• (GFD-2023-14288) Keliru, Video Berisi Klaim KPU Telah Merilis Surat Suara Pilpres 2024 sejak Oktober 2023

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/11/2023

    Berita


    Sebuah akun TikTok [ Arsip ] pada 10 Oktober 2023, membagikan video yang menunjukkan rilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang surat suara Pilpres 2024, berisi tiga pasangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, lengkap dengan nomor urut masing-masing kandidat.
    Pada surat suara itu terdapat logo Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dan gambar kotak surat suara bertuliskan 2024. Tidak itu saja, ada juga nama-nama partai pengusung dari calon Presiden dan Wakil Presiden.
    Di sana disebutkan, nomor urut 01 Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

    Sejak diunggah Selasa 10 Oktober 2023, video ini sudah disukai 19,6 ribuan pengguna TikTok, 3.050 ribuan komentar, 1.732 kali diarsipkan, dan 1.544 kali dibagikan. Namun, benarkah KPU telah merilis surat suara Pilpres 2024?

    Hasil Cek Fakta


    Verifikasi Tempo menunjukkan, pada Oktober lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI belum menetapkan pasangan Capres-Cawapres untuk Pemilihan Presiden 2024. Penetapan calon diagendakan pada Senin hari ini, 13 November 2023. Dengan belum adanya penetapan calon, maka KPU belum mencetak kertas suara.  
    Memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan melalui media-media kredibel tentang surat suara dan pernyataan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait surat suara Pemilihan Presiden 2024.
    Surat suara Pemilihan Presiden 2024 telah banyak beredar di media sosial. Namun, kertas suara yang tersebar itu tidak dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

    Lembaga penyelenggara Pemilu itu belum mengumumkan dan mencetak kertas suara yang akan dipakai saat Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024, termasuk nomor urut dari masing-masing kandidat.
    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari, mengatakan percetakan surat suara Pemilu 2024 akan dimulai 15 November 2023 setelah penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden peserta Pilpres pada 13 November 2024. “Nanti sekitar pertengahan November ini, tanggal 15 November sudah bisa mulai cetak surat suara,” kata Hasyim dikutip dari Antara, Jumat, 10 November 2023.
    Pada tanggal 5-7 November, KPU akan mengundang para perwakilan dari KPU provinsi dan kabupaten/kota ke Jakarta setelah mendapatkan persetujuan dari masing-masing pimpinan partai politik di tingkat daerah terkait desain surat suara Pemilu 2024. Undangan itu untuk melakukan konfirmasi terkait persetujuan desain surat suara dari masing-masing pimpinan partai politik di tingkat daerah.
    Dikutip dari situs berita RRI.co.id, Komisioner KPU RI, Yulianto Sudrajat, mengatakan pencetakan surat suara Pilpres 2024 akan sesuai nomor urut paslon capres-cawapres.
    Selanjutnya, setelah berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024 pada 10 Februari 2024, KPU akan memulai proses persiapan logistik untuk pesta demokrasi tersebut. Masa kampanye nanti terhitung mulai 28 November sampai 3 hari sebelum hari pemungutan suara.
    Sampai 13 November pagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI belum mengeluarkan surat suara yang dilengkapi dengan nomor urut pasangan calon, seperti nomor urut 01 Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
    Selain itu, menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), desain surat suara tidak akan mencantumkan tanda gambar partai politik yang baru mengikuti kontestasi pada Pemilu 2024 dalam surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Partai-partai baru seperti Partai Gelora, tidak dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
    Partai politik baru tersebut belum memiliki kursi di DPR RI maupun suara dari hasil Pemilu 2019. Dari 18 partai politik peserta Pemilu 2024, empat di antaranya adalah partai baru. Mereka adalah Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Ummat.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim KPU telah merilis surat suara Pilpres 2024 adalahkeliru.
    Sampai artikel ini diturunkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI belum ada mengeluarkan surat suara yang dilengkapi dengan nomor urut pasangan calon, seperti yang diklaim pembuat konten, yaitu nomor urut 01 Pasangan Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar, nomor urut 02 Prabowo Subianto/Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo/Mahfud MD.
    Akan tetapi, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang ditampilkan itu memang benar, ada Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto/Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo/Mahfud MD. Mereka sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum dan menjalani tes kesehatan sejak pendaftaran dibuka pada 19-25 Oktober 2023.
    Kemudian, surat suara yang diunggah itu adalah hasil editan. Di sana terdapat logo partai baru, yaitu partai Gelora. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan tidak akan mencantumkan tanda gambar partai politik yang baru mengikuti kontestasi pada Pe

    Rujukan

  • (GFD-2023-14287) Keliru, Video yang Diklaim Serangan Israel di Jalur Gaza 2023

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/11/2023

    Berita


    Video suasana pertempuran yang diklaim sebagai pertempuran antara Israel dengan Palestina di Jalur Gaza, beredar di media sosial. Video tersebut memperlihatkan aktivitas sejumlah tentara dengan peralatan militer.
    Di Instagram [ arsip ] video tersebut diunggah pada 1 November 2023. Vídeo disertai narasi, "Pasukan elit Israel kocar-kacir hadapi serangan pejuang Palestina di wilayah perbatasan. 

    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 36 komentar dan dibagikan sebanyak 48 kali. Apa benar ini video pertempuran Israel dengan Palestina?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakantool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakanreverse image Google dan Yandex. 
    Hasilnya, video tersebut bukanlah pertempuran yang melibatkan tentara Israel dengan Palestina, melainkan aksi militer Kurdistan. Selain telah mengalami suntingan, video itu juga telah beredar di internet pada Juli 2023, jauh sebelum serangan Israel ke Palestina pada Oktober 2023.
    Tempo menemukan video identik dengan durasi lebih panjang dengan kualitas lebih baik yang diunggah ke TikTok oleh akun @dad_war17 pada 9 Juli 2023. Pada video yang diunggah tertera "24/7/2023".
    Dalam video yang diunggah akun @dad_war17 terlihat sejumlah kendaraan tempur membawa bendera Kurdistan.


    Selain bendera, ciri lain yang menunjukkan bahwa militer dalam video merupakan pasukan Kurdi adalah kain merah yang terdapat pada kendaraan tempur yang digunakan Bangsa Kurdi.
    Berdasarkan arsip berita Tempo, Sekitar 25 hingga 35 juta warga Kurdi menghuni wilayah pegunungan yang membentang di perbatasan Turki, Irak, Suriah, Iran, dan Armenia. Mereka membentuk kelompok etnis terbesar keempat di Timur Tengah, tetapi hingga saat ini mereka tidak memiliki negara sendiri.
    Bangsa Kurdi merupakan salah satu penduduk asli daratan Mesopotamia dan dataran tinggi Turki bagian tenggara, Suriah barat laut, Irak utara, Iran barat laut, dan barat daya Armenia. Mereka membentuk komunitas tersendiri, disatukan melalui ras, budaya, dan bahasa sekalipun mereka tak punya dialek standar. Agama dan kepercayaan mereka berbeda-beda, walaupun mayoritasnya adalah kaum Muslim Sunni.
    Mengutip CNN Indonesia, Bangsa Kurdi kian populer ketika kelompok teroris ISIS mendeklarasikan pembentukan khilafah mereka di Suriah dan Irak sekitar 2013 lalu.
    Sejak itu, bangsa Kurdi, terutama milisinya di Irak, berperang melawan ISIS. Bangsa Kurdi di Irak bahkan memiliki milisi sendiri yang dinamakan Peshmerga.
    Pasukan Peshmerga bahkan turut dibantu koalisi pimpinan Amerika Serikat dan milisi Kurdi lainnya di Turki dalam perang melawan ISIS di Irak.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim pertempuran Israel dengan Palestina adalahkeliru. 
    Pasukan militer dalam video tersebut merupakan milisi Kurdistan atau Pasukan Peshmerga. Video tersebut telah beredar di internet pada Juli 2023, sebelum konflik terbaru Israel dengan Hamas yang pada Oktober 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14286) Keliru, Video Berisi Narasi Mahfud MD Dicopot Sebagai Menteri Pada 1 November 2023

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/11/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook [ Arsip ] membagikan video berjudul “Dicopot dari Menkopolhukam karir Mahfud MD berakhir tragis”. Dalam konten itu, Mahfud mengenakan baju putih dengan latar beberapa pejabat yang sedang melakukan seremoni penandatangan.
    Selain Mahfud, ditampilkan juga beberapa pengamat politik termasuk Ray Rangkuti, kemudian Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dan juga Ganjar Pranowo.

    Sejak disebarkan pada Rabu 1 November 2023, video ini disukai 1,1 ribuan pengguna Facebook, 502 komentar dan 87 ribu kali ditonton. Namun, benarkah Mahfud MD dicopot sebagai menteri pada 1 November 2023?

    Hasil Cek Fakta


    Verifikasi Tempo menunjukkan, potongan gambar Mahfud MD yang ditampilkan pada awal video itu konteksnya berbeda dengan klaim pembuat konten, yang menyatakan Mahfud MD dicopot sebagai menteri. Gambar itu adalah hasil penggabungan dari aktivitas dan waktu berbeda.
    Hingga artikel ini diturunkan, Mahfud MD masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 1 November 2023.
    Bahkan, Mahfud MD masih menghadiri kegiatan di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan pada Kamis, 9 November 2023 seperti yang diberitakan Tempo. Di acara itu dia mengatakan situasi perpecahan dan permusuhan selalu menjadi isu menjelang pemilu.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex.
    Gambar 1

    Pada awal video, terlihat gambar Mahfud MD mengenakan baju putih dan seorang pejabat sedang menandatangani sebuah berkas.  Penelusuran Tempo, gambar Mahfud MD melambaikan tangan saat dia berjalan untuk memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019. Gambar yang sama sebelumnya sudah dipublikasikan di media online, seperti ANTARA dengan judul “Mahfud MD bersedia jadi menteri pemerintahan Jokowi jilid II”.
    Kemudian, foto pejabat yang menandatangani dokumen, juga tidak terkait dengan klaim pencopotan Mahfud MD. Dikutip dari website resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, foto itu adalah proses penandatanganan berita acara pelantikan Triawan Munaf sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif, di Istana Negara, Senin, 26 Januari 2015.
    Kolase video Mahfud MD berulang kali diputar dalam unggahan itu, namun konteksnya tidak berkaitan, termasuk ketika dia memberikan keterangan terkait penetapan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.
    Gambar 2

    Video menit ke-01:18, terlihat pengamat politik Ray Rangkuti sedang berbicara mengenai Mahfud MD, namun bukan soal pencopotan. Melainkan tentang Mahfud MD yang disebut bakal menjadi bakal calon wakil Presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden.
    Perbincangan ini ditayangkan dichannel YouTube Kompas TV pada 18 Oktober 2023 dengan judul “Inisial M Bakal Cawapres Ganjar, Pengamat: 99 Persen Mengerucut ke Mahfud MD”. Direktur Lingkar Madani Indonesia ini juga bicara soal Mahfud, yang dikenal di kalangan Nahdlatul Ulama.
    Gambar 3

    Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto, muncul ada menit ke-01:50 sedang berpidato. Konteks video ini juga tidak berkaitan dengan klaim pencopotan Mahfud MD.
    Faktanya, Hasto berbicara di Hall Basket Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Juni 2023, mengenai penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024, yang dipublikasikan TVOne berjudul “Hasto Bongkar Alasan PDIP Tetapkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024”.
    Gambar 4

    Kolase video selanjutnya menampilkan Ganjar Pranowo. Dikutip dari Okezone.com, Ganjar menghadiri acara IDEAFEST 2023 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 September 2023. Di acara itu, dia mengaku optimistis, bahwa talenta Indonesia akan membawa perubahan besar di Indonesia. Jadi, konteks ini berbeda dengan narasi yang disampaikan pembuat konten, soal pencopotan Mahfud MD sebagai menteri pada 1 November 2023.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi narasi Mahfud MD dicopot sebagai menteri pada 1 November 2023, adalahkeliru.
    Potongan gambar Mahfud MD yang ditampilkan pada awal video tersebut konteksnya berbeda dengan klaim pembuat konten, yang menyatakan Mahfud MD dicopot sebagai menteri. Gambar itu hasil penggabungan dari aktivitas dan waktu berbeda.
    Hingga artikel ini diturunkan, tidak ada pernyataan dari Presiden Joko Widodo, yang menyebutkan Mahfud MD dicopot dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 1 November 2023.
    Bahkan, Mahfud MD, masih mengisi acara sebagai Menkopolhukam di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Kamis, 9 November 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14285) Keliru, Video yang Diklaim Polisi Israel Mencekik Anak Palestina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 09/11/2023

    Berita


    Sebuah video beredar di platform Amazonaws dan Facebook yang diklaim menampilkan polisi Israel menginjak dan membenturkan kepala seorang anak Palestina ke lantai sebuah bangunan. 
    Video memperlihatkan seorang polisi memegangi anak yang duduk di kursi, sementara seorang lainnya mengunci bocah lainnya di lantai. Anak yang terbaring di lantai dan lehernya dicekik itu mengucap syahadat.
    Narasi yang disertakan menyatakan bahwa polisi tersebut ialah polisi Israel yang mencekik anak Palestina hingga meninggal dunia. Peristiwa itu dikatakan terjadi pada hari Sabtu, saat terjadi protes di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kota Yerusalem.

    Namun, benarkah video itu memperlihatkan polisi Israel yang mencekik anak Palestina sampai meninggal dunia?

    Hasil Cek Fakta


    Tempo memverifikasi klaim itu menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google dan Yandex. Ditemukan sejumlah keterangan terkonfirmasi terkait video yang memperlihatkan seorang pria berseragam mencekik seorang anak tersebut.
    Video yang sama ditemukan di beberapa unggahan di internet, salah satunya di saluran YouTube media Swedia, SYDSVENSKAN, tertanggal 9 Februari 2015.

    Dilansir Morocco World News pada 10 Februari 2015, SYDSVENSKAN melaporkan bahwa anak-anak dalam video itu berusaha naik kereta di Swedia, padahal tak memiliki tiket. Penjaga keamanan stasiun kemudian menangkap mereka.
    Namun dalam proses penangkapan terjadi kekerasan yang rekaman videonya menyulut protes yang lebih luas. Anak tersebut terengah-engah, menangis, dan mengucapkan syahadat. Kemudian dia dilepaskan.
    Sejumlah website pemeriksa fakta juga menyatakan bahwa video tersebut sesungguhnya memperlihatkan petugas keamanan stasiun kereta di NegeriBlågultyang melakukan kekerasan kepada anak-anak, di antaranya AFP dan Factly.in.
    Narasi yang mengklaim video itu terkait konflik di Palestina, telah beredar tahun 2019, padahal keliru. Meskipun faktanya banyak anak menjadi korban di Gaza, namun video yang beredar tersebut tidak terkait konflik di sana.
    Anak-anak Korban Konflik Gaza
    Meski video itu tidak menunjukkan peristiwa di Gaza saat ini, namun genosida yang dilakukan Israel telah menelan banyak korban dari warga sipil dan anak-anak. Dilansir Reuters, 7 November 2023, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan Gaza telah menjadi kuburan bagi anak-anak karena banyak yang terbunuh. Dia mengatakan terjadi pelanggaran hukum humaniter internasional (HHI) di sana.
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui website resminya mengatakan, sampai tanggal 3 November 2023, tercatat 2.236 orang wanita dan 3.760 anak-anak di Gaza telah terbunuh. Artinya rata-rata 420 anak terbunuh setiap hari, oleh serangan militer Israel.

    Kesimpulan


    Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi yang mengatakan video pria berseragam mencekik seorang anak adalah polisi Israel yang sedang membunuh anak Palestina adalahkeliru.
    Video itu sesungguhnya memperlihatkan seorang petugas stasiun kereta di Swedia yang mengamankan seorang anak yang berusaha menaiki kereta, padahal tidak memiliki tiket. Namun petugas itu melakukan kekerasan, meskipun akhirnya anak tersebut dilepaskan.
    Serangan militer Israel memang membunuh ratusan anak per hari di Gaza. Namun, video yang beredar tersebut bukan terkait konflik di Gaza, melainkan peristiwa yang terjadi di Swedia tahun 2015.

    Rujukan