????? ?? ???? ???????? ???? ???? ??????? ?????? ???? ?????? ??? ???. Jika diterjemahkan menjadi: Penghancuran kendaraan BMB milik pasukan Assad di pos pemeriksaan Masasna di pedesaan utara Hama dengan rudal anti-tank TOW.
    Rudal tersebut ditembakkan oleh tentara pembebasan Suriah (FSA). Gambar yang sama juga diunggah di Twitter @liveuamapde pada 28 April 2017 dengan keterangan: FSA membersihkan BMB dengan TOW ATGM di area Al Masasna di daerah pedesaan Hama.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim tank Israel dihancurkan adalah keliru.
    Pasalnya, mobil tank yang hancur dalam video itu bukan milik Israel. Tank tersebut sebenarnya milik pasukan Assad, yang dihancurkan oleh Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menggunakan rudal. Rekaman video itu juga sudah pernah diputar enam tahun silam atau April 2017.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14277) Keliru, Video yang Diklaim Kondisi Ribuan Pengungsi Palestina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 06/11/2023

    Berita


    Sebuah video dibagikan dengan klaim sebagai kondisi terkini pengungsi Palestina atau warga Gaza yang menjadi korban serangan Israel. Video tersebut memperlihatkan ribuan orang berbaring di lapangan terbuka beredar di media sosial. Di Facebook, video reels [ arsip ] tersebut dibagikan oleh akun ini. Dalam video juga tertera narasi "Free Palestine, please".

    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 174 komentar dan dibagikan sebanyak 464 kali. Apa benar ini video ribuan pengungsi Palestina tidur di lapangan terbuka?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri sumber video dengan menggunakantool InVid dan Reverse Image Google dan Yandex. Hasilnya, video tersebut bukanlah pengungsi warga Palestina, melainkan peserta World Youth Day di Lisbon, Portugal, pada Agustus 2023.
    Sebelumnya, video yang sama sempat viral di media sosial khususnya di X dan Facebook pada September 2023 dengan klaim sebagai pengungsi Maroko yang baru saja dilanda gempa bumi.     
    Tangkapan layar konten di Twitter (X) dan Facebook yang diklaim sebagai pengungsi gempa bumi Maroko.
    Faktanya, video yang identik telah beredar sebelum gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 6,8 pada September 2023. Tempo menemukan video yang identik pernah diunggah ke YouTube oleh kanal Solo Cateumenos pada 6 Agustus 2023. Video itu diunggah denna judul "Así ha pasado la noche el millón y medio de jóvenes en #Lisboa #Lisboa2023 #JMJ2023".

    Video identik lainnya juga diunggah ke Facebook oleh akun ini pada 7 Agustus 2023 dengan judul "Así ha pasado la noche el millón y medio de jóvenes en Lisboa 2023. Señor, cuida a los jóvenes que han acudido a Tu Llamado en Lisboa". Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti: "Beginilah cara 1,5 juta orang muda menghabiskan malam di Lisbon 2023. Tuhan, jagalah orang-orang muda yang telah datang ke Panggilan-Mu di Lisbon".

    Pada waktu yang sama akun Facebook ini juga mengunggah video identik.

    Mengutip France24.com, gelombang manusia sebanyak 1,5 juta orang membanjiri Lisbon pada hari Sabtu, 5 Agustus lalu untuk memperingati Hari Pemuda Sedunia (WYD) yang dipimpin oleh Paus Francis.
    Jumlah orang yang hadir di lapangan terbuka luas yang didirikan untuk acara tersebut di tepi Sungai Tagus disediakan oleh Vatikan mengutip perkiraan dari pihak berwenang Portugal. Banyak jamaah yang berdatangan sepanjang sore di bawah terik matahari, dengan tas di punggung dan kantong tidur, bersiap untuk bermalam.
    Warga Palestina yang Menjadi Korban serangan Israel di Gaza
    Meskipun video itu keliru, namun serangan militer Israel ke Gaza terus menyebakan jumlah kematian warga sipil terus meningkat. Menurut data The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees ( UNRWA ), Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, 9.488 orang telah terbunuh sejak 7 Oktober, di mana 70 persen di antaranya adalah wanita, anak-anak dan orang tua. Lebih dari 24.158 orang terluka. 
    Jumlah ini belum termasuk 2.000 orang yang dilaporkan hilang, mungkin tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur, termasuk 1.250 anak-anak. Rata-rata, seorang anak terbunuh dan dua orang terluka setiap sepuluh menit selama perang. Secara keseluruhan, hampir 1.400 warga Israel dan warga negara asing telah terbunuh di Israel, menurut pihak berwenang Israel, sebagian besar pada tanggal 7 Oktober (OCHA).
    Sistem kesehatan di Gaza runtuh karena kurangnya bahan bakar, obat-obatan dan pasokan, kerusakan fasilitas kesehatan dan rumah sakit serta jalan dan infrastruktur, yang membuat pengangkutan korban luka-luka ke rumah sakit menjadi hampir tidak mungkin.
    Dikutip dari Al Jazeera edisi 5 November 2023, pada hari Minggu sore, serangan udara Israel menghantam beberapa rumah di dekat sebuah sekolah di kamp pengungsi Bureji di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 13 orang, menurut para pejabat di Rumah Sakit Al-Aqsa. Ini merupakan kamp pengungsi ketiga yang dihantam serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir. Lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam serangan di kamp pengungsi al-Maghazi dan Jabalia di Gaza.

    Kesimpulan


    Berdasarkan verifikasi Tempo, video dengan klaim ribuan pengungsi Palestina tidur di lapangan terbuka adalahkeliru. Faktanya, ribuan warga yang tidur di lapangan terbuka dalam video tersebut merupakan peserta World Youth Day di Lisbon, Portugal, pada Agustus 2023.
    World Youth Day atau Hari Pemuda Sedunia, merupakan pekan acara keagamaan, budaya yang diadakan setiap tiga tahun di kota yang berbeda.

    Rujukan